setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu Aqila tiba di paviliun lavender dari arah pintu belakang.
sebelum benar benar sampai Aqila memasukkan anak serigala itu kedalam ruang dimensi.
Lila samar samar melihat sesosok gadis berjalan mendekat ke arah mereka, setelah di amati lebih jelas ternyata itu adalah Aqila.
"nona akhirnya anda kembali kami sangat khawatir kenapa anda tidak memberi tahu kami sebelum pergi"
begitu Aqila sampai di hadapan mereka berdua, Lin Shan langsung mengomel dengan wajah yang masih terlihat kusut.
"ada sedikit urusan"
Aqila tidak mungkin menceritakan segalanya pada mereka berdua bukan karena tidak percaya, tapi Aqila pikir itu tidak perlu yang ada jika mereka tau mereka pasti akan sangat khawatir.
"nona tidak bisakah kau duduk diam di rumah bagaimana jika kau di culik lalu di jual ke perdagangan manusia, bagaimana cara ku menjelaskannya pada tuan besar"
Lila terus mengoceh dengan nada keras karena dia begitu khawatir sejak semalam, dia juga tidak bisa tidur dengan nyenyak hingga harus terjaga di sepanjang malam.
melihat Aqila kembali dengan selamat tanpa luka sedikitpun, itu sedikit membuat hati Lila tenang, sebenarnya dia ingin marah tapi apa daya Aqila adalah tuannya yang sangat dia sayangi seperti adiknya sendiri.
Aqila yang melihat ekspresi wajah khawatir dari Lila dan Lin Shan merasa senang dalam hati, karena untuk pertama kalinya ada orang lain yang mau perduli dengan keadaannya.
dia juga sedikit merasa bersalah telah membuat mereka berdua khawatir kemudian aqila berbicara berniat untuk sedikit menghibur.
"aku baik baik saja"
"seharusnya memang seperti itu, jika tidak aku akan menyalahkan diri ku sendiri karena tidak becus menjaga anda, untuk apa aku memiliki kemampuan jika aku bahkan tidak bisa melindungi mu nona, kemampuan ku menjadi sia sia dan tidak berguna"
ini untuk pertama kalinya Aqila mendengar Lin Shan berbicara banyak dari nada bicaranya dia terlihat sangat tulus.
"baiklah lain kali tidak akan begitu"
Lila yang mendengar merasa sedikit terkejut dia sampai di buat melongo oleh keduanya bagaimana tidak ini adalah rekor terpanjang Aqila dan Lin Shan saat berbicara.
krukuk
suara bunyi itu berhasil memecahkan suasana yang tadi sedang haru.
"sepertinya pasukan cacing sedang berdemo"
begitu mendengar bunyi tersebut dari dalam perut Aqila Lila sedikit terkekeh.
"aku lapar"
"kalau begitu ayo masuk nona sebelum terjadi perang dadakan, dan jangan sampai juga tuan Han tau anda tidak berada di rumah semalaman"
Aqila mengangguk kemudian melangkah masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri.
Lila juga tidak lupa kembali ke belakang untuk mengambilkan makanan dan Lin Shan di tugaskan untuk berjaga di depan pintu
setelah menunggu hampir dua puluh lima menit makanan sudah siap di atas meja makan bertepatan dengan selesainya Aqila membersihkan diri.
mereka bertiga makan di meja yang sama karena itu keinginan Aqila sendiri Lila dan Lin Shan juga tidak menolak karena ini bukan pertama kalinya Aqila meminta mereka makan bersama.
sedangkan di tempat lain tepatnya di paviliun teratai tiga orang wanita berbeda usia sedang membahas sesuatu.
"ibu bagaimana ini gadis itu selalu saja berhasil lolos dari Kematian"
weilin mengadu pada selir Han karena dia merasa kesal setiap kali melihat Aqila di hadapannya, meskipun mereka berdua hanya bertemu saat acara makan malam saja.
"ibu juga heran tidak mungkin dia selalu selamat dari rencana kita jika tidak ada yang membantunya"
selir Han menjawab dengan nada lesu dan sedikit berfikir tentang kemungkinan yang terjadi.
"siapa yang mau membantu gadis bodoh itu meskipun dia cantik tapi dia itu bodoh dan mudah di tipu ibu"
Lin Lin berbicara dengan nada ketus akhirnya gadis itu bisa kembali pada kepribadiannya sendiri setelah berpura-pura baik di hadapan setiap orang yang dia temui.
"lalu apa rencana kita selanjutnya jika kita membicarakan gadis itu tetap hidup suatu hari nanti dia pasti akan mengacaukan seluruh rencana kita untuk menguasai seluruh kediaman ayah dan kekayaannya"
"sabarlah Lin Lin kita tidak bisa gegabah saat ini, apa kau lupa ayah mu sekarang sedang ada di kediaman jika tiba tiba terjadi sesuatu pada gadis pembawa sial itu maka orang yang pertama kali di salahkan adalah kita"
"tapi itu tidak mungkin ibu"
"tidak ada yang tidak mungkin weilin apa kau juga menjadi bodoh sepertinya dan tidak bisa melihat situasi sekarang ayah mu kembali sangat menyayangi anak itu dia juga sudah memperketat keamanan setelah tau Aqila mengalami kecelakaan"
"ibu bener adik"
"hah, kalian selalu saja memojokkan ku"
"sudahlah berhenti bersikap kekanak-kanakan kau itu sudah dewasa"
mereka terus berbicara dan membahas langkah selanjutnya untuk mencelakai Aqila tanpa khawatir sedikit pun ada yang memata-matai mereka
karena sebelum itu terjadi selir Han sudah membuat persiapan seluruh orang yang bekerja di kediaman teratai adalah pengikut setianya, jadi semua rencana mereka aman.
sedangkan di tempat lain yaitu di paviliun tulip seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah sedang sibuk dengan tumpukan buku.
"salam tuan"
seorang kesatria datang dan berhasil mengalihkan perhatian pria itu
"ada apa"
"saya ingin melaporkan bahwa semua perintah anda sudah di laksanakan sekarang seluruh kediaman sudah di perketat penjagaannya dan juga saya ingin memberi tau bahwa tuan besar mendapat undangan dari sang raja untuk menghadap ke istana menemui beliau"
pria itu adalah tuan Han dia mengernyit bingung untuk apa yang mulia raja ingin menemuinya dia sudah lama tidak berkunjung ke istana.
"baiklah kalau begitu sampaikan surat balasan bahwa aku akan datang kesana besok"
"baik, kalau begitu saya pamit undur diri tuan"
"hm"
setelah mendapat jawaban kesatria tersebut pergi meninggalkan ruangan itu untuk melakukan pekerjaan yang di perintahkan barusan.
begitu kesatria itu pergi tuan Han terdiam sejenak kemudian memanggil pengawal rahasia miliknya.
"Jun"
"hamba menghadap tuan"
pria yang di panggil langsung muncul di hadapan tuan Han dia adalah seorang pengawal bayangan.
tanpa sepengetahuan siap pun tuan Han memiliki beberapa pengawal bayangan dan mata mata yang siap bekerja untuknya untuk berjaga jaga.
"selidiki semuanya"
"baik tuan"
pria tersebut kembali menghilang secepat kilat dari hadapan tuan Han setelah mendapat perintah.
kembali ke kediaman lavender setelah mereka bertiga selesai makan Aqila membawa Lin Shan dan Lila kembali untuk berlatih.
hari itu sudah sangat trik karena matahari juga sudah menjunjung tinggi di atas langit.
namun mereka bertiga masih terus berlatih tanpa niat untuk berhenti sekali pun
ketika hari sudah menjelang sore baru mereka menghentikan latihan tersebut dan kembali ke paviliun sebelum ada orang yang tau.
itu karena selama ini mereka berlatih secara sembunyi sembunyi karena menurut aqila ini belum saatnya mereka bertiga mengekspos kemampuan mereka kepada orang banyak
apa lagi tujuan sebenarnya Aqila merahasiakan itu semua karena dia ingin mencari tau siapa dalang dari kematian ibu dan kakak laki-lakinya, Aqila yakin bahwa orang tersebut masih bersembunyi dengan baik di kediaman ayahnya.
gadis itu juga menebak bahwa kematian ibu nya sudah di rencanakan dan bukan secara ilmiah ibu Aqila meninggal begitu saja tanpa sebab yang jelas.
kini hari sudah menjelang malam seperti biasa setelah menyelesaikan semua ritual pembersihan diri Aqila melangkah pergi dari paviliun lavender untuk mengikuti acara makan malam di kediaman utama bersama keluarga sambungnya.
eh ketemu lagi sama author maaf yh kemaren author GK sempat up karena ada Kendala kesibukan author di dunia nyata
semoga kalian masih suka dengan ceritanya jangan lupa untuk selalu dukung author
biar author semakin semangat untuk lanjutin ceritanya.
selamat membaca 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
pelayan tak tau diri ... walaupun sdh dianggap sodara tak bgtu jg kali...menggerutu, memarahi itu terlalu lancang buat pelayan apalagi pengawal yg awalnya hanya budak
2024-03-23
2
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-06-08
0
R@3f@d lov3😘
lnjuut kak dan semangat 💪
2022-11-14
0