tidak butuh waktu lama seorang pelayan datang untuk memberitahukan pada Aqila bahwa makan malam sudah siap dan semua orang sedang menunggu dirinya.
Aqila melangkah pergi dari kediaman lavender langkahnya terlihat santai meskipun dia tau semua orang sedang menantikan kehadirannya.
"akhirnya kau datang juga kak Aqila aku pikir kau tidak akan datang dan membiarkan kami kelaparan menunggu kehadiran mu"
"diam lah weilin mungkin kakak mu sedang sibuk tadi"
ucap huranran yang mulai mencari perhatian tuan Han agar terlihat seperti ibu yang penyayang tanpa membedakan dia darah dagingnya atau bukan.
"sibuk apa sejak pagi bukankah dia hanya berbaring di dalam kamar, ibu"
"diam apa kalian sudah tidak menghargai kehadiran ku di sini"
"maaf ayah"
setelah perdebatan itu selesai mereka langsung memulai acara makan malam, Aqila yang menjadi penyebab kekacauan tadi hanya duduk diam di kursi tanpa berniat meminta maaf sekali pun.
setelah hampir tiga puluh menit semuanya telah selesai menikmati makanan Aqila baru membuka suara.
"ayah"
"ada apa Aqila, apa kau membutuhkan sesuatu"
"tidak"
"lalu apa yang kau inginkan"
"pengawal pribadi"
tuan Han yang mendengar itu semua Merasa terbengong dia bingung dengan perangai Aqila yang tidak biasa, padahal dulu dirinya pernah menawarkan beberapa kesatria terbaik untuk menjadi pengawal pribadi Aqila tapi gadis itu selalu saja menolak dan hari ini dia sendiri yang memintanya.
setelah sedikit berfikir akhirnya tuan Han setuju untuk membiarkan Aqila memiliki pengawal pribadi, mengingat dirinya yang jarang ada di kediaman.
"baiklah ayah akan mengirimkan beberapa kesatria terbaik untuk menjadi pengawal pribadi mu"
"tidak perlu! aku sudah menemukannya"
"kau yakin, setau ayah kau tidak pernah keluar kediaman apa kau menyelinap keluar saat ayah tidak ada"
"ayah tidak perlu tau"
"tapi Putri ku"
"tidak ada penolakan"
"hah baiklah terserah kau saja"
tuan Han hanya bisa pasrah, sekarang sifat putrinya benar benar berubah dia hanya perlu bersabar selagi keinginan aqila tidak melewati batas.
setelah mengutarakan maksudnya Aqila langsung bangkit dan berjalan pergi tanpa berniat berpamitan terlebih dulu pada semua orang yang ada di sana.
"lihat lah putri kesayangan mu ayah dia sama sekali tidak menghormati mu bagaimana mungkin dia pergi begitu saja tanpa berpamitan terlebih dulu pada kita"
weilin selalu saja berusaha menjelek jelekan Aqila di hadapan tuan Han atau siapa pun itu, begitu mendapat celah dia langsung menggunakan kesempatan yang ada.
"ayah aku merasa sikap adik sangat aneh belakangan ini"
Lin Lin mengatakannya dengan sangat lembut sehingga orang lain pun tidak akan curiga dengan maksud sebenarnya dari perkataannya barusan.
Gadis itu tidak lah sebaik yang terlihat dia seperti serigala berbulu domba, sebenarnya ia selalu merasa iri pada setiap hal yang di miliki aqila namun sifat itu tertutup baik dengan wajah lemah lembut yang selalu ia tampilkan di hadapan semua orang.
siapa yang akan menyangka di balik wajah cantik itu terdapat hati yang busuk memang benar buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.
tuan Han juga sempat berpikir demikian perubahan Aqila benar benar sangat mengejutkan.
"sudahlah tidak perlu di bahas"
weilin dan Lin Lin akhirnya diam, mereka tidak ingin membuat tuan Han marah meskipun keduanya sangat geram dengan sifat sang ayah yang terlihat pilih kasih.
padahal semua itu tidaklah benar tuan Han selalu menyayangi Putri Putrinya dengan sama rata, namun sifat serakah mereka seakan menutup segalanya.
huranran yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan juga merasa sangat geram telapak tangannya tanpa sengaja mengeluarkan sedikit darah akibat beberapa tusukan dari kuku jarinya yang sedikit panjang.
"gadis itu harus segera di singkirkan dia hanya akan menjadi ancaman untuk kedua putri ku"
setelah berjanji pada dirinya sendiri huranran kembali menampakkan wajah lembut yang selama ini berhasil menipu tuan Han.
setelah perdebatan kecil itu akhirnya semua orang membubarkan diri kembali ke tempat masing masing.
sedangkan di tempat lain yaitu kediaman lavender, di dalam kamar Aqila sedang membaca buku setelah tadi dia kembali lebih dulu dari yang lain.
