Zubair menepati janjinya. Ia menjemput Zylda tepat waktu. Tepat sebelum Zylda diantar pulang oleh Amran.
Mereka berdua telah kembali ke rumah. Zubair masih cuti dari tugas. Tapi ia bingung harus berbuat apa di rumah sang mertua.
"Mas mau mandi dulu? Mau aku siapin air hangat?" Zylda duduk di tepi ranjang. Persis di sebelah Zubair yang sedang tidur terlentang.
"Aku tidak terbiasa mandi dengan air hangat." Jawabnya datar.
Satu hal lagi yang baru Zylda ketahui darinya, bahwa Zubair tidak suka mandi air hangat.
Zylda memang tidak terlalu mengenal Zubair. Ia belum tau semua hal yang disukai maupun tidak disukai Zubair.
Dalam hal ini, justru Zubair lebih mengenal Zylda. Karena sebelum melakukan pengawalan, Zubair sudah mempelajari profil dan kebiasaan Zylda.
Zylda jadi bingung apa yang harus dia lakukan untuk melayani Zubair.
Ini adalah hari kedua pernikahan mereka. Namun suasana canggung masih terasa saat mereka hanya berdua, terutama di dalam kamar.
Zylda berinisiatif untuk memijat kaki Zubair.
Baru menyentuhnya tapi tangan Zylda seperti tersentak. Kaki Zubair langsung ditarik.
"Apa yang kamu lakukan?" Zubair terkejut saat merasakan Zylda seperti meraba kakinya.
"A.. Aku hanya ingin memijat kakimu. Kamu pasti lelah kan?" Zylda jadi bingung harus menjawab karena respon Zubair diluar dugaannya.
"Tidak. Tak perlu memijatku. Aku tidak lelah!"
Zubair beranjak dari tidurnya lalu masuk ke kamar mandi.
Zylda hanya bisa menghela napas. Hubungannya dengan Zubair justru terasa berjarak setelah mereka menikah.
Jika sebelumnya Zubair bersikap dingin namun sangat peduli pada Zylda, sekarang setelah mereka menikah justru Zubair seolah menghindari Zylda.
Kehidupan rumah tangga ini pun berlangsung sampai dua minggu.
Selama dua minggu ini Zylda bahkan masih suci. Tak pernah disentuh oleh suaminya sendiri.
Apa aku kurang menarik buat Mas Zubair?
"Lagi mikir apa nduk?"
Suara sang ibu membuyarkan lamunan Zylda yang masih duduk di kursi teras rumah.
"Tidak ibu. Tidak ada."
Zylda menyembunyikan masalah rumah tangganya. Rasanya terlalu malu jika orang tuanya tau bahwa dia masih perawan.
"Ibu perhatikan, akhir-akhir ini kamu sering melamun. Sering bengong." Sang ibu sudah duduk disampingnya.
"Ada masalah apa dengan suamimu nduk?"
Perasaan seorang ibu memang sangat tajam. Ia sangat tau ada sesuatu yang menjadi pikiran putrinya.
"Jika itu aib, jangan ceritakan pada orang lain. Namun jika kamu membutuhkan solusi dari masalah rumah tangga yang sedang kamu hadapi, sebaiknya meminta saran pada orang bijak yang sudah berpengalaman masalah rumah tangga."
Ucapan bijak sang ibu mampu meluluhkan hatinya. Ditambah usapan lembut di kepalanya, membuat matanya berembun.
Biarpun mencoba kuat menahan beban pikiran, nyatanya Zylda adalah seorang wanita lemah jika berhadapan dengan masalah rumah tangga.
"Ibu, apa fisikku kurang menarik? Apa tubuhku ini…. Tidak menggairahkan?"
Malu-malu Zylda mengatakannya.
"Kenapa nduk? Apa suamimu belum menyentuhmu?"
Zylda mengangguk.
Ibu tersenyum.
"Sebagai seorang istri, kita harus bisa menaklukkan suami kita sendiri. Kelemahan seorang pria itu adalah wanita."
Ibu menangkup wajah Zylda.
"Putri ibu ini cantik! Cantik sekali. Ciptaan terindah yang diberikan Tuhan untuk kami. Jangan pernah merasa tidak percaya diri atas apa yang ada padamu. Kamu cantik! Suamimu hanya perlu tau itu!"
Ibu melepaskan tangannya dari wajah Zylda.
"Nduk, berusahalah untuk mendapatkan hati suamimu. Ibu akan membantumu."
Senyum ibu mengembang. Benar-benar menentramkan hati Zylda.
Ibu mulai memberikan cara-cara bagaimana beliau menaklukkan hati sang suami.
Zylda terus mempelajarinya. Zylda bahkan melakukan pencarian di internet tentang cara mendapatkan perhatian seorang pria.
Selama hampir seminggu penuh Zylda berusaha.
Zylda selalu sibuk berkutat dengan gawainya untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan. Bahkan saat selesai siaran radio, ponselnya tak pernah lepas dari genggaman. Terus saja scroll informasi untuk menaklukkan suaminya.
"Lihat apa sih? Dari tadi seru banget sama HP?" Tanya Amran yang sudah duduk di sebelahnya.
Zylda menatap Amran. Muncul ide dalam benaknya.
Amran kan laki-laki juga. Siapa tau dia bisa membantuku.
Zylda masih tak melepaskan pandangannya dari wajah Amran. Sampai-sampai membuat Amran salah tingkah dibuatnya.
"Amran, apa yang membuat laki-laki tertarik pada wanita?" Tanya Zylda.
"Hah? Maksudnya?" Amran mengernyit.
"Kamu sebagai laki-laki akan tertarik pada wanita yang bagaimana?"
Ingin rasanya Amran mengambil cermin dan menunjukkan di depan wajah Zylda dan berkata bahwa wanita di cermin itu adalah wanita impiannya.
Namun ia sadar bahwa wanita disebelahnya ini telah menjadi istri orang.
Amran hanya dapat menghembuskan napas. Ia mengerti semua ini pasti berkaitan dengan suami Zylda. Masalah rumah tangga Zylda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sintya Ashari
duhh .. bingung mau dukung siapa berat mua to..tokohnya Thor...q suka y ama cerita kamu...warna yang beda gitu
2023-07-20
1
Ifah Fatur
lebih baik dicintai daripada mncintai,,,,, lelaki yg mncintai kita dia akan sllu mrmbahagiakn kita,,,, zubair cinta am armita ,,, berjuanglah zylda tuk dpetin cintany zubair,
2022-12-09
0
veetachaz
semoga zubair bisa balikam sama Armita
2022-12-08
0