Mencari tahu tentangnya

Akhir-Akhir ini fikiran brain terganggu sejak kemunculan tasya. Bahkan gadis itu sangat pintar menarik simpati keluarganya.Barain tersadar dengan seragam yang di pakai tasya waktu itu adalah seragam dari sekolahan yang sama denganya. Dia akan mencari tahu tentang tasya di sekolahnya. Setidaknya dia bisa melihat tingkah gadis itu di luar sana.

Brain and the gang celingkungan mencari sosok Tasya. Benci tapi penasaran dengan sosok gadis yang beberapa hari mengusik hidupnya. Brain dan kedua temanya Beny dan Boy berpencar mencari sosok gadis yang membuat brain penasaran. Sebelumnya Brain sudah menunjukan foto gadis yang ia cari. Nihil, seluruh tempat di sekolahnya sudah mereka datangi namun tak ada gadis yang seperti di foto.

Brain saja yang tidak tahu, gadis yang ia cari adalah gadis yang menyamar jadi gadis culun di sekolahnya. Tentu saja trio B gak akan bisa menemukan gadis cantik seperti yang ada di foto.

"Gua curiga lo pasti ngimpi semalem terus nyolong foto orang di facebook atau di mana lo ngambil foto cewek secantik ini dan lo ngerjain kita untuk muterin seluruh tempat di sekolah ini hanya untuk nyari cewek yang gak sekolah di sini, lo gila Bro," ucap Benny

"Ya nih, capek gua muterin sekolah! jangan-jangan lo ngerjain kita ya," sahut Boy dengan nafas ngos-ngosan

"Ngaco lo pada! dia emang sekolah di sini,orang gua tadi liat dia pakai seragam kayak kita. Eh, tungu, tunggu, kok gua lupa gak lihat dia di kelas mana ya tadi di seragamnya," timpal brain menggaruk kepalanya

"Udah-udah, paling dia sudah kembali ke kayangan. Capek gua, yuk ke kantik Ben, biarin noh si brain nungguin bidadari kesasar di bumi lagi."

"Yuk! gua juga haus nih,,,capek nurutin cwo gak jelas seperti brain," timpal Boy

"Eh, mau kemana kalian? awas kalian ya," teriak brain yang tak di hiraukan teman-temanya.

"Aneh banget sih, jelas-jelas dia tadi pakai seragam sekolah ini, tapi kok gak ada. Jangan-jangan ngerjain gua tuh cwe resek," gumam brain

Gak mau capek-capek akhirnya dia mengandalkan kakaknya lagi. Tentu saja kakaknya dengan mudah akan mengetahui tasya. Siapa yang bisa nandingi kejeniusan kakaknya brain.

"Punya kakak yang jenius harus di syukurimemang. Gak akan ku biarkan tasya dengan bebas bersembunyi di sekitarku," gumam brain mengambil benda pipih di sakunya dan mengirim pesan whatsapp pada Axel.

Brain:

Kak,,,bantuin aku dong!

Axel:

Apa?

Brain:

Cari tahu tasya ada di kelas mana?

Axel:

Ada permintaan yang lebih penting gak?kakak mau rapat.

Brain:

please!

Axel:

Cari aja buku absen siswa di setiap kelas, beres.

"Eh kok kakak gua pinter banget ya, gak rugi memang di juluki Jenius Man. Kenapa gua gak kepikiran dari tadi ya. Sedangkan cwe yang brain cari sedang duduk di perpustaka'an membaca buku. Gadis yang menyamar jadi cwe culun di sekolahnya. Rambut kuncir dua dan berkacamata bulat. Tentu saja brain tidak mengenali tasya. Karena penampilanya beda dengan tasya yang sangat cantik.

Sesuai rencana, brain menyuruh temanya yang bernama Beny yang merupakan anggota osis untuk berpura-pura meminta absen setiap kelas. Karena menurutnya cara itu yang paling tepat untuk mengetahui keberada'an tasya.Bennypun menurut saja karena di iming-iming makan gratis selama satu bulan di kantin sekolah plus di cafe brain. Tak butuh waktu lama Beny sudah mengumpulkan absen setiap kelas.

"Ternyata kamu anak kelas dua A," gumam brain setelah membuka semua buku absen dari Beny.

Brain menyeringai puas setelah mengetahui keberadaan tasya saat ini. Ia akan menyusun sebuah rencana hingga pernikahan batal.