Aqila membaca buku sejarah berdirinya kerajaan Cang'an dari generasi ke generasi sekarang dia sudah tau tentang seluk beluk tempat ini.
setelah puas membaca buku tersebut aqila naik ke atas ranjang kemudian berbaring di sana, tak butuh waktu lama akhirnya gadis itu tertidur lelap.
pagi hari, seperti biasa semua orang sudah sibuk begitu pun dengan dirinya, pagi pagi buta Aqila meminta Lila untuk memanggilkan Lin Shan
dan tidak butuh waktu yang lama ketiganya sudah berkumpul di halaman belakang kediaman lavender.
"kenapa kami di bawa ke sini nona"
karena penasaran mengapa Aqila membawa mereka berdua kesini dan Lila yang sedari awal terus mengikuti ke duanya membuka suara.
"latihan"
"latihan apa maksud mu nona"
"latihan beladiri"
kali ini bukan Aqila yang menjawab tapi Lin Shan karena ia sudah tau cepat atau lambat Aqila akan mengajak dia berlatih itulah sebabnya ia sudah antisipasi jika hal itu akan terjadi.
"anda serius Nona, lalu siapa yang akan mengajari kita"
"aku"
"hah?"
Lila terbengong mendengar penuturan itu dan dia berfikir sejak kapan Aqila bisa beladiri selama ini dia tidak pernah melihat Aqila yang asli berlatih.
mengejutkan sampai sampai Lila tidak sadar bahwa mulutnya menganga serta bola mata melotot memandang ke arah Aqila.
Aqila yang di tatap seperti itu tidak terusik sama sekali dia masih menampakkan wajah datar tanpa ekspresi itu, sedang kan Lin Shan yang melihat juga ikut kebingungan.
"apa kau sudah puas berbicara"
"eh, sudah nona"
Lila yang di tanya seperti itu terkaget dari rasa terkejutnya dia sampai bingung harus menjawab apa.
"angkat tas itu"
Aqila memberi perintah pada Lila dan Lin Shan untuk memakai tas itu sebelumnya dia sudah menyiapkan tiga buah tas berukuran sedang tersebut beberapa waktu lalu setelah dia menyuruh Lila untuk memanggil Lin Shan di kamarnya.
mereka berdua menurut tanpa membantah lagi keduanya langsung mengangkat tas itu satu persatu.
awalnya mereka berdua mengira tas tersebut akan ringan di pakai tapi siapa yang menyangka bahwa tas tersebut sangatlah berat.
karena penasaran akan isi di dalamnya Lila membuka tas yang dia ambil tadi, ternyata isinya adalah beberapa tumpuk batu bata sekita lima biji menurut perhitungannya.
"cepat pakai dan kelilingi lapangan lima puluh kali"
Lila dan Lin Shan saling memandang bukan karena perasaan kagum tapi lebih tepatnya perasaan terkejut, bagaimana tidak mereka disuruh berlari mengitari lapangan yang terlihat sangat luas itu di tambah lima puluh kali putaran lagi.
mereka seakan ingin pingsan mendengarnya karena keduanya berfikir akan butuh waktu lama untuk menyelesaikan lima puluh putaran tersebut, bahkan mungkin seharian ini akan di habiskan hanya untuk berkeliling lapangan.
Aqila tidak perduli dengan keterkejutan mereka berdua tujuan Aqila melakukan semua ini agar fisik mereka kuat serta memiliki stamina yang lebih untuk bisa ketahap selanjutnya.
ini bukan kali pertama Aqila melakukan latihan berat karena dulu saat menjadi axela dia adalah seorang agen rahasia dan pembunuh bayaran
dimana kekuatan fisik adalah yang paling utama dalam mempelajari ilmu beladiri sehingga ketika mereka terdesak oleh lawan stamina mereka masih cukup untuk melakukan serangan akhir itulah gunanya memiliki stamina lebih.
"hah baiklah nona"
keduanya pasrah dan mulai mengikuti Aqila berlari mengitari lapangan tersebut meskipun pada awalnya Lila dan Lin Shan kesulitan dalam melakukannya namun seiring berjalannya waktu mereka mulai terbiasa jatuh bangun mereka rasakan bersama hari itu.
tidak terasa juga hari semakin sore Aqila meminta mereka berdua untuk menyudahi latihan hari ini, akhirnya Lila dan Lin Shan bisa bernafas dengan lega setelah bersusah payah seharian menahan beban berat tanpa makan dan minum.
setelah itu ke tiganya kembali ke kediaman lavender untuk membersihkan diri, Aqila sekarang sudah bisa mengenakan hanfu, sehingga dia bisa mandi sendiri tanpa di bantu oleh Lila meskipun yang menyiapkan air mandi tetaplah Lila.
setelah semua selesai melakukan ritual pembersihan diri, seperti biasa setiap malam dia akan datang ke aula utama untuk makan malam bersama keluarganya.
meskipun seperti biasa akan selalu ada drama kecil yang di mulai oleh weilin tapi mereka tetap menikmati makanan dengan baik.
hy temu lgi sama author terimakasih sudah mampir semoga kalian masih suka dengan alur ceritanya 😊😊
selamat membaca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-06-08
0
yudi
🌹
2022-12-27
0
Sama Lia
awal cerita ini sangat menarik...
tidak bertele tele
2022-12-16
1