Bekas Kak Rika

Sella yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan tas di punggung siap mengawali hari ini, gadis itu keluar kamar menuju dapur untuk sarapan.

Sella berjalan menuju dapur dengan ponsel di tangannya, jemari nya dengan lincah berselancar di layar ponsel tersebut. Dimas yang sejak tadi menikmati kopi buatan Sella memperhatikan gadis itu. Jiwa keingintahuannya mulai meronta tetapi karena ada Rika sebisa mungkin Dimas menahannya.

"Sarapan dulu dek," tegur Dimas yang mencoba bersikap biasa.

"Eh iya kak!" Sella segera meletakkan ponselnya di atas meja dan meraih mangkuk menyendok bubur buatannya.

"Biarin aja sich mas lagi jatuh cinta dia, eh sekali-kali ajak pacar kamu makan disini donk Sell, " ucap Rika.

"Iya kak," jawab Sella kemudian menikmati bibir yang ia buat.

Notifikasi di ponsel Sella membuat gadis itu segera meraih ponselnya, Sella membalas pesan dengan senyum yang berkembang membuat Dimas semakin kesal. Dimas menendang pelan kaki Sella membuat mata gadis itu mendelik dan langsung menoleh ke arah Dimas yang berpura-pura tidak melihat.

Sella melirik tajam Dimas dengan hati kesal, "iseng banget" batin Sella.

"Sayang, hari ini aku pulang malem ya nanti kalo mau apa-apa kamu minta tolong sama Sella ok!" Kemudian Rika beralih menatap Sella yang sudah kembali menikmati sarapannya " Sell inget jangan pulang malem ya, siapin kebutuhan mas Dimas dan jangan lupa masak, jangan sibuk pacaran aja kamu ya!"

"Iya kak," jawab Sella kemudian melirik Dimas yang berpura-pura cuek dengan sibuk menghabiskan buburnya.

"Mas kayaknya beberapa hari lagi aku harus balik lagi dech keluar negeri, ada panggilan fashion show lagi buat butik aku, lumayan kan bisa buat nama butik aku harum di sana," ucap Rika.

"Nggak apa-apa ya sayang!" bujuk Rika.

"Iya," jawab Dimas singkat tetapi membuat Rika merasa senang dan bahagia. Rika langsung memeluk Dimas dan mencium singkat bibir Dimas. Pemandangan itu membuat Sella menundukkan kepalanya dan Dimas sempat melirik Sella yang sudah bersiap pergi. Dimas melepas pelukan Rika dan memintanya untuk kembali duduk di kursi yang ia tempati.

"Kak aku berangkat ya, Reno udah nunggu aku di depan." Sella segera berdiri beranjak ke arah Sella mencium tangannya kemudian Rika melangkah ke dapur untuk mengambil apel yang berada di dalam kulkas.

Sella melirik ke arah Dimas dan mengulurkan tangannya lalu mencium tangan Dimas, saat Sella ingin beranjak Dimas menahannya dan berdiri mencium kening, pipi dan terakhir bibir dengan frekuensi yang kuat dalam waktu singkat.

"Ikh, bibir kakak bekas kak Rika tuh!" sungut Sella yang sudah membersihkan bibirnya dengan tisu yang tersedia di meja makan. Mendengar alasan Sella membuat dimas tercengang, gadisnya sungguh membuatnya gemas.

"Aku berangkat!" ketus Sella segera meninggalkan Dimas yang masih diam terpaku.

Reno keluar dari mobil kemudian melambaikan tangan ke arah Sella yang baru saja keluar rumah. Senyuman di wajah Reno tidak luntur sejak melihat wajah ayu kekasihnya yang melangkah mendekat.

"Pagi sayang," sapa Reno dengan mengusap kepala Sella.

"Pagi Ren!"

"Cantik banget pacar Abang Reno," puji Reno yang membuat semburat merah di wajah Sella.

