seorang pelayan wanita datang mendekat ke arah mereka berdua.
"apa anda ingin memesan sesuatu nona dan tuan"
"dua mangkuk mie panas dua porsi ayam bakar satu porsi sayuran dan satu hidangan manis"
"kalau begitu tunggu sebentar, saya akan mengambilnya"
"hm"
pelayan itu langsung pergi menuju dapur, sedangkan pemuda tadi nampak tercengang melihat Aqila memesan begitu banyak makanan.
"apa itu tidak terlalu banyak nona saya tidak memiliki uang"
"aku yang akan membayar"
"sungguh saya merasa tidak enak hati, nona sudah begitu baik terhadap orang asing seperti saya"
"tidak masalah"
pemuda itu menunduk merasa Malu dia benar benar merasa berhutang Budi pada Aqila, seorang gadis asing yang tanpa sengaja bertemu dengannya.
"makanlah"
saking sibuk dengan pikirannya sendiri pemuda tersebut tidak sadar bahwa makanan yang mereka pesan sudah tersaji di hadapan mereka.
dia mendongak melihat ke arah Aqila terlihat gadis itu sedang asyik menikmati makanannya.
"kenapa"
"ah tidak ada nona saya hanya ingin mengucapkan terimakasih banyak karena ada sudah mau membantu saya, saya berhutang banyak pada anda bagaimana saya akan membalas semua kebaikan anda"
"tidak perlu, makanlah"
pemuda itu akhirnya ikut menikmati makanan dia tidak ingin membuat Aqila marah.
setelah semua makanan habis termakan Aqila berniat pergi Dari sana setelah membayar namun niatnya terhenti ketika pemuda di hadapannya kembali membuka suara.
"nona boleh saya tau siapa nama anda"
"Aqila"
"bagaimana cara saya membayar semua kebaikan anda"
"tidak perlu"
"tapi nona saya benar benar tidak enak hati, saya juga tidak punya apa pun lagi untuk di berikan kepada anda"
ucap pemuda itu dengan Suara rendah dan kepala tertunduk Aqila bisa melihat ketulusan di dalamnya.
"apa kau mau bekerja untuk ku"
"hah, apa anda benar benar ingin memberikan saya pekerjaan"
"ya, apa kau keberatan"
"tidak nona, tentu saja saya mau"
"kalau begitu kau bisa menjadi pengawal pribadi ku"
"tapi saya tidak bisa beladiri nona"
"akan ku ajari"
"sungguh"
"hm"
"terimakasih banyak nona, saya berjanji akan giat belajar sehingga tidak akan mengecewakan anda saya juga berjanji akan selalu setia pada anda nyawa saya sebagai jaminan"
"siapa nama mu"
"saya Lin Shan nona"
"kalau begitu ayo pergi"
"baik nona"
setelah membayar mereka berdua pergi dari tempat itu, Aqila terus berjalan di ikuti oleh Lin Shan di belakangnya
beberapa pasangan mata menatap ke arah mereka berdua Aqila menyadari bahwa tatapan itu lebih tertuju pada penampilan Lin Shan.
"tunggu sebentar disini"
"baik nona"
tanpa banyak bertanya Lin Shan langsung mengiyakan perintah Aqila sedangkan gadis itu menghilang di balik kerumunan orang.
Lin Shan dengan sabar menunggu kedatangan Aqila dia sangat yakin bahwa Aqila tidak akan berbohong dan meninggalkan dirinya begitu saja di jalanan.
setelah berjalan tidak cukup jauh Aqila memasuki sebuah toko pakaian, kedatangannya di sambut baik oleh pemilik toko.
"ada yang bisa saya bantu"
"aku ingin beberapa pasang pakaian pria"
"ah tentu saja ada nona, tunggu sebentar akan saya siapkan"
setelah menunggu beberapa saat akhirnya pemilik toko tersebut selesai mengemas barang.
"berapa"
"dua belas koin emas nona"
Aqila langsung membayar dan mengambil barang tersebut sebelum benar benar pergi Aqila sempat mendengar pemilik toko mengucapkan terimakasih dan berharap ia bisa berkunjung kembali.
Lin Shan yang menunggu cukup lama merasa gelisah dia sempat berpikiran buruk kalau Aqila benar benar meninggalkannya.
sedang sibuk mondar mandir Lin Shan di kejutkan oleh kedatangan Aqila kini pemuda itu akhirnya bisa bernafas lega senyum manis juga terlihat di setiap sudut bibirnya.
"apa lama"
"ah tidak apa apa nona, anda dari mana saja saya sangat khawatir"
"membeli pakaian"
"ah ternyata begitu"
"ambil dan pakailah"
"apa ini untuk saya"
"hm"
"anda seharusnya tidak usah repot repot nona pakaian ini terlalu mahal untuk saya"
ucap Lin Shan setelah membuka isi bungkusan tersebut, dia merasa sangat terharu atas kebaikan yang Aqila berikan terhadap dirinya.
