Sabrina kaget melihat kedua temannya berlari kearahnya.
"Ayo kita pergi. Dia hampir saja mengenali wajah kita!" kata Ayu panik dan mereka langsung masuk mobil.
"Tapi makanannya?" tanya Sabrina bingung sambil menyalakan mobil.
"Sudah kita tinggalkan saja," kata Ayu.
Mereka meninggalkan Aditya didalam rumah itu. Aditya yang segera sadar jika mereka bertiga telah lari. Mengejar hingga keluar rumah. Namun mereka sudah tidak ada disana.
"Sialan! Siapa mereka?" umpat Aditya.
"Sepertinya mereka memakai riasan untuk menutupi wajah aslinya,"
"Aku harus segera pulang. Jika tidak maka mama dan papa pasti akan marah, aku lupa jika ada acara penting," kata Aditya dan berjalan menyusuri jalan itu.
"Sial, kakiku sangat pegal. Mana ngga ada kendaraan lagi, tempat apa ini?" kata Aditya dan saat itu tiba-tiba melihat seorang pengendara motor lewat.
Diapun segera menghentikannya.
"Pak, bisa saya numpang kearah sana. Saya tertinggal oleh teman-teman," kata Aditya.
"Ya sudah, naik aja mas!" kata pengendara motor yang melihat keadaan Aditya dan merasa iba.
Sementara Ayu menginap di rumah Siti hari ini dan sudah mengatakan pada kedua orang tuannya.
"Bu, Ayu akan menginap dirumah Siti. Ada beberapa packing produk yang belum selesai dikerjakan," kata Ayu yang berjualan online.
Ayu dan Siti yang bekerja sama lalu mulai mempacking produk mereka dan siap dikirimkan besok.
Tiba-tiba, ada SMS masuk dari ibunya.
~Besok kamu harus pulang pagi-pagi sekali. Kita akan kedatangan tamu penting. Jangan lupa dandan yang rapi~
Pesan singkat ibunya membuat Ayu memonyongkan mulutnya.
~Iya, siap~
Balas Ayu dan mulai mengepack lagi.
Mereka lembur hingga jam 12 malam.
"Aku harus pulang pagi-pagi sekali, apakah kau bisa mengirimnya sendiri?" tanya Ayu pada Siti.
"Ok. Besok aku akan mengirimnya sendiri. Ada apa emangnya? Kok tumben, pagi-pagi sekali?"
"Kata ibu ada tamu penting. Aku harus dandan yang rapi," jawab Ayu.
"Wah, sepertinya ada yang akan melamar mu," canda Ayu.
"Ahh, mana mungkin. Paling juga ini menyangkut bisnis bapak," kata Ayu.
Keesokan paginya, Ayu mandi lalu kesalon dan merapikan rambutnya.
"Sekalian di-make up ngga mbak?" tanya pegawai salon.
"Boleh deh. Tapi tipis-tipis aja," jawab Ayu.
Setelah selesai didandani Ayu lalu memanggil taksi online dan pulang kerumah.
"Ohh mereka sudah datang," gumam Ayu saat melihat sebuah mobil mewah terparkir dihalaman rumahnya.
"Mereka pasti rekan bisnis bapak," kata Ayu sambil melangkah masuk kedalam.
Dan saat masuk ke ruang tamu Ayu sangat terkejut.
Dia melihat dua pria tampan ada disana.
"Aku seperti kenal mereka, itu kan Romi dan itu... Aditya. Kenapa mereka ada dirumahku. Aku pernah melihat foto mereka di berkas milik bapak," kata Ayu kaget dan langkahnya terhenti saking shocknya.
"Ya Tuhan, Aditya juga datang, ah, sebaiknya aku pura-pura bersikap ramah dan sopan. Agar Aditya tidak curiga jika kemarin aku menyekap dirinya," ujar Ayu lalu berjalan dengan anggun menemui tamu bapaknya.
"Nah, ini dia yang kita tunggu sudah datang, duduk disini," kata ibunya.
Ayu duduk dengan manis disamping ibunya.
"Kenalkan, mereka ini Romi dan ini Aditya,"
Ayu lalu tersenyum pada mereka berdua.
"Ayu," kata Ayu melirik pada Aditya berharap dia tidak mengenali dirinya.
Ayu tidak menyangka jika pria yang baru saja dia kerjai sekarang malah ada dirumahnya.
"Romi," sang kakak memperkenalkan dirinya.
"Aditya,"
Mereka lalu berbicara dan mengatakan jika akan melamar Ayu untuk Romi.
"Kami datang untuk melamar Ayu, untuk Romi," kata pak Dirga.
Ayu terbelalak kaget. Tidak menyangka jika kedatangan mereka untuk melamarnya.
"Ayu, kamu adalah gadis yang cantik dan kami sudah banyak mendengar kabar tentang kamu dari ayahmu. Kamu juga wanita yang cerdas dan mandiri, kami sangat kagum karena kami dengar kamu bahkan sudah punya usaha sendiri," kata Ibunya Romi.
"Ehm, Tante, itu.....saya membuka usaha itu berdua dengan teman saya," kata Ayu.
"Tante pokoknya suka sama kamu. Tante berharap kamu mau jadi menantu Tante, ya....kamu maukan menikah dengan Romi?"
Romi nampak hanya tersenyum tipis menunggu jawan Ayu.
"Aduh gimana ya, bagaimana kalau saya dan Romi saling mengenal dulu," kata Ayu.
"Oh ya tidak papa. Romi, ajaklah Ayu jalan-jalan, kalian bisa saling berkenalan dan menjadi akrab," kata ibunya.
"Baik ma," sahut Romi.
Aditya terus memperhatikan Ayu dan membatin didalam hatinya.
"Kenapa kakak harus melamar gadis itu? Dia adalah mantanku," kata Aditya berbisik lirih.
"Dan kenapa hari ini dia terlihat cantik sekali?" kata Aditya tak henti memandang Ayu.
Ayu yang merasa jika Aditya memandangnya sejak tadi, tersenyum pada Aditya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments