pagi hari, seperti biasa para pelayan dan penjaga sibuk berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing masing di kediaman itu,
mereka bangun sebelum ayam jantan berkokok, berita sadarnya aqila telah menyebar ke penjuru kota hingga ke telinga selir Han dan kedua putrinya.
"apa anak sialan itu benar bener sudah sadar?"
ucap seorang wanita yang tidak lain adalah selir Han itu sendiri.
"benar nyonya"
jawab salah satu pelayan, dia adalah orang kepercayaan wanita tersebut
"ahhh kenapa dia tidak mati saja bersama ibunya sungguh merepotkan"
wanita itu bernama huranran ia menggeram marah saat mendengar anak tirinya tidak jadi kehilangan nyawa.
beberapa pelayan yang ada di sanah hanya menundukkan kepala tidak berani mengangkat suara karena takut menjadi sasaran kemarahan wanita itu mereka tau betul seperti apa karakter selir Han sebenarnya jika tidak sedang di hadapan banyak orang.
sedangkan di kediaman Aqila, gadis itu baru saja terbangun dari tidur lelapnya, mulai hari ini axela akan menggunakan identitas baru sebagai nona sah dari keluarga bangsawan Han yaitu Han Aqila.
"nona apa anda ingin membersihkan diri sekarang atau nanti saja"
tanya Lila sambil terus melangkah masuk ke kamar gadis itu untuk membantunya bersiap, karena selama ini hanya dia yang bersedia melayani Aqila tanpa takut dengan ancaman selir Han.
sebagai seorang pelayan pribadi lila sudah hafal betul dengan segala tugas-tugasnya ia sudah lama berada di samping Aqila sejak dirinya berusia 13 tahun.
"mandi"
ucap Aqila singkat dan masih terdengar dingin Lila hanya bisa pasrah mengahadapi perubahan sikap gadis itu.
dulu Aqila adalah gadis yang ceria juga penurut tapi sekarang berbeda sembilan puluh derajat dari sebelumnya.
"baiklah saya akan segera mempersiapkannya, anda ingin menggunakan wewangian apa nona"
"lavender"
Lila jelas terkejut setelah mendengar hal itu sambil terus berfikir sejak kapan tuan-nya menyukai wewangian dari bunga lavender.
meski begitu dia tetap melangkah pergi menuju dapur kediaman anggrek untuk menyiapkan keperluan mandi gadis tersebut.
Aqila yang asli memang tinggal di kediaman anggrek Karena gadis itu sangat menyukainya bahakan halaman depan kediaman penuh dengan berbagai jenis tanaman anggrek bukan cuma tanaman hias tapi ada juga berbagai jenis buah buahan meskipun luas taman kediaman itu tidak sebesar kediaman utama tapi tempat tersebut sangatlah sejuk dan nyaman untuk di tinggali.
kediaman anggrek berada di paling ujung kediaman utama Aqila sendiri yang memilih tinggal di sana.
seharusnya Aqila tinggal di paviliun sakura karena dia putri sah dari tuan Han, tapi itu tidak dilakukan hingga sekarang kediaman sakura masih kosong karena pria paruh baya tersebut melarang siapa pun menempatinya selain Aqila.
"kenapa sekarang nona jadi irit bicara dan sejak kapan nona menyukai bunga lavender seingat ku selama ini nona hanya akan mandi menggunakan wewangian bunga sakura, apa ini juga efek dari hilang ingatan hingga kebiasaan nona juga ikut berubah"
sambil menyiapkan keperluan mandi Lila sesekali berbicara pada dirinya sendiri sampai semua persiapan selesai.
"nona airnya sudah siap"
"hm"
Aqila turun dari atas ranjang dan berjalan menuju tempat pemandian yang berada di pojok ruangan kamar, Lila mengikuti gadis itu seperti biasanya namun kali ini Aqila malah menegur.
"pergilah aku bisa mandi sendiri"
Aqila mengusir lila karena tidak terbiasa mandi di bantu oleh orang lain.
"tapi nona"
ucap Lila yang semakin di buat bingung dengan perubahan besar Aqila kali ini.
