Sore ini Sella, Reno dan kedua temannya sudah berada di restoran yang telah Reno pesan sebelum pulang sekolah tadi, saat ini mereka sedang menikmati makanan yang sudah mereka pesan, tidak tanggung-tanggung Reno telah memesan ruangan VIP untuk mereka. Sebenarnya Sella sangat beruntung memiliki kekasih orang berada seperti Reno, apa lagi dengan parasnya yang tampan dan menjadi incaran kaum hawa. Dia bahkan tidak pernah menyangka jika Reno justru akan melabuhkan hatinya untuk gadis yatim piatu sepertinya.
" Sayang buka mulutnya!" ucap Reno yang ingin menyuapi Sella. Sella menerima perlakuan manis Reno, sikap Reno begitu lembut setelah Sella menerimanya walaupun masih ada rasa ragu di hati gadis itu.
"Serasa dunia milik berdua ya Tio, kita mah apa atuh cuma remahan peyek," ledek Tiwi.
"Apa sich kalian nich," ucap Sella dengan pipi yang sudah bersemu merah.
"Sayang mau langsung pulang apa mau mampir kemana dulu?" tanya Reno pada Sella yang sudah menghabiskan makannya.
"Pulang aja kali ya, aku harus menyiapkan makan malam buat kakak," ucap Sella yang di jawab anggukan oleh Reno.
"Loe udah siap go publik Sell?" tanya Tio yang membuat sella melirik Reno yang sejak tadi pandangan matanya tak lepas dari gadis cantik yang sekarang menjadi kekasihnya.
"Sebenarnya gue belum yakin secara doi fans nya banyak, ngeri aja gue kalo di bully," jawab Sella yang justru mendapat perlakuan manis dari Reno, Reno membelai rambut Sella dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.
" Aku nggak akan biarin kamu di bully sayang, nanti kalo ada yang berbuat jahat sama kamu bilang sama aku hhmm," ucap Reno.
"Iya," jawab Sella dengan senyuman manisnya, Sella mulai ingin membuka hati untuk Reno, walaupun ia tau jika butuh proses untuk bisa mencintai pemuda ini.
"So sweet banget sich kalian, jiwa jomblo gue meronta nich, tapi gue lagi menunggu jawaban dari pangeran berkuda nich, gimana Sell kakak ipar loe mau nggak Nerima lamaran dari gue buat jadi istri ke duanya?"
deg
Sella melupakan Dimas padahal dia pernah bilang tidak punya pacar dan bagaimana jika pria itu tau. Bahkan Dimas pernah bilang bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya, Sella mencoba untuk tetap bersikap tenang walaupun hatinya di rundung kekhawatiran.
"Gimana Sella?" tanya Tiwi lagi.
"Diem dech loe wi, bahkan sebelum Nerima loe mungkin tuh kak Dimas bakal jadiin Sella bininya duluan," celetuk Tio yang membuat Reno tidak nyaman, pasalnya Reno sempat terganggu juga dengan sikap Dimas yang menunjukkan sikap lebih dari seorang kakak.
"Apa sich mulut loe Tio!" ucap Sella dengan melempar Tio dengan tisu bekas.
"Ikh jorok dah loe Sell, mulut gue mah kadang suka bener Sell, lagian juga gue liat faktanya aja, apa-apa loe yang ngerjain bininya mah tau kemana, apa nggak lama-lama laki orang nyaman!" ucapan Tio mampu membuat Reno cemburu dan menggenggam tangan Sella dengan erat. Sella yang paham dengan situasi segera memutuskan untuk pulang.
"Ayo pulang yuk, udah jam enam loh, nanti takut kemalaman pulangnya," ucap Sella yang menarik tangan Reno untuk segera beranjak dari sana.
"Aduh udah nggak sabaran ya mau berduaan di mobil sama Abang Reno!" ledek Tiwi.
" Iya! puas loe!" celetuk Sella yang sudah tidak tahan dengan mulut kedua temannya.
"Harus banyak di ajarin Ren, ini bocah masih polos!" seru Tio yang sudah sampai di ambang pintu restoran.
"Siaaaapp," jawab Reno yang sudah mendapat tatapan tajam dari Sella.
"Ampun sayang!" ucap Reno meringis.
