Bab 12 : Menaklukkan Suami

Zubair menepati janjinya. Ia menjemput Zylda tepat waktu. Tepat sebelum Zylda diantar pulang oleh Amran.

Mereka berdua telah kembali ke rumah. Zubair masih cuti dari tugas. Tapi ia bingung harus berbuat apa di rumah sang mertua.

"Mas mau mandi dulu? Mau aku siapin air hangat?" Zylda duduk di tepi ranjang. Persis di sebelah Zubair yang sedang tidur terlentang.

"Aku tidak terbiasa mandi dengan air hangat." Jawabnya datar.

Satu hal lagi yang baru Zylda ketahui darinya, bahwa Zubair tidak suka mandi air hangat.

Zylda memang tidak terlalu mengenal Zubair. Ia belum tau semua hal yang disukai maupun tidak disukai Zubair.

Dalam hal ini, justru Zubair lebih mengenal Zylda. Karena sebelum melakukan pengawalan, Zubair sudah mempelajari profil dan kebiasaan Zylda.

Zylda jadi bingung apa yang harus dia lakukan untuk melayani Zubair.

Ini adalah hari kedua pernikahan mereka. Namun suasana canggung masih terasa saat mereka hanya berdua, terutama di dalam kamar.

Zylda berinisiatif untuk memijat kaki Zubair.

Baru menyentuhnya tapi tangan Zylda seperti tersentak. Kaki Zubair langsung ditarik.

"Apa yang kamu lakukan?" Zubair terkejut saat merasakan Zylda seperti meraba kakinya.

"A.. Aku hanya ingin memijat kakimu. Kamu pasti lelah kan?" Zylda jadi bingung harus menjawab karena respon Zubair diluar dugaannya.

"Tidak. Tak perlu memijatku. Aku tidak lelah!"

Zubair beranjak dari tidurnya lalu masuk ke kamar mandi.

Zylda hanya bisa menghela napas. Hubungannya dengan Zubair justru terasa berjarak setelah mereka menikah.

Jika sebelumnya Zubair bersikap dingin namun sangat peduli pada Zylda, sekarang setelah mereka menikah justru Zubair seolah menghindari Zylda.

Kehidupan rumah tangga ini pun berlangsung sampai dua minggu.

Selama dua minggu ini Zylda bahkan masih suci. Tak pernah disentuh oleh suaminya sendiri.

Apa aku kurang menarik buat Mas Zubair?

"Lagi mikir apa nduk?"

Suara sang ibu membuyarkan lamunan Zylda yang masih duduk di kursi teras rumah.

"Tidak ibu. Tidak ada."

Zylda menyembunyikan masalah rumah tangganya. Rasanya terlalu malu jika orang tuanya tau bahwa dia masih perawan.

"Ibu perhatikan, akhir-akhir ini kamu sering melamun. Sering bengong." Sang ibu sudah duduk disampingnya.

"Ada masalah apa dengan suamimu nduk?"

Perasaan seorang ibu memang sangat tajam. Ia sangat tau ada sesuatu yang menjadi pikiran putrinya.

"Jika itu aib, jangan ceritakan pada orang lain. Namun jika kamu membutuhkan solusi dari masalah rumah tangga yang sedang kamu hadapi, sebaiknya meminta saran pada orang bijak yang sudah berpengalaman masalah rumah tangga."

Ucapan bijak sang ibu mampu meluluhkan hatinya. Ditambah usapan lembut di kepalanya, membuat matanya berembun.

Biarpun mencoba kuat menahan beban pikiran, nyatanya Zylda adalah seorang wanita lemah jika berhadapan dengan masalah rumah tangga.

"Ibu, apa fisikku kurang menarik? Apa tubuhku ini…. Tidak menggairahkan?"

Malu-malu Zylda mengatakannya.

"Kenapa nduk? Apa suamimu belum menyentuhmu?"

Zylda mengangguk.

Ibu tersenyum.

"Sebagai seorang istri, kita harus bisa menaklukkan suami kita sendiri. Kelemahan seorang pria itu adalah wanita."

Ibu menangkup wajah Zylda.

"Putri ibu ini cantik! Cantik sekali. Ciptaan terindah yang diberikan Tuhan untuk kami. Jangan pernah merasa tidak percaya diri atas apa yang ada padamu. Kamu cantik! Suamimu hanya perlu tau itu!"