______________

Bel sekolah telah berbunyi menandakan waktu pulang telah tiba. Baru juga brain ingin keluar dari kelasnya. Terdengar bunyi panggilan masuk dari kakak iparnya. Brain mengernyitkan dahi pasalnya tumben kakak iparnya menelponya.

"Hallo, ada apa kak Er?"

"Brain kakak saat ini ada di cafe milikmu. Kamu kesini ya, kakak lagi ngidam pengen kamu masakin lagi."

"Huffff, baiklah," ucapnya sembari menghembuskan nafas kasar.

Setelah sambungan telpon dari kakak iparnya selesai. Brain segera menuju tempat parkir dan segera mengendarai motor sportnya. Memang ngidam bumil yang satu ini tidak lepas dari gangguin adik iparnya. Sedangkan brain yang baru pulang sekolahpun kelabakan menuruti keinginan kakak iparnya. Dia menjalankan motor sportnya sambil terus-terusan mengumpat.

"Sial, yang ngehamilin kakak gua, tapi ngidamnya selalu minta ke gua. Dasar memang gak makan nangkanya tapi kena getahnya," Brain menggerutu di dalam perjalanan menuju cafenya.

Setelah sampai di cafenya, Brain segera menghampiri kakak iparnya dan menanyakan ingin mkan apa.

"Aku pengen rujak mangga yang sambalnya bikinanmu tapi mangganya kamu harus manjat sendiri dari pohonya langsung dan aku harus menyaksikan saat kamu memetiknya," ucap verlee membuat brain melongo lalu mengatupkan bibirnya.

"Gak sekalian suruh manjat pohon kelapa sekalian kak?"

"Gak usah, pohon mangga aja sudah cukup hehehehe.

Rasanya brain pengen kabur saja saat ini. Ngidam kakak iparnya sangat aneh dan merugikanya.

"Apa aku ngungsi aja kemana gitu ya, sampai kak verlee lahiran biar gak minta yang aneh-aneh melulu sama gua," batin brain menggerutu

"Terus pertanya'anya pohon mangga siapa yang harus ku panjat kak?"

"Nah itu kita cari," sahut verlee membuat brain semakin pusing dan memutuskan untuk menelpon kakaknya.

Axel:

Hallo

Brain:

Kak, istrimu gangguin aku terus, toloooooooooong!

Axel:

Kenapa dengan istriku?

Brain:

Noh, hamilnya sama kakak tapi kenapa ngidamnya terus minta ke aku sih. Nih istrimu minta rujak mangga yang mangganya harus aku sendiri yang manjat dari pohonya. Dan dia tidak tahu pohon mangga siapa yang harus di panjat.

Axel:

hahahaha,,,rasa-rasanya anaku sangat menyayangimu dek.Dia kasian sama ayahnya capek kerja. Mumpung ada omnya ya minta omnya deh.

Brain:

Dasar pasutri aneh nyusahin guamelulu. Cepat kesini mumpung kesabaran aku masih lima puluh persen.

Axel tertawa terbahak-bahak di ruangan kerjanya. Istri dan adiknya benar-benar sangat lucu. Tak mau lama-lama keburu adiknya makin emosi. Axel segera menuju ke cafe milik adiknya. Sesekali ia mencari info siapa pemilik pohon mangga yang boleh di petik buahnya.

Sesampainya di cafe brain, Axel di sambut hangat oleh istrinya. Verlee memeluk tubuh suaminya sesekali mengendus aroma maskulin tubuh suaminya.

"Sayang kangen banget," ucap verlee manja

"Duh manjanya buuuuk," ucap nana melihat kemesra'an pasutri di depan umum

"Biarin, iri kan lo na," timpal verlee

"Pelukan aja terus noh, biar gak jadi sekalian manjat pohonya," ucap brain yang baru keluar dari ruanganya

"Gimana dek sudah nemu yang punya pohon mangga?" tanya verlee

"Ada di rumah teman aku si beny."

"Ya udah kita langsung saja kesana, mana sambalnya kamu bawa sekalian ya dek," perintah verlee kepada brain.

"Ya tuan putri," ucap brain sambil menghentakan-hentakan kakinya karena kesal

"Lihat tuh sayang,,,brain gak ikhlas," ucap verlee mengadu pada Axel

"Brain," panggil Axel

"Ya kak, ayo kita berangkat! nih sambelnya satu gentong sudah ku siapkan. Nanti buat ngabisin mangga satu pohon sekalian cukup nih sambalnya," sahut brain jengkel dan membuat Axel, Verlee dan juga nana tertawa karena sikap brain yang lucu.

