Kedatangan Teman Sella

" Kakak sayang sama kamu"

deg

Sella tercengang mendengar kata sayang yang terucap dari bibir Dimas, ntah kenapa jantungnya semakin tak terkontrol, hingga dia sadar dan mencoba memahami jika sayang yang Dimas lontarkan adalah sayang dalam artian kakak dan adik.

"Sella juga sayang sama kakak, kak Dimas sudah seperti kakak kandung Sella sendiri," ucap Sella dengan senyum manisnya.

Mendengar itu ada perasaan tidak suka di dalam hati Dimas, ntah apa yang menyebabkannya padahal dia sadar dengan ucapannya sayang dalam arti adik.

" Iya, makasih ya Sell," jawab Dimas dengan senyum yang ia paksakan.

Keduanya saat ini masih berhadapan bahkan tangan Dimas masih berada di punggung Sella dengan dua pasang mata yang saling mengunci.

cup

Sella melebarkan matanya saat bibir Dimas mendarat kembali di keningnya dan ini sudah yang kedua kalinya.

"Kak!"

"Katanya sayang, nggak apa-apa kan kalo kakak cium kening kamu Sell?" tanya Dimas dengan mata sendunya.

" Haaahhh i..i..iya kak, " jawab Sella kemudian menundukkan kepalanya menyembunyikan pipinya yang pasti sudah seperti tomat.

" Ya sudah kak, ayo turun kita makan kak atau mau aku bawakan kesini aja makanannya?" tanya Sella berusaha menghilangkan kecanggungan dan kembali ke mode bawelnya.

"Kita makan di bawah aja Sell," jawab Dimas segera beranjak dari tidurnya dan melangkah menuju dapur.

Sesampainya di dapur dengan cekatan Sella menyiapkan alat makan serta menghidangkan sayur serta lauk yang sudah ia panasi sebelumnya. Dan semua itu tidak luput dari pandangan mata Dimas yang mengakui kemampuan Sella dalam mengurus segala kebutuhannya.

"Ini kak, ayo di makan!" ucap Sella yang sudah menyodorkan piring berisikan nasi serta sayur dan lauk yang siap untuk di santap.

Mereka menikmati makan dengan lahap, Dimas selalu di manjakan oleh kelezatan masakan yang Sella buat.

"Enak dek, nanti malam masak soto bisa nggak dek?" tanya Dimas.

"Soto apa kak? ayam, daging atau soto tangkar ?"

"Mmmmmm soto daging kayaknya enak dek tapi aku mau di tambah iga sapi di dalamnya, gimana?" tanya Dimas dengan mata yang berbinar membayangkan soto iga di hadapannya.

"Bisa donk kak! apa sich yang Sella nggak bisa, nanti kalo Sella sudah punya uang banyak Sella mau buka Restoran yang menyediakan makanan rumahan kak, biar g cuma kalangan menengah ke atas yang mampu beli, tapi kalangan menengah ke bawah juga."

"Kakak dukung kamu, mudah-mudahan terwujud ya, pokoknya kalo kamu butuh apa-apa bilang sama kakak, ok?" ucap Dimas yang sudah menyelesaikan makannya.

"Ok!" jawab Sella dengan senyum lebar penuh semangat.

"Kelak yang menjadi suami kamu pastikan akan bangga memiliki istri seperti kamu Sell!"

"Kakak bisa aja, tapi suami aku kelak akan aku manjakan lidahnya dengan berbagai macam masakan aku, biar dia makin sayang sama aku," ucap Sella " doakan jodohku kelak pria baik dan penyayang seperti kakak ya dan aku menjadi keluarga yang bahagia dengan anak yang lucu-lucu."

Mendengar keinginan Sella membuat mulut Dimas seketika terbungkam, impian Sella sama betul dengan impiannya yang ntah kapan akan terwujud, bahkan Rika saja belum mau terganggu dengan masalah anak.

" Kak! kenapa melamun? apa ada yang salah dengan ucapan Sella?" tanya Sella yang merasa tidak enak jika memang ada kata yang menyinggung perasaan Dimas.

"Nggak ada Sell, kakak doakan ya kelak kamu memiliki keluarga yang kamu impikan, tetapi kenapa harus sosok pria seperti kakak atau jangan-jangan kamu suka ya sama kakak?" goda Dimas yang sudah menaik turunkan alisnya.

"Ikh pede sekali anda, aku kan bilang yang baik dan penyayang seperti kakak bukan harus kakak juga! bisa-bisa kalo aku suka sama kakak nanti kak Rika bakal mutilasi aku kak!"

"Serem banget sampe di mutilasi, tapi kalo kamu mau sama kakak juga nggak apa, mau jadi yang ke berapa dek kedua apa ketiga? nanti kamu mending suit dulu ya sama teman kamu yang kemarin itu siapa namanya!" ucap Dimas sambil berpikir mengingat ingat nama teman Sella.

"Ogah, enak aja aku mau cari suami yang nggak suka berbagi kasih dan bikin makan hati!"

"Tapi kalo kakak cuma mau kamu aja gimana?" tanya Dimas dengan mode serius.

