Dimas sampai di kantor dengan muka yang kusut, dia berjalan menuju meja kerja dan melepas jas serta melonggarkan dasinya. Doni yang merupakan asisten serta sahabat dari Dimas mengernyitkan dahinya saat melihat Dimas sudah berantakan. Doni melangkah mendekati Dimas yang sedang bersandar di kursi kerjanya.
"Loe kenapa lagi? masih pagi tapi udah ancur begini!" ucap Doni menatap Dimas intens.
"Masalah hati bro dan loe nggak akan ngerti!"
" Masalah Rika lagi? loe kan udah paham Rika gimana sejak awal, loe nya aja yang gampang banget di kibulin sama dia, ngaku perawan tapi dah bolong," oceh Doni yang masih kesal dengan Rika jika dia mengingat bagaimana Rika menjebak Dimas agar segera menikahinya dengan berpura-pura meminta tanggung jawab dari Dimas karena sudah mengambil keperawanannya. Dan bodohnya hanya karena cinta Dimas berhasil masuk perangkap Rika, giliran tes Drive hasilnya Zong.
" Bukan itu, gue jatuh cinta lagi Don," ucap Dimas frustasi.
"Haaah! serius loe?" tanya Doni yang cukup terkejut dengan ucapan Dimas tadi.
"Loe pikir tampang gue ada keliatan berbohong?" kesal Dimas.
"Ok, terus siapa gerangan perempuan yang udah bikin seorang Dimas membuka hatinya kembali?" tanya Doni yang paham betul sifat Dimas sejak dulu, Rika adalah cinta pertamanya dan Dimas begitu setia sekalipun sudah sering dibohongi oleh Rika, tetapi karena cintanya membuat Dimas terus mempercayai wanita ular itu.
"Sella..."
"Sella! Sella adik ipar loe itu?" tanya Doni lagi.
"Iya," jawab Dimas.
"Gila! loe bener-bener gila bro..." Doni menggelengkan kepalanya " kalo kata gue, cinta dan bodoh beda tipis buat loe!" sindir Doni.
"Brengsek! loe ngatain gue bodoh! kalo bodoh gue nggak menjabat CEO men!" sewot Dimas.
"Itu beda jalur, tapi urusan cinta loe itu bodoh! kalo loe pintar udah dari dulu loe ninggalin Rika!"
"Dan sekarang, udah kayak nggak ada perempuan lain aja tau nggak? loe nggak mikir kalo sampe Rika tau loe ada hati sama adiknya?"
Dimas terdiam memikirkan kata-kata Doni tadi, "kenapa nggak mikir akibatnya jika Rika sampai tau?" ucapnya dalam hati "tapi hati ini, bahkan rasanya tidak seperti bersama Rika dulu."
"Gue seneng kalo loe bisa buka hati buat perempuan lain, tapi jangan sama adik ipar loe juga! loe tau sendiri sifat bini loe, gue nggak kebayang sich tiap hari aja dia jadi bulan-bulanan bini loe apa lagi kalo sampe tau hubungan kalian bisa di usir dia dari rumah loe!" ucap Doni mengingatkan.
"Tapi gue dah mulai cinta sama dia....AKHH....." Dimas mengacak rambutnya, sungguh baru kali ini dia di buat berantakan dengan seorang perempuan.
Hari ini tepat pukul tiga sore Dimas sudah menunggu kedatangan Rika di bandara, Dimas duduk di kursi tunggu dengan mengedarkan pandangannya pasalnya pesawat yang Rika tumpangi sudah landing sejak lima belas menit yang lalu tetapi Rika belum juga keliatan batang hidungnya.
"Roy udah donk, aku udah di tungguin sama Dimas, besok aku temui kamu di apartemen oke, sekarang lepasin aku!" ucap Rika yang sejak tadi di tahan oleh kekasihnya, wanita itu terus saja di cumbu seakan tidak ingin sedetikpun berpisah dengan Rika.
"Ok, aku tunggu besok dan nggak ada alasan akan kelelahan gara-gara habis memuaskan Dimas!"
"Beres! kamu kayak nggak tau aku bahkan aku kuat melayani kalian berdua!" ucap Rika dengan senyum sombongnya.
"Kamu idaman baby!"
"Ya sudah aku harus masuk lagi kedalam Dimas pasti sudah mencari aku sejak tadi," ucap Rika segera keluar dari mobil Roy kemudian mencari jalan agar Dimas tidak curiga.
Dimas berulang kali menghubungi Rika tetapi tidak ada jawaban dari wanita itu, hingga seruan dari Rika membuatnya menoleh dan melihat istrinya yang dari jauh sudah berlari dengan koper ditangannya.
"Sayang!" seru Rika kemudian memeluk Dimas.
"Aku kangen" rengek Rika "kamu sehat sayang?" tanya Rika yang sudah merenggangkan pelukannya dan menatap wajah suaminya.