"Ketawain aja terus! jengkel gua," grutu brain yang semakin membuat mereka menertawainya. Mereka menuju rumah beny bersama-sama dalam satu mobil. Axel yang menyetir, Brain duduk di samping kemudi. Sedangkan verlee dan nana duduk di kursi belakang.

Cukup lima belas menit jarak tempuh dari cafe ke rumah beny. Untung saja rumah beni sepi, hanya ada beny di rumah. Pasti mereka malu jika sampai orang tua beny ada di rumah.

"Tok, tok, tok, woy bocah buka pintunya, ini gua brain."

"Jegrek," suara pintu terbuka menampakan anak laki-laki seumuran brain memakai baju bolanya.

"Woy bro, cepat banget lo sampai, padahal gua mau tidur," ucap beny kepada brain.

"Noh, kakak ipar gua yang lagi ngidam pengen ngabisin mangga muda lu yang ada di pohon tuh."

"Hehehe kak sialahkan masuk, maaf ya kak rumahnya berantakan," ucap benny malu

"Terimakasih dek kita duduk di luar sambilmenyaksikan brain memanjat pohon," sahun verlee antusias

"Jadi ceritanya aku langsung manjat nih kak?" tanya brain memastikan

"Iya dong, udah ileran nih lihat mangga yang minta segera di cicipin," sabut verlee

"Kak, kalau terjadi sesuatu sama aku, aku nitip baby cessa ya. Bilangin ayahnya sayang banget sama dia," ucap brain sebelum memanjat pohon mangga

Sedangkan Axel menahan ketawa melihat adiknya memanjat pohon. Dan verlee bersorak antusias menyemangati adik iparnya. Sesekali Axel mencuri photo brain untuk dia simpan sebagai senjata. Karena adiknya yang jahil itu perlu di jahilin juga.

"Kak Er, yang mana yang di petik?" teriak brain di atas pohon mangga

"Yang itu di samping tangan kananmu dek,'' teriak verlee menunjuk mangga yang ia inginkan

"Kak, banyak rangrang, aku gak mau di gigit entar badanku bentol-bentol semua," teriak brain menolak

"Tapi aku maunya yang itu," teriak verlee tetap pada keinginanya

"Duh bocah, masih di dalam perut bunda lu aja udah nyusahin ommu. Bagaimana ceritanya kalau lo udah lahir. Jangan nyusahin ommu ya nak, ommu ini sudah susah jangan di tambah susah," gerutu brain memberanikan diri memetik buah mangga yang di inginkan kakak iparnya tanpa mengganggu rangrang yang ada di sebelah buah mangga itu.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

...Sepertinya jika Brain buka usaha "melayani istri orang yang sedang nyidam berat", cocok kayaknya, ya? 🤭...

