Pagi yang semestinya menjadi waktu untuk kita mengawali seluruh aktifitas dengan semangat kini justru menjadi kacau. Sella harus menyaksikan percekcokan antara Rika dan Dimas yang di sebabkan karna diri nya.
"kamu bentak aku mas?"
"kamu yang nggak bisa jaga bicara kamu Rika"
"karena kamu selalu membela Sella mas"
"kamu sendiri yang bilang terserah aku, kamu sendiri yang nggak peduli, dan kamu sebagai kakak yang nggak mau memberikan kasih sayang untuk adik kamu sendiri, salah jika aku yang menggantikan peran kamu? aku kakaknya juga Rika"
"ok terserah kamu mas, aku udah cukup kasih materi sama dia, jadi nggak perlu aku kasih lebih"
"Kalau begitu nggak perlu kamu mempermasalahkan ini….Sella kamu berangkat sekarang jangan sampai kamu terlambat. Maaf agak sedikit ribut, hati-hati di jalan" ucap Dimas menatap Sella yang sudah menitikkan air mata.
"iya kak, Sella berangkat dulu kak" ucap Sella kemudian meraih tangan Dimas dan menciumnya.
"kak" Sella menjulurkan tangannya untuk meraih tangan Rika tapi langsung di tepis oleh Rika.
"berangkat sana, jangan lupa tugas kamu pulang sekolah! hari ini aku nggak pulang jadi urus semua keperluan mas Dimas untuk besok pagi berangkat kerja, jangan ada yang terlewatkan!"
"iya kak" kemudian Sella segera berangkat ke sekolah.
"kamu nggak pulang hari ini?" tanya Dimas menatap intens istrinya.
"kerjaan aku banyak mas, aku harus lembur hari ini kamu ngerti ya" ucap Rika yang sedang membenarkan dasi Dimas.
"aku nggak ngerti lagi sama kamu Rika" Dimas frustasi dengan sikap Rika yang makin membuatnya jengah.
"mas kita kan udah sepakat untuk saling mendukung, aku juga nggak lepas tanggung jawab sebagai istri ya walaupun aku harus menyuruh Sella membantu tugas aku, tapi kan kamu nggak kekurangan mas"
"ok aku dukung kamu, tapi aku ingin kamu memberi anak untuk aku"
"kenapa harus bahas ini sich mas, aku kan udah bilang aku lagi sangat sibuk, karir aku lagi bagus mas kamu sabar donk"
" Sabar sampai karir kamu anjlok lagi? ok....aku akan buat kamu bangkrut sekalian biar kamu berhenti bekerja dan dirumah menjadi ibu rumah tangga"
"jahat kamu mas! kamu nggak bisa ngertiin aku mas, kamu nggak mau lihat aku bahagia, kamu nggak sayang sama aku mas" ucap Rika yang mulai menangis.
" yang nggak sayang aku atau kamu" tegas Dimas kemudian meraih jas dan tasnya dan pergi meninggalkan Rika yang masih menangis.
"nggak bersyukur kamu mas!" teriak Rika yang melihat suaminya semakin menjauh.
Seakan habis kesabaran Dimas untuk menghadapi istrinya selama ini, dua tahun menikah belum juga berubah, jangankan meminta buah hati perhatian saja tidak pasti.
Setiap membahas ini selalu saja ribut dan membuat moodnya kusut, Rika wanita yang sangat ia cintai tapi tak mampu ia kuasai, jangankan hatinya tubuhnya saja Rika sering menolak. Tapi karna sayangnya Dimas dia hanya mampu bersabar dan pasrah mengikuti maunya Rika.
Sella terpaksa harus terlambat masuk sekolah, pagi ini dia harus menjalankan hukuman dengan berdiri di bawah tiang bendera dengan tangan terangkat.
Keringat sudah mengucur deras di kening dan leher putih Sella. Matahari yang semakin terik membuat tubuh Sella semakin lemah.
BRUGHH
"Sella"
Reno yang kebetulan sedang berjalan menuju ruang guru segera berlari saat pandangannya menangkap sosok gadis yang tergeletak di lapangan.
Reno berlari menuju UKS dengan Sella yang berada di dalam dekapannya. Pemuda tampan yang sejak lama mencintai Sella kini datang menolongnya.
Reno membaringkan Sella di ranjang UKS dan meminta petugas kesehatan yang bertugas di sana untuk memeriksanya. Terlihat nyata wajah khawatir Reno saat melihat wajah Sella begitu pucat, Sella yang ia kenal gadis yang kuat tapi hari ini dia melihat Sella begitu lemah.
Setelah memeriksa Sella petugas kesehatan tersebut mendekati Reno yang berdiri tegang di dekat korden pembatas.
" Gimana keadaannya?"
"pacarnya ya mas? panik banget" ledek wanita tersebut.
"iya, gimana keadaannya?"
"Dia kelelahan, perutnya yang kosong juga mempengaruhi tubuhnya melemah, biarkan dia istirahat, nanti setelah sadar bisa kamu kasih makan dan vitamin ini" ucapnya memberikan vitamin untuk Sella.
"makasih"
"ya sudah di jaga pacarnya saya permisi dulu"
Reno segera menghampiri Sella menatap wajah ayunya yang pucat, bulu mata yang lentik dan bibir yang mungil.
"Sebenarnya apa yang membuat kamu sampai kelelahan begini?"
"setau aku kamu orang berada tidak mungkin kamu bekerja, tapi mengapa hari ini kamu begitu lemah" gumam Reno mengelus rambut Sella.
Walaupun cintanya tak terbalas tapi Reno masih menyimpan perasaan yang sama pada Sella.
30 menit sudah Reno menunggu Sella yang masih tertidur, hingga matanya begitu berat dan mengantuk.
Sella yang tersadar berusaha membuka mata, Sella mengedarkan pandangannya melihat sekitar membuat dia sadar dimana dia berada. Lalu pandangannya jatuh pada pemuda yang tertidur dengan tangan yang menggenggam tangannya.
Sella berusaha untuk bangkit dan mengusap rambut pemuda tersebut. Reno yang merasakan sentuhan di kepalanya memegang tangan Sella yang berada di sana. Hal itu membuat Sella terkejut apa lagi saat tau siapa pemuda yang menggenggam tangannya.
"Reno " lirih Sella.
"Sell... loe udah bangun dari tadi?"
"baru aja Ren, kita kok bisa ada disini Ren?" tanya Sella yang sudah terduduk di ranjang.
"loe tadi pingsan Sell, dan gue bawa loe kesini, Sell loe kenapa? petugas tadi bilang loe kecapekan dan perut loe kosong, loe kerja?"
"nggak lah Ren, kakak gue udah lebih dari cukup ngasih uang buat gue dan biaya sekolah terjamin" ucap Sella mencoba menyembunyikan fakta yang ada.
"yakin?"
"iya Ren, loe apa sich....."
"ya udah kita ke kantin dulu yuk, loe harus makan perut loe kosong Sell" ajak Reno yang sudah menggenggam tangan Sella.
"tapi Ren...."
"tenang aja, nanti gue yang minta ijin ke guru BK" ucap Reno memastikan.
*******
Hari ini Dimas tampak kacau, percekcokan dengan Rika tadi pagi membuat dia tak fokus akan pekerjaannya, bahkan meeting hari ini dia batalkan.
tuuut
"iya bos"
"teruskan pekerjaanku hari ini, aku ingin pulang"
Dimas memutuskan untuk istirahat di rumah dari pada harus pusing memikirkan beban hidupnya.
Reno berhasil membujