Bab 16 - Dua kubu yang berbeda

Sudah beberapa kali Morgan menanyakan kesalahannya dan Stevani hanya diam, Morgan cukup mengerti karena ibundanya juga seperti itu, marah tanpa sebab kepada raja Flipe.

Tapi ini sudah beberapa hari Morgan akhirnya jengah sendiri, merasa kehilangan sosok cerewet itu meski Stevani tetap melayaninya seperti saat ini.

" Kamu sebenarnya kenapa ??" bentak Morgan menghempaskan sendok di genggamannya menimbulkan bunyi yang nyaring.

" Astaga ini mahluk satu, bikin kaget aja " batin Stevani terjengkit namun masih stay dengan wajah dinginnya.

Melihat reaksi Stevani yang seolah tak takut kepadanya membuat Morgan bertambah geram.

" Kamu yang memancingku " tekan Morgan dengan sigap meraih pergelangan tangan Stevani lalu menariknya dengan kuat menjatuhkannya ke pangkuannya.

" A.. apa yang kau lakukan " desis Stevani.

" Menghukum mu " tekan Morgan dengan seringai jahatnya.

" hey. Apa salahku " seru Stevani tak terima.

" Sssstt.. hukuman ini akan menyenangkan sayang" bisik Morgan membopong tubuh Stevani ala bridal style menuju kamar mereka.

" Morgan lepas, turunkan aku. Bukannya kamu akan berangkat ke kampus " ucapnya namun tak menggoyahkan niat awal Morgan yang akan memakannya pagi ini.

" Jangan banyak bergerak sweet, kau membangunkannya " bisik Morgan melirik bagian inti tubuhnya membuat Stevani reflek menghentikan gerakannya dan terdiam kaku.

Lalu dengan semangat menghempaskan tubuh Stevani ke atas tempat tidur.

" Morgan stop !!" pekik Stevani menjauh saat Morgan merangkak naik kearah Stevani.

" Ayolah sweet. Kau sangat memabukkan, jadi jangan salahkan diriku " bisik Morgan tanpa aba - aba mencumbui bibir tipis itu.

Wangi memabukkan yang di kuarkan tubuh Stevani entah kenapa membuat sisi pangeran iblis nya mabuk kepayang, menjamah di setiap area sensitifnya tanpa peduli penolakan yang di lakukan oleh si pemilik tubuh.

******* pelan lolos begitu saja tanpa tahu malu, membuat Morgan tambah bersemangat sedangkan Stevani hanya bisa pasrah dengan keadaannya.

" Mor..ganh sto..p " ucap stevani terbata namun tak di hiraukan pria itu dia masih asik dengan kegiatannya hingga saat Morgan hendak bermain lebih jauh.

" MORGAN .. STOP.. " kesalnya mendorong Morgan sekuat tenaga membuat cumbuan pria itu terlepas.

" Kamu.. " Tekan Morgan menyeramkan, merasa tak terima kesenangannya harus terhenti oleh penolakan Stevani bahkan inti tubuhnya telah menegang sempurna.

" Kamu lupa kondisi tubuh ku yang baru pulih, apa kamu tidak memikirkan itu " sambung Stevani dengan tegas.

Menyadari kesalahannya Morgan memekik dengan keras menyalurkan ke kesalannya dan setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar ke arah pintu berada. Tapi sebelum itu ia berkata ingin mencari angin kepada stevani.

" Sialan !!" maki Morgan memukul udara melampiaskan amarahnya yang ia redam selama di depan sang istri.

Lalu dengan kekuatannya ia melesat bagai angin kearah hutan yang mulai jarang ia datangi semenjak berbaikan dengan sang istri.

" Aaaaaaaahhk .... !! " serunya melempar kekuatannya ke sembarang arah.

Suara gemuruh yang berasal dari sana terdengar nyaring sampai ke pemukiman warga, namun karena hutan itu terkenal sangat angker jadi mereka tak terlalu menghiraukannya.

" Stevani, maaf.. " sesalnya dengan nafas tersengal setelah puas melampiaskan semua amarahnya lalu jatuh terduduk di tanah.

Rasa penyesalan menghantui fikiran Morgan karena tanpa sengaja menyakiti wanita itu lagi.

Morgan tampak mengenaskan dalam wujud iblisnya dengan baju compang camping, saat dia marah tanpa sadar wujudnya akan otomatis berubah dan ia tak mau Stevani melihat kebenaran tentang dirinya juga belum saatnya Stevani mengetahui itu.

" Sebaiknya saya segera kembali " batinnya.

Merasa khawatir dengan keadaan Stevani yang di tinggalkannya sendiri.

Dengan gontai ia berjalan menuju pulang, tubuhnya telah berubah normal dengan sendirinya ketika marahnya mereda.

" Bagaimana saya akan menghadapinya ??" batinnya gusar. Ia sadar Stevani pasti marah kepadanya atas kejadian beberapa jam yang lalu.

Bagaimana nasibnya, diam Stevani saja membuatnya tak terkontrol apalagi jika wanita itu marah kepadanya.

" Hey bung. Bagi kami duit !!" seru seseorang menepuk bahunya dengan nada angkuh, membuat Morgan menoleh.

Ada tiga orang pria dewasa yang di tebak Morgan adalah preman, seakan tuhan berpihak kepada Morgan telah mendatangkan sebuah kesenangan baginya.

" Mau berapa ??" ucap Morgan tersenyum dingin seperti hendak memangsa pria di depannya membuat kedua temannya yang ada di sana seketika merinding.

" Semua yang kau punya !! " katanya tertawa nyaring menganggap Morgan memberikannya dengan suka rela karena ketakutan kepadanya membuat ke dua temannya bergidik ngeri melihat aksinya.

" Ambil sendiri di kantongku " desis Morgan mempermainkan lawannya.

" Sialan, berani kamu mengatur ku !!" gertak pria plontos itu.

" Bo.. bos seb.baiknya kita pergi saja dari sini, ini bukan pertanda ba..ik " kata seseorang berbisik dengan tergagap ke arah sinplontos.

" Kau takut !! " kata Morgan terkekeh menyeramkan.

Mendengar itu barulah si plontos sadar bahwa lawan di depannya bukan takut kepadanya tapi..entahlah, pria di depannya tiba - tiba sangat menyeramkan baginya.

" Ka.. kaburrrr " pekiknya pada kedua teman membuat ketiganya lari terbirit - birit karena ketakutan.

" Haha.. ini menyenangkan " kata Morgan tertawa jahat.

Episodes
Episodes

Updated 43 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!