"Tapi nggak mungkin karena kakak milik kak Rika," ucap Sella enteng yang belum menyadari perubahan dari wajah Dimas.

"Kalau kakak udah nggak sama Rika kamu mau?"

"Mau...eh.." Sella segera menutup mulutnya saat sadar akan jawabannya dan melirik dimas yang sudah memandang wajahnya dengan aura yang membuat hati perempuan mleyot melihatnya

"Kamu mau?"

"Iya..eh nggak kak," ucap Sella dengan wajah polosnya.

" Tapi Kakak ambil jawaban pertama yaitu iya!" lirih Dimas.

Kemudian Dimas pergi ke kamar meninggalkan Sella yang masih menganga di tempat duduknya hingga suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

tok tok tok

"Assalamualaikum," ucap tiga orang temannya yang sudah berdiri di depan pintu.

"Wa'allaikumsalam," jawab Sella segera beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu.

"Kalian, ayo masuk!" ucap Sella mempersilahkan ketiga temannya masuk.

"Sell katanya loe sakit, tapi kok kayaknya sehat aja Sell?" Tiwi heran melihat Sella yang baik-baik aja.

"Sebenarnya bukan gue yang sakit, tapi kakak ipar gue yang sakit," jawab Sella membuat ketiga temannya tak mengerti dan itu bisa Sella pahami.

"Duduk dulu gue ambil minum!"

Setelah membuatkan minum serta menyiapkan beberapa Snack Sella segera kembali ke ruang tamu dan menghidangkan untuk teman-temannya yang Sella tau pasti sudah sangat kehausan.

"Ini minum dulu!" ucap Sella kemudian duduk di dekat Reno yang memang berada di sofa panjang.

" Jadi gini loh, kakak ipar gue sakit dan Kak Rika harus pergi keluar negeri dan loe tau sendiri lah pada kalo gue disini ya cuma bertiga, kak Rika minta gue buat ngerawat kak Dimas, tapi Alhamdulillah udah membaik sekarang." jelas Sella yang justru mendapatkan tatapan tajam dari ketiganya.

"Apa lagi? udah gue jelasin kan!"

"Harusnya tuh bininya yang dirumah bukan malah loe Sell, semua loe yang ngerjain lama-lama jadi bininya loe," celetuk Tio.

uhuuuk uhuuuk

Sella segera meraih minuman Reno dan memberikan pada pria itu untuk segera di minum kemudian tangannya mengusap punggung Reno yang begitu terlihat menahan kesakitan sampai wajahnya memerah.

Posisi mereka pun sangat dekat membuat sepasang mata yang melihat dari atas tangga melempar tatapan tajam.

"Udah?" tanya Sella saat Reno mengembalikan gelas minumnya.

"Makasih ya Sell," ucap Reno dengan senyum manisnya.

"Sorry bro gara-gara omongan gue loe sampe keselek gitu, gue lupa kalo loe cinta mati sama Sella," ucap Tio nyeleneh yang langsung mendapat timpukan kulit kacang dari Sella.

"Diem dech loe Tio, Tiwi loe ngapa ngajak dia sich, merusuh gitu mulutnya!" kesal Sella.

"Terus kalo gue cuma sama Reno yang ada gue jadi obat nyamuk Sella sayang," ucap Tiwi memasang wajah tak kalah kesalnya.

"Emang gue sama reno mau ngapain Tiwi!"

"Si Reno khawatir banget loh sama loe Sell, sampe semangat banget ngajak kesini!" ucap Tiwi membuat Sella langsung menoleh ke arah Reno yang juga memandangnya.

"Aku khawatir sama kamu Sell," lirih Reno.

Sella terpaku mendengar ucapan Reno yang sudah mengubah panggilannya dangan "aku kamu" dan dengan sikapnya yang lembut sedikit melunakkan hati Sella.

Melihat wajah polos Sella dengan bibir yang sedikit terbuka membuat Reno semakin gemas dan mengacak rambut Sella.

"Ikh Reno berantakan rambut aku, " ucap Sella dengan wajah cemberut.

"Lagian kamu gemesin banget sich." Reno segera merapikan rambut Sella.

Kedekatan antara Reno dan Sella membuat hati Dimas mulai memanas hingga dia seakan tidak rela melihat Reno yang menyentuh rambut Sella.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Sabar kaka ipar, ceraiin dl kakax trus ambil adekx 😄😄😄😄😄