"Aku sehat, ayo sekarang kita pulang, aku cukup lelah hari ini!" ucap Dimas.
"Nanti aku pijitin ya sayang!" ucap Rika yang sudah bergelayut mesra berjalan keluar menuju mobilnya.
"Iya," jawab Dimas singkat kemudian mereka segera pulang.
...****************...
"Mau langsung pulang atau mau mampir kemana dulu sayang?" tanya Reno yang sudah menggandeng tangan Sella menuju parkiran.
"Langsung pulang aja ren!" jawab Sella yang di anggukki oleh Reno.
Sepanjang perjalanan mereka bersenda gurau dan tak jarang Sella di buat tertawa terbahak karena Reno yang mampu mencairkan suasana agar tidak canggung.
"Besok malam Minggu, aku mau ajak kamu makan malam di luar ya," ucap Reno yang mampu membuat Sella terdiam.
"Sayang!" panggil Reno lagi.
"Iya Ren," jawab Sella menoleh kearah Reno yang sudah memasang wajah bingungnya.
" Bagaimana kamu mau besok malam aku ajak makan malam di luar?"
"Liat besok ya Ren, aku akan kabari kamu," ucap Sella dia tidak berani langsung menyetujui permintaan Reno sebelum melihat situasi dirumah besok.
Sesampainya di depan pagar rumah Sella, Reno segera meminggirkan mobilnya dan segera keluar dari dalam mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Sella.
Perlakuan itu tidak luput dari pandangan mata dua orang yang baru saja datang dan menghentikan mobilnya di belakang mobil Reno.
"Itu Sella?"
"Iya," jawab Dimas singkat yang sudah memendam rasa cemburunya.
" Dia memiliki pacar mas?" tanya Rika lagi.
"Sepertinya iya."
"Ya sudah ayo kita keluar mas!" ucap Rika yang sudah ingin membuka pintunya.
"Untuk apa?" cegah Dimas.
"Aku ingin kenal aja siapa pacarnya Sella," ucap Rika kemudian segera membuka pintu mobilnya meninggalkan Dimas sendiri.
Rika melangkah menuju tempat dimana Sella dan Reno berdiri.
"Sayang aku pulang ya, nanti malam aku telpon kamu!" Reno mengusap rambut Sella dengan sayang.
"Sell!" seru Rika yang membuat Sella dan Reno segera menoleh.
"Kakak! kapan pulang kak? tanya Sella yang kemudian mencium tangan Rika.
"Baru aja kakak sampai dijemput dengan mas Dimas," ucap Rika menunjuk kearah mobil Dimas.
"Oh iya Sell ini siapa?" tanya Rika melirik Reno yang juga menoleh ke arah Rika.
"Kenalin kak, aku Reno pacarnya Sella!" ucap Reno mengulurkan tangannya.
"Oh pacarnya Sella, tampan ya pintar Sella mencari pasangan!" Rika menyambut tangan Reno dengan senyum manisnya.
"Makasih atas pujiannya kak, kalo gitu saya pamit pulang dulu kak!" pamit Reno kemudian melihat ke arah Sella yang sudah merasa tidak nyaman.
"Aku pulang dulu ya sayang," lirih Reno yang masih bisa di tangkap oleh telinga Rika.
" Nggak mampir dulu?" selak Rika.
"Oh nggak kak lain kali aja, kalo gitu aku permisi ya kak," ucap Reno remah kemudian mengusap kepala Sella dan melangkah menuju mobil.
" Hati-hati Ren!" seru Sella sebelum Reno masuk mobil.
"Iya sayang!" seru Reno melambaikan tangannya.
Setelah Reno pergi Rika menoleh ke arah Sella dan itu membuat Sella risih.
"Pintar juga kamu mencari pacar, udah tampan kaya lagi," ucap Rika kemudian masuk menyusul Dimas yang sudah memasuki mobilnya ke dalam gerbang dan Sellapun segera menyusul.
Sella memasuki gerbang dengan mata yang sempat bertabrakan dengan mata sendu Dimas, kemudian Rika langsung bergelayut manja di lengan Dimas yang membuat Sella langsung menundukan kepalanya.
Mereka masuk rumah dengan Sella yang berjalan di belakang Dimas dan Rika, rasanya tak seperti dulu, kali ini Sella merasa sudut ruang di hatinya terasa ngilu.
"Jangan lupa siapin makan malam ya Sell, aku dan mas Dimas mau istirahat dulu!" pesan Rika sebelum masuk ke kamar.
"Iya kak," jawab Sella yang sempet melirik kearah Dimas yang juga melihatnya kemudian masuk ke dalam kamar bersama Rika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Lina ciello
jebulll wes losdolll 😡😣
2024-01-30
0
Ani Ani
ya betul tu
2024-01-27
0
Sweet Girl
sepertinya bakal diembat juga sama Rika, si Reno.
2023-10-01
0