Ibu melepaskan tangannya dari wajah Zylda.

"Nduk, berusahalah untuk mendapatkan hati suamimu. Ibu akan membantumu."

Senyum ibu mengembang. Benar-benar menentramkan hati Zylda.

Ibu mulai memberikan cara-cara bagaimana beliau menaklukkan hati sang suami.

Zylda terus mempelajarinya. Zylda bahkan melakukan pencarian di internet tentang cara mendapatkan perhatian seorang pria.

Selama hampir seminggu penuh Zylda berusaha.

Zylda selalu sibuk berkutat dengan gawainya untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan. Bahkan saat selesai siaran radio, ponselnya tak pernah lepas dari genggaman. Terus saja scroll informasi untuk menaklukkan suaminya.

"Lihat apa sih? Dari tadi seru banget sama HP?" Tanya Amran yang sudah duduk di sebelahnya.

Zylda menatap Amran. Muncul ide dalam benaknya.

Amran kan laki-laki juga. Siapa tau dia bisa membantuku.

Zylda masih tak melepaskan pandangannya dari wajah Amran. Sampai-sampai membuat Amran salah tingkah dibuatnya.

"Amran, apa yang membuat laki-laki tertarik pada wanita?" Tanya Zylda.

"Hah? Maksudnya?" Amran mengernyit.

"Kamu sebagai laki-laki akan tertarik pada wanita yang bagaimana?"

Ingin rasanya Amran mengambil cermin dan menunjukkan di depan wajah Zylda dan berkata bahwa wanita di cermin itu adalah wanita impiannya.

Namun ia sadar bahwa wanita disebelahnya ini telah menjadi istri orang.

Amran hanya dapat menghembuskan napas. Ia mengerti semua ini pasti berkaitan dengan suami Zylda. Masalah rumah tangga Zylda.

Terpopuler

Comments

Sintya Ashari

Sintya Ashari

duhh .. bingung mau dukung siapa berat mua to..tokohnya Thor...q suka y ama cerita kamu...warna yang beda gitu

2023-07-20

1

Ifah Fatur

Ifah Fatur

lebih baik dicintai daripada mncintai,,,,, lelaki yg mncintai kita dia akan sllu mrmbahagiakn kita,,,, zubair cinta am armita ,,, berjuanglah zylda tuk dpetin cintany zubair,

