Sepanjang perjalanan menuju sekolah Sella dan Reno larut dalam pikiran mereka masing-masing. Sikap Dimas mampu memberi pengaruh untuk keduanya hingga mereka tiada yang bersuara.
Sikap Dimas begitu protective di depan Reno bahkan nekat mencium kening Sella. Saat ini bukan hanya Sella yang kebingungan, tapi juga Reno merasa ada yang janggal dengan sikap kakak ipar Sella tersebut.
Sesampainya di parkiran Sella segera turun dari motor Reno.
"Ren, makasih ya udah jemput gue," ucap Sella tulus.
"Iya Sell justru gue yang beruntung bisa jemput loe," jawab Reno memamerkan senyumannya.
"Ya udah gue kekelas duluan ya Ren," ucap Sella segera menuju kelas, tapi baru beberapa langkah. Tangan Reno menghentikan langkah Sella membuat Sella kembali menatap Reno dengan wajah bingung.
"Ada apa Ren?"
"Kakak ipar kamu......"
"Kak Dimas biasa seperti itu, kamu jangan heran ya, memang kami dekat sama seperti aku dengan Kak Rika," ucap Sella menyela ucapan Reno.
"oh...maaf ya kalau gue punya berpikiran yang bukan-bukan."
"Iya nggak apa-apa Ren, gue juga minta maaf ya kalo loe jadi nggak nyaman karena sikap kak Dimas tadi," ucap Sella mencoba agar Reno tak berpikir lain antara dirinya dan Dimas .
Selama pelajaran Sella tidak dapat fokus dengan baik, pandangannya ke buku tetapi pikirannya ditempat lain, hingga bell tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar hari ini pun berbunyi.
Tiwi yang sejak tadi memperhatikan Sella tampak heran dengan sikap Sella yang tidak seperti biasanya, Sella tidak pernah mengabaikan pertanyaan yang di lontarkan guru, bahkan Sella juga tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menambah nilai pada saat pertanyaan pada kuis tidak ada yang dapat menjawab.
"Loe kenapa sich Sell? apa masalah?" tanya Tiwi.
"Nggak ada Wi, bahkan hidup gue datar aja," ucap Sella santai agar Tiwi tidak curiga.
"Loe nggak lagi berusaha nutupin sesuatu kan Sell?" tanya Tiwi lagi.
"Nggak ada Tiwi cantik, tenang aja ya kalo gue ada apa-apa pasti cerita sama loe."
"Awas loe diem-diem aja!" ancam Tiwi.
Tiba-tiba dari arah belakang Tio segera mendekati Sella dan Tiwi sebelum mereka beranjak meninggalkan kelas.
"Eiittsss tunggu dulu," ucap Tio mengentikan langkah kedua gadis cantik itu.
"Kenapa Tio?" tanya Sella penasaran.
"Dah lama kita nggak jalan bareng, ayo kita makan ke cafe sekedar nongkrong aja sambil ngobrol-ngobrol".
Sella memikirkan ajakan Tio, memang benar mereka sudah lama tidak lagi pergi bersama bahkan hanya sekedar main ke Mall.
"Gimana Sell?" tanya Tiwi pada Sella yang sejak tadi hanya diam.
"Ok dech, tapi jangan kemalaman pulangnya nanti keburu ke dua kakak gue balik," jawab Sella yang langsung di setujui oleh kedua sahabatnya.
*****
Di tempat lain Dimas sedang mengadakan meeting dengan klien untuk membahas projects terbaru mereka. Ekor matanya seperti menangkap keberadaan istrinya yang berjalan keluar dari cafe tersebut.
"Permisi saya ke mobil sebentar, ada yang tertinggal disana," ucap Dimas meminta ijin dan langsung mengikuti bayangan Rika yang sempat ia lihat tadi.
Dan benar saja, Dimas melihat Rika yang sedang ingin memasuki mobil bersama pria seumurannya. Dengan langkah panjang Dimas segera mendekati Rika.
"Rika!" Panggilan Dimas mengejutkan Rika.
"Eh mas...kamu disini juga?" tanya Rika dengan senyum yang ia paksakan.
"Iya, kamu mau kemana Rika?" tanya Dimas dengan pandangan mata mengarah ke istri dan pria yang bersamanya.
"Oh aku mau kembali ke butik mas," jawab Rika.
"Sama dia?" tanya Dimas dengan melirik pria yang kini sudah masuk kedalam mobil.
"Iya, dia klien aku mas, tadi kita habis makan dulu dan sekarang kami mau kembali ke butik".
"Mobil kamu kemana?" tanya Dimas lagi.
"Mobil aku ada di butik mas, tadi aku sengaja ikut mobil dia karena kan memang tujuannya sama," jawab Rika mencoba menjelaskan.
"Ya sudah mas aku kembali ke butik dulu ya, nanti malam aku pulang," pamit Rika kemudian mencium tangan dimas dan masuk ke mobil.
Dimas hanya diam menatap Rika yang sudah berlalu meninggalkannya. Ada rasa curiga di hati Dimas melihat istrinya pergi bersama pria lain. Sekeras apapun Rika, Dimas masih mencintainya.
