Laksamana masih berdiri di jendela ruang kerjanya. Besok adalah hari pernikahan, Namun Zubair masih tidak ditemukan keberadaannya.
“Kemana dia? Apa dia nekat pergi dengan kekasihnya dan lari dari kemiliteran?” Laksamana berpikir keras.
“Tidak mungkin jika dia sampai lari dan meninggalkan pangkat dan jabatannya. Itu sama saja dengan mempertaruhkan nyawa ayahnya.”
Laksamana mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Zubair tak akan bertindak nekat. Namun kekhawatiran masih disarang di pikirannya pasalnya belum ada kabar sama sekali dari Zubair.
Hingga hari berganti sore, sekarang waktunya Laksamana pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarganya.
Persiapan pernikahan sudah sempurna. kediamannya pun nampak indah dengan dekorasi yang terbuat dari bunga dan pita serta kain-kain besar yang menutupi pilar rumah besar itu.
Mobil dinas Laksamana mulai memasuki halaman rumah. Petugas yang berjaga sudah siap di posisinya untuk membuka pintu mobil.
Laksamana turun dan mulai melangkah masuk. Namun langkahnya terhenti ketika Penjaga rumah mengatakan bahwa ada Zubair yang hendak menemuinya. Zubair masih berdiri didepan pintu pagar.
Laksamana memutar langkahnya untuk menuju ke depan pagar. Ia mendekat ke tempat Zubair berdiri menunggunya.
“Kemana saja?” Pertanyaan itu terlontar begitu saja. Rasanya ingin menyekap Zubair sampai hari pernikahan esok. Namun beliau sadar bahwa itu tidak mungkin ia lakukan karena keluarga Zubair pasti khawatir mencarinya.
Zubair berdiri tegak lalu memberi hormat selayaknya pasukan pada komandannya.
“Masuk!”
Zubair patuh. Ia berjalan dibelakang Laksamana. Terus melangkah melewati pintu utama. Laksamana tidak membawanya masuk ke dalam rumah.
Zubair terus mengikutinya melewati taman sampai berada di belakang rumah.
Laksamana membawanya masuk ke sebuah ruangan di belakang rumah. Zubair masuk dan berdiri menghadap Laksamana.
“Tutup pintunya!” Perintah Laksamana pada Ajudannya.
Kini tinggal Laksamana berdua dengan Zubair di ruangan itu.
“Bagaimana keputusanmu?” Nada pertanyaan yang terdengar mengintimidasi.
“Saya sudah putuskan untuk menikahi putri anda.” Jawab Zubair.
“Apa keputusanmu tidak akan berubah lagi?”
“Saya tidak akan mempertaruhkan kesehatan ayah saya.” Jawabnya lagi.
“Sebenarnya saya kecewa karena kamu menikahi putri saya karena alasan lain, bukan karena menginginkan putri saya. Tapi saya juga tak ingin Zylda kecewa. Saya tidak ingin Zylda terpuruk lagi. Semenjak kejadian penculikannya, saya sudah bejanji tidak akan membiarkan Zylda terpuruk lagi.”
Laksamana mendekat ketempat Zubair berdiri lalu menepuk pundaknya.
“Aku hanya ingin kebahagiaan untuk putriku! Jangan biarkan ia mengetahui masalah ini! Anggap tidak pernah terjadi apapun! Aku tidak mau Zylda tau kalau kamu mencintai gadis lain.”
Zubair menatap mata Laksamana.
“Berjanjilah! Berjanjilah kau bisa menjaga perasaan Zylda! Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkannya!”
Zubair memperjelas perkataan Laksamana. “Dengan tugas saya sebagai prajurit, mustahil untuk menemani Zylda sepanjang waktu tanpa meninggalkannya.”
“Sebagai seorang mayor harusnya kamu paham konteks meninggalkan yang saya maksud! Jangan sampai kamu meninggalkan Zylda karena mengejar gadis itu!” Laksamana Yudha mempertegas ucapannya.
“Dan satu lagi! Aku tidak mau Zylda sampai mengenal gadis itu! Apalagi sampai mengetahui kisah masa lalumu!”
Laksamana berjalan mendekat ke pintu dan membukanya. “Sekarang pulanglah! Persiapkan dirimu dan keluargamu untuk acara besok pagi!
Laksamana tak melepaskan Zubair begitu saja. Ia meminta dua orang ajudan untuk mengantar Zubair dan memastikan Zubair sampai masuk ke dalam rumahnya dan tidak kabur lagi.
Zubair sampai di rumahnya. Ia berjalan menuju kamarnya, mengabaikan semua tamu bahkan panggilan dari saudara-saudaranya yang sibuk mempersiapkan pernikahannya. Zubair tampak tak peduli dengan semua itu. Ia hanya butuh istirahat. Mengistirahatkan tubuh, pikiran dan hatinya.
...○○○○○...
Hello Readers tercinta,
Cuma mau menyampaikan kalau semua cerita yang ada disini murni khayalan Author yah, jangan disangkut pautkan dengan tokoh siapapun.
Jika ada kesamaan, itu murni kebetulan. Tidak berdasarkan realita.
Dan cerita ini tidak terjadi di negeri ini ya, setiap negara punya Angkatan bersenjata sendiri kan pastinya, angkatan darat, laut dan udara.
Anggap saja ini terjadi di negeri Apel 😄
Enjoy Reading everyone 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Herwy Kurniati
kasihan y menjadi seorang prajurit....jadi inget kasus barada E..😁 semua demi tugas 😣
2023-03-16
0
Ifah Fatur
zubair makan buah simalakama ha ha ha,,,,, tp enak juga nikah am anak atasan ,,,, cinta bisa darang karena terbiasa,,,,, tenang kak ini kan cuma cerita dunia halu tp bikin yg baca sllu penasaran ,,,,
2022-12-04
1