Bab 20 - Pemilik kalung

Di tengah rasa marahnya sedetik kemudian senyum licik menghiasi wajah morgan dan membiarkan Stevani merasa telah terbebas darinya.

" Kamu tak akan pernah bisa melawan takdir mu sweet, tak akan ku biarkan kamu pergi terlalu lama " tekannya.

Dari sejak saat itu Morgan memfokuskan dirinya pada misi awalnya.

Tak terasa telah sebulan kepergian Stevani, perubahan besar terjadi pada diri Morgan tanpa adanya sang permaisuri di sisinya.

Iblis pada dirinya seperti terlahir kembali, Morgan tak segan membunuh seseorang yang di rasa mengusiknya dan bahkan hanya untuk memuaskan dahaganya seperti saat ini.

" Am..pun tu.. tuan " lirih seorang pria kekar dengan tato di sekujur tubuhnya.

" Ha ha.. memohon lah untuk kematian mu " kata Morgan dengan tawa menyeramkan.

" Oh God, apa yang ku temui ini " batin pria itu merinding, ketakutannya bertambah di rasa Morgan menguatkan cengkraman di lehernya.

" Ak..ku mo hon tu aan " pintanya lagi mencoba peruntungan. Entah nasib sial apa hingga dirinya bertemu pria ini saat memalak seorang wanita.

" Akan aku kabulkan " ujar sang pangeran menguatkan cengkraman hingga pria itu menggelepar kehabisan nafas, tawa senang terbit di bibir Morgan menyaksikan mangsanya sangat tersiksa dan tak lama kemudian sudah tak bernyawa.

" Manusia menjijikan " desis Morgan mengelap tangannya dengan ekspresi jijik.

Ketika malam hari Morgan akan sangat bringas dan liar berbeda ketika siang ia akan bekerja seperti biasa, tak ada yang mengetahui kebiasaannya itu.

" Silahkan tuan " ujar pelayan wanita meletakkan sepiring waffle dengan lelehan madu diatasnya juga secangkir kopi hitam kesukaannya.

Segera di seruput nya kopi hitam secara perlahan, terbiasa dengan racikan Stevani membuat dirinya merasa tak puas dengan yang lainnya.

Pernah sekali ia berkali - kali mengganti pesanannya kopi miliknya hingga sang pemilik kafe menjadi kesal dengan kelakuannya.

Setiap hari ia sarapan di tempat yang berbeda - beda demi mencari rasa kopi yang sama seperti hasil racikan sang istri, begitu terikat kedua manusia tersebut tanpa mereka sadari.

Karena kafe yang di datanginya kali ini tak begitu jauh dari kampus Morgan memutuskan hanya berjalan kaki tapi saat hendak melewati sebuah ruko yang bertuliskan PERAMAL M. seorang nenek tua menepuk bahunya.

" Mampirlah sebentar, aku akan meramal masa depanmu " katanya pelan.

" Saya tidak tertarik, bisa lepaskan tangan anda " desis Morgan kesal merasa nenek ini hanya ingin mencari uang.

" Ayolah anak muda. kamu tidak perlu membayar " rayunya.

" Maaf tapi saya tidak tertarik " tegas Morgan menatap tepat di mata nenek tua yang bernama Margaret itu.

" Dasar iblis keras kepala " sinis nya dengan cepat menarik tangan pria itu lalu memejamkan matanya erat.

" Lima menit " tegas Morgan pasrah dan ingin tau apa mau wanita tua ini.

Sesuai instruksi Morgan lima menit kemudian Margaret membuka matanya dengan kening mengkerut.

" Kau akan menikah dengan seorang manusia yang sangat istimewa diantara kaum mu. tapi .. " katanya berhenti sejenak yang mana membuat Morgan sedikit merasa penasaran. Catat cuma sedikit.

" Tapi dia akan jadi sember malapetaka mu ketika kamu mulai mencintainya " sambung nenek Margaret membuat Morgan berdecih sinis lalu mengeluarkan dompet dan menyerahkan beberapa lembar pecahan uang, berlalu pergi.

" Hey aku tidak membutuhkan ini " teriak nenek Margaret pada Morgan yang mulai menjauh.

" Apa - apaan itu dia bilang Stevani ku malapetaka" kesal Morgan tanpa bisa ia tutupi.

Sesampainya di kampus ia menghempaskan tubuhnya di kursi kerja miliknya.

" Apakah wanita itu baik - baik saja " batinnya terbayang Stevani, rasa rindu menelusup di hatinya tanpa bisa di cegah, apalagi ketika malam hari maka ia memutuskan mencari pengalihan di luaran.

Egonya sebagai pangeran iblis mencegahnya untuk mencari keberadaan Stevani dan memberikan Jedah waktu kebebasan bagi sang permaisuri.

" Tok.. tok.. tok... "

" Masuk " perintahnya.

