Dasar Pemaksa!

Saat ini Rika sudah tertidur nyenyak di kamarnya, wanita itu muak dengan permintaan Sella dan memilih segera masuk kamar karena tubuhnya yang sangat lelah. Bercinta dengan Roy lalu melakukan perjalanan yang cukup jauh dan sampainya di Indonesia dia menengguk nikmat bersama lelaki yang berbeda cukup membuat tubuhnya remuk redam. Rika bahkan tidak memikirkan keberadaan suaminya saat ini yang sedang bersama dengan adiknya.

Mendengar ucapan Sella, Dimas menarik tangan Sella menuju kamar gadis itu. Sesampainya di sana Dimas segera menutup kamar Sella dan menguncinya.

"Kakak mau ngapain?" tanya Sella yang sudah cemas jika Dimas akan berbuat nekat.

Dimas memeluk Sella dengan erat menyatukan jantung keduanya yang saling beradu. Sella mencoba berkali-kali untuk melepas pelukan Dimas tetapi karena kekuatan dan tubuhnya yang kecil membuat Sella menyerah.

"Please, jangan nolak kakak Sell, Kakak sayang kamu, kakak cinta sama kamu," lirih Dimas.

"Tapi ini nggak bener kak, ini salah!"

"Kakak pernah kan bilang sama kamu selingkuh itu salah apapun alasannya tetapi selingkuh itu memiliki alasan, dan alasan kakak kamu."

"Aku nggak mau kak Rika kecewa kak, aku mohon jangan gini!" ucap Sella yang masih dalam dekapan Dimas.

"Tapi kakak juga nggak mau membuat kamu kecewa Sella, bahkan rasa ini melebihi dengan Rika," Dimas merenggangkan pelukannya dan menatap mata Sella yang mulai memerah.

"Kakak mohon, jalani dulu hubungan ini!"

"Sekalipun aku harus melihat kakak bermesraan dengan kak Rika setiap hari nya? dan aku harus terus menyaksikan kalian memadu kasih? dimana hati kakak? apa begini cara Kakak mencintai aku? harus aku yang sakit sedangkan Kakak sesuka hati bermain dengan keduanya?" Sella melepas kedua tangan Dimas yang bertengger di pundaknya "aku mohon lepasin aku jika kakak hanya akan menyakiti aku, biarin aku memilih jalan aku sendiri kak dan mungkin membuka hati untuk Reno itu jauh lebih baik dari pada bermain api dengan kakak!"

"Kamu menyukai Reno?" tanya Dimas memastikan.

"Untuk saat ini belum dan kakak tau hati aku mengarah kemana, tapi untuk besok dan seterusnya aku akan berusaha membuka hati untuk Reno karna dia yang lebih berhak mendapatkan cinta aku bukan kakak yang sudah memiliki kak Rika!"

"Dan kamu menghancurkan hati kakak jika kamu lebih memilih Reno dek!" lirih Dimas dengan tatapan sendu.

"Tapi ini yang terbaik untuk kita kak!" ucap Sella dengan air mata yang sudah menetes.

"Tapi kakak nggak akan melepaskan kamu Sell apapun alasannya!"

"Kakak egois! kakak jahat! kakak nggak ngerti perasaan aku!" seru Sella dengan Isak tangis yang memilukan.

"Aku akui aku mulai cinta sama kakak! tapi aku sadar ini salah dan aku nggak mau ada hati yang terluka lagi nantinya, kakak cinta pertama aku tapi jika kita lanjutkan ini maka akan banyak yang tersakiti nantinya kak!"

"Ikhlasin aku sama...." belum selesai Sella berbicara Dimas sudah lebih dulu membungkamnya, pria itu sudah tak tahan atas penolakan Sella dan Dimas tidak bisa membayangkan jika adik kesayangannya ini harus bersama pria lain.

