Tiwi melirik Sella yang sudah menduduki kursinya, dari kejauhan juga tampak Tio yang datang dan langsung duduk di atas meja Sella.
Tio memperhatikan Sella tanpa mengeluarkan sepatah katapun hingga suara Tiwi membuat Tio turun dari meja gadis itu dan berjalan menuju kursinya yang berada tepat dibelakang keduanya.
"Loe pada ngapa dateng-dateng pada diem aja heran gue!" sewot Tiwi.
"Sakit Sell?" tanya Tio yang membuat Sella bingung.
"Apanya?" tanya Sella pada Tio yang sudah membalikkan tubuhnya.
"Nggak usah loe tutup-tutupi gue tau loe liat semuanya kan!" ucap Tio yang membuat Sella berpikir keras.
"Oh....udahlah biarin, gue nggak mau ikut campur! gue tunggu sampai dia mau jujur sama gue."
"Belum ada seminggu loe jadian Sell, apes banget sich loe," sindir Tio. Tiwi yang sejak tadi menyimak di buat semakin penasaran.
"Woy....loe pada bahas apaan, kalian pikir gue angin kagak keliatan tapi berasa?" sewot Tiwi yang membuat Tio dan Sella beralih menatapnya.
"Iya berasa, berasa banget nyakitin kuping gue!" sindir Sella yang membuat Tiwi makin kesal dan menarik hidung Sella.
"Aduh aduh aduh! sakit Tiwi loe mah mainnya kekerasan."
" Lagian loe pada mau main rahasia-rahasiaan sama gue?" sungut Tiwi.
"Udah loe pada balik badan sono, berisik loe pada Bu guru datang noh! ucap Tio melirik kearah pintu dan benar saja Bu guru sudah datang, hal itu membuat Sella dan Tiwi segera membalikkan tubuhnya.
...****************...
Dimas dan Doni yang telah menyelesaikan meeting siang ini telah kembali ke ruangannya, langkah Dimas menuju sofa dan menjatuhkan bobot badannya di sana diikuti dengan Doni yang duduk di sebelahnya.
Dimas membuka jas dan menggulung lengan kemejanya ke atas, meeting hari ini membuat otaknya cukup lelah. Dimas menyandarkan tubuhnya di badan sofa yang empuk dengan mata terpejam.
"Capek banget gue Don!" keluh Dimas.
"Tapi hasilnya nggak bikin capek bro bahkan sampe anak cucu loe nanti," ucap Doni.
"Anak dari siapa?"
"Bini loe lah, emang loe mau punya anak dari siapa? jangan gila dah loe Dim!" ucap Doni memperingati.
"Sella..." lirih Dimas yang masih memejamkan mata dan suaranya masih mampu di dengar Doni.
"Bayangin bocil loe? jangan di ajarin aneh-aneh bro! loe nggak mikirin resikonya?"
"Gue nggak peduli, gue cinta sama dia bahkan bayangan punya anak dari Rika aja udah lenyap," ucap Dimas.
"Sebesar apa perasaan loe ke Sella?" tanya Doni yang mulai penasaran dengan perasaan sahabatnya.
"Bahkan gue bisa kacau liat dia di sentuh sedikit aja dengan pria lain, jauh berbeda sama Rika dulu. Dan gue yakin loe paham gimana gue!"
"Kalo loe bener-bener cinta sama Sella jangan sakiti dia dengan rumah tangga loe yang rumit, pilih salah satu diantara keduanya!" pasan Doni yang tidak ingin sahabatnya sulit nantinya.
"Nggak semudah itu Don!"
"Sekalipun Rika selingkuh dan bermain gila dengan pria lain?"
"Ada yang loe tutupi dari gue?" tanya Dimas balik dengan memicingkan matanya.
"Nggak ada, gue cuma mau tau jawaban loe!" ucap Doni, dia tidak membayangkan jika Dimas mengetahui kelakuan Rika selama ini.
"Sorry bro gue belum bisa jujur sama loe, karena masih banyak yang harus gue gali informasinya." batin Doni yang menatap iba Dimas.
"Gue nggak tau gimana perasaan gue saat ini sama Rika, gue masih sayang sama dia tapi rasa ini nggak sama seperti dulu, Rika udah terlalu sering ngecewain gue Don bahkan gue ngerasa Rika cuma kayak partner ranjang gue, semua kebutuhan gue Sella yang melayani cuma urusan biologis aja yang nggak bisa dia lakuin. Nggak ada masa depan sama Rika, hubungan gue serasa hambar sama dia."
"Sabar bro, gue dukung loe sama Sella tapi gue harap loe selesain dulu sama Rika, kasian Sella Dim!"
"Loe sahabat terbaik Don," ucap Dimas kemudian memeluk Doni.
Di unit apartemen mewah, sepasang kekasih saat ini tengah bergulung di balik selimut setelah melakukan aktivitas ranjangnya. Rika memeluk kekasihnya dengan posesif wanita itu merasa sangat bahagia ketika urusan biologisnya terpuaskan. Apa lagi setelah melihat pacar adiknya yang tampan dengan poster tubuh yang terbilang gagah di usianya yang masih muda. Rika merasa tertantang akan itu, hingga dia memiliki suatu rencana yang belum tau kapan akan terealisasikan sementara Roy begitu memprotect pergerakannya.
