SMA Elite Menteng Jakarta
Romeo menoleh ke arah gadis yang lebih kental darah bulenya dibandingkan darah Asianya. Rina Kareem memang berdarah Arab, Hoshi Reeves sendiri masih ada darah bulenya meskipun dirinya lebih ke Asia. Tapi Juliet ternyata lebih bule dari Valentino.
"Kamu sendiri kalau besok kuliah, mau kemana?" tanya Romeo ke Juliet.
"Pengennya sih ke Singapura macam duo G dan Radyta tapi tergantung papa macan sih. Soalnya dulu mama macan kan juga kuliah di Singapura. Harusnya boleh lah disana."
"Mau ambil apa?"
"Desainer mungkin tapi interior, bukan baju macam Tante Mariana soalnya aku nggak bisa jahit."
"Jahit kancing masa nggak bisa?" Romeo menatap geli ke adik Valentino itu.
"Eh kalau pasang kancing atau nisik kain bolong bisa! Tapi kalau bikin pola, lalu jahit... Hands up!"
"Aku rasa Tante Mariana juga tidak terjun sendiri buat jahit..." gumam Romeo.
"Siapa bilang! Tante Mariana kuliahnya di ESMOD dulu, sekolahnya ambil jurusan desain dan dari kecil sudah seneng jahit." Juliet menatap Romeo sebal.
"Ooohhh..."
"Maaf lama." Valentino datang menghampiri adik dan sahabatnya.
"Gimana pak Graham, mas?" tanya Juliet.
"Akhirnya ngalah! Aku bukannya tidak mampu masuk MIT, Harvard atau Princeton tapi aku tidak mau jauh-jauh dari keluarga aku." Valentino menatap kedua orang di hadapannya.
"Lagian UI juga bagus kok V. Nggak kalah sama Ivy League meskipun masih beda peringkat" senyum Romeo.
"Wah, berarti alamat tidak ada penerusnya dari keluarga Reeves di MIT dong!" kekeh Juliet.
"Apa kamu saja yang masuk MIT, Harvard atau Princeton?" goda Valentino.
Note
Delapan Universitas di Amerika yang terkenal dengan Ivy League karena pada tahun. 1800 an, bangunannya dipenuhi tumbuhan Ivy. The eight institutions are Brown University, Columbia University, Cornell University, Dartmouth College, Harvard University, the University of Pennsylvania, Princeton University, and Yale University.
Alasan MIT tidak masuk the big eight of Ivy League karena Satu-satunya alasan Duke, MIT, dan Stanford karena mereka tidak unggul dalam olahraga ketika Ivy League dibuat. Meskipun demikian, ketiga universitas itu masuk 15 besar top universitas yang memiliki kwalitas sama dengan delapan institusi Ivy League.
*Sumber Wikipedia*
"Ah ogah! Ketemu mas Bayu, ketemu mbak Raveena sama mas Radeva. Nanti aku diledek kalau nggak sepintar kamu mas!" cebik Juliet.
"Kamu tuh sebenarnya pintar, cuma sok males aja belajar nya" seringai Romeo.
"Nah bener tuh Rombeng! Gue setuju sama elu kalau soal J males!"
Juliet menatap kesal ke kedua pria tampan dihadapannya. "Pulang!"
"Lha ngambek?" goda Romeo.
"Iya! Aku ngambek! Masalah?"
Valentino dan Romeo hanya tertawa melihat wajah Juliet cemberut.
"Masih pengen sama adikku, Rom?"
"Dia gemesin."
"Dasar cinta buta!" sungut Valentino sambil menggandeng tangan Juliet dan berjalan menuju Audi RS5 nya.
"Gak buta ini, V. Tapi jika kamu menyukai seseorang, kamu juga harus menerima kekurangannya juga kan?" ucap Romeo sok bijak.
"Terserah dia bilang apa deh mas, yang penting bahagia" timpal Juliet.
"Ah, Jules, kamu benar-benar pengertian" senyum Romeo manis.
"Haaaaahhh?"
***
Kediaman Keluarga Reeves
Levi dan Yanti menyambut kedua cucunya yang baru saja pulang sekolah. Hoshi masih bekerja di Giandra Otomotif Co menggantikan Bara Giandra yang sudah pensiun, sedangkan Rina masih mengelola toko karpet Keluarga Kareem. Kini Rina memiliki lima toko lagi di berbagai mall di Jakarta.
Abrisam, ayah Rina, sudah pensiun dan terkadang pergi bermain golf bersama dengan Levi. Chitra, Oma Valentino dan Juliet dari pihak sang ibu, lebih suka bertukar masakan dengan Yanti. Kedua Oma itu sekarang hobinya masak masakan sehat karena Levi dan Abrisam harus menjaga pola makannya.
