Kediaman Keluarga Reeves
Valentino dan Juliet tiba di rumah keluarga Reeves yang dibangun sejak jaman Opa Alex Reeves yang kemudian direnovasi menjadi lebih kuat oleh Eiji lalu ke Levi dan sekarang Hoshi.
Kedua kakak beradik itu pun masuk ke dalam rumah mewah yang menjadi saksi keabsurdan keluarga Reeves.
"Assalamualaikum!" salam keduanya membuat semua orang yang berada di ruang tengah menoleh.
"Wa'alaikum salam. Sudah selesai acaranya?" Rina menyambut kedua anaknya sambil tersenyum.
"Sudah mom. Papa macan belum pulang? Padahal ini kan Sabtu?" tanya Juliet yang hanya melihat Levi dan Yanti di meja makan sambil menikmati acara minum teh.
"Tadi sih katanya mau ketemu sama Oom Bima. Jadi agak telat pulangnya" jawab Rina. "Dah kalian berdua mandi dulu sana!"
"Oke!" Keduanya pun menuju kamar masing-masing.
***
"Jadi kamu itu sebal sama teman sekelas kamu yang mau bully J terus kasih pertanyaan hukum percepatan?" Levi menatap wajah cucunya yang hanya lempeng menyesap kopinya.
. Mukamu V...
"Ya ampun V, mbok jangan judes-judes lah!" tegur Yanti.
"Habis, cewek-cewek di kelasku menyebalkan!" sungut Valentino. Kecuali si cupu yang selalu dibully.
"Memangnya mereka nggak ada yang menarik hati? Selama kamu sekolah disana, gak ada cewek yang gimanaaaa gitu?" Rina pun ikutan kepo sebab kemanapun Valentino seringnya bersama Romeo.
Valentino tidak menjawab.
"Temen ceweknya mas Vi itu tipe-tipe morotin" celetuk Juliet
"Wah ya bahaya dong V. Kamu harus cari cewek yang bener" ujar Yanti. "Kayak Juliet, sudah dapat calonnya..."
"Omaaaaa!" protes Juliet. "Jangan bilang Oma juga setuja sama si Rombeng!"
"Dengar Juliet, Oma tahu kamu masih belum ada perasaan sama Romeo tapi selama ini Oma melihat Romeo sangat serius sama kamu dan bagi kami, jarang seorang remaja pria sudah mantap memilih pasangannya."
"Lagipula, dia tabah hadapi papamu" timpal Levi.
"Duh!" sungut Juliet sebal.
"Jadi Senin besok sudah mulai masuk sekolah semua ya?" Rina berusaha mendamaikan penghuni meja makan. Semua keluarga Reeves menyukai Romeo karena tipe pria yang serius dengan Juliet serta hasil screening juga bagus.
Tapi kan mereka masih muda, sebentar lagi Valentino dan Romeo mulai kuliah. Akan banyak bertemu dengan orang baru yang menghuji bagaimana perasaan Romeo ke Juliet apakah masih tetap setia atau tidak.
"Kamu jadinya ambil apa V? Jadi masuk UI?" tanya Levi.
"Jadi Opa. Ambil IT sajalah, males yang lain."
"Arka sudah ambil arsitektur sih, Shinichi katanya incar masuk jurusan fisika Todai ( Tokyo University )" gumam Levi.
"Sebenarnya kalau kamu mau masuk MIT, nggak papa lho V" ucap Yanti. "Biar Opa diawasi sama Oma."
"No Oma. Opa itu akalnya banyak! Tuh, ketahuan ngambil brownies kedua yang disimpan di kursi sebelah!" ledek Valentino ke Levi.
"Mas Levi!" hardik Yanti kesal.
"Iiissshhh kamu tuh! Jeli amat sih matanya!" gerutu Levi.
"Salah siapa aku jadi turunan Reeves yang selalu cermat dalam situasi apapun" seringai Valentino.
"Kan Opa yang ngajarin juga!" gelak Juliet.
"Duh kalian ya! Memang gen itu nggak bisa dicolong ( dicuri )" kekeh Levi.
***
Acara makan malam keluarga Reeves semakin ramai usai Hoshi datang dan bergabung dengan para anggota keluarganya. Semenjak Hoshi pindah ke Jakarta untuk membantu Bara Giandra bekerja di Giandra Otomotif Co, Eiji dan Ayame pun ikut pindah ke Jakarta dan menikmati pensiun disana sedangkan Levi dan Yanti masih di New York.
"Jadi kamu tadi sudah berdiskusi dengan Pak Graham akan tetap mengambil jalur mandiri?" tanya Hoshi ke Valentino.