"tidak untuk sekarang juga berikutnya"
"apa saya telah melakukan kesalahan besar nona"
"tidak"
"lalu kenapa"
"keluar"
"hah baiklah, jika ada yang nona butuhkan anda tinggal berteriak saja, saya berjaga di depan"
"hm"
setelah kepergian Lila Aqila mulai membuka semua pakaiannya dia bisa melihat dengan jelas pantulan tubuhnya di dalam cermin.
tinggi badan ideal bentuk tubuh yang proporsional kulit putih selembut salju rambut hitam panjang tergerai indah bulu mata lentik dan bola mata berwarna hazel bentuk wajah seperti oval serta bibir ranum bagaikan buah peach.
Aqila sempat tertegun melihat tubuhnya sendiri lebih tepatnya milik Aqila yang asli, perlahan tapi pasti Aqila memasuki bak mandi yang sudah terisi dengan air dan taburan kelopak bunga lavender di dalamnya
wangi dan segar itu yang Aqila rasakan rasanya sungguh nyaman berendam di dalam sana.
setelah 15 belas menit Aqila menyudahi acara mandinya dia mengambil pakaian yang sudah di sediakan oleh Lila tapi sayang dia tidak pernah berhasil menggunakan pakaian itu dengan benar.
hal tersebut wajar terjadi karena Aqila atau lebih tepatnya axela terbiasa memakai pakaian moderen seperti jins dan atasan karena sangat mudah di gunakan tapi sekarang pakaian yang ada di hadapannya sangatlah rumit yaitu sebuah hanfu.
axela yang merasa jengah akhirnya memutuskan memanggil Lila untuk membantunya mengenakan pakaian, sebenarnya dia sangat malu tapi mau bagaimana lagi.
"Lila bisa kau bantu aku mengenakan ini"
"baik nona"
Lila yang mendengar Aqila membutuhkan bantuan langsung menghampiri gadis itu dan membantunya berpakaian, setelah selesai dia membawa Aqila ke meja rias.
saat hendak merias wajah gadis itu malah menolaknya.
"tidak perlu menggunakannya"
"baik nona, apa anda ingin memakai perhiasan "
"tidak perlu cukup ikat sebagian rambut ku dengan pita yang senada dengan pakaian yang aku kenakan"
"baik nona"
Lila sangat lihai dalam mendandani Aqila kini gadis Tersebut terlihat cantik dengan gaya sederhananya bahkan mulut Lila tidak berhenti memuji kecantikannya.
"nona masih saja terlihat cantik meski berdandan sederhana, pria seperti apa yang beruntung menjadi suami anda nantinya"
"berhenti membual"
Aqila merasa jengah mendengar Lila yang tiada ada habis memuji dirinya.
karena bosan sepanjang hari berada di dalam kamar Aqila memutuskan keluar untuk sekedar berkeliling melihat keadaan seluruh kediaman.
dia tidak pergi sendiri melainkan bersama Lila yang bertugas sebagai pemandu jalan, Aqila hanya ingin tau apa saja yang ada di tempat baru-nya ini.
hal tersebut di lakukan agar dirinya mudah beradaptasi Karena mungkin dia akan tinggal di tempat ini untuk waktu yang tidak bisa di tentukan, pikir gadis itu.
"nona ini kediaman utama yang di tempati oleh tuan besar"
Lila menunjuk pada sebuah kediaman dengan papan nama bertuliskan "kediaman tulip"
terlihat sebuah bangunan dengan taman yang cukup luas beberapa bunga tulip berjajar rapih di sepanjang Taman yang mereka lewati serta ada beberapa pohon dan bunga bunga lain sebagai hiasan pelengkap ada juga kolam ikan yang tidak terlalu besar.
"lalu beberapa bangunan yang sudah kita lewati tadi seperti dapur utama, taman belakang tempat latihan para prajurit dan kesatria, tempat tinggal para pelayan dan prajurit ada juga paviliun mawar yang di huni oleh nona ketiga Han weilin juga paviliun teratai yang di tempati oleh selir Han yaitu nyonya huranran dan yang terakhir paviliun kenanga yang di tinggali oleh nona pertama Han Lin Lin.
Lila kembali menjelaskan segalanya dengan rinci, sedangkan Aqila diam mencerna semua yang di ucapkan oleh gadis itu.
"lalu aku yang ke dua"
tanya Aqila dengan ekspresi datar, sebelum menjawab Lila lebih dulu menarik nafas dalam kemudian membuangnya secara perlahan.
"benar nona, sebenarnya anda memiliki saudara laki laki bernama Han zayu tapi tuan muda sudah lama meninggal saat berumur 5 tahun "
"kenapa"
tanya aqila ingin tau lebih dalam tentang kehidupan pemilik tubuh.
"saya kurang tau lebih jelasnya seperti apa, tapi menurut desas-desus tuan muda meninggal karena keracunan yang lebih anehnya racun itu baru terlihat setelah dia meninggal, sebelumnya tuan muda masih baik baik saja"
Lila menjelaskannya dengan ekspresi sendu, setelah mendengar itu semua Aqila merasa ada yang janggal dengan kematian kakak laki lakinya tapi untuk saat ini ia tidak bisa berbuat apa pun sebab dirinya belum cukup kuat untuk mencari bukti tentang kasus itu.
tanpa bicara Aqila melangkah pergi kembali ke paviliun anggrek dan menghiraukan gadis di sampingnya.
Lila yang melihat kepergian gadis itu hanya bisa membuang nafas kasar mencoba menerima perubahan besar sikap tuannya tersebut baru setelahnya dia mengikuti dari belakang.
setelah sampai di pintu paviliun Aqila mengamati pemandangan yang tersaji dia tidak menyukai bunga anggrek dan berencana untuk mengubahnya.
....
sore hari, Aqila meminta Lila untuk membeli berbagai jenis tanaman baru termasuk bunga lavender dan beberapa bibit buah lainya.
ia juga meminta Gadis itu pergi ke tukang kayu untuk membuat ukiran nama baru, Aqila ingin mengubah kediaman anggrek menjadi kediaman lavender.
tidak lupa gadis tersebut juga meminta Lila mengumpulkan para pelayan yang siap bekerja untuknya.
meski tidak banyak orang yang bisa dia bayar karena tidak memiliki cukup banyak uang, tapi Aqila masih bisa memberi upah dengan layak pada mereka semua.
Aqila yang asli tidak memiliki banyak uang dia hanya di beri sepertiga dari yang seharusnya ia dapatkan padahal dirinya adalah pewaris sah dari seluruh kekayaan milik sang ayah karena sistem keuangan di monopoli sendiri oleh selir huranran.
tanpa banyak bertanya Lila langsung melaksanakannya selagi gadis itu merasa senang dan Yaman.
tidak butuh waktu lama semua yang di inginkan Aqila ada di hadapannya Lila melakukan pekerjaan dengan baik membuat gadis itu merasa puas.
"semua yang anda inginkan sudah tersedia, apa masih ada lagi yang butuhkan nona"
"tidak, cukup"
setelah mengatakan hal tersebut Aqila memandang ke arah para pelayan yang di bawa oleh gadis itu.
"siapa nama mu"
Aqila bertanya pada salah satu dari keempat laki laki yang ada di hadapannya, ada sekitar sepuluh orang termasuk Lila yang ikut membantu dan sisanya adalah perempuan.
"saya Lin Tao nona anda bisa memanggil saya pelayan Lin"
"baiklah, tolong kau ganti papan nama di atas dengan yang baru sisanya ganti tanaman anggrek dengan tanaman yang lain jangan ada satu pun tanaman anggrek dan tolong tata dengan rapih seperti sebelumnya, apa kalian bisa melakukan hal itu"
"sesuai perintah anda nona"
mereka membubarkan diri untuk memulai pekerjaan yang di berikan, sedangkan Aqila pergi ke arah dapur mengambil beberapa makanan dan minuman untuk di sajikan pada mereka semua.
terimakasih sudah membaca karya author semoga kalian masih suka dengan ceritanya😊
selamat **membaca🙏**😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussukses
2023-06-08
1
Na_
nama nona-nya Aqila
nama pelayannya lila
2022-11-25
2
Irma Nainggolan
nama pembantunya siapa nama nonanya siapa bikin bingung
2022-11-25
0