"Pagi-pagi udah gombal, malu kalo ntar di sorakin tetangga," ucap Sella mencibir yang membuat Reno tertawa.

Reno melirik kearah pintu rumah Sella, ada Dimas yang ingin berangkat ke kantor dengan Rika yang juga ingin berangkat ke butiknya. Reno mengangguk sopan saat Rika melihat kearahnya dan dibalas dengan senyuman manis dari Rika. " Boleh juga, brondong! "

Sella yang mengetahui kedua kakaknya yang akan berangkat segera mengajak Reno untuk masuk mobil. Reno segera melajukan mobilnya meninggalkan kedua mobil di belakangnya.

"Nanti malam jadi jalan?" tanya Reno yang sedang fokus menyetir.

"Aku belum minta ijin sama kakak, nanti aku minta ijin kakak dulu ya Ren!" jawab Sella yang pastinya harus meminta ijin dulu pada Dimas.

"Iya udah nggak apa-apa, nanti malam kabari aku ya sayang!"

"Pasti Ren," jawab Sella.

Getaran di ponsel Sella membuat Sella segera melirik siapa penelpon tersebut, nama Dimas tertera di sana Sella segera menekan tombol hijau dan mengangkatnya.

"Halo"

"Siap-siap dapat hukuman dari aku ya sayang!"

"Kok gitu!"

"Aku bilang nggak boleh ada kontak fisik kan." ucapan Dimas membuat Sella memejamkan matanya, gadis ini melupakan Dimas yang sejak tadi di buat uring-uringan karena kedekatan Sella dan Reno.

"Kamu sungguh membuat aku gila pagi ini sayang! dan satu lagi aku nggak mau kamu balas panggilan sayang buat siapapun selain aku!" ucap Dimas kemudian menutup panggilannya.

Dimas benar-benar protective terhadap Sella, rasa yang Dimas miliki kali ini berbeda pada saat dulu bersama Rika. Sella mampu membuat hatinya begitu bahagia tetapi dia juga bisa mengobrak-abrik dalam sekejap.

Reno melirik kearah Sella, dia melihat Sella begitu tegang sejak menerima panggilan yang entah dari siapa, hingga kini Sella pun hanya diam membuat Reno semakin penasaran.

"Kamu kenapa sayang? siapa yang telpon?" tanya Reno yang masih fokus dengan mengemudi.

"Oh itu tadi kak Rika, dia minta aku untuk segera pulang nanti dan sepertinya nanti malam kita nggak bisa keluar dech." Sella merasa tidak enak dengan Reno, ingin berkata jujur dan mengakhiri hubungan mereka juga Sella tidak tega.

"Ya udah nggak apa-apa sayang lain kali aja kita perginya ya!" ucap Reno dengan tangan mengelus pipi Sella.

"Makasih ya, kamu udah ngertiin aku!"

" Aku nggak mau buat kamu terbebani dengan hubungan ini Sell, aku tulus sayang sama kamu."

Ucapan Reno membuat dirinya semakin merasa bersalah, Sella tidak tau bagaimana jika Reno mengetahui hubungan nya dengan Dimas.

Saat ini Sella dan Reno sedang berjalan menuju kelas mereka, ditengah perjalanan menuju kelas Reno mendapatkan pesan dari seseorang yang membuatnya segera meninggalkan Sella.

"Sayang aku ke perpus dulu ya, teman aku kirim pesan wa minta aku segera kesana, kamu ke kelas sendiri nggak apa-apa kan?" tanya Reno dengan menatap wajah polos Sella.

"Iya udah nggak apa-apa Ren!"

" Ya udah kalo gitu aku kesana dulu ya." Reno melangkah meninggalkan Sella dengan terburu-buru yang membuat Sella mengernyitkan dahinya dan lagi, Reno bilang ke perpus tetapi kenapa langkahnya justru ke arah toilet.