"Assalamualaikum" salam dua cicit Eiji Reeves itu.
"Wa'alaikum salam. Kok sampai sore V?" tanya Yanti. "Ini Oma panaskan lagi ya sup buntut nya."
"Iya Oma. Ribut sama si Graham" jawab Valentino cuek.
"Ih mas V tuh. Sopan kenapa?" tegur Juliet.
"Orangnya nggak ada disini juga!"
"V, gimana? Tetap ambil UI?" tanya Levi.
"Iya Opa, ambil UI. Meskipun Graham kecewa aku tidak masuk salah satu Ivy League."
"Ah, si Graham kan paling mau cari tenar saja buat sekolahmu" kekeh Levi pedas.
"Itu juga yang aku rasakan Opa. Lagian sekolah ku masuk UI, ITB, UGM atau IPB biasa. Masuk salah satu Ivy League, pamor makin naik."
"Bener kan? Coba, statistik alumni sekolah kamu yang masuk Ivy League berapa?" ujar Levi.
"Eh sudah, ayo mandi dulu sana. Habis itu makan!" Yanti menyuruh keduabl cucunya untuk segera membersihkan tubuhnya.
***
Tidak terasa sudah dua bulan Juliet bersekolah bersama dengan Valentino dan Romeo. Selama itu, gadis berusia 15 tahun yang selalu memasang wajah jutek, banyak mendapatkan godaan dan sok kenal sok dekat karena dia adik Valentino.
Sikap dan sifat Valentino yang hanya hangat ke Juliet dan Romeo tapi dingin dan kulkas sepuluh pintu ( bingung kan? Sama! ), membuat banyak cewek-cewek penasaran. Korbannya? Juliet!
"Juliet, salam ya buat kakakmu."
"Jules, makanan favoritnya Valentino apa?" ( dan biasanya dijawab Juliet 'daging onta' atau 'daging kangguru' atau 'daging orang' kalau sudah kesal ).
"Juliet, bisa minta nomornya Valentino dong? Yang aku punya kok masuk ke tukang kebun?" ( Kalau ini memang sengaja diberikan oleh Valentino dan Juliet membuat pak Ahmad, tukang kebun keluarga Reeves hanya bisa menggelengkan kepalanya, kesal dengan keisengan dua majikan mudanya ).
"Apaan sih?" hardik Juliet kesal karena setiap ke cafetaria sekolah, dia selalu diikuti banyak cewek.
"Kami ingin dekat dengan Valentino" ucap para cewek - cewek itu.
"Kalian menyebalkan! Minggir! Aku mau jajan!" Juliet berusaha menyingkirkan kerumunan para groupies kakaknya.
"Kamu mau apa? Kita beliin!"
"Aku mau kalian minggir! Apa perlu aku berteriak agar kita semua dipanggil kepala sekolah?" Juliet menatap judes ke semua cewek-cewek itu. "Semakin kalian agresif, semakin kakak gue mual lihat kalian! Tahu nggak!"
"Habis Valentino susah didekati..."
"Ya iyalah! Siapa juga yang mau cewek mentel macam kalian? Gue sebagai cewek juga jijay lihat kelakuan kalian macam tak ada cowok lain saja!"
"Kamu kan sudah punya Romeo, Valentino yang masih available."
Juliet benar-benar kesal. Setiap masuk sekolah selama dua bulan ini, dirinya merasa kesal dengan kepopuleran kakaknya.
"Tuh orangnya lewat! Sono kejar!" teriak Juliet yang mengedikkan dagunya ke arah kakaknya yang sedang berjalan bersama Romeo dan beberapa teman-temannya.
Sontak rombongan fans Valentino langsung berlari keluar mengejar kakak Juliet itu.
Juliet menghembuskan nafas lega. "Akhirnya aku bisa jajan!"
"Susah ya kalau punya kakak beken dan cakep" kekeh Shayna yang akhirnya bisa dekat dengan Juliet setelah tadi kena dorong para cewek - cewek dan itu terjadi setiap hari.
"Jangan bilang kamu juga salah satu pengagum kulkas itu!" Juliet menoleh ke arah Shayna.
"Nggak lah! Aku sudah punya pasangan kok" senyum Shayna tapi Juliet bisa melihat kesedihan di mata sahabatnya.
Kamu kenapa Shayna?
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Masumi Hayami
Shayna udah menikah kah? apa dia di jodohin sama cowo tampan Dan pakaian kantoran itu?
2022-12-23
1
heidiy
bisa jadi shayna jodohnya valentino. hanya author yang tahu.
2022-10-17
2
ꍏꋪꀤ_💜❄
klo model2 cowok dingin tuh macem Ashley bisa abi juga iya....
pikirku shayna jodohnya v😁😁😁
2022-10-17
2