2024-02-27

0

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

hahahaha ada yg meradang sela,,awas aja jgn deket 2 Reno

2024-02-11

0

Ani Ani

Ani Ani

ads aja

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Memasak Untuk Kakak Ipar
2 pembelaan dari Dimas
3 di antar reno
4 alasan selingkuh
5 Pagi yang hangat
6 Sikap Dimas
7 Pertengkaran
8 Dimas Sakit
9 Kedatangan Teman Sella
10 Istri Idaman
11 Pernyataan Cinta
12 Di antar Reno
13 Cemburu
14 Memelukmu
15 Bersikap Dingin
16 Dimas Berantakan
17 Aku cemburu!
18 Dasar Pemaksa!
19 Bekas Kak Rika
20 Sahabat Terbaik
21 Bangunin Macan Tidur
22 Dimas Emosi
23 Mogok Makan
24 Tidak Berhak Menyalahkanmu
25 Ajak Ke Kamar Aja
26 Ceri
27 Ipar Jadi Pacar
28 Cincin
29 Nggak Punya Malu!
30 Muak!
31 Kedatangan Mamah dan Papah
32 Jodoh Untuk Sella
33 Konflik Rumah Tangga
34 Ketauan
35 Di balik Kerah Seragam
36 Di jemput Dimas
37 Kakak Mau Kamu!
38 Semakin Panas
39 Melepas.....
40 Mundur Alon-alon
41 Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42 Pantau
43 Membuntuti
44 Jijik
45 Mabuk
46 Alon-alon penting Kelakon
47 Permainan Rika
48 Terjerat Cinta Gadis Malam
49 Merelakan.....
50 Tanggungjawab
51 Talak
52 Rasa Yang Sama
53 Membujuk Sella
54 Masuk Sekolah
55 Permintaan Maaf Reno.
56 Kehamilan Ceri
57 Dewasa
58 Panas
59 Butuh Lawan
60 Memastikan
61 Sadar Jika itu Kamu
62 Kenyataan
63 Sidang
64 Pergi
65 Hancur
66 Datang Ke Rumah Tio
67 Kelulusan
68 Kehilangan
69 Wanti-wanti
70 Ikhlas
71 Pamit
72 Sudah Memaafkan
73 Tolong
74 Naira dan Kaira
75 Gambar Ayah
76 Bunda
77 Ayah....
78 Rindu Ayah
79 Menikahi Kamu
80 Pinangan
81 Ke Jakarta
82 Geregetan
83 Ijab Kabul
84 Beribadah Bersama
85 Assalamualaikum Istriku
86 Obat Kuat
87 Cupu Jadi Suhu
88 Bertemu Rika
89 Menyiksaku
90 Kembali ke Jogja
91 Melamar
92 One Night With Duda
93 Istri Saya
94 Mode Galak
95 Sakit
96 Hamil...
97 Bertemu teman SMA
98 Haidar Aljabar Anggawijaya
99 Pulang Ke Rumah
100 Menikah Janda
101 ISTRI KEDUA DOSENKU
102 Jodohku Regantara
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Memasak Untuk Kakak Ipar
2
pembelaan dari Dimas
3
di antar reno
4
alasan selingkuh
5
Pagi yang hangat
6
Sikap Dimas
7
Pertengkaran
8
Dimas Sakit
9
Kedatangan Teman Sella
10
Istri Idaman
11
Pernyataan Cinta
12
Di antar Reno
13
Cemburu
14
Memelukmu
15
Bersikap Dingin
16
Dimas Berantakan
17
Aku cemburu!
18
Dasar Pemaksa!
19
Bekas Kak Rika
20
Sahabat Terbaik
21
Bangunin Macan Tidur
22
Dimas Emosi
23
Mogok Makan
24
Tidak Berhak Menyalahkanmu
25
Ajak Ke Kamar Aja
26
Ceri
27
Ipar Jadi Pacar
28
Cincin
29
Nggak Punya Malu!
30
Muak!
31
Kedatangan Mamah dan Papah
32
Jodoh Untuk Sella
33
Konflik Rumah Tangga
34
Ketauan
35
Di balik Kerah Seragam
36
Di jemput Dimas
37
Kakak Mau Kamu!
38
Semakin Panas
39
Melepas.....
40
Mundur Alon-alon
41
Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42
Pantau
43
Membuntuti
44
Jijik
45
Mabuk
46
Alon-alon penting Kelakon
47
Permainan Rika
48
Terjerat Cinta Gadis Malam
49
Merelakan.....
50
Tanggungjawab
51
Talak
52
Rasa Yang Sama
53
Membujuk Sella
54
Masuk Sekolah
55
Permintaan Maaf Reno.
56
Kehamilan Ceri
57
Dewasa
58
Panas
59
Butuh Lawan
60
Memastikan
61
Sadar Jika itu Kamu
62
Kenyataan
63
Sidang
64
Pergi
65
Hancur
66
Datang Ke Rumah Tio
67
Kelulusan
68
Kehilangan
69
Wanti-wanti
70
Ikhlas
71
Pamit
72
Sudah Memaafkan
73
Tolong
74
Naira dan Kaira
75
Gambar Ayah
76
Bunda
77
Ayah....
78
Rindu Ayah
79
Menikahi Kamu
80
Pinangan
81
Ke Jakarta
82
Geregetan
83
Ijab Kabul
84
Beribadah Bersama
85
Assalamualaikum Istriku
86
Obat Kuat
87
Cupu Jadi Suhu
88
Bertemu Rika
89
Menyiksaku
90
Kembali ke Jogja
91
Melamar
92
One Night With Duda
93
Istri Saya
94
Mode Galak
95
Sakit
96
Hamil...
97
Bertemu teman SMA
98
Haidar Aljabar Anggawijaya
99
Pulang Ke Rumah
100
Menikah Janda
101
ISTRI KEDUA DOSENKU
102
Jodohku Regantara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!