Hari-hari Juliet bersekolah di SMA Elite Menteng boleh dibilang banyak dramanya dibandingkan fun nya. Selain groupies kakaknya, Romeo sendiri seolah memproklamirkan sebagai kekasih dirinya. Kemana Juliet pergi, meskipun bersama dengan Shayna sekalipun, Romeo selalu menempel dengannya.
Pagi ini Juliet dan Shayna menghadap pak Graham untuk mengajukan ikut program akselerasi agar lulus dengan cepat. Suami Shayna, Bambang Suseno, mengijinkan Shayna untuk belajar bersama dengan Juliet di rumah keluarga Reeves. Tidak dipungkiri, Bambang pun ingin istrinya cepat menyelesaikan sekolahnya.
Pak Graham memeriksa hasil ujian mid semester kedua remaja cantik itu dan mengakui keduanya bisa mengambil kelas akselerasi pada semester berikutnya.
"Juliet, Shayna, apa kalian sanggup menghadapi pemadatan mata pelajaran? Mendapatkan kredit yang maksimal agar bisa layak lulus lebih cepat?" tanya Pak Graham.
"Insyaallah pak, soalnya kami memang ingin segera lulus SMA dan masuk kuliah cepat" jawab Juliet.
"Apakah kamu hendak mengikuti jejak Valentino kuliah di UI? Atau kamu ambil ke salah satu universitas Ivy League?" Mata pak Graham tampak berharap agar adik Valentino itu mengambil salah saty kampus bergengsi di Amerika Serikat.
"Mungkin saya tidak akan masuk UI, pak Graham. Saya akan memilih kuliah di Singapura, seperti mama saya dulu" jawab Juliet.
Bahu pak Graham tampak merosot. "Sayang, padahal saya berharap kamu masuk Columbia, Harvard, Yale atau Princeton."
"Keluarga saya banyak yang masuk Harvard pak jadi boleh dibilang saya cukup bosan mendengar nama 'Harvard'. Jadi jangan harap saya masuk kesana!" seringai Juliet yang tidak berbohong karena Opa, Oma, Oom dan Tantenya banyak lulusan kampus bergengsi itu.
"Bagaimana denganmu Shayna?"
Shayna hanya tersenyum. "Saya bisa masuk ke UI saja sudah bahagia pak."
Pak Graham hanya memegang pelipisnya.
Usai membahas segala persyaratan, Juliet dan Shayna pun keluar dan menuju kantin.
"Kamu serius mau kuliah di UI?" tanya Juliet sambil memasukkan sesendok nasi.
"Mas Bambang sebenarnya tidak masalah kalau aku kuliah di universitas swasta tapi aku lebih suka masuk universitas negeri."
"Bagaimana hubungan kamu dengan Bambang Gentolet?"
Shayna hanya tersenyum mendengar panggilan asal Juliet ke suaminya dan ternyata kebiasaan itu berasal dari ayah Juliet, Hoshi Reeves.
"Alhamdulillah membaik dan kami sekarang menikmati hubungan yang bisa dibilang saling mengisi satu sama lain."
Juliet ikut senang. "Syukurlah Na, setidaknya kalian bisa menikmati hubungan kalian."
"Eh itu bukannya anak baru ya?" Shayna menunjuk ke arah remaja cupu berkaca mata.
"Kayaknya di kelasnya mas V. Soalnya Rombeng bilang ada murid pindahan tanggung masuk nya" ucap Juliet.
"Manis anaknya" puji Shayna.
"Cupu tapi manis ya Na" timpal Juliet.
Valentino dan Romeo masuk ke cafetaria lalu mencari Juliet dan Shayna. Tentu saja kehadiran keduanya membuat ramai cafetaria.
"Gimana ketemu pak Graham tadi?" tanya Valentino yang duduk di sebelah kiri adiknya, sedangkan Romeo di sebelah kanan Juliet.
"Seperti biasa memaksa masuk Ivy League."
Valentino tersenyum smirk. "Biasa!"
"Kamu jadinya mau masuk mana Na?" tanya Romeo ke Shayna.
"UI tapi nggak satu kampus dengan kalian."
"Memangnya mau ambil apa?" tanya Valentino.
"Sastra. Mungkin sastra Jepang atau Jerman."
"Hebat!" puji Romeo dan Juliet bersamaan yang membuat Shayna tertawa.
"Kayaknya kalian memang jodoh deh!" gelak Shayna.
"Akunya sudah tahu, Julietnya yang ga peka." Romeo menatap lembut gadis remaja di sebelahnya.
"Please deh!" Juliet memicingkan matanya ke Romeo.
"Kak Val, itu anak baru ya?" tanya Shayna sambil menunjuk ke arah gadis cupu yang asyik membaca.
Valentino menoleh begitu juga Romeo.
"Ohya. Namanya Katya D'Angelo. Katanya turunan Spanyol" ucap Romeo. "Dia pindahan dari Barcelona."