Sella segera pergi meninggalkan Reno yang segera berlari menyusulnya, sedangkan Tiwi dan Tio sudah memisahkan diri untuk pulang bersama.
Sesampainya di depan pagar rumah, Sella melihat mobil Dimas yang sudah terparkir rapi disana, kemudian Reno keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Sella.
"Hati-hati sayang!" ucap Reno dengan tangan yang sudah berada diatas kepala Sella saat Sella ingin keluar.
"Makasih Ren," ucap Sella tersenyum.
Setelah menutup pintu mobil Reno kembali mengaitkan tangan mereka melangkah menuju pintu pagar.
"Sampai sini aja Ren," ucap Sella yang tidak ingin Reno mengantarkannya ke dalam karena dia takut Dimas akan melihatnya.
" Ya sudah, aku pulang ya nanti sampai rumah aku kabari kamu dan makasih buat hari ini, aku bahagia Sell," ucap Reno dengan tatapan dalam dan itu membuat hati Sella tersentuh.
"Iya Ren, ya udah kamu hati-hati ya pulangnya!" jawab Sella.
"Boleh nggak Sell aku dengar kamu panggil sayang ke aku?" tanya Reno dan itu membuat Sella bingung, lidahnya seakan kelu untuk menuruti permintaan Reno, ini hal pertama untuknya.
"Sayang," lirih Reno yang membuat hati Sella terketuk.
"iya, sa...sayang," ucap Sella gugup.
"Gimana-gimana coba ulangin sekali lagi!"
"Sayang," ucap Sella singkat.
"Coba sekali lagi sayang!" pinta Reno lagi yang sengaja meledek Sella.
"Sayang Reno," rengek Sella terus menundukkan kepalanya, pipinya memanas sudah pasti kini telah berubah semerah tomat.
Reno semakin gemas pada Sella membuatnya mengacak pucuk rambut Sella dan kemudian mencium kening gadis itu membuat mata Sella membola, ini ke dua kalinya Reno mencium keningnya dalam satu hari ini.
"Aku pulang ya sayang!" pamit Reno mengangkat dagu Sella agar menatap wajahnya.
"Hati-hati ya Ren!"
"Apa?" alis Reno terangkat meminta Sella untuk mengulangi katanya lagi.
"Hati-hati sayang!" lirih Sella.
"Iya honey," ucap Reno tak kalah lirih tapi masih dapat di dengar oleh Sella.
Reno melepas genggamannya kemudian berjalan menuju mobil, sebelum masuk mobil pemuda itu masih sempat melambaikan tangannya. Setelah mobil Reno tak terlihat lagi dari pandangan Sella, gadis itu segera masuk kedalam dengan hati yang tidak menentu.
"Kalau tiap hari di manisin gini terus bisa luluh hati gue Ren!" gumam Sella.
Sella segera membuka pintu rumahnya dan menutupnya kembali lalu melangkah menuju kamarnya. Sella sempat mengedarkan pandangannya mencari sosok Dimas yang ia ketahui sudah ada dirumah. Sesampainya diatas Sella melirik kamar Dimas yang tertutup, ada rasa lega di hatinya karena Dimas yang tidak tau jika Reno mengantarnya pulang.
Sella masuk ke kamar kemudian mengunci pintu kamarnya.
"AKH.." teriak Sella saat tubuhnya terdorong kebelakang pintu. Mata Sella membola saat melihat Dimas dengan tatapan matanya menghunus sampai ke jantung Sella.
"Kak!"
"Kenapa pulang diantar dia!" lirih Dimas dengan kedua tangannya yang mengunci tubuh Sella. Ntah apa yang membuat Dimas jadi bersikap seperti ini, menyaksikan Sella di antar pria lain bahkan keduanya sangat intim apa lagi saat melihat Sella di cium membuat hati Dimas memanas.
"Kak jangan gini!"
"Jawab!"
" Aku.....aku udah_" ucap Sella dengan suara bergetar.
"Udah apa?" tanya Dimas memotong ucapan Sella.
"Aku udah jadian kak!"
BRUGGHHHHH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ani Ani
ada yang cemuru
2024-01-27
0
Qaisaa Nazarudin
Udh ku duga,ada yg kebakaran jenggot nih..😂😂
2024-01-20
1
Sweet Girl
wah marah Kak Dimas.
2023-10-01
0