Sella dengan jiwa penasaran yang tinggi segera mengikuti Reno diam-diam, gadis itu melangkah dengan santai tetapi tetap menajamkan pandangannya, waktu lima belas menit menuju bel masih cukup untuk mencari tau tentang Reno.

Tepat di ujung koridor ada toilet yang tidak terlalu ramai orang berlalu lalang, Sella terus melangkahkan kakinya menyusul Reno yang sudah tak terlihat hingga tepat di ujung koridor Sella menangkap suara dua orang yang sedang berdebat. Sella mencoba untuk lebih mendekat dan benar saja di sana ada Reno dan seorang siswi yang pernah Sella lihat dekat dengan Reno sebelum mereka jadian.

Sella melihat perdebatan mereka yang berujung tamparan di wajah Reno membuat Sella memejamkan matanya, Sella kembali menajamkan telinganya mencoba mendengar apa yang mereka perdebatkan.

"Aku nggak mau tau ya Ren, secepatnya kamu harus putusin dia!"

"Aku nggak akan pernah putusin dia, dengar ya Ceri kita udah lama nggak berhubungan dan nggak mungkin anak itu anak aku!"

deg

Sella menutup mulutnya saat mendengar ucapan Reno, dia tidak menyangka jika Reno akan sejauh itu.

"Tapi aku cuma berhubungan sama kamu Reno!"

Sella yang tidak ingin keberadaannya di ketahui oleh Reno segera pergi meninggalkan mereka, disini Sella tidak akan ikut campur dan dia akan berpura-pura tidak tau.

"Gue cukup tau loe Ren dan gue nggak akan bertindak lebih, gue bakal tunggu kapan loe siap jujur sama gue. Seenggaknya gue nggak terlalu merasa bersalah sama loe sekarang!"

