Bab 8 : Permintaan Laksamana

Laksamana masih berdiri di jendela ruang kerjanya. Besok adalah hari pernikahan, Namun Zubair masih tidak ditemukan keberadaannya.

“Kemana dia? Apa dia nekat pergi dengan kekasihnya dan lari dari kemiliteran?” Laksamana berpikir keras.

“Tidak mungkin jika dia sampai lari dan meninggalkan pangkat dan jabatannya. Itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawa ayahnya.”

Laksamana mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Zubair tak akan bertindak nekat. Namun kekhawatiran masih disarang di pikirannya pasalnya belum ada kabar sama sekali dari Zubair.

Hingga hari berganti sore, sekarang waktunya Laksamana pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarganya.

Persiapan pernikahan sudah sempurna. kediamannya pun nampak indah dengan dekorasi yang terbuat dari bunga dan pita serta kain-kain besar yang menutupi pilar rumah besar itu.

Mobil dinas Laksamana mulai memasuki halaman rumah. Petugas yang berjaga sudah siap di posisinya untuk membuka pintu mobil.

Laksamana turun dan mulai melangkah masuk. Namun langkahnya terhenti ketika Penjaga rumah mengatakan bahwa ada Zubair yang hendak menemuinya. Zubair masih berdiri didepan pintu pagar.

Laksamana memutar langkahnya untuk menuju ke depan pagar. Ia mendekat ke tempat Zubair berdiri menunggunya.

“Kemana saja?” Pertanyaan itu terlontar begitu saja. Rasanya ingin menyekap Zubair sampai hari pernikahan esok. Namun beliau sadar bahwa itu tidak mungkin ia lakukan karena keluarga Zubair pasti khawatir mencarinya.

Zubair berdiri tegak lalu memberi hormat selayaknya pasukan pada komandannya.

“Masuk!”

Zubair patuh. Ia berjalan dibelakang Laksamana. Terus melangkah melewati pintu utama. Laksamana tidak membawanya masuk ke dalam rumah.

Zubair terus mengikutinya melewati taman sampai berada di belakang rumah.

Laksamana membawanya masuk ke sebuah ruangan di belakang rumah. Zubair masuk dan berdiri menghadap Laksamana.

“Tutup pintunya!” Perintah Laksamana pada Ajudannya.

Kini tinggal Laksamana berdua dengan Zubair di ruangan itu.

“Bagaimana keputusanmu?” Nada pertanyaan yang terdengar mengintimidasi.

“Saya sudah putuskan untuk menikahi putri anda.” Jawab Zubair.

“Apa keputusanmu tidak akan berubah lagi?”

“Saya tidak akan mempertaruhkan kesehatan ayah saya.” Jawabnya lagi.

“Sebenarnya saya kecewa karena kamu menikahi putri saya karena alasan lain, bukan karena menginginkan putri saya. Tapi saya juga tak ingin Zylda kecewa. Saya tidak ingin Zylda terpuruk lagi. Semenjak kejadian penculikannya, saya sudah bejanji tidak akan membiarkan Zylda terpuruk lagi.”

Laksamana mendekat ketempat Zubair berdiri lalu menepuk pundaknya.

“Aku hanya ingin kebahagiaan untuk putriku! Jangan biarkan ia mengetahui masalah ini! Anggap tidak pernah terjadi apapun! Aku tidak mau Zylda tau kalau kamu mencintai gadis lain.”

Zubair menatap mata Laksamana.

“Berjanjilah! Berjanjilah kau bisa menjaga perasaan Zylda! Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkannya!”

Zubair memperjelas perkataan Laksamana. “Dengan tugas saya sebagai prajurit, mustahil untuk menemani Zylda sepanjang waktu tanpa meninggalkannya.”

“Sebagai seorang mayor harusnya kamu paham konteks meninggalkan yang saya maksud! Jangan sampai kamu meninggalkan Zylda karena mengejar gadis itu!” Laksamana Yudha mempertegas ucapannya.

“Dan satu lagi! Aku tidak mau Zylda sampai mengenal gadis itu! Apalagi sampai mengetahui kisah masa lalumu!”

