Aqila yang memejamkan mata sebenarnya tidak benar benar tidur dia juga tau alasan kenapa Lin Shan melakukan hal itu aqila juga tidak berniat menegur.
setelah hampir menunggu dua jam jamuan tersebut berakhir, Aqila langsung melangkah pergi dari sana di ikuti oleh Lila dan Lin Shan
sebenarnya masih ada beberapa tamu yang belum meninggalkan tempat itu termasuk tuan Han selir huranran dan kedua putrinya.
"huh akhirnya kita bisa keluar juga nona, di sanah sangat membosankan"
begitu keluar Lila langsung mengoceh karena sejak tadi dia harus berdiri selama dua jam.
tapi sayang gadis yang di ajak bicara tidak menjawab sepatah kata pun dia hanya terus berjalan.
"huh, knph aku harus memiliki tuan yang sifatnya seperti balok es berjalan"
"Lila"
Lila yang kesal karena ucapannya tidak di tanggapi dia menggerutu pelan tapi sayang ucapannya masih bisa di dengar oleh aqila
melihat Aqila yang menatapnya Lila terkekeh kecil untuk mengalihkan perhatian gadis itu, agar dia terhindar dari kejahilannya.
meskipun Aqila tidak banyak bicara dan selalu berekspresi datar tapi sebenarnya gadis itu jika sudah bosan maka dia akan mencari hiburan dengan menjahili Lila.
Aqila mengernyit bingung melihat ekspresi Lila dia jadi berfikir apakah dia semenakutkan itu, sedangkan sejak tadi Lin Shan hanya memilih diam.
mereka bertiga terus berjalan hingga hampir tiba di pintu gerbang istana namun langkah itu harus terhenti ketika ada suara seseorang yang memanggil nama Aqila.
"tunggu nona Aqila"
ketiganya membalikan badan menatap ke sumber suara tersebut terlihat seorang pemuda tampan beserta salah satu pengawalnya berjalan mendekat ke arah mereka.
"salam yang mulia pangeran ke empat"
Lila memberi salam dengan cara membungkuk sedangkan Aqila dan Lin Shan hanya sedikit menundukkan kepala kemudian mengangkatnya kembali.
"apa nona Aqila akan pergi secepat ini"
Aqila menatap pemuda itu dengan ekspresi datar tanpa menjawab pertanyaan pemuda tersebut.
"kami punya sedikit urusan pangeran"
"tuan ku bertanya pada tuan mu kenapa kau yang menjawab"
ucap seorang pemuda yang bisa di kira dia adalah orang kepercayaan pangeran ke empat
kepada Lila karena gadis itu yang menjawab pertanyaannya.
"Tao diamlah"
pangeran ke empat langsung menegur sikap tao orang kepercayaannya.
"perkenalkan saya Jiang yu pangeran ke empat dari kerajaan ini"
ucap jiang yu lagi sambil mencoba menarik perhatian Aqila
"Aqila"
dia membuka suara dengan memberitahukan namanya padahal Jiang yu sudah pasti tau karena sejak tadi pemuda itu terus saja menyebut nama Aqila.
"saya sudah tau nama anda nona, boleh saya tau kemana Anda akan pergi"
melihat perkataannya di respon Jiang yu kembali bertanya.
"pulang"
setelah mengatakan itu Aqila membalikan badan kemudian melangkah pergi tanpa menunggu balasan dari Jiang yu.
Tao yang merasa tuannya tidak di hargai berniat menegur Aqila namun aksinya keburu di cegah oleh Jiang yu.
kini dia hanya bisa diam, Tao merasa tidak percaya dengan apa yang dia saksikan di saat banyak gadis di luaran sanah menginginkan sedikit perhatian Jiang yu tapi aqila malah tidak tertarik sama sekali dan hanya bersikap acuh.
"gadis yang menarik"
Jiang yu berguma dalam hatinya sediri dia merasa sedikit tertarik pada Aqila karena sikap acuhnya itu.
melihat Aqila yang sudah pergi cukup jauh Jian yu mengajak tao untuk kembali karena dia ingin menemui ibunya.
sedangkan Aqila dan yang lain setelah keluar dari istana pergi ke pasar ibu kota.