Dimas yang awalnya hanya ingin membungkam bibir Sella dengan bibirnya merasa tergoda dengan manisnya bibir mungil ini, Dimas mulai me***at dan menyesap, Sella yang masih terpaku hanya diam dan tak membalas, Dimas yang mulai menginginkan lebih mencoba menggigit bibir Sella yang membuat Sella melenguh dan membuka mulutnya, ini kesempatan untuk Dimas melahap habis, mengeksekusi dan mengeksplor memberikan sentuhan-sentuhan kecil melalui lidah yang sudah menyapu seluruh rongga mulut Sella dan menjelajah di dalamnya. Hingga Sella mulai tergoda dan mencoba mengimbangi Dimas walaupun masih dirasa belum mahir karena Sella yang baru pertama kali melakukan ini, lidah keduanya mulai saling membelit dengan nafas yang memburu dan pelukan Dimas yang semakin erat, tubuh kecil Sella mulai terangkat oleh Dimas, Sella mengeratkan pelukannya dengan jantung yang semakin berdebar hingga Dimas mendudukkan Sella di atas meja belajarnya, dengan kaki Sella yang masih bertengger di pinggang Dimas. Dimas terus menikmati kelembutan yang dimiliki gadis kecilnya, pria itu sebisa mungkin mengendalikan diri karena sudah ada yang mulai gelisah di bawah sana. Sella yang merasa sudah kehabisan nafas mencoba melepaskan, gadis itu memukul punggung Dimas berulang kali hingga Dimas melepaskan ciumannya dan membiarkan Sella meraup banyak oksigen. Nafas keduanya memburu dengan dada yang naik turun, dapat Dimas lihat Sella yang belum mahir sangat terlihat kepayahan.

Dimas mengusap punggung Sella agar gadis itu sedikit tenang dan menyatukan kening keduanya.

"Masih amatir ya?" ledek Dimas yang mendapat pukulan di dada oleh Sella.

"Auwwhhh nakal nich mainnya tangan, kalo kakak bales ditempat yang sama gimana?"

"Kakak nich apa sich!" ucap Sella dengan pipi yang semakin memerah.

"Makasih ya sayang! jalani dan jangan mempunyai pikiran lebih, Kakak mencintai kamu dan biarkan rasa ini tumbuh dan berjalan semestinya."

"Tapi kak,"

"Kakak nggak mau ada alasan, kita sama-sama saling cinta dek dan kakak nggak mau ada penolakan lagi dari kamu!" tegas Dimas.

"Kak Rika?" tanya Sella yang sudah mulai menyerah karena Dimas yang terus mendesak.

"Cukup kamu pikirkan kita berdua!" jawab Dimas yang masih melingkarkan tangannya di pinggang Sella.

"Dasar pemaksa!"

"Karna kamu ternyata lebih suka di paksa," ucap Dimas mengacak rambut Sella dengan gemas.

"Sekarang tidur ya, udah malam kamu besok harus sekolah kan," Dimas mengangkat tubuh Sella badan membaringkan gadisnya di atas ranjang.

"Besok mau sarapan bubur kare buatan kamu boleh nggak?" tanya Dimas yang duduk di pinggir ranjang.

"Boleh, besok aku buatkan ya," jawab Sella.

Dimas menarik selimut Sella dan memasangkan sampai sebatas dada.

"Kalau kakak tidur sama kamu boleh nggak?"

"Jangan ngadi-ngadi ya kak!" sungut Sella, gadis itu sudah kembali ke mode galaknya.

"Pelit!"

"Biarin!" kemudian fokus keduanya beralih pada ponsel Sella yang berdering, Sella segera beranjak mengambil ponsel tersebut dan melihat siapa penelponnya.

"Reno," lirih Sella yang masih mampu di dengar jelas oleh Dimas, Dimas yang ingin merebut ponsel Sella segera di halangi oleh gadis itu.

"Diem ya kak! sampe bersuara aku potong punya kakak!" Dimas yang mendengar ucapan sella langsung melebarkan matanya.

"Apa kamu bilang? mulai nakal nich mulut ya!" geram Dimas.