Setelah mobil yang di tumpangi Rika pergi, Dimas segera melangkah kembali memasuki cafe. Tapi langkahnya kembali terhenti saat ia melihat ada motor yang ia kenal baru saja sampai dan terparkir disana bersama dua motor lainnya.
Dimas memperhatikan gadis berseragam SMA yang tengah membuka helm tersebut.
Setelah Sella membuka helmnya, Dimas melangkahkan kakinya kembali kedalam cafe.
"Ayo Sell," ucap Tio yang sudah merangkul pundak Sella dan menggandeng tangan Tiwi.
"Berasa punya istri dua gue," ucap Tio terkekeh geli.
"Maunya loe itu mah," ucap Tiwi yang sudah melepas tangan Tio dan berjalan masuk cafe meninggalkan kedua temannya.
"Emang maunya gue hahahahhahaha."
"Jangan gila Tio," sindir Sella.
"Masih waras gue," ucap Tio membawa Sella yang masih anteng di rangkulannya masuk ke dalam cafe. Mereka mendekati kursi yang telah di duduki oleh Tiwi.
"Disini aja ya, nyaman dekat jendela," ucap Tiwi.
"Ayo mau pesen apa?" tanya Tio yang kemudian memanggil pelayan.
Mereka memesan bermacam makanan ringan untuk teman mengobrol, apa lagi ada WiFi gratis disana membuat para kamu remaja yang singgah menjadi betah berlama-lama.
"Ikh Tio minum gue..." sewot Sella yang melihat minumannya sudah di habiskan oleh Tio.
"Minta dikit doang loe mah pelit banget," ucap Tio beralasan.
"Dikit tapi loe abisin, pesenin lagi gue nggak mau tau!" perintah Sella dengan hati yang kesal.
Kemudian gadis itu membuang muka tanda protesnya pada Tio. Tapi tak berapa lama Sella di kejutkan dengan jus strawberry yang sudah berada di depan wajahnya. Mata Sella berbinar kala melihatnya.
"Waaahhhh cepet banget loe Tio," ucapnya langsung meraih gelas tersebut.
"Eh tapi kok.."Sella meragu saat melihat tangan yang memberikan gelas itu bukan tangan Tio karena tangan ini lebih besar dan otot-ototnya timbul.
Sella melihat si empunya tangan tersebut dan sungguh terkejutnya gadis itu saat melihat siapa yang telah menyodorkan jus nya tadi.
"Kak Dimas?"
"Kakak kok ada disini?" tanya Sella yang tidak menyangka keberadaan Dimas.
"Kakak baru selesai meeting, mau pulang bareng kakak?" tanya Dimas lagi.
"Haaaahh?"
"Siapa Sell?" tanya Tio.
"Oh iya ini kakak ipar gue, kenalin!" ucap Sella pada Tio. Kemudian Tio menyalami dimas.
"Tio kak pacar Sella," ucap Tio dengan senyum yang manis, tapi langsung mendapatkan tatapan tajam dari Sella. Kemudian Sella tersenyum kaku pada Dimas, Sella memilih untuk segera pulang saja dari pada membiarkan Dimas berlama-lama di sana bersama kedua sahabatnya.
"Kakak ganteng mau makan dulu nggak?" tanya Tiwi.
"Makasih, saya sudah makan tadi," jawab Dimas dengan senyum hangat.
"Aduh kak senyumannya bikin neng meleleh, aku boleh nggak kak daftar jadi istri?" tanya Tiwi semakin menjadi.
"Tiwi!" seru Sella tetapi tidak di gubris oleh temannya.
"Gimana kak?" tanya Tiwi lagi.
"Tapi saya sudah punya istri," jawab Dimas.
"Jadi yang ke dua, ke tiga, ke empat juga ikhlas kok kak," ucap Tiwi lagi yang membuat Sella semakin tercengang, kemudian memijat pelipisnya.
"Emang mau? tapi tanya dulu sama temen kamu boleh apa nggak?" ucap Dimas melirik Sella yang sedang menunduk.
"ACC nggak Sell?" tanya Tiwi pada Sella.
Sella yang sudah tidak tahan akhirnya memutuskan untuk segera mengajak Dimas pulang
"Ayo pulang kak, udah mau malam," ucap Sella menarik tangan Dimas.
"Eh loe balik Sell?" tanya Tio.
"Iya gue duluan ya, bye," pamit Sella meninggalkan kedua temannya dan berjalan menuju parkiran dengan tangan Dimas yang masih ia genggam.
"Sell." Panggil Dimas saat mereka sudah sampai parkiran.
"Iya kak, maaf ya temen aku suka reseh orangnya," ucap Sella tidak enak.
" Nggak apa kok, tapi temen kamu tadi mau daftar jadi istri aku loh Sell kan lumayan buat gantiin kamu dirumah, biar nggak capek-capek."
"Terserah kakak aku mau pulang, sana cari istri lagi kalo mau, bukan urusan aku!" ucap Sella memutuskan untuk pulang dengan motor maticnya tanpa memperdulikan panggilan dari Dimas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sandisalbiah
hah.. Dimas curiga ama Rika tp percuma kalau cuma di demon aja.. harusnya suruh org kek buat menguntit istri nya itu..
2024-06-04
0
Samsia Chia Bahir
😥😥😥😥😥
2024-02-27
0
Ani Ani
hati2 ya
2024-01-27
1