Laksamana berjalan mendekat ke pintu dan membukanya. “Sekarang pulanglah! Persiapkan dirimu dan keluargamu untuk acara besok pagi!

Laksamana tak melepaskan Zubair begitu saja. Ia meminta dua orang ajudan untuk mengantar Zubair dan memastikan Zubair sampai masuk ke dalam rumahnya dan tidak kabur lagi.

Zubair sampai di rumahnya. Ia berjalan menuju kamarnya, mengabaikan semua tamu bahkan panggilan dari saudara-saudaranya yang sibuk mempersiapkan pernikahannya. Zubair tampak tak peduli dengan semua itu. Ia hanya butuh istirahat. Mengistirahatkan tubuh, pikiran dan hatinya.

...○○○○○...

Hello Readers tercinta,

Cuma mau menyampaikan kalau semua cerita yang ada disini murni khayalan Author yah, jangan disangkut pautkan dengan tokoh siapapun.

Jika ada kesamaan, itu murni kebetulan. Tidak berdasarkan realita.

Dan cerita ini tidak terjadi di negeri ini ya, setiap negara punya Angkatan bersenjata sendiri kan pastinya, angkatan darat, laut dan udara.

Anggap saja ini terjadi di negeri Apel 😄

Enjoy Reading everyone 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Herwy Kurniati

Herwy Kurniati

kasihan y menjadi seorang prajurit....jadi inget kasus barada E..😁 semua demi tugas 😣

2023-03-16

0

Ifah Fatur

Ifah Fatur

zubair makan buah simalakama ha ha ha,,,,, tp enak juga nikah am anak atasan ,,,, cinta bisa darang karena terbiasa,,,,, tenang kak ini kan cuma cerita dunia halu tp bikin yg baca sllu penasaran ,,,,

