Starbucks Dekat PRC Group Building
Juliet menatap pria imut di hadapannya dan betapa dirinya merasa beruntung mendapatkan cinta dari seorang pria yang boleh dibilang masih belia tapi sudah memiliki pemikiran jauh lebih dewasa dari usianya.
"Rom, kenapa kamu bisa... seperti itu padaku?" Mata hazel Juliet mulai memerah.
"Karena aku memang hanya untukmu dan kamu hanya untukku. Kenapa? Aku juga tidak tahu... Aku hanya tahu, kita berjodoh."
"Kalau kita akan ribut lagi seperti ini?"
Romeo tertawa kecil. "Jules, aku tahu sifatmu masih amburadul apalagi kita masih belasan, masih SMA, jalan kita masih panjang. Dan jika kita bertengkar seperti ini lagi, dan aku merasa menyerah... Berikan aku alasan kenapa aku tidak bisa melepaskan dirimu."
"Bukannya hubungan seperti itu bagaikan toxic?" telisik Juliet.
"Toxic yang positif Jules. Aku jatuh cinta tidak hanya padamu, tapi juga keluargamu. Papa macanmu yang pedas mulutnya, Opa Toyib yang hobinya suka-suka dia..."
Juliet tertawa. "Opa Levi itu makin tua makin kacau... Kata Oma, untung nya nggak separah Opa buyut Eiji."
"Kamu tidak pernah bertemu dengan Opa buyut ya?"
"Aku masih bayi kayaknya waktu Opa Eiji dan Oma Ayame meninggal. Dan kata papa dan mama, mereka itu pasangan paling Membagongkan di generasi ketiga. Kamu tahu bagaimana Opa Eiji memanggil Oma Ayame?"
"Apa?"
"Diajeng Aya-aya."
Romeo melongo. "Yang benar saja Jules!"
"Serius! Opa selalu memanggil Oma, Diajeng Aya-aya dan kalau membahasakan dirinya adalah kakangmas."
Romeo terbahak. "Nggak heran kalau Keluarga kamu koplak begitu ya Jules."
"Gen kami memang amburadul" senyum Juliet.
Romeo mengelus pipi Juliet. "Kamu cantik kalau tersenyum. Jangan menangis lagi ya. Aku tahu hubungan kita akan macam roller coaster, tidak ada yang mudah. Jika kita sudah biasa jatuh bangun sebelumnya, insyaallah kita akan semakin kuat fondasinya."
Juliet mengangguk. Hubungan pernikahan saja bisa upside down, apalagi pacaran.
"Oh, ini kado ultah kamu. Sudah aku siapkan..."
Romeo menatap Juliet bingung. "Apa kamu terpaksa J?"
Juliet terkejut. "No, Romeo. Aku tulus kok... Maap tapi memang kemarin terselip saat aku packing mau ke Jepang. Aku sudah membeli nya saat Natal tapi kamu kan sudah ke Amerika."
Romeo menatap lembut ke Juliet dan melihat sebuah kotak yang dibungkus kertas kado warna pink.
"Aku buka ya Jules." Juliet mengangguk. Romeo pun membuka kertas yang membungkus kotak itu dan terkejut melihat kotaknya.
Dengan sedikit gemetar, Romeo membukanya dan tampak jam tangan pria sport brand Mido disana.
"Jules... Ini kan... mahal..." ucap Romeo yang tahu harga nya diatas $1000.
"Uang jajanku banyak" jawab Juliet. "Apa kamu mau Omega atau Patek Philippe atau Rolex?"
Romeo mendelik. "No Jules! Ini saja aku sudah bahagia. Jangan aneh-aneh kamu membeli kan barang yang diatas $5,000!"
"Dipakai dong!" senyum Juliet.
Romeo melepaskan jam tangannya yang sekarang dan mengganti dengan jam tangan kado Juliet. "Terimakasih. Aku suka sekali."
"Alhamdulillah kalau suka."
***
Sejak itu hubungan Romeo dan Juliet pun membaik, membuat semua orang disekitarnya ikut lega termasuk Shayna, sahabat Juliet.
Kedua gadis itu sekarang sedang berada di ruang tengah rumah Juliet untuk membuat tugas yang menambah kredit akselerasi mereka.
"Jadi kalian resmi pacaran sudah?" tanya Shayna yang sibuk membuat Bagan biologi tumbuhan sedangkan Juliet membuat tugas kimia. Gadis itu lebih suka berurusan dengan kimia dan fisika daripada biologi, terbalik dengan Shayna yang penggemar biologi.
"Hu um. Mencoba penjajagan, Na. Bagaimana pun, dicintai sedemikan rupa itu suatu keberuntungan." Juliet menatap sahabatnya. "Kamu juga merasakannya kan dengan Bambang Gentolet?"