"Sayang makasih ya!" ucap Rika manja.
cup
"Iya sayang apapun buat kamu, aku suka permainan kamu hari ini, sepertinya Dimas kemarin belum membuat kamu terpuaskan ya?" tanya Roy sambil memainkan benda kenyal kesukaannya yang di miliki Rika.
"Sudah sebenarnya tetapi ntah mengapa aku merasa kurang, itu yang membuat aku pagi-pagi meninggalkan kerjaan dan langsung kesini."
"Nakal kamu ya!" ucap Roy lalu mencubit hidung Rika.
"Mmmmm sayang sakit kamu nich," rengek Rika dengan mengusap hidungnya yang memerah.
"Kamu sungguh menggemaskan sayang! oh ...ya bagaimana dengan Dimas?"
"Mas dimas seperi biasa dan aku ada kabar baik untuk kamu," ucap Rika dengan mata berbinar.
"Apa sayang?"
"Ikh lepas dulu, tangan kamu nakal sungguh meresahkan!" sungut Rika dengan bibir yang mengerucut membuat Roy menjatuhkan ciuman yang bertubi-tubi pada bibir Rika.
"Stop sayang!" rengek Rika yang kemudian menyusupkan wajahnya pada dada bidang Roy yang membuat pria itu tertawa.
"Ok...ok, ada kabar baik apa hhmm?" tanya Roy dengan mengangkat dagu Rika agar dia bisa menatap wajahnya.
"Dimas kasih aku ijin untuk aku keluar negeri sayang dan kita bisa bercinta sepuasnya disana."
"Kabar yang sangat membahagiakan sayang, kamu kasih apa dia sehingga memberi ijin tanpa menyulitkanmu seperti biasanya?"
"Aku kasih servis yang memuaskan mungkin," ucap Rika tersenyum " aku nggak perduli akan itu yang penting aku bisa pergi tanpa ada rengekan dari dia!"
"Kamu memang pandai sayang buat aku semakin gemas," Roy mulai mencumbu Rika lagi dan mengulangi aktivitas yang membuat mereka candu dengan menghangatkan suhu ruangan yang sejuk di siang hari ini.
Proses belajar mengajar hari ini berjalan dengan cukup lancar, 5 menit yang lalu guru sudah meninggalkan kelas dan sebagian teman satu kelas Sella pun sudah banyak yang pulang, hanya tinggal tersisa beberapa orang yang masih membereskan buku termasuk Sella dan kedua sahabatnya.
"Loe pulang bareng Reno Sell?" tanya Tiwi yang sudah selesai dengan bukunya.
"Iya kayaknya, tapi nggak tau juga belum nongol juga sich orangnya," jawab Sella dengan pandangan mata ke arah luar kelas.
"Iya juga sich biasanya udah stand by di depan kelas." Tiwi beranjak menuju luar kelas menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
"Nggak ada Sell," seru Tiwi.
"Ya udah balik bareng gue aja," sahut Tio yang sudah menggendong tas di punggungnya.
"Ok dech," Sella segera beranjak meninggalkan kelas yang sudah sepi.
Mereka bertiga berjalan menuju parkiran, dari kejauhan mereka melihat Reno yang berjalan menuju mobil dengan seorang siswi yang Tio kenal bernama ceri. Tio melirik Sella yang tampak biasa saja hingga seruan dari Tiwi yang membuat heboh.
"Sell itu bukannya Reno ya, sama cewek yang waktu itu gue kasih tau sama loe Sell!" seru Tiwi.
"Hhmmm.."
"Reno!" Tiwi memanggil Reno yang akan masuk kedalam mobil membuat Reno dan Ceri menoleh ke arahnya, Reno tampak terkejut karena Sella melihatnya pulang bersama Ceri dia berpikir Sella sudah pulang sejak tadi karena sekolah yang mulai sepi.
"Sayang!" panggil Reno saat Sella sudah mendekat.
"Siapa?" tanya Sella dengan senyum diwajahnya.
"Loe selingkuh Ren!" celetuk Tiwi yang membuat Reno gelagapan.
"Sayang aku bisa jelasin, dia hanya masa lalu aku dan kamu masa depan aku, please jangan salah paham ya!" ucap Reno dengan mengunci mata Sella, Sella hanya membalas senyuman yang justru membuat hati Reno tidak tenang.
"Aku percaya ucapan kamu, tetapi diri kamu sendiri yang tau kebenarannya Ren," ucap Sella yang mampu membungkam Reno, Sella melirik Ceri yang sedari tadi menatapnya kemudian kembali melihat ke arah Reno.
"Kasian dia udah nunggu lama, aku duluan ya!" ucap Sella melangkahkan kakinya kembali tetapi Reno lebih dulu menggenggam tangannya.
"Aku selesaikan masalah aku dulu dengan dia, aku mohon kamu jangan berpikir macam-macam, hati aku buat kamu."
cup
Reno mengecup kening Sella yang membuat Ceri memalingkan wajahnya dengan menahan amarahnya.
"Jaga sikap di depan orang yang masih mencintai kamu, karena itu akan menyakiti hatinya!" ucap Sella kemudian kembali melangkah menuju mobil Tio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sandisalbiah
dinas bego...
2024-06-04
0
💗 AR Althafunisa 💗
Bagus temennya pinter biar ada bukti dan ga disalahin selingkuh juga 😂
2024-04-16
0
sya-sha
mau maunya sella dicium reno
2024-02-15
0