terik matahari pagi menyongsong tinggi dari atas langit, siang itu Aqila masih berada di dalam kediamannya.
merasa bosan selama tiga hari terus berada di dalam rumah ia berencana pergi keluar tanpa sepengetahuan siapa pun.
Aqila pergi mengganti pakaian terlebih dulu dengan hanfu hitam beserta tudung yang bisa iya gunakan untuk menutupi wajahnya.
penampilan Aqila sekarang terlihat sangat misterius orang lain mungkin akan sulit menebak siapa sosok orang tersebut entah itu perempuan atau laki laki jika saja Aqila tidak membuka suara.
Aqila berjalan keluar dari kamar menuju pintu gerbang belakang kediaman lavender, ia sengaja lewat pintu tersebut agar tidak ada yang mengetahui bahwa dia diam diam keluar rumah.
sebelum pergi tadi Aqila sempat menulis sebuah pesan untuk Lila agar tidak mencarinya dan hanya menunggu di kediaman jika ada yang menanyakan dirinya Lila cukup mengatakan Aqila sedang beristirahat dan tidak ingin di ganggu.
Aqila terus berjalan menyusuri hutan dia tidak menyangka bahwa di balik pintu belakang kediaman miliknya terdapat sebuah hutan yang cukup lebat dan sepertinya hutan tersebut jarang di lalui oleh para penduduk.
semakin Aqila memasuki kedalaman hutan ia bisa merasakan suasana yang berbeda dari sebelumnya, hutan itu di tumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan yang cukup rindang banyak tanaman tanaman langka yang tidak bisa dia temukan di dunia moderen tumbuh subur di sekitar tempat yang ia pijak, suasana terasa sedikit mencekam bahkan tidak jarang Aqila mendengar suara suara binatang buas saling bersautan.
"pantas saja tidak ada orang yang mau melalui jalan ini ternyata mereka takut dengan suara suara binatang buas itu"
Aqila berbicara sendiri sambil terus berjalan tidak lupa juga ia mengambil beberapa tanaman langka yang menurutnya akan dia butuhkan nanti.
setelah menempuh perjalanan hampir satu jam melewati hutan, akhirnya Aqila tiba di pasar ibu kota kerajaan Cang'an
suasana pasar masih tampak begitu ramai meskipun terik matahari terasa begitu panas tidak menyurutkan niat orang orang untuk tidak keluar rumah.
Aqila berjalan dengan begitu santai menyusuri setiap tempat yang ada, banyak bangunan bangunan tinggi berjajar rapih di sepanjang jalan beberapa pedagang manisan dan kue kering juga tak luput dari pandangan mata bukan hanya itu semuanya serba ada, tidak aneh jika orang orang yang ada di sana betah berlama lama entah untuk membeli keperluan atau hanya untuk sekedar bermain main.
ada beberapa pasangan mata yang nampak memperhatikan aqila tapi gadis itu sendiri tidak perduli dia acuh dengan mereka yang menatapnya dengan pandangan aneh.
sampai di salah satu bangunan Aqila menghentikan langkahnya sebentar di depan gedung tersebut kemudian berjalan masuk.
"salam tuan apa ada yang bisa saya bantu"
seorang pelayan laki laki datang menghampiri Aqila dia mengira bahwa Aqila adalah seorang pria tapi gadis itu sepertinya tidak perduli dan sepertinya dia tidak berniat untuk menjelaskannya.
"aku ingin bertemu dengan pemilik toko"
"ah anda seorang wanita rupanya maaf atas kelancangan saya nona"
"tidak masalah"
"apa anda Sudah membuat janji"
"tidak"
"kalau begitu tunggu sebentar saya akan pergi menemui tuan terlebih dulu apakah dia mau bertemu dengan anda atau tidak, mari silakan duduk"
Aqila mengangguk setuju setelah mendapat jawaban pelayanan tersebut pergi memasuki sebuah ruangan yang ada di lantai atas toko.
tok tok tok
"masuk"
perayaan tersebut berjalan mendekat menuju pemilik toko setelah mendapat persetujuan
"ada apa kau datang kemari?"
"maaf saya menggangu waktu sibuk anda tuan tapi ada seorang tamu yang ingin bertemu dengan anda"
"siapa"
"saya tidak tau tuan sepertinya dia pendatang baru"
"kalau begitu suruh dia masuk"
"baik tuan kalau begitu saya permisi terlebih dulu"
setalah menunggu sekitar sepuluh menit akhirnya pelayan tersebut keluar dan melangkah menuju kearah aqila.
"kata tuan nano bisa masuk mari saya antar"
"terimakasih"
"sama sama nona kalo begitu saya pamit"
Aqila masuk kedalam ruangan tersebut setelah mengetuk pintu, terlihat seorang pria tua dengan sedikit jenggot di bawah dagunya sedang melihat sebuah buku yang bisa Aqila tebak apa isi di dalamnya.
pria tua itu menoleh kearah aqila dia sempat memperhatikan penampilan gadis itu sebentar sebelum membuka obrolan.