"cepat ganti aku ingin pulang"
"baik tunggu sebentar nona"
Lin Shan langsung berlari mencari tempat yang sepi untuk mengganti pakaian, setelah dirasa menemukan tempat yang cocok akhirnya ia segera berganti agar tidak membuat Aqila menunggu lama.
setelah selesai dia langsung menghampiri Aqila yang sedang membeli beberapa manisan untuk di bawa pulang.
Lin Shan terus mengikuti kemana Aqila membawanya pergi, sampai ke perbatasan hutan dia tidak berani membuka suara meskipun merasa sangat penasaran dia memilih untuk tetap diam.
Aqila juga tidak berniat untuk menjelaskan kenapa dia mengajak Lin Shan masuk ke dalam hutan alih alih menuju jalan utama kediaman bangsawan Han.
Lin Shan menatap ke sekeliling mengamati hutan tersebut sampai di mana dia tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya.
"kenapa kita kemari nona bukankah anda mengatakan ingin pulang"
"hm"
"lalu ini"
"diam dan ikut saja"
"maaf nona"
setelah mendengar ucapan Aqila yang begitu dingin akhirnya Lin Shan ke kembali diam, dia sekarang tau bagaimana sifat Aqila, selain Irit bicara gadis itu juga terlihat tidak menyukai seseorang yang terlalu banyak bertanya.
hampir satu jam mereka berjalan akhirnya mereka berdua sampai di pintu gerbang, yang terlihat sangat tinggi dan kelilingi oleh tembok tembok besar.
"apa kau bisa memanjat"
"tentu nona"
"Ayo masuk"
Lin Shan sebenarnya merasa bingung kenapa mereka harus masuk secara diam diam apakah Aqila keluar tanpa sepengetahuan siapa pun.
tanpa menunggu lama lagi keduanya langsung memanjat ke atas dahan pohon yang kebetulan mengarah ke dalam kediaman.
bruk
Suara sepatu mendarat dengan sempurna menginjakan tanah, tanpa berlama lagi Aqila langsung berjalan menuju pintu masuk kediaman lavender miliknya.
"nona akhirnya anda datang juga saya sangat khawatir karena anda belum tiba padahal hari sudah sangat sore"
"ada sedikit urusan"
"kenapa tidak mengajak saya nona anda meninggalkan saya sendiri disini"
keluh Lila sambil menampakkan wajah cemberutnya yang malah terlihat sangat lucu
"jika kau ikut mereka akan curiga"
"oh benar juga tapi lain kali saya juga ingin ikut bersama anda"
"hm"
mereka bertiga langsung masuk kedalam kediaman sebelum ada orang lain yang melihat.
"apa ayah datang"
"tuan besar sudah dua kali datang kemari untung saja saya bisa meyakinkan beliau klo anda butuh banyak istirahat dan tidak ingin di ganggu dulu. oh iya tuan juga menitipkan pesan bahwa dia ingin makan malam bersama"
"baiklah"
"nona siapa dia"
Lila yang sedari tadi meras penasaran dengan sosok pria yang di bawa Aqila akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"dia pengawal pribadi ku mulai saat ini"
"saya Lin Shan pengawal pribadi nona"
"aku Lila pelayan pribadi nona juga"
setelah berkenalan aqila menyuruh mereka berdua untuk meninggalkannya sendiri karena dia ingin beristirahat.
tanpa berlama lama lagi Aqila langsung naik ke atas ranjang dan mulai memejamkan mata, sedangkan di tempat lain Lila membawa Lin Shan ke salah satu ruangan yang tidak jauh dari kamarnya yang berada di kediaman lavender karena Aqila sempat memberitahu bahwa dia belum meminta persetujuan dari tuan Han tentang Lin Shan yang akan menjadi pengawal pribadinya.
"kau bisa menempati ruangan ini dulu kamar ku tidak jauh dari sini jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggilku"
"terimakasih"
"sama sama kalau begitu saya pamit terlebih dulu"
setelah mengantar Lin Shan Lila langsung pergi menuju kamarnya dia harus mandi dan membersihkan diri sebelum membantu Aqila kembali.
ketiganya sibuk dengan urusan masing-masing tanpa terasa waktu menunjukkan pukul tujuh malam, Aqila juga sudah bangun Dari tidur lelapnya.
sambil menunggu waktu makan malam di mulai Aqila membaca buku yang sempat dia bawa dari ruang baca milik ayahnya
untung saja Aqila sempat mempelajari pelajaran sastra sehingga dia tidak terlalu kesulitan saat membaca buku yang ada di zaman kuno ini.
eh ketemu lagi sama author maaf yh klo kurang panjang author nya lagi pusing banyak yang di pikirin semoga kalian masih suka sama ceritanya 🥰
selamat membaca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
°nina°
maaf author saya terima asal cerita nya makin seru
2024-01-27
0
fifid dwi ariani
truberkarya
2023-06-08
0
suharty thy
bukannya kemahalan yah Thor itu koin emas loh bukan perak bukannya 1 koin emas = 100 koin perak, 1 koin perak= 100 koin perunggu, kalau 2 atau 3 helai baju sih paling setengah dari koin perak Thor, atau mungkin author nya nggak pakek sistem koin perak dan perunggu yah langsung tael dan koin emas aja??🤔🤔
maaf kalau salah Thor 🙏🙏
2022-12-08
8