Setelah menghabiskan pizza yang lumayan banyak Stevani tertidur dengan perut sedikit membuncit karena kekenyangan.
Stevani merasa angin membelai belai wajahnya, perlahan - lahan di bukanya matanya lalu pemandangan di depannya membuatnya takjub.
" Dimana aku ?" batinnya heran.
Dia terbangun dengan bersandar di sebuah pohon besar yang sudah nampak tua, di hadapannya terbentang sebuah bangunan megah seperti kastil membuat wanita itu takjub.
" Patung apa itu ??" bisiknya bergidik ngeri melihat patung hitam besar di depannya dengan lidah terjulur, sungguh mengerikan.
" Tempat apa ini, mengapa aku bisa berada di sini " katanya lalu tanpa sadar melangkahkan kakinya lebih dalam kearah bangunan.
" Yang mulia telah tiba !! " seruan itu membuat Stevani menoleh kearah datangnya suara.
Tapi dari arah belakangnya seseorang berlari kencang kearah Stevani membuat wanita itu reflek memekik karena kaget.
Yang anehnya Stevani tak merasakan apa pun setelah orang itu melewatinya.
" Apa ini, orang itu menembus ku" katanya shock.
Di tengah rasa shock nya sedetik kemudian dia memekik histeris karena sesosok mahluk yang menurutnya sangat mengerikan hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya.
" Hey sweet sadarlah !! " seru Morgan kencang.
" Aaaaah.. !! " seru Stevani bangun dari tidurnya dengan nafas memburu.
" Apa kamu bermimpi buruk sweet ??" tanya Morgan dengan sigap menyodorkan air putih ke depan mulut Stevani.
" hm, sa.. sangat mengerikan " jawabnya terbata menahan tangis yang akan merebak.
" Ssssttt.. tenanglah itu hanya bunga tidur " lirihnya dengan sayang sesekali mengusap pucuk kepala Stevani yang berada di dekapannya.
" Siapa mahluk menyeramkan itu, kenapa hadir di dalam mimpi ku. Pertanda apa ini ?? " batin Stevani risau.
Mahluk berwajah pucat bertanduk dengan gigi runcing sungguh membuat Stevani galau, dia yang memang sakit bertambah sakit dengan selalu berfikir keras.
Sejak saat itu hampir setiap malam Stevani memimpikan hal yang sama berulang - ulang membuatnya frustasi, bertanya tanya apakah arti mimpinya itu.
Seperti benang kusut yang tak pernah terungkap.
" Mimpi buruk lagi ??" ucap Morgan lirih di balas anggukan pelan oleh Stevani.
" Itu hanya mimpi sweet, jangan di fikirkan sekarang berbaringlah " titah Morgan tegas mengelus lembut surai milik Stevani.
Ia tak ingin Stevani berfikir terlalu keras hingga mengganggu proses penyembuhannya.
Dengan berat hati Stevani menuruti perintah Morgan, sejenak di tatapnya wajah kaku di hadapannya teringat satu persatu kilasan pertemuan pertama mereka.
" Apa semua mimpi ku ada hubungannya dengan Morgan " seru batinnya mulai curiga.
Banyak keanehan yang dialaminya semenjak bertemu dengan Morgan, dari matanya yang bisa berubah warna sampai peristiwa ia yang melupakan satu hari kegiatannya. Sungguh itu semua di luar nalar manusia.
" ya.. tak salah lagi, pria ini ada hubungannya dengan semua mimpi yang ku alami ” yakinnya di dalam hati.
" Morgan boleh aku bertanya ??" ucapnya tersenyum manis.
" Apa??" tanya Morgan dingin.
" Di mana asal mu, kamu bukan seperti asli sini ??" kata Stevani.
" Hm, saya berasal dari tempat yang jauh. Bahkan di sini saya merantau seorang diri, kedua orang tua saya masih di sana " jawab Morgan tampak menerawang jauh.
Jawaban ambigu Morgan sedikit membuat Stevani merasa kecewa, namun ia tak protes takut membuat pria itu curiga kepadanya.
Di hati morgan sangat merindukan Ayahanda dan ibundanya juga negeri nya, entah sampai kapan ia baru bisa kembali kesana.
Dia sangat faham setiap kasatria yang mengambil misi pantang kembali sebelum tugasnya selesai meski ia seorang pangeran sekalipun. Di tambah ada wanita di depannya yang telah menjadi sebagai istrinya dan tak mungkin di tinggal olehnya.
" Bolehkah aku ikut ke sana dan bertemu mereka ??" kata Stevani membuyarkan lamunan Morgan.
" Tentu saja. Kamu adalah menantu mereka yang sangat istimewa "jawab morgan lembut.
Jawaban manis itu membuat kedua pipi Stevani memerah karena menahan malu, meski hasil mengorek informasi dari Morgan dan hasilnya masih sia - sia.
" Berbaringlah di sini ??" lirih Stevani. Rasa tak tega melihat Morgan tidur di sofa panjang dengan kaki menggantung.
" Apa boleh seperti itu ??" ucap Morgan dengan raut bingung yang baru pertama kali di lihatnya dan Hampir saja Stevani terkekeh dibuatnya.
" Kalau nggak ketahuan " kata Stevani akhirnya terkekeh kecil.
" Baiklah kalau kamu memaksa " kata Morgan beranjak kearah Stevani lalu perlahan membaringkan tubuhnya di sebelah Stevani membuat keduanya agak berhimpitan.
" Memaksa " decak Stevani kesal.
Lalu keduanya tertidur lelap setelah lama asik berbincang bincang, Stevani tak menyangka bahwa Morgan yang berwajah kaku sangat enak buat di ajak bercerita.
Keesokan harinya Stevani terbangun lebih awal, semangatnya menggebu ingin segera sembuh agar dapat menggali lebih dalam tentang siapa Morgan sebenarnya.
" Sudah bangun sweet, apa perlu sesuatu ??" tanya Morgan dengan suara serak khas orang bangun tidur.
" Bisa lepas dulu pelukannya aku ingin ke kamar mandi " lirih Stevani.
" Biar saya antar " katanya sigap membopong tubuh Stevani kearah kamar mandi.
" Morgan... !! jangan berlebihan aku bisa sendiri " seru Stevani merasa malu.
" Kamu belum pulih permaisuri biarkan saya yang merawat mu terlebih dahulu sampai benar - benar sembuh " bisik Morgan meletakkan pelan tubuh Stevani sampai berdiri tegap.
" Terimakasih " desis Stevani tersenyum manis.
Rasa syukur Stevani panjatkan atas perlakuan baik Morgan kepadanya bahkan pria itu menjelma menjadi malaikat yang merawatnya hingga sekarang.
Tapi kelakuan manis Morgan menjadi ketakutan bagi Stevani sendiri, takut terlalu terlena hingga melupakan misi awalnya.
" Sweet kita sarapan setelah ini, suster bilang hari ini ada pemeriksaan lagi " kata Morgan menggendong Stevani kearah pembaringan.
" Semoga hasilnya baik " kata Morgan.
" Ya semoga saja " lirih Stevani penuh harap. Tak sabar segera beraktifitas seperti sedia kala, dan menjalankan misinya.
" Ayo makan buburnya dan setelah itu minum obatnya " kata Morgan membuat Stevani merasa mual membayangkan rasa pahit obat.
Emang dasar Stevani tak suka obat, bahkan ketika ia kecil pun lebih memilih di sunti dari pada minum obat, gadis yang aneh bukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments