jika itu benar, maka bisa di pastikan bahwa ada sebuah rahasia besar yang harus aqila cari tau sendiri.
"Lila aku lapar"
"eh, tunggu sebentar nona, kenapa juga saya bisa melupakan hal sepenting itu anda belum makan sejak pagi"
setelah mengomel sendiri Lila bergegas pergi untuk mengambilkan makanan, Aqila menggeleng pelan melihat tingkah konyol temannya yang satu ini.
Aqila tidak menganggap Lila sebagai pelayan melainkan teman meskipun Lila satu tahun lebih tua darinya tapi dia enggan memanggilnya kakak, karena usia asli Aqila di dunia moderen adalah dua puluh satu tahun yang artinya dia lebih tua dari Lila tapi apa mau di kata sekarang dia sudah terjebak di tubuh gadis berusia enam belas tahun.
sepeninggalan Lila Aqila kembali meraih selembar kertas itu kemudian membacanya
"jadi ini gelang dimensi"
meskipun tidak percaya tapi dia tetap akan mencobanya.
Aqila kemudian memfokuskan pikirannya sambil memegang gelang giok tersebut, seperti yang di jelaskan dalam Surat itu.
perlahan sebuah cahaya memancar mengenai dirinya seolah aqila di tarik oleh sesuatu, saat membuka mata dia sudah berada di tempat yang berbeda dari sebelumnya.
"apakah ini yang dinamakan ruang dimensi"
Aqila Mengedarkan pandangannya ke setiap tempat, dia melihat sebuah bangunan besar berlantai dua setiap halaman di isi oleh berbagai jenis tanaman.
gadis itu tau sebagian tanaman tersebut adalah bahan bahan langka dalam pembuatan racun juga penawarannya.
di sana juga Aqila melihat pohon persik tumbuh subur di sekitar aliran air terjun, Ruang dimensi tersebut sangatlah luas dan padat energi.
entah Aqila harus senang atau tidak ini seperti sebuah keberuntungan yang tak terduga dia mengalami kematian kemudian hidup kembali dan sekarang dia mendapatkan ruang dimensi.
"konyol"
kata kata itu terus saja terlontar dari mulutnya tapi tidak bisa di pungkiri bahwa dia sangat senang bisa melihat hal hal menakjubkan di dunia ini.
kehidupannya yang dulu sangatlah monoton dia memang memiliki segalanya seperti kekayaan, keluarga, ketenaran tapi dirinya kesepian.
tidak ada kasih sayang tulus yang aqila dapatkan dari keluarga sambungnya yang ada mereka hanya memanfaatkan dirinya sebagai objek penghasil kekayaan.
dia sebenarnya tidak ingin menjadi seorang pembunuh tapi sejak kecil keluarga sila selalu mendidik dia dengan keras dan mengajarinya hal hal yang melenceng dari ajaran untuk anak seusianya, tidak jarang aqila mendapat pukulan jika melakukan kesalahan sedikit saja, namun di mata sila Aqila adalah Putri yang di manjakan oleh orang tuanya padahal kenyataannya tidaklah seperti itu.
keluarga sila adalah keluarga yang terpandang di negara itu mereka terkenal dengan reputasi yang baik tapi siapa sangka di balik semua itu mereka adalah sosok yang kejam mereka tidak akan segan segan membunuh mereka yang mencoba menghalangi jalannya.
dan sejak saat itu Aqila tumbuh menjadi gadis yang tak berperasaan.
perlahan Aqila melangkahkan kakinya menuju bangunan itu semakin di dekati semakin terlihat bangunan tersebut sangatlah besar dan luas.
dia kemudian mengetuk pintu untuk memastikan apakah ada orang di dalamnya ataukah tidak, setelah menunggu selama sepuluh menit namun tidak juga ada jawaban akhirnya aqila mendorong paksa pintu besar itu.
setelah pintu terbuka Aqila langsung melangkah masuk mencoba menyusuri apa saja yang ada di sana.
bangunan tersebut terdiri dari beberapa ruangan seperti lantai atas di sisi oleh kamar yang cukup luas ada juga ruang kerja dan perpustakaan sedangkan lantai satu di isi oleh ruang laboratorium, ruang persenjataan, ruang penyimpanan dan dapur.
setelah puas berkeliling aqila melangkah pergi menuju pekarangan rumah.
tanah yang luas itu di penuhi oleh berbagai macam tanaman langka sebagian juga di tumbuhi oleh berbagai jenis buah buahan yang tumbuh subur.
Aqila berjalan menuju air terjun yang ada di sana sebenarnya ia bingung Kenapa di ruang dimensi ada air terjun namun dia tidak ingin memikirkannya terlalu lama.
air terjun itu terlihat begitu jernih mengalir dengan deras aqila yang sedikit kehausan perlahan mengambil air itu dengan kedua tangannya kemudian meminumnya.
perlahan tubuhnya mengalami perubahan badan terasa begitu ringan dia juga merasa begitu berenergi.
"apa ini air suci"
Aqila hanya asal menebak tapi jika itu benar bukankah bagus, konon air suci bisa menyembuhkan segala jenis penyakit.
dia mengetahuinya saat mendengar salah satu teman seperjuangan menceritakan isi novel yang selalu di bacanya meskipun saat itu Aqila hanya mendengar secara sekilas tapi ingatannya begitu tajam.
"apakah perputaran waktu di sini sama"
Aqila berbicara sendiri karena dia benar benar tidak tau apa pun tentang dunia fantasi ini dia bukan penggemar novel seperti temanya di tambah lagi tidak ada ingatan apa pun tentang pemilik tubuh yang sebenarnya.
setelah puas berkeliling Aqila memejamkan kembali matanya untuk kembali ke tempat semula, saat membuka mata dia sudah ada di tempat sebelumnya.
"ternyata benar"
"apa yang benar nona"
Aqila merasa terkejut saat suara melengking Lila berhasil menusuk Indra pendengarannya, namun itu hanya seperkian detik kemudian Aqila kembali pada ekspresi datar.
Lila yang masih merasa penasaran terus menampakkan wajah memelas agar Aqila luluh dan mau menceritakan hal yang sebenarnya pada dirinya.
"tidak ada"
"nona"
"aku lapar"
"oh maaf menunggu lama, silahkan di nikmati nona"
Lila meletakkan nampan berisi makanan itu ke meja tempat Aqila duduk dengan nada kesal.
"kau marah"
"tidak"
"oh"
"hanya oh saja"
"lalu"
"tidak ada yang lain yang bisa nona katakan pada ku"
"tidak ada"
"ahhhhhhhh aku bisa gila karena mu nona"
"bagus"
"apaaaa, jadi nona ingin saya cepat gila begitu kenapa anda jahat sekali nona, padahal saya selalu setia pada anda"
Aqila jengah melihat Lila terus mengatakan hal hal konyol entah ada apa dengan otak gadis itu sepertinya sudah sedikit bergeser.
"berhenti lila orang lain akan mengira aku merundung mu"
"bukankah kenyataannya seperti itu"
"apa kau ingin menjadi makanan harimau"
"eh tidak terimakasih nona aku masih ingin hidup apalagi aku belum menikah"
niat hati ingin mengerjai Aqila tapi siapa sangka Lila malah terkena batunya sendiri, mulut Aqila benar benar sangat beracun jika orang lain melihat mereka tidak akan bisa membedakan mana yang sedang bercanda dan mana yang serius karena Aqila selalu saja berwajah datar saat mengatakan apa pun.
setelah perdebatan kecil itu Aqila mulai menikmati makannya, mengingat kembali kilasan waktu yang ada di ruang dimensi dan di dunia nyata ternya memiliki perbedaan
jika di dunia nyata satu jam maka di dalam dimensi sama dengan satu hari terlihat perbandingan yang cukup jauh.
tapi itu juga sedikit menguntungkan bila untuk latihan beladiri sehingga tidak terlalu memakan banyak waktu.
setelah selesai memakan makanan yang tadi di siapkan oleh Lila, Aqila kemudian melangkah pergi untuk membersihkan diri karena hari sudah semakin larut.
seperti biasa setelah menyelesaikan ritual mandi Aqila berbaring di atas ranjang sambil membaca buku, menunggu waktu makan malam tiba.
sebenarnya Aqila enggan jika harus makan malam bersama setiap hari apalagi melihat ibu dan anak itu yang selalu memancing emosinya.
namun bagaimana pun dia masih menghormati tuan Han selaku ayahnya.
setelah menunggu hampir tiga puluh menit semua orang sudah berkumpul dan duduk di tempatnya masing masing.
mereka menikmati makanan dengan tenang hanya ada dentingan sumpit yang terdengar,
pengumuman
maaf teman² kalau author cuma bisa up satu hari sekali di karenakan kesibukan author di dunia nyata.
semoga kalian tidak bosan selama berkunjung ke karya author
maaf kalo masih ada salah kata atau sebagainya karena author masih pemula
author cuma pemula yang ingin berkarya dengan hasil pemikiran author sendiri
terimakasih atas waktunya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
°nina°
ada ruang dimensi dan ada air suci. yg kurang cuman ilmu tenaga dalam nya
2024-01-28
0
fifid dwi ariani
trus semangat
2023-06-08
0
Sama Lia
menurut saya penulisan, pemilihan kata dan penyusunan kata menjadi kalimat, itu sempurna. ceritanya jadi berasa seperti nonton film... tingkatkan terus author. jujur saya jarang ketemu author yang penulisannya sesempurna ini.
kunci sebuah cerita itu adalah penulisan yang sempurna. penulisan sempurna cerita ikut sempurna dan lebih menarik karna rasa yang terkandung didalamnya akan benar benar terasa...
semangat author...
2022-12-16
1