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4 : Pengakuan Zubair
5 Bab 5 : Meminta Restu ayah
6 Bab 6 : Keputusan Zubair
7 Bab 7 : Zubair Hilang
8 Bab 8 : Permintaan Laksamana
9 Bab 9 : Hari pernikahan
10 Bab 10 : Malam Pertama
11 Bab 11 : Mengantar Zylda
12 Bab 12 : Menaklukkan Suami
13 Bab 13 : Kebahagiaan Zylda
14 Bab 14 : Siapa Armita?
15 Bab 15 : Bertemu Armita
16 Bab 16 : Meminta Bantuan Laksamana
17 Bab 17 : Ancaman
18 Bab 18 : Terkuaknya Kenyataan
19 Bab 19 : Zylda Marah
20 Bab 20 : Pertemuan Zylda Armita
21 Bab 21 : Hari Zylda
22 Bab 22 : Perintah untuk Mencintaiku!
23 Bab 23 : Berita besar
24 Bab 24 : Permintaan maaf Zubair
25 Bab 25 : Zylda Tertabrak
26 Bab 26 : Armita dan Seorang Pemuda
27 Bab 27 : Zubair celaka
28 Bab 28 : Upaya Penyelamatan
29 Bab 29 : Zylda khawatir
30 Bab 30 - Bertemu Bertiga
31 Bab 31: Melepas Zubair
32 Bab 32 : Tekad Zubair
33 Bab 33 : Armita celaka
34 Bab 34 : Armita Arkan
35 Bab 35 : Syarat Menikah
36 Bab 36 : Meminta Restu
37 Bab 37 : Cukup Jadi dirimu
38 Bab 38 : I love you Zylda
39 Bab 39 : Kapten Arkan
40 Bab 40 : Pesona Kapten Arkan
41 Bab 41 : Hukuman Armita
42 Bab 42 : Armita Arkan Zubair
43 Bab 43 : Pingsan di tengah Hutan
44 Bab 44 : Mulai merasa nyaman
45 Bab 45 : Perpisahan
46 Bab 46 : Zylda pernah dilamar?
47 Bab 47 : Zubair Manja
48 Bab 48 : Hasil Pemeriksaan
49 Bab 49 - Penghancur kebahagiaan
50 Bab 50 : Kencan Arkan
51 Bab 51 : Berhasil jalan bersama
52 Bab 52 : Monumen keakraban
53 Bab 53 : Melahirkan
54 Bab 54 : Zylda Pingsan
55 Bab 55 : Jakfar Al Tamish
56 Bab 56 : Bertemu (calon) mertua
57 Bab 57 : Armita Pergi
58 Bab 58 : Pengobat Rindu
59 Bab 59 : Tugas Darurat
60 Bab 60 : Armita ditemukan
61 Bab 61 : Bermalam bersama Armita
62 Bab 62 : Keras kepala Armita
63 Bab 63 : Evakuasi
64 Bab 64 : Tertembak
65 Bab 65 : Pilihan Berat
66 Bab 66 : Merelakan
67 Bab 67 : Rasa Kehilangan
68 Bab 68 : Rintangan Pernikahan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4 : Pengakuan Zubair
5
Bab 5 : Meminta Restu ayah
6
Bab 6 : Keputusan Zubair
7
Bab 7 : Zubair Hilang
8
Bab 8 : Permintaan Laksamana
9
Bab 9 : Hari pernikahan
10
Bab 10 : Malam Pertama
11
Bab 11 : Mengantar Zylda
12
Bab 12 : Menaklukkan Suami
13
Bab 13 : Kebahagiaan Zylda
14
Bab 14 : Siapa Armita?
15
Bab 15 : Bertemu Armita
16
Bab 16 : Meminta Bantuan Laksamana
17
Bab 17 : Ancaman
18
Bab 18 : Terkuaknya Kenyataan
19
Bab 19 : Zylda Marah
20
Bab 20 : Pertemuan Zylda Armita
21
Bab 21 : Hari Zylda
22
Bab 22 : Perintah untuk Mencintaiku!
23
Bab 23 : Berita besar
24
Bab 24 : Permintaan maaf Zubair
25
Bab 25 : Zylda Tertabrak
26
Bab 26 : Armita dan Seorang Pemuda
27
Bab 27 : Zubair celaka
28
Bab 28 : Upaya Penyelamatan
29
Bab 29 : Zylda khawatir
30
Bab 30 - Bertemu Bertiga
31
Bab 31: Melepas Zubair
32
Bab 32 : Tekad Zubair
33
Bab 33 : Armita celaka
34
Bab 34 : Armita Arkan
35
Bab 35 : Syarat Menikah
36
Bab 36 : Meminta Restu
37
Bab 37 : Cukup Jadi dirimu
38
Bab 38 : I love you Zylda
39
Bab 39 : Kapten Arkan
40
Bab 40 : Pesona Kapten Arkan
41
Bab 41 : Hukuman Armita
42
Bab 42 : Armita Arkan Zubair
43
Bab 43 : Pingsan di tengah Hutan
44
Bab 44 : Mulai merasa nyaman
45
Bab 45 : Perpisahan
46
Bab 46 : Zylda pernah dilamar?
47
Bab 47 : Zubair Manja
48
Bab 48 : Hasil Pemeriksaan
49
Bab 49 - Penghancur kebahagiaan
50
Bab 50 : Kencan Arkan
51
Bab 51 : Berhasil jalan bersama
52
Bab 52 : Monumen keakraban
53
Bab 53 : Melahirkan
54
Bab 54 : Zylda Pingsan
55
Bab 55 : Jakfar Al Tamish
56
Bab 56 : Bertemu (calon) mertua
57
Bab 57 : Armita Pergi
58
Bab 58 : Pengobat Rindu
59
Bab 59 : Tugas Darurat
60
Bab 60 : Armita ditemukan
61
Bab 61 : Bermalam bersama Armita
62
Bab 62 : Keras kepala Armita
63
Bab 63 : Evakuasi
64
Bab 64 : Tertembak
65
Bab 65 : Pilihan Berat
66
Bab 66 : Merelakan
67
Bab 67 : Rasa Kehilangan
68
Bab 68 : Rintangan Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!