Terpopuler

Comments

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

Secara, Dimas dijebak sama Rika. Makanya cintanya ada berawal terpaksa 😌

2024-04-16

0

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

wah... Rika mah penyakit itu mah, tante-tante girang 🙈

2024-04-16

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

eeehhh,,, kirain reno baik trnyata parah,,,

2024-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Memasak Untuk Kakak Ipar
2 pembelaan dari Dimas
3 di antar reno
4 alasan selingkuh
5 Pagi yang hangat
6 Sikap Dimas
7 Pertengkaran
8 Dimas Sakit
9 Kedatangan Teman Sella
10 Istri Idaman
11 Pernyataan Cinta
12 Di antar Reno
13 Cemburu
14 Memelukmu
15 Bersikap Dingin
16 Dimas Berantakan
17 Aku cemburu!
18 Dasar Pemaksa!
19 Bekas Kak Rika
20 Sahabat Terbaik
21 Bangunin Macan Tidur
22 Dimas Emosi
23 Mogok Makan
24 Tidak Berhak Menyalahkanmu
25 Ajak Ke Kamar Aja
26 Ceri
27 Ipar Jadi Pacar
28 Cincin
29 Nggak Punya Malu!
30 Muak!
31 Kedatangan Mamah dan Papah
32 Jodoh Untuk Sella
33 Konflik Rumah Tangga
34 Ketauan
35 Di balik Kerah Seragam
36 Di jemput Dimas
37 Kakak Mau Kamu!
38 Semakin Panas
39 Melepas.....
40 Mundur Alon-alon
41 Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42 Pantau
43 Membuntuti
44 Jijik
45 Mabuk
46 Alon-alon penting Kelakon
47 Permainan Rika
48 Terjerat Cinta Gadis Malam
49 Merelakan.....
50 Tanggungjawab
51 Talak
52 Rasa Yang Sama
53 Membujuk Sella
54 Masuk Sekolah
55 Permintaan Maaf Reno.
56 Kehamilan Ceri
57 Dewasa
58 Panas
59 Butuh Lawan
60 Memastikan
61 Sadar Jika itu Kamu
62 Kenyataan
63 Sidang
64 Pergi
65 Hancur
66 Datang Ke Rumah Tio
67 Kelulusan
68 Kehilangan
69 Wanti-wanti
70 Ikhlas
71 Pamit
72 Sudah Memaafkan
73 Tolong
74 Naira dan Kaira
75 Gambar Ayah
76 Bunda
77 Ayah....
78 Rindu Ayah
79 Menikahi Kamu
80 Pinangan
81 Ke Jakarta
82 Geregetan
83 Ijab Kabul
84 Beribadah Bersama
85 Assalamualaikum Istriku
86 Obat Kuat
87 Cupu Jadi Suhu
88 Bertemu Rika
89 Menyiksaku
90 Kembali ke Jogja
91 Melamar
92 One Night With Duda
93 Istri Saya
94 Mode Galak
95 Sakit
96 Hamil...
97 Bertemu teman SMA
98 Haidar Aljabar Anggawijaya
99 Pulang Ke Rumah
100 Menikah Janda
101 ISTRI KEDUA DOSENKU
102 Jodohku Regantara
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Memasak Untuk Kakak Ipar
2
pembelaan dari Dimas
3
di antar reno
4
alasan selingkuh
5
Pagi yang hangat
6
Sikap Dimas
7
Pertengkaran
8
Dimas Sakit
9
Kedatangan Teman Sella
10
Istri Idaman
11
Pernyataan Cinta
12
Di antar Reno
13
Cemburu
14
Memelukmu
15
Bersikap Dingin
16
Dimas Berantakan
17
Aku cemburu!
18
Dasar Pemaksa!
19
Bekas Kak Rika
20
Sahabat Terbaik
21
Bangunin Macan Tidur
22
Dimas Emosi
23
Mogok Makan
24
Tidak Berhak Menyalahkanmu
25
Ajak Ke Kamar Aja
26
Ceri
27
Ipar Jadi Pacar
28
Cincin
29
Nggak Punya Malu!
30
Muak!
31
Kedatangan Mamah dan Papah
32
Jodoh Untuk Sella
33
Konflik Rumah Tangga
34
Ketauan
35
Di balik Kerah Seragam
36
Di jemput Dimas
37
Kakak Mau Kamu!
38
Semakin Panas
39
Melepas.....
40
Mundur Alon-alon
41
Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42
Pantau
43
Membuntuti
44
Jijik
45
Mabuk
46
Alon-alon penting Kelakon
47
Permainan Rika
48
Terjerat Cinta Gadis Malam
49
Merelakan.....
50
Tanggungjawab
51
Talak
52
Rasa Yang Sama
53
Membujuk Sella
54
Masuk Sekolah
55
Permintaan Maaf Reno.
56
Kehamilan Ceri
57
Dewasa
58
Panas
59
Butuh Lawan
60
Memastikan
61
Sadar Jika itu Kamu
62
Kenyataan
63
Sidang
64
Pergi
65
Hancur
66
Datang Ke Rumah Tio
67
Kelulusan
68
Kehilangan
69
Wanti-wanti
70
Ikhlas
71
Pamit
72
Sudah Memaafkan
73
Tolong
74
Naira dan Kaira
75
Gambar Ayah
76
Bunda
77
Ayah....
78
Rindu Ayah
79
Menikahi Kamu
80
Pinangan
81
Ke Jakarta
82
Geregetan
83
Ijab Kabul
84
Beribadah Bersama
85
Assalamualaikum Istriku
86
Obat Kuat
87
Cupu Jadi Suhu
88
Bertemu Rika
89
Menyiksaku
90
Kembali ke Jogja
91
Melamar
92
One Night With Duda
93
Istri Saya
94
Mode Galak
95
Sakit
96
Hamil...
97
Bertemu teman SMA
98
Haidar Aljabar Anggawijaya
99
Pulang Ke Rumah
100
Menikah Janda
101
ISTRI KEDUA DOSENKU
102
Jodohku Regantara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!