Shayna memerah wajahnya. "Iya Julie, punya suami yang bucin itu senang menyebalkan."
"Hah? Kok bisa?"
"Kalau lagi mode mesra, duh melayang deh. Tapi kalau lagi mode jealous, ampun!" kekeh Shayna.
"Tapi kalian sudah nggak ribut macam dulu kan?"
"Alhamdulillah nggak Julie. Bahkan mas Bambang mengijinkan aku untuk kuliah mengambil kedokteran karena aku sangat suka biologi."
"Wah hebat! Benar-benar suami idaman sekarang ya Bambang Gentolet!"
Shayna mengangguk bahagia.
Juliet tersenyum, ikut bahagia dengan kebahagiaan sahabatnya.
***
Acara Valentine
Romeo datang ke kediaman keluarga Reeves di hari Valentine yang kebetulan jatuh pada hari Sabtu sambil membawakan kue tart untuk sahabatnya yang berulang tahun.
Kedatangannya hari ini disambut dengan Omelan Valentino yang membentak - bentak via ponselnya.
"Aku tidak butuh acara perayaan ulang tahun!" bentak Valentino sambil mematikan ponselnya dan segera dia mengganti SIM card nya.
"What's up bro? Ada apa marah-marah?" tanya Romeo ke sahabatnya yang manyun.
"Anak-anak cewek berencana membuat acara ulang tahun buat aku! Malas banget!" sungut Valentino.
"Aku tahu kamu selalu merayakan dengan keluarga mu saja kan?" Romeo mengikuti Valentino yang masuk ke dalam rumah. "Assalamualaikum!"
"Wa'alaikum salam. Wah bawa apa itu Rom?" sambut Yanti.
"Bawa kue kesukaan Valentino." Romeo meletakkan kotak kue itu diatas meja. "Happy birthday bro!" ucapnya sambil memeluk Valentino.
"Thanks bro. Kamu pasti bawa tiramisu kan?" Valentino lalu membuka kotak kue itu.
"Kan kamu pecinta tiramisu" kekeh Romeo.
"Lho Romeo mesti deh! Mendahului Tante soal kue saban Valentino ultah" celetuk Rina.
"Ah, mama macan kan cuma sok iye saja padahal malas beli tuh!" sahut Valentino yang langsung mendapat cubitan di kedua pipinya oleh sang mama.
"Iiiihhh kamu tuh jangan terlalu jujur kenapa sih Val?" desis Rina kesal.
Romeo dan Yanti hanya tertawa melihat keributan ibu dan anak itu.
"Juliet dimana Tante?" tanya Romeo.
"Ada di kamarnya. Katanya lagi bungkus kado" jawab Rina.
"Ohya, ini kado buat kamu." Romeo memberikan sebuah kotak ke Valentino.
"Jangan bilang jam tangan Rom" kekeh Valentino.
"No. Aku tidak memberikan jam tangan ke kamu."
Valentino melirik pergelangan tangan Romeo yang memakai jam tangan dari Juliet.
"Aku buka ya." Valentino membuka kadonya dan tertawa melihat isinya. "Really?! Airpods? Sampai dua?"
"Kamu kan sering kehilangan airpods, jadi aku belikan dua sekalian" kekeh Romeo.
"Astagaaa! Thanks bro!" Valentino memeluk sahabatnya.
"Ini apa-apaan berpelukan ala Teletubbies?" ledek Levi yang baru saja keluar dari ruang kerja.
"Dih, Teletubbies. Ini aku terimakasih dikasih kado sama Rombeng." Valentino menunjukkan dua airpods baru.
"Lho emang kamu ulang tahun V? Pantas ada nasi kuning hari ini" goda Levi yang membuat cucunya manyun.
"Rom, kalau mau ketemu Juliet, naik saja ke kamarnya" ucap Yanti. "Oma kasih ijin."
"Arigato Oma. Saya ke kamar Juliet dulu ya" pamit Romeo yang menuju tangga.
"Semoga gadha drama deh... Tahu sendiri Juliet labil begitu ..." gumam Yanti.
"ROMBEENNGGG MESSHHUUUMMM!!!" teriak Juliet membuat Romeo keluar dengan wajah memerah.
"Lha belum ada lima detik mingkem nih mulut."
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ellyana imutz
wkwjwkwkw..oma yanti kyk cenayang tau yg akn terjadi ..telepati top bgtz dech...jgn" julleeesss ???
2022-11-03
1
meee
😂😂😂
2022-11-02
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
lihat jules habis mandi yaaaa🤭🤭🤭🤭
2022-11-02
1