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Terpopuler

Comments

Laila antoniii

Laila antoniii

nanti kerja in balik si axel

2023-01-20

1

mom_abyshaq

mom_abyshaq

ngakak njiirr..🤣🤣🤣

2023-01-09

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

hahahahhaa

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan setelah sekian lama menghilang
2 Kebencian Brain pada Tasya
3 Mencari tahu tentangnya
4 Mencuri waktu
5 Mengabaikan brain
6 Terbongkar penyamaran tasya
7 Rencana lamaran
8 Jelma'an malaikat pencabut nyawa
9 Lamaran
10 Berangkat bersama
11 fitting kebaya
12 Brain menghilang
13 Syah
14 Kejadian di malam pertama
15 Kelicikan pasutri muda
16 pindah rumah
17 Gagal lagi
18 satu ranjang
19 Berebut tasya
20 melayani suami
21 Kecewa & Cemburu
22 Gagal menghukum
23 Membalas sang suami
24 Kecemburuan Tasya dan Brain
25 Pura-pura marah
26 Menggoda tasya
27 Sisi lain brain
28 di introgasi
29 Kejadian di kamar
30 Ketahuan
31 Menemukan anak asing
32 Dua anak cukup
33 Quality Time
34 Menghindar dari Boy dan Benny
35 Mencintainya
36 Ke panti asuhan
37 I Love You,Sya
38 Memulai kembali dari awal
39 pura-pura
40 Setatus pacaran
41 Bucin
42 membobolkan gawang pertahanan
43 Kesalah fahaman
44 Baikan
45 duo bucin kembali ke sekolah
46 ke cafe brain
47 Benny tahu semuanya
48 Gara-gara Benny
49 Kematian orang tua Tasya
50 Suasana Duka
51 Kembali ke Jakarta
52 Kembali ke rutinitas
53 Bencana ke dua kalinya
54 Family Time
55 Kemarahan Boy
56 Boy dan Debby
57 Emosi si Boy
58 Emosi Boy
59 Mimpi
60 Ke makam almarhumah Mona
61 Percobaan Bunuh Diri
62 Sedikit Peduli
63 Jadian
64 Double date
65 Kepergian Brain
66 Hari pertama di Universitas
67 Bakat Anak Yang Tertukar
68 Jebakan Arabella
69 Mensekakmat Lawan
70 Masalah yang terpecahkan
71 Rencana resepsi pernikahan
72 Kedatangan tiba-tiba
73 Ke Kampus Berdua
74 Pesta Resepsi
75 Resepsi 2
76 Membujuk Anak Nakal
77 Gejala bla-bla-bla
78 Adik untuk Cessa
79 Ngidam Aneh
80 Makin Sensitive
81 Rujak Buah Mangga
82 Keracunan Buah Mangga
83 Pusing Karena Cessa
84 Cessa vs Benny
85 Tujuh Bulanan
86 Kelahiran anak ke-2
87 Kedatangan Para Sahabat
88 Beberapa tahun kemudian
89 Terpaksa menikah
90 Mencuri First Kiss
91 fitting baju
92 Di pingit
93 Happy Ending
94 Ekstra Part
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Pertemuan setelah sekian lama menghilang
2
Kebencian Brain pada Tasya
3
Mencari tahu tentangnya
4
Mencuri waktu
5
Mengabaikan brain
6
Terbongkar penyamaran tasya
7
Rencana lamaran
8
Jelma'an malaikat pencabut nyawa
9
Lamaran
10
Berangkat bersama
11
fitting kebaya
12
Brain menghilang
13
Syah
14
Kejadian di malam pertama
15
Kelicikan pasutri muda
16
pindah rumah
17
Gagal lagi
18
satu ranjang
19
Berebut tasya
20
melayani suami
21
Kecewa & Cemburu
22
Gagal menghukum
23
Membalas sang suami
24
Kecemburuan Tasya dan Brain
25
Pura-pura marah
26
Menggoda tasya
27
Sisi lain brain
28
di introgasi
29
Kejadian di kamar
30
Ketahuan
31
Menemukan anak asing
32
Dua anak cukup
33
Quality Time
34
Menghindar dari Boy dan Benny
35
Mencintainya
36
Ke panti asuhan
37
I Love You,Sya
38
Memulai kembali dari awal
39
pura-pura
40
Setatus pacaran
41
Bucin
42
membobolkan gawang pertahanan
43
Kesalah fahaman
44
Baikan
45
duo bucin kembali ke sekolah
46
ke cafe brain
47
Benny tahu semuanya
48
Gara-gara Benny
49
Kematian orang tua Tasya
50
Suasana Duka
51
Kembali ke Jakarta
52
Kembali ke rutinitas
53
Bencana ke dua kalinya
54
Family Time
55
Kemarahan Boy
56
Boy dan Debby
57
Emosi si Boy
58
Emosi Boy
59
Mimpi
60
Ke makam almarhumah Mona
61
Percobaan Bunuh Diri
62
Sedikit Peduli
63
Jadian
64
Double date
65
Kepergian Brain
66
Hari pertama di Universitas
67
Bakat Anak Yang Tertukar
68
Jebakan Arabella
69
Mensekakmat Lawan
70
Masalah yang terpecahkan
71
Rencana resepsi pernikahan
72
Kedatangan tiba-tiba
73
Ke Kampus Berdua
74
Pesta Resepsi
75
Resepsi 2
76
Membujuk Anak Nakal
77
Gejala bla-bla-bla
78
Adik untuk Cessa
79
Ngidam Aneh
80
Makin Sensitive
81
Rujak Buah Mangga
82
Keracunan Buah Mangga
83
Pusing Karena Cessa
84
Cessa vs Benny
85
Tujuh Bulanan
86
Kelahiran anak ke-2
87
Kedatangan Para Sahabat
88
Beberapa tahun kemudian
89
Terpaksa menikah
90
Mencuri First Kiss
91
fitting baju
92
Di pingit
93
Happy Ending
94
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!