"Yup. Kan aku ikutan Arka waktu dia daftar ke UI dan semua persyaratan sudah aku dapat tadi. Jadi besok Senin aku serahkan semua sama Pak Graham dan bisa melakukan ujian dengan online. Kan enak Dad."
"Daddy sih semua terserah kamu, yang penting kamu bertanggung jawab atas semua pilihan kamu. Mau ambil IT ataupun ambil jurusan lainnya, Daddy tidak melarang asal memang itu yang kamu inginkan." Hoshi menatap putra sulungnya.
"Oke Dad!"
"Kamu gimana J? Ada peristiwa apa?" Meskipun Hoshi tahu dari pengawal bayangan bahwa Romeo bikin perkara dan membuat putrinya meninju sahabat Valentino, tapi dia ingin putrinya bercerita sendiri.
"Romeo mendeklarasikan perasaannya padaku diatas panggung" jawab Juliet sambil manyun.
"Gimana deklarasi nya?" goda Levi.
"Masa dia ambil kalimat dari Romeo and Juliet nya si babang Shakespeare?"
"Kalimat yang mana?" tanya Yanti yang sangat suka novel itu.
"My bounty is as boundless as the sea,
My love as deep, the more I give to thee,
The more I have, for both are infinite. ( Karunia saya tak terbatas seperti laut, Cintaku sedalam; semakin banyak yang kuberikan padamu, Semakin banyak yang saya miliki, karena keduanya tidak terbatas )."
"Ooohhh ... so romantis" Mata Yanti tampak berbinar - binar. "Mas Levi saja nggak pernah bilang begitu."
"Seriously Oma?" Juliet menatap Yanti.
"Lho beneran itu, Jules. Tidak semua pria berani mengucapkan itu di depan orang banyak. Mommy saja terharu mendengarnya" timpal Rina. "Tahu sendiri kan Daddy mu sama dengan Opamu."
"Heeiii, aku romantis dengan caranya sendiri mama macan" protes Hoshi tidak terima.
"Tapi kan seringnya kamu bikin aku darting, papa macan."
Valentino dan Juliet hanya melengos karena sudah pasti kedua orangtuanya akan terus ribut.
"Assalamualaikum." Sebuah suara membuat Juliet menekukkan wajahnya.
"Wa'alaikum salam. Masuk saja Romeo" panggil Yanti.
Tampak Romeo masuk sambil membawakan kotak pizza. "Pizza everyone?"
***
Romeo duduk bersama Valentino dan Juliet sambil menikmati pizza yang dibawakan pria berdarah Jepang itu.
"Enak pizza nya Jules?" tanya Romeo.
"Enak."
"Aku memesannya dengan penuh rasa cinta" jawab Romeo kalem tapi sukses membuat Juliet tersedak.
Romeo langsung menepuk punggung gadis remaja itu. "Minum dulu, J. Masa gitu saja sampai tersedak. Kan kamu tahu bagaimana perasaan aku."
Juliet menatap judes ke Romeo. "Nggak gitu juga Rombeng!"
"Kamu tuh harusnya bisa kontrol lah Jules" sahut Valentino cuek.
"Ini lagi Bambang Gentolet malah belain si Rombeng!" hardik Juliet sengit.
"Dih, kakakmu yang cakep ini kok dibilang Bambang Gentolet" gelak Valentino.
"Habis mas V gitu!" cebik Juliet sebal.
"Jules, kita pacaran kan?" kerling Romeo.
"Eh, siapa yang pacaran? Nggak lah!"
"Tapi tetap aku anggap kamu pacar aku dan calon istri aku!" senyum Romeo.
"Papa macaaaannnn! Rombeng ini lhooooo!" teriak Juliet kesal memanggil Hoshi.
"Apa sih Jules! Malam-malam teriak-teriak!" bentak Hoshi.
"Papa macan! Ini ada anak ngaku - ngaku mau jadi calon mantu!" Juliet menunjuk ke Romeo.
"Rom! Over Shakespeare's dead body!" hardik Hoshi cuek.
"Tenang Oom Quinn. Nanti liburan, aku bakal ke Inggris dan melangkahi makam Shakespeare tujuh kali!" jawab Romeo kalem.
"Elu kira tawaf!" pendelik Hoshi sebal.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
sukaa novel mu mbk...bener2 rusuh deh/Joyful//Joyful/
2024-07-16
1
Lusy Aristiani
Ya alloh... Tolong... /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-02-25
1
Asngadah Baruharjo
wa ha ha 🤣🤣🤣🤣
2023-12-06
1