" Maaf pak, saya yang kemarin janjian mau bimbingan" kata pria muda, mahasiswa di sana.

" Duduklah, " kata Morgan mengangkat wajahnya.

" Apa bahannya sudah ada ??" tanyanya dalam mode serius.

" Sudah pak " kata pria muda itu pelan.

" Oke kita mulai sekarang " kata Morgan merapikan pekerjaannya dan membimbing pria muda itu kearah sofa yang ada di ruangannya.

Lalu keduanya larut dalam perbincangan hingga satu jam lamanya Morgan menyudahi bimbingannya karena harus mengisi kelas terakhir.

" Terimakasih pak, saya permisi " pamit mahasiswa itu.

Selesai dengan rutinitasnya di kampus Morgan kembali dengan wajah lelahnya, menghela nafas berat melihat kamarnya yang seperti kapal pecah.

" Andai di sini ada penyihir Aurora " ucapnya pelan menyandarkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Penyihir Aurora adalah guru yang mengajarkan sihir di kerajaan gaib, dia bisa melakukan apa pun yang di inginkan nya bahkan yang terlihat mustahil dan beberapa kali Morgan menggunakan jasanya.

Kemudian ia bangkit dari duduknya menuju kamar untuk mandi setelahnya barulah membuat makanan ala kadarnya karena perutnya sudah sangat lapar.

" Apa dia makan dengan kenyang di sana " lirihnya terbayang sang permaisuri yang tak tau dimana rimba nya.

Walau Morgan masih marah tetapi rasa khawatir lebih dominan di hatinya seperti saat ini, namun egonya tak membuat ia mencari keberadaan sang istri.

" hm, Tak mungkin perempuan tangguh sepertinya kelaparan " desisnya kesal teringat hari dimana stevani menipunya mentah - mentah.

" Brengsek !!" kesalnya melampiaskan kekesalannya dengan memasukan makanan ke mulutnya mengunyah keras hingga menimbulkan bunyi sangat nyaring membayangkan itu adalah Stevani.

Tak sampai di situ ia melampiaskan semua kekesalannya pada Stevani yang pergi hingga membuat apartemennya berantakan.

" Dasar permaisuri nakal, awas saja kalau bertemu tak akan ku beri ampun " gerutunya.

Saat membereskan bagian kamarnya tak sengaja ia menjatuhkan sebuah kotak kecil bewarna hitam hingga isinya berhamburan.

" Apa ini ??" batinnya mengambil salah satu barang yang menarik perhatiannya.

Sebuah pecahan batu berwarna merah gelap, lama di perhatikan nya benda kecil itu mengira - ngira batu apakah itu dari mana asalnya.

" Bukannya saya cuma tinggal berdua dengan Stevani, apa ini miliknya ?? " bisiknya.

Entah mengapa tiba - tiba ia teringat nyonya Maria saat melihat pecahan batu itu. Bergegas ia berganti pakaiannya dan segera pergi.

Kali ini ia tak perlu memaksa karena waktu masih jam setengah tujuh jadi masih ada sisa satu jam untuk pembesuk.

" Bagaimana kabar mu nyonya ??" tanya Morgan basa basi.

" Baik. kau datang lagi " katanya terkekeh kecil.

" ya, mungkin saya akan sering menjenguk mu kesini " seloroh Morgan dengan wajah datarnya.

" Aku merasa tersanjung tuan tampan. hm jadi apa keperluan mu kali ini ??" tanya Maria langsung.

" Tepat sekali, Apa kau tau ini batu apa ??" ucap Morgan meletakkan batu yang baru saja di temukannya.

" Coba ku lihat " lirih Maria mengambil batu merah gelap dan memperhatikannya sedetik kemudian matanya membola.

" Dimana kau menemukannya ??" tanya nya tersenyum tipis.

" Kau tak perlu tau. kau hanya perlu menjawab pertanyaan ku " sinisnya tapi Maria tak menganggap serius tingkah laku Morgan.

" Baiklah anak muda, ini adalah pecahan batu dari kotak kalung itu " ucapnya santai.

" Apa.. kau serius ??" tanya Morgan tercenung.

Flashback on

" Bagaimana ciri - ciri pemilik kalung itu??" tanya Morgan pada sang peramal kerajaan.

" Selain auranya yang berbeda dia juga memiliki tanda berbentuk sayap indah berwarna merah di punggungnya " kata peramal itu membuat Morgan mendesah frustasi karena itu sama saja mencari jarum di tumpukan jerami, sangat sulit.

*****

" Apakah Stevani orang nya ??" batinnya.

Akan tetapi Morgan masih ragu karena tak sekali pun ia melihat sang istri menggunakan kalung apalagi memiliki tanda merah di punggungnya.

Setelah tersadar Morgan segera berpamitan kepada nyonya Maria bergegas kembali ke unit apartemen miliknya.

Episodes
Episodes

Updated 43 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!