Kantor Polisi Roppongi Tokyo Jepang
Juliet terdiam mendengar ucapan Romeo dan setelahnya para polisi disana bersama dengan para saudaranya mulai menghitung detik-detik pergantian tahun.
"3...2..1... Happy New Year!!!" seru semua orang di kantor polisi.
"Happy New Year, Jules. Los Angeles belum..." ucap Romeo.
"Happy New Year dan Selamat ulang tahun. Semoga panjang umur, diberikan kesehatan dan terkabul semua doa dan keinginan tahun ini" balas Juliet tulus.
"Aamiin. Terima kasih Jules. Doaku kamu tahu kan?" jawab Romeo lembut.
"Masih lama Romeo" sahut Jules.
"Tujuh tahun itu sebentar kalau kita menikmatinya dan aku akan datang tepat disaat kamu berulang tahun ke 22 dan melamar resmi ke Oom Quinn dengan bukti sudah melangkahi makam Shakespeare."
Juliet tertawa. "Ucapan papa macan kok kamu turuti sih Rombeng!"
"Demi calon mertua lah Jules." Romeo mengganti panggilannya menjadi video.
Yang ultah
Yang ditelpon
"Tumben rambutnya dikepang gitu Jules" komentar Romeo.
"Lagi pengen aja. Nggak pantes kah?"
"Pantas kok, tambah cantik." Romeo tersenyum membuat Juliet tersipu meskipun tidak mau.
"Hei!" Valentino menghampiri adiknya yang sedang melakukan panggilan video. "Selamat ulang tahun bro! Panjang umur dan sehat selalu, banyak barokah. Kamu pulang kan?"
"Hai Val... Iya nanti malam pulang. Kalian?" Romeo menyapa sahabatnya.
"Paling besok. Soalnya kita harus melakukan laporan polisi sampai tanggal dua." Valentino duduk di sebelah adiknya.
Yang ikutan nimbrung
"Lalu besok kalian dapat hukuman apa?" tanya Romeo.
"Tergantung Opa Takeshi dan Tante Emi."
"Kok nggak Oom Luca?" Romeo menatap bingung ke kedua bersaudara itu.
"Soalnya kalau Oom Luca sudah pasti pengen nendang kita ke Empang!" gelak Valentino.
"Pantas bang Luke selalu bilang begitu, soalnya bokapnya juga sama" kekeh Romeo.
***
"Jadi kalian di kantor polisi ini sekarang?" tanya Zinnia Hadiyanto Schumacher, sepupu Luke yang tinggal di Swiss. Zinnia adalah putri Ayrton Schumacher, salah satu Emir Dubai. Luke dan Zinnia sebaya hanya berbeda dua tahunan. Keduanya kini sedang melakukan panggilan video karena Luke butuh teman curhat.
"Parah kan Zee? Lagian kamu di apartemen juga sama pangeran kampret itu!" balas Luke yang melihat sepupunya makan malam bersama dengan seorang pria tampan yang diketahui sebagai pangeran Sean Léopold of Belgium.
"Dia memang susah diusir pulang" jawab Zinnia judes.
Luke menatap tajam ke arah pangeran bermata biru itu. "Kamu jangan macam-macam ya Sean!"
"Tidak bakalan macam-macam Luke!" balas Sean.
Luke hanya berdecih.
***
Arkananta dan Shinichi sendiri sedang menggoda para polisi disana.
"Pak, nggak pulang? Kita jagain deh kantornya! Yakin nggak ada yang hilang" ucap Arkananta.
"Pak, kasus apa yang masih belum terpecahkan? Siapa tahu Shinichi bukan Kudo ini bisa membantu. Bapak baca detektif Conan kan? Kalau misal tidak bisa, saya bisa kok berubah menjadi Hajime Kindaichi. Tergantung situasi dan kondisinya pak" sambung Shinichi dengan wajah imut nya.
Polisi yang sedang membuat laporan tentang keluarga Bianchi dan Park itu hanya bisa memasang wajah datar tapi matanya tampak kesal menatap dua remaja tampan itu memasang wajah sok imut.
Shinichi bukan Kudo
Demi tidak bosan, ganggu pak polisi saja
"Kalian itu bisa nggak sih tidak mengganggu kami?" tanya petugas polisi itu.
Arkananta dan Shinichi saling berpandangan lalu menatap polisi itu. "Nggak bisa!" jawab keduanya kompak.
"Sudah sana! Ganggu Abang kalian!" usir polisi itu kesal.
"Iiiihh pak Polisi nggak asyik. Kita itu serius pak bantuin memecahkan batu eh ... kasus yang belum selesai" ucap Shinichi manyun tapi setelahnya remaja imut itu pun beringsut di belakang Arkana saat melihat polisi itu menatap judes padanya.
"Bang Lukie lagi telepon mbak Zee tuh!" panggil Valentino yang menghampiri dua anggota trio kampretnya.
Ketiga pria imut itu langsung menuju ke belakang Luke yang masih asyik mengobrol dengan Zinnia.
"Mbak Zeeeee! Happy New Year!" seru trio kampret yang bertindak sebagai background Luke.
"Happy New Year trio kampret. Kalian itu gimana sih? Kok malah tahun baru di kantor polisi ?"
"Gelut lah! Kan musim dingin begini, enaknya olah raga dong!" ucap Shinichi cuek.
"Daripada minum alkohol yang kami belum boleh, mending olahraga! Ya nggak?" cengir Arkananta.
"Oh astagaaa kalian itu!" gelak Zinnia.
"Rasanya aku ingin lempar mereka ke Empang, Zee!" sungut Luke dengan wajah kesal.
Zinnia terbahak. "Sabar Luke. Resiko anak mbarep aka anak sulung."
"Reseh tahu nggak!"
"Kalian sudah tahu bakalan dihukum apa?" tanya Zinnia.
"Cuci mobil" jawab Shinichi sambil manyun.
"Di musim dingin begini?" Zinnia menatap tidak percaya.
"Iya. Tega kan mbak? Mbak Zee rayu Opa Takeshi dan Tante Emi dong... Aku tidak bisa dihukum seperti ini. Dingin hawanya dan mereka tega membiarkan anak imut ini membeku..." keluh Shinichi mendrama.
Luke menatap judes ke arah Shinichi. "Ini semua kan gara-gara kamu, Shinchaaannn! Kalau kamu nggak memancing kerusuhan dan pergelutan, nggak ada hukuman mencuci mobil!"
"Habis, mereka duluan yang mulai!" bela Shinichi. "Aku kan hanya mempertahankan argumen aku."
Zinnia cekikikan melihat keributan disana.
"Heran aku! Oom Hideo minta apa pas bikin kamu ya Shin?" gumam Luke.
***
Akhirnya jam empat subuh, keenam bersaudara itu bisa keluar dari kantor polisi dan pulang ke mansion Al Jordan. Sesampainya disana, mereka disambut dengan tatapan judes Emi, Josephine dan Marissa. Ketiga wanita bar-bar itu pun menjewer keenam orang yang datang dengan manyun.
Juliet sendiri merasakan pedas di telinga setelah mendapatkan jeweran dari sang Oma, Josephine. Gadis remaja itu tersenyum mengingat Luke dan Leia juga tidak luput dari jeweran sang mommy.
Biarpun sudah dewasa, tetap saja duo L kena jewer. Juliet cekikikan sendiri lalu setelah membersihkan diri, gadis itu mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang nyaman lalu meletakkan tubuhnya diatas kasur empuk. Nanti pasti akan dimulai hukuman yang sudah dipersiapkan oleh Emi dan Takeshi Takara.
***
Mansion Al Jordan Tokyo Jepang
Shinichi, Arkananta, Valentino dan Luke melongo melihat lima mobil koleksi Opa Takeshi, Shiki dan Emi sudah berjejer rapi untuk minta dicuci.
"Kok jadi lima?" celetuk Arkananta. "Bukannya semalam cuma ada tiga yang akan dicuci ya?"
"Opa Shikiiii, kenapa jadi tambah dua lagi sih?" rengek Shinichi yang memakai Hoodie hitam dengan topi beanie karena memang dingin hawanya.
"Takara-sama yang meminta agar para cucu banyak bergerak dan berolah raga dengan kegiatan yang lebih berguna bagi kesehatan tubuh" jawab Shiki dengan nada dan wajah datar.
"Ya nggak gini juga dong!" protes Valentino.
"Posisi anda tidak dalam situasi yang bisa memprotes kebijakan Takara-sama karena anda semua salah jadi terimalah hukuman anda di tahun baru ini. Semoga bisa menjadi pelajaran yang indah agar tidak berkelahi lagi" timpal Shiki dengan masih gaya yang sama.
"Kayaknya Opa Shiki itu android yang menyamar. Lihat saja omongan dan wajah tidak ada ekspresi" celetuk Shinichi.
"Saya bukan robot, tuan Park. Tapi memang saya seperti ini" sahut Shiki.
Kok dia dengar sih!
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
meski baca ulang tetep saja ngakak 🤣🤣🤣🤣
2024-11-10
1
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh thorrr 🤣🤣🤣🤣
2023-12-06
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
kena jewer mereka....
c asisten Jailangkung ada2 aja....
mana g bisa nego lagi🤣🤣🤣🤣
2022-10-31
2