"Ssssttttttt "

"Loud speaker!" tegas Dimas dengan tatapan tajam yang membuat Sella mau tak mau menurutinya dengan wajah yang sudah cemberut.

"Hallo!"

"Hallo sayang, udah mau tidur belum?"

"Iya nich Ren, ada apa Ren?"

"Masih manggil gitu?"

"Oh iya sayang," ucap Sella yang membuat rahang dimas mengeras.

"Besok pagi aku jemput ya, kamu nggak usah bawa motor aku nggak mau kamu kecapekan apa lagi nanti pulangnya panas-panasan, cukup duduk anteng di samping aku ya sayang!"

"Iya sayang!" Sella melirik pria didepannya yang sudah memasang wajah marah.

"Ya udah kamu tidur ya, besok ketemu lagi, bye .. muuuach.."

"bye!"

"Kok nggak di bales kiss nya?"

"Oh iya, m_"

Tut Tut Tut

Dimas merampas ponsel Sella dan mematikan panggilannya, pria itu sudah tidak tahan dengan kemesraan Sella dan Reno.

"Begitu aja udah ngambek, gimana aku yang liat kakak bermesraan sama kak Rika? udah potek-potek hati aku tau nggak!" kesal Sella.

"Nggak ada ya kontak fisik sama Reno!" tegas Dimas.

"Kakak curang padahal dia sendirinya begitu, udah sekarang Kakak keluar dari kamar aku, aku kesel sama kakak!" ucap Sella kemudian mendorong tubuh Dimas agar keluar dari kamarnya.

"Jangan gitu dong sayang ntar nggak bisa bobo loh," rayu Dimas yang menolak untuk keluar.

"Bodo amat! udah sana keluar! dasar curang! jahat! ngeselin!"

"Jangan gitu sayang!"

Brukk

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Adek ipar kok bego amat yaaa, mau2x dijdikn budak na*s* 😫😫😫