"pak kau langsung kembali saja ke kediaman nona sedang ingin berjalan jalan jika tuan besar bertanya katakan saja seperti yang aku katakan barusan"
"baik nona"
setelah tiba di pasar ibu kota Aqila meminta pada Lila untuk memberitahukan pada pengemudi kereta tersebut untuk kembali saja ke kediaman dan Lila langsung mematuhinya.
mereka bertiga berjalan beriringan di pasar tersebut setelahnya aqila membawa Lila dan Lin Shan pergi ke sebuah toko pakaian yang dulu pernah di kunjungi saat dia pertama kali bertemu Lin Shan saat itu.
kedatangan mereka di sambut baik oleh pelayan toko
"ada yang bisa saya bantu nona"
"dua pakaian pria"
pelayan toko itu sedikit terkejut namun itu tidak berlangsung lama, setelahnya dia membawa mereka bertiga ke barisan pakaian laki laki
Aqila mengambil dua set hanfu berbeda warna itu dan menarik tangan Lila untuk mengikutinya
setelah tau maksud Aqila Lila langsung mengganti pakaiannya.
ternyata gadis itu ingin mereka bertiga menyamar entah untuk tujuan apa keduanya tidak ada yang tau rencana aqila.
begitu mereka berdua selesai mengganti pakaian dan sedikit merubah gaya rambut keduanya langsung pergi menemui Lin Shan dan pemilik toko untuk membayar.
"kalian sudah selesai"
"hm"
Aqila menjawab pertanyaan Lin Shan hanya dengan seadanya saja.
setelah Lila selesai membayar mereka bertiga keluar dari toko tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri setiap sudut pasar ibu kota itu.
setelah berjalan cukup lama namun Aqila tidak kunjung membeli sesuatu atau mengatakan apa pun membuat Lila gusar.
"nona sebenarnya apa yang akan kita lakukan di sini sejak tadi kita hanya berjalan jalan saja"
"kau akan tau nanti"
"sudahlah Lila kita ikuti saja keinginan nona dan kau sejak tadi hanya menggerutu saja bisa kah kau diam telinga ku panas mendengar ocehan mu itu"
"sialan kau Lin Shan"
Lila bersungut-sungut mendengar ucapan Lin Shan sedangkan Aqila hanya membiarkan saja tanpa berniat menengahi.
di tengah perjalanan Aqila melihat sebuah bangunan besar dengan beberapa wanita cantik yang terus melambaikan sapu tangannya dengan genit pada pria pria yang lewat.
"tempat apa itu"
tanya aqila meskipun dia sudah menebak tempat apa itu, Lila yang memang tau tempat tersebut langsung memberitahukannya pada Aqila.
"itu paviliun jiyuan, bisa di katakan tempat hiburan atau rumah bordil, dulunya tempat tersebut sangatlah terkenal dan ramai pengunjung tapi sejak gedung di sebrang resmi di buka perlahan setiap pelanggan pindah ke sanah dan sepertinya paviliun jiyuan akan segera bangkrut nona"
"oh, Ayo kita kesana"
"jangan nona"
Lin Shan yang sejak tadi diam Langsung mencegah gadis itu untuk pergi ke sana"
"kenapa"
"hais, nona itu bukan tempat yang cocok untuk anda tempat itu sangatlah kotor kumohon jangan pergi kesana kita pergi ke tempat lain saja"
mohon pemuda tersebut karena dia tau betul tempat seperti apa itu meskipun dia tidak pernah berkunjung kesana tapi dari cerita yang dia dapat tempat itu bukanlah tempat yang cocok untuk di kunjungi oleh seorang gadis.
Aqila tidak mendengarkan ucapan Lin Shan gadis itu terus berjalan dan masuk kesana Lila dan Lin Shan hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Aqila.
kedatangan mereka di sambut antusias oleh seorang wanita berambut blonde dengan make up tebal dan pakaian mencolok.
wanita Tersebut sudah cukup berumur sepertinya dia pemilik rumah bordil ini menurut perkiraan Aqila.
"ayo silahkan masuk tuan tuan apa anda ingin memesan sebuah ruangan"
"hm"
"mari saya antar"
wanita itu mengajak mereka naik kelantai atas dan membawa mereka ke ruangan private.
"apa ada lagi yang para tuan butuhkan"
"siapkan hidangan tebaik yang ada di sini dan bisakah kami bertemu dengan pemilik tempat ini"
ucap Aqila yang ingin bertemu dengan pemilik gedung jiyuan dia ingin menjalankan satu persatu rencananya.
"kebetulan saya sendiri pemilik tempat ini perkenalkan saya madam yuling dan mohon tunggu sebentar saya akan meminta orang untuk menyampaikan pesanan kalian"
madam yuling berjalan keluar dari ruangan tersebut dan memanggil salah satu pegawainya begitu selesai dia langsung kembali untuk menemui mereka bertiga.
"ada apa tuan tuan mencari saya"
tanya Madam yuling dengan kebingungan karena dia tidak pernah mencari masalah dengan siapa pun.
"apa kau berniat menjual tempat ini"
tanya aqila tanpa basa basi lagi dia langsung masuk ke tujuan utama dia datang ke tempat ini.
hey ketemu lagi sama author maaf kalo author selalu telat up karena author benar benar sibuk
semoga kalian tidak bosan menunggu up terbarunya
selamat membaca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussukses
2023-06-08
0