"ada keperluan apa sehingga anda ingin menemui saya nona"
"aku ingin menjual barang apa kau tertarik"
"boleh saya lihat barang itu terlebih dulu sebelum membeli atau tidaknya"
Aqila mengeluarkan ginseng merah berumur ratusan tahun yang di balut dengan kain tipis ke hadapan pria itu.
mata pria tua itu melotot tidak percaya melihat apa yang di tawarkan oleh Aqila barang sebagus itu bagaimana mungkin dia akan menolak.
"ini barang yang sangat langka nona anda sungguh yakin ingin menjualnya"
"iya"
"berapa harga yang harus saya bayar untuk barang bagus ini?"
"terserah anda"
"apa anda tidak tau harganya nona bagaimana jika saya menipu Anda"
"mati"
glek
satu kata itu mampu membuat bulu kuduk pria tua tersebut merinding ketakutan karena Aqila mengatakannya dengan nada terkesan dingin wajah tanpa ekspresi dan sorot mata yang tajam.
pemilik toko sampai menelan ludahnya berkali kali sungguh dia tidak ingin mencari gara gara dengan gadis muda yang ada di hadapannya meskipun terlihat sangat cantik Namum dia juga terlihat sangat mengerikan untuk ukuran seorang gadis berusia 16 tahun.
"bagaimana dengan dua ratus koin emas"
"baiklah"
tanpa berfikir panjang pria itu langsung memberikan semua bayaran dengan pas pada aqila sedangkan Aqila sendiri tidak perduli harga sebenarnya dari ginseng itu, dia hanya perlu uang lagi pula masih ada beberapa yang ia simpan di balik bajunya.
setelah mendapatkan uang Aqila berjalan keluar dari toko obat tersebut kemudian kembali melanjutkan perjalanan sambil melihat lihat siap tau ada barang yang menarik perhatiannya.
setelah berjalan cukup lama tapi tidak ada yang ingin dia beli akhirnya Aqila memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran yang cukup ramai pembeli untuk sekedar mengisi perut karena tadi pagi dia hanya makan sedikit.
belum juga masuk kedalam Aqila sempat melihat adegan dimana seorang pria paruh baya memukuli seorang pemuda dengan cambuknya
pemuda tersebut terlihat begitu kurus dan dekil baju compang camping akibat pukulan cambuk yang mengenai tubuhnya.
Aqila yang merasa kasih melihat pemuda itu memohon ampun akhirnya menghampiri mereka.
saat cambuk sedikit lagi akan mengenai pemuda tersebut tangan Aqila sudah lebih dulu menahannya
kedua pria itu menoleh ke arah Aqila dengan tatapan yang satu bingung sedangkan lain terlihat sangat marah.
"jangan menghalangi ku atau aku tidak akan segan segan memukul mu juga"
teriak pria paruh baya itu dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat murka
"kenapa kau memukulnya"
"budak ini tidak berguna dia selalu saja membuat ulah sehingga aku mengalami kerugian yang sangat banyak"
"apa itu benar"
"tidak nona itu bukan saya tapi seseorang dengan sengaja menjebak saya agar tuan marah dan memukuli saya"
"pembohong kau budak hina"
"diam"
Aqila yang bisa melihat kejujuran di mata pemuda ini merasa marah pada pria paruh baya itu karena tidak lebih dulu menyelidiki kebenaran sebelum memberikan hukuman.
"sialan berani sekali bocah ingusan seperti mu membentak ku"
pria itu semakin marah dan menatap tajam ke arah Aqila dia hendak mengangkat cambuknya tapi sebelum itu terjadi Aqila sudah lebih dulu menendangnya sehingga cambuk tersebut terlempar jauh.
"kau"
"aku akan mengganti kerugiannya asal lepaskan dia dan jangan mengganggunya lagi"
pria itu berfikir sejenak melihat ada keuntungan di depan mata tentu saja dia tidak akan menolak
"seratus lima puluh koin emas maka aku akan membebaskan budak itu"
tanpa berfikir panjang Aqila langsung melemparkan semua koin emas sesuai jumlah kesepakatan pada pria paruh baya tersebut.
setelah itu Aqila menarik pemuda tadi masuk kedalam restoran yang belum sempat ia masuki tadi meninggalkan kerumunan yang sempat melihat aksi mereka bertiga.
Hay semuanya terimakasih sudah berkunjung ke karya author semoga kalian suka 😊
selamat membaca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Cahaya yani
tumbn thoorr biasa ny ad cincin ruang, ap beda dr yg lain thoorrr
semngtt, q pling suka kl dah time travel
2023-07-25
0
yudi
💐❤️
2023-03-19
0
Frando Kanan
bkn nano tpi Nona 😑
2023-03-15
0