2024-02-27

0

Ristieriswanharti

Ristieriswanharti

sekarang udah jadi pembantu lama" budak nafsunya si Dimas tuh

2024-02-11

0

Ani Ani

Ani Ani

selesai kan dulu dengan istetinya dulu

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Memasak Untuk Kakak Ipar
2 pembelaan dari Dimas
3 di antar reno
4 alasan selingkuh
5 Pagi yang hangat
6 Sikap Dimas
7 Pertengkaran
8 Dimas Sakit
9 Kedatangan Teman Sella
10 Istri Idaman
11 Pernyataan Cinta
12 Di antar Reno
13 Cemburu
14 Memelukmu
15 Bersikap Dingin
16 Dimas Berantakan
17 Aku cemburu!
18 Dasar Pemaksa!
19 Bekas Kak Rika
20 Sahabat Terbaik
21 Bangunin Macan Tidur
22 Dimas Emosi
23 Mogok Makan
24 Tidak Berhak Menyalahkanmu
25 Ajak Ke Kamar Aja
26 Ceri
27 Ipar Jadi Pacar
28 Cincin
29 Nggak Punya Malu!
30 Muak!
31 Kedatangan Mamah dan Papah
32 Jodoh Untuk Sella
33 Konflik Rumah Tangga
34 Ketauan
35 Di balik Kerah Seragam
36 Di jemput Dimas
37 Kakak Mau Kamu!
38 Semakin Panas
39 Melepas.....
40 Mundur Alon-alon
41 Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42 Pantau
43 Membuntuti
44 Jijik
45 Mabuk
46 Alon-alon penting Kelakon
47 Permainan Rika
48 Terjerat Cinta Gadis Malam
49 Merelakan.....
50 Tanggungjawab
51 Talak
52 Rasa Yang Sama
53 Membujuk Sella
54 Masuk Sekolah
55 Permintaan Maaf Reno.
56 Kehamilan Ceri
57 Dewasa
58 Panas
59 Butuh Lawan
60 Memastikan
61 Sadar Jika itu Kamu
62 Kenyataan
63 Sidang
64 Pergi
65 Hancur
66 Datang Ke Rumah Tio
67 Kelulusan
68 Kehilangan
69 Wanti-wanti
70 Ikhlas
71 Pamit
72 Sudah Memaafkan
73 Tolong
74 Naira dan Kaira
75 Gambar Ayah
76 Bunda
77 Ayah....
78 Rindu Ayah
79 Menikahi Kamu
80 Pinangan
81 Ke Jakarta
82 Geregetan
83 Ijab Kabul
84 Beribadah Bersama
85 Assalamualaikum Istriku
86 Obat Kuat
87 Cupu Jadi Suhu
88 Bertemu Rika
89 Menyiksaku
90 Kembali ke Jogja
91 Melamar
92 One Night With Duda
93 Istri Saya
94 Mode Galak
95 Sakit
96 Hamil...
97 Bertemu teman SMA
98 Haidar Aljabar Anggawijaya
99 Pulang Ke Rumah
100 Menikah Janda
101 ISTRI KEDUA DOSENKU
102 Jodohku Regantara
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Memasak Untuk Kakak Ipar
2
pembelaan dari Dimas
3
di antar reno
4
alasan selingkuh
5
Pagi yang hangat
6
Sikap Dimas
7
Pertengkaran
8
Dimas Sakit
9
Kedatangan Teman Sella
10
Istri Idaman
11
Pernyataan Cinta
12
Di antar Reno
13
Cemburu
14
Memelukmu
15
Bersikap Dingin
16
Dimas Berantakan
17
Aku cemburu!
18
Dasar Pemaksa!
19
Bekas Kak Rika
20
Sahabat Terbaik
21
Bangunin Macan Tidur
22
Dimas Emosi
23
Mogok Makan
24
Tidak Berhak Menyalahkanmu
25
Ajak Ke Kamar Aja
26
Ceri
27
Ipar Jadi Pacar
28
Cincin
29
Nggak Punya Malu!
30
Muak!
31
Kedatangan Mamah dan Papah
32
Jodoh Untuk Sella
33
Konflik Rumah Tangga
34
Ketauan
35
Di balik Kerah Seragam
36
Di jemput Dimas
37
Kakak Mau Kamu!
38
Semakin Panas
39
Melepas.....
40
Mundur Alon-alon
41
Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42
Pantau
43
Membuntuti
44
Jijik
45
Mabuk
46
Alon-alon penting Kelakon
47
Permainan Rika
48
Terjerat Cinta Gadis Malam
49
Merelakan.....
50
Tanggungjawab
51
Talak
52
Rasa Yang Sama
53
Membujuk Sella
54
Masuk Sekolah
55
Permintaan Maaf Reno.
56
Kehamilan Ceri
57
Dewasa
58
Panas
59
Butuh Lawan
60
Memastikan
61
Sadar Jika itu Kamu
62
Kenyataan
63
Sidang
64
Pergi
65
Hancur
66
Datang Ke Rumah Tio
67
Kelulusan
68
Kehilangan
69
Wanti-wanti
70
Ikhlas
71
Pamit
72
Sudah Memaafkan
73
Tolong
74
Naira dan Kaira
75
Gambar Ayah
76
Bunda
77
Ayah....
78
Rindu Ayah
79
Menikahi Kamu
80
Pinangan
81
Ke Jakarta
82
Geregetan
83
Ijab Kabul
84
Beribadah Bersama
85
Assalamualaikum Istriku
86
Obat Kuat
87
Cupu Jadi Suhu
88
Bertemu Rika
89
Menyiksaku
90
Kembali ke Jogja
91
Melamar
92
One Night With Duda
93
Istri Saya
94
Mode Galak
95
Sakit
96
Hamil...
97
Bertemu teman SMA
98
Haidar Aljabar Anggawijaya
99
Pulang Ke Rumah
100
Menikah Janda
101
ISTRI KEDUA DOSENKU
102
Jodohku Regantara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!