Mata Sella terpejam saat Dimas menghantamkan tangannya ke dinding. Sella di buat takut dengan sikap Dimas yang tidak seperti biasa, jarak diantara keduanya yang sangat dekat membuat Sella merasakan nafas Dimas yang memburu dengan dada kembang kempis.
Melihat Sella yang ketakutan membuat Dimas sadar akan tindakannya, pria itu tak mampu menahan emosinya saat tau jika Sella sudah memiliki kekasih. Dimas menyadari jika hatinya mulai tersentuh dengan kehadiran Sella yang selama ini menggantikan peran Rika dalam kesehariannya.
"Maaf sikap kakak buat kamu takut," lirih Dimas yang sudah menyatukan kening keduanya.
"Hey." Dimas mengangkat dagu Sella agar menatapnya karena sejak tadi Sella masih tertunduk diam.
"Maafin kakak sayang!"
deg
Jantung Sella berdetak kencang saat mendengar Dimas memanggilnya sayang, ada getaran berbeda saat bersama Dimas dan ini tidak ia rasakan bersama Reno.
"Kak, kenapa marah?" Sella memberanikan diri untuk bertanya.
"Mau mendengar kejujuran kakak?"
"Iya," jawab Sella yang sudah mampu menguasai dirinya.
"Kakak nggak suka kamu jadian dengan pria lain dan kakak nggak suka kamu di sentuh oleh pria manapun!"
"Tapi kenapa kak?" tanya Sella tidak mengerti.
"Apa masih harus kakak memberikan alasannya sama kamu?"
"Tapi apa logis jika alasannya hanya karena seorang kakak yang tidak ingin adiknya memiliki kekasih kak?" tanya Sella balik.
"Kamu masih belum paham Sella!" ucap Dimas dengan nada yang tinggi.
"Kalau gitu jelasin sama aku kak?" tanya Sella kesal.
"Apa kalau kakak jelaskan kamu bisa mengerti dan mau memahami?" tanya Dimas lagi.
"Iya," jawab Sella.
"Kakak cemburu!"
deg
"Kakak cemburu Sell, Kakak sayang sama kamu!" ucap Dimas lagi dengan menggenggam jemari lentik Sella.
"Tapi kak_"
"Sssttt...." Dimas menghentikan ucapan Sella dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir Sella.
"Kakak tau sikap aku salah Sell, tapi rasa ini nggak salah dia berhak menentukan kemana dia ingin singgah," jelas Dimas.
"Kak Rika?" tanya Sella mencoba untuk mengingatkan Dimas.
"Tapi kakak nyaman sama kamu dek," jawab Dimas.
"Tapi ini nggak bener Kak, sebelum berlanjut aku mohon sama kakak hilangin rasa yang tidak sesuai tempatnya!"
Mendapat penolakan dari Sella membuat Dimas sedikit kecewa, tapi pria itu mencoba untuk mengerti jika Sella masih syok dengan apa yang dia ucapkan.
"Ok, jika itu mau kamu kakak akan berusaha tapi kakak mau tanya sama kamu, apa setelah kita sering bersama nggak ada rasa sedikitpun untuk kakak?"
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dimas justru membuat Sella bungkam. Gadis itu segera beranjak dari duduknya untuk menghindari Dimas dan hal itu membuat Dimas mengerti jika Sella sebenarnya memiliki rasa yang sama.
Dimas berusaha menghentikan langkah Sella, lalu memberanikan diri untuk memeluk gadis itu dari belakang. Jantung Sella kembali maraton sekuat tenaga Sella melepaskan pelukan Dimas.
"Jangan gini kak, aku nggak mau menyakiti kak Rika!"
"Tapi kamu menyakiti diri kamu sendiri Sell, kakak tau kamu juga memiliki rasa yang sama dengan kakak!" kekeh Dimas.
"Aku nggak suka sama kakak, jadi aku mohon lepasin kak!" tegas Sella.
"Tatap mata kakak kalau kamu memang nggak ada rasa untuk kakak!" Dimas melepas pelukannya dan membalikkan tubuh Sella.
"Mending kakak keluar dari kamar aku!"
"Bilang dulu kalau kamu nggak suka sama kakak!"
"Keluar kak! bentak Sella.
"Bilang dulu Sella!"
"Aku bilang kakak keluar!" bentak Sella tanpa ingin melihat wajah Dimas.
"Lihat kakak dan bilang jika kamu tidak menyukai kakak, setelah itu kakak akan keluar Sell," lirih Dimas membuat Sella semakin tak tahan.
"Aku nggak suka sama kakak!" ucap Sella yang masih melihat ke lain arah.
"Nggak ingin lihat kakak?" tanya dimas lagi.
Kemudian Sella memberanikan diri untuk menatap Dimas, dia berusaha untuk tidak menitikkan air mata.
"Bilang sekali lagi, kakak mohon!"
"Aku nggak su_" belum selesai ucapan Sella Dimas sudah membungkam bibir Sella dengan bibirnya, Dimas tidak tahan melihat wajah sendu adiknya menolak rasa yang ada.
Sella yang mendapat serangan dari Dimas sempat terkejut, tubuhnya seketika kaku, ini ciuman pertamanya tetapi justru di ambil oleh kakak iparnya sendiri.
Dimas segera melepas ciumannya, pria itu hanya sekedar mengecup singkat Sella tanpa bertindak lebih. Kemudian melihat manik mata yang menyiratkan kebohongan.
"Jangan bohong sama kakak! Kakak tau disini ada ruang untuk kakak," ucap Dimas dengan menunjuk dada Sella.
"Ya sudah kakak keluar ya, kamu istirahat aja malam ini nggak usah masak buat kakak!" ucap Dimas kemudian pergi dari kamar Sella menuju kamarnya.
Setelah mendengar pintu kamar yang tertutup, tubuh Sella luruh kelantai kakinya seakan melemas dan tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya.
"Gue nggak boleh suka sama kak Dimas, dia milik kak Rika, gue nggak mau jadi pelakor!" gumam Sella.
"Tapi hati ini, kenapa loe lemah banget sich kenapa harus dengan hati yang udah ada pemiliknya, padahal ada Reno yang jelas-jelas sayang banget sama loe!" Sella merutuki dirinya sendiri.
"Kuat! loe harus kuat! inget dia cuma kakak ipar loe!" Sella memukul dadanya merasakan begitu sesak hatinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Aaaakkkkhhhhhhhh" lenguhan dan erangan memenuhi kamar hotel yang Rika tempati.
Hampir setiap ada waktu longgar dari pekerjaan mereka, Rika selalu meluangkan waktunya untuk meraih puncak kenikmatan dunia. Wanita itu seakan melupakan suaminya yang tanpa dia duga sudah membagi hati dengan adik iparnya.
"Aku nggak tahan sayang!" rintih Rika.
" Sebentar lagi sayang aku sampai."
"Lebih cepat sayang ayo akhhh"
" Aku sampai sayang!"
"Aaaakkkkhhhhhhhh..." erangan keduanya memenuhi seisi kamar mereka. Keduanya terkulai lemas setelah merasakan pelepasan yang menguras tenaga hingga membuat semburan larva pijar memenuhi liang surga dunia milik Rika.
"Kamu masih meminum obat kontrasepsi itu kan sayang?"
" Tentu sayang, aku belum siap hamil bahkan aku sepertinya tidak ingin hamil," ucap Rika.
Dan hal itu yang membuat percekcokan antara Rika dan Dimas sering terjadi. Tetapi tidak membuat Rika berubah pikiran, dia tetap kekeh belum siap hamil bahkan diam-diam meminum obat pencegah kehamilan.
"Besok kita akan pulang sayang, aku pasti akan merindukanmu."
"Kamu nggak usah khawatir, justru aku yang akan sering menemuimu," ucap Rika manja.
"Ok baby aku siap kapanpun kamu mau!"
Kemudian mereka tertawa lepas tanpa memikirkan dosa yang telah mereka lakukan.
Tapi itulah Rika dia tidak akan bisa setia jika keinginan birahinya yang tinggi belum hilang, bahkan mengalahkan rasa cinta yang ia miliki untuk Dimas. Dan bodohnya dimas sampai tidak tau kelakuan buruk istrinya.
"Sepulang dari sini aku akan bercinta dengan Dimas karena aku merindukannya tapi selain itu aku juga tidak ingin Dimas menaruh curiga denganku."
" Tapi bagaimana jika Dimas disana memiliki wanita lain karena kamu jarang memenuhi kebutuhannya?"
"Itu tidak akan mungkin, karena Dimas sangat mencintaiku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
PD banget istri lucknut 😣😣😥😥😥
2024-02-27
0
Yuliana Purnomo
pede banget kau Rika
2024-02-11
0
Bunda
yakin banget kamu
2024-02-06
0