"Memang ada apa pindah ke Jakarta?" tanya Juliet bingung.
"Mana aku tahu!" jawab Romeo sambil mengedikkan bahunya.
Juliet pun berdiri dan hendak menghampiri gadis bernama Katya D'Angelo.
"Kamu mau ngapain?" tanya Valentino sambil memegang tangan adiknya.
"Mengasah bahasa Spanyol aku lah!" jawab Juliet cuek lalu mengibaskan tangannya dari pegangan kakaknya.
"Jules bisa bahasa Spanyol?" Romeo menatap Valentino.
"Adikku keterlaluan pintarnya kalau soal bahasa. Dia seorang poliglot. Setahuku dia menguasai tujuh bahasa asing sekarang" ujar Valentino sambil memperhatikan adiknya.
Poliglot ialah sebutan bagi orang yang mahir menggunakan banyak bahasa. Di Indonesia, poliglot rata-rata menguasai 5-11 bahasa.
"Kalian itu ya. Kamu sendiri ambidextrous, adikmu poliglot" kekeh Romeo.
"Sebenarnya bukan hal yang aneh di keluarga aku karena rata-rata memang menguasai empat sampai lima bahasa asing tapi Jules memang beyond."
***
"Hai!" sapa Juliet. "Puedo sentarme aquí ( Bolehkah aku duduk disini )?"
Gadis berkacamata itu mendongakkan wajahnya dan melihat seorang gadis blasteran di hadapannya.
"Usted está ( kamu siapa )? Como puedes hablar español ( Kok bisa bahasa Spanyol )?" tanya gadis itu dengan suaranya yang lembut.
Introducing Katya D'Angelo
"Aprendo español. Mi nombre es Juliet Reeves ( Aku belajar bahasa Spanyol. Namaku Juliet Reeves )" jawab Juliet sambil mengulurkan tangannya.
"Katya D'Angelo" ucap gadis itu sambil menyambut uluran tangan Juliet.
"May I ?" Juliet menunjuk kursi di depan Katya.
"Sure." Katya tersenyum manis.
"Wow aku tidak tahu kalau wajahmu banyak bintik-bintik nya. Tampak cute!" ucap Juliet dengan bahasa Inggris.
"Masa? Kamu juga ada lho Juliet."
"So, apa yang membuat kamu pindah ke Jakarta?"
"Apakah kamu selalu curious Juliet?" kekeh Katya.
"Anggap saja sifat kepo warga +62 menjalar di diriku..." cengir Juliet yang membuat Katya tertawa.
"Ada banyak hal yang belum bisa kamu ketahui."
Juliet memajukan tubuhnya lalu berbisik. "Jangan bilang kamu agen FBI yang menyamar di sekolah. Macam film klasik 21 Jump Street."
Katya tertawa terbahak-bahak. "Juliet kamu lucu!"
"Hei, aku bertanya serius, honey."
Katya menggelengkan kepalanya. "No Juliet, aku bukan agen FBI atau polisi rahasia. Aku memang harus pindah kemari mengikuti kedua orang tuaku yang ada bisnis disini."
"Iiissshhh padahal kan seru kalau kamu bilang kalau agen FBI..." Juliet memanyunkan bibirnya.
"Anyway, apa hubunganmu dengan dua pria disana yang aku tahu adalah teman sekelasku." Katya mengedikkan dagunya ke arah Valentino dan Romeo.
"Kamu tahu yang sebelah kiri adalah kakak kandungku, Valentino, sedangkan satunya Romeo, sahabatnya."
"Kamu tahu, semua anak perempuan di kelasku terkadang mencari muka ke kakakmu" bisik Katya.
"Begitulah... Padahal cakep dari mananya kakakku satu itu! Kalau ngomong judesnya minta ampun!" omel Juliet.
"Kakakmu cakep ah Juliet."
"Jangan bilang kamu juga naksir kakakku! Kalau iya, aku jadi malas deh!"
Katya tertawa kecil. "No, Juliet. Dia bukan tipe aku. Aku tidak suka dengan pria yang digilai banyak cewek! Terlalu lelah dengan drama."
"Kalau itu aku setuju!" cengir Juliet. "Ngomong - ngomong apa kamu memang keturunan Spanyol?"
"Half Spanish, Half Indonesia Half Italian."
Juliet melongo. "Wow! Kamu ada keturunan Indonesia?"
"Papaku keturunan Indonesia Italia, namanya Gala D'Angelo, mamaku orang Spanyol bernama Bernadette Grimaldi."
"Waaahhh, keren!"
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
cucu asisten nya siapa yaaak??
kek pernah denger namanya wehhhh
pawangnya v udah nampak ini
2022-10-28
1
meee
wah... jgn2 katya jodohnya Valentino 🤭🤭
2022-10-25
1
Sintia Sintia
wow jodoh siapa itu si katty
2022-10-25
2