2022-12-09

0

veetachaz

veetachaz

semoga zubair bisa balikam sama Armita

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4 : Pengakuan Zubair
5 Bab 5 : Meminta Restu ayah
6 Bab 6 : Keputusan Zubair
7 Bab 7 : Zubair Hilang
8 Bab 8 : Permintaan Laksamana
9 Bab 9 : Hari pernikahan
10 Bab 10 : Malam Pertama
11 Bab 11 : Mengantar Zylda
12 Bab 12 : Menaklukkan Suami
13 Bab 13 : Kebahagiaan Zylda
14 Bab 14 : Siapa Armita?
15 Bab 15 : Bertemu Armita
16 Bab 16 : Meminta Bantuan Laksamana
17 Bab 17 : Ancaman
18 Bab 18 : Terkuaknya Kenyataan
19 Bab 19 : Zylda Marah
20 Bab 20 : Pertemuan Zylda Armita
21 Bab 21 : Hari Zylda
22 Bab 22 : Perintah untuk Mencintaiku!
23 Bab 23 : Berita besar
24 Bab 24 : Permintaan maaf Zubair
25 Bab 25 : Zylda Tertabrak
26 Bab 26 : Armita dan Seorang Pemuda
27 Bab 27 : Zubair celaka
28 Bab 28 : Upaya Penyelamatan
29 Bab 29 : Zylda khawatir
30 Bab 30 - Bertemu Bertiga
31 Bab 31: Melepas Zubair
32 Bab 32 : Tekad Zubair
33 Bab 33 : Armita celaka
34 Bab 34 : Armita Arkan
35 Bab 35 : Syarat Menikah
36 Bab 36 : Meminta Restu
37 Bab 37 : Cukup Jadi dirimu
38 Bab 38 : I love you Zylda
39 Bab 39 : Kapten Arkan
40 Bab 40 : Pesona Kapten Arkan
41 Bab 41 : Hukuman Armita
42 Bab 42 : Armita Arkan Zubair
43 Bab 43 : Pingsan di tengah Hutan
44 Bab 44 : Mulai merasa nyaman
45 Bab 45 : Perpisahan
46 Bab 46 : Zylda pernah dilamar?
47 Bab 47 : Zubair Manja
48 Bab 48 : Hasil Pemeriksaan
49 Bab 49 - Penghancur kebahagiaan
50 Bab 50 : Kencan Arkan
51 Bab 51 : Berhasil jalan bersama
52 Bab 52 : Monumen keakraban
53 Bab 53 : Melahirkan
54 Bab 54 : Zylda Pingsan
55 Bab 55 : Jakfar Al Tamish
56 Bab 56 : Bertemu (calon) mertua
57 Bab 57 : Armita Pergi
58 Bab 58 : Pengobat Rindu
59 Bab 59 : Tugas Darurat
60 Bab 60 : Armita ditemukan
61 Bab 61 : Bermalam bersama Armita
62 Bab 62 : Keras kepala Armita
63 Bab 63 : Evakuasi
64 Bab 64 : Tertembak
65 Bab 65 : Pilihan Berat
66 Bab 66 : Merelakan
67 Bab 67 : Rasa Kehilangan
68 Bab 68 : Rintangan Pernikahan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4 : Pengakuan Zubair
5
Bab 5 : Meminta Restu ayah
6
Bab 6 : Keputusan Zubair
7
Bab 7 : Zubair Hilang
8
Bab 8 : Permintaan Laksamana
9
Bab 9 : Hari pernikahan
10
Bab 10 : Malam Pertama
11
Bab 11 : Mengantar Zylda
12
Bab 12 : Menaklukkan Suami
13
Bab 13 : Kebahagiaan Zylda
14
Bab 14 : Siapa Armita?
15
Bab 15 : Bertemu Armita
16
Bab 16 : Meminta Bantuan Laksamana
17
Bab 17 : Ancaman
18
Bab 18 : Terkuaknya Kenyataan
19
Bab 19 : Zylda Marah
20
Bab 20 : Pertemuan Zylda Armita
21
Bab 21 : Hari Zylda
22
Bab 22 : Perintah untuk Mencintaiku!
23
Bab 23 : Berita besar
24
Bab 24 : Permintaan maaf Zubair
25
Bab 25 : Zylda Tertabrak
26
Bab 26 : Armita dan Seorang Pemuda
27
Bab 27 : Zubair celaka
28
Bab 28 : Upaya Penyelamatan
29
Bab 29 : Zylda khawatir
30
Bab 30 - Bertemu Bertiga
31
Bab 31: Melepas Zubair
32
Bab 32 : Tekad Zubair
33
Bab 33 : Armita celaka
34
Bab 34 : Armita Arkan
35
Bab 35 : Syarat Menikah
36
Bab 36 : Meminta Restu
37
Bab 37 : Cukup Jadi dirimu
38
Bab 38 : I love you Zylda
39
Bab 39 : Kapten Arkan
40
Bab 40 : Pesona Kapten Arkan
41
Bab 41 : Hukuman Armita
42
Bab 42 : Armita Arkan Zubair
43
Bab 43 : Pingsan di tengah Hutan
44
Bab 44 : Mulai merasa nyaman
45
Bab 45 : Perpisahan
46
Bab 46 : Zylda pernah dilamar?
47
Bab 47 : Zubair Manja
48
Bab 48 : Hasil Pemeriksaan
49
Bab 49 - Penghancur kebahagiaan
50
Bab 50 : Kencan Arkan
51
Bab 51 : Berhasil jalan bersama
52
Bab 52 : Monumen keakraban
53
Bab 53 : Melahirkan
54
Bab 54 : Zylda Pingsan
55
Bab 55 : Jakfar Al Tamish
56
Bab 56 : Bertemu (calon) mertua
57
Bab 57 : Armita Pergi
58
Bab 58 : Pengobat Rindu
59
Bab 59 : Tugas Darurat
60
Bab 60 : Armita ditemukan
61
Bab 61 : Bermalam bersama Armita
62
Bab 62 : Keras kepala Armita
63
Bab 63 : Evakuasi
64
Bab 64 : Tertembak
65
Bab 65 : Pilihan Berat
66
Bab 66 : Merelakan
67
Bab 67 : Rasa Kehilangan
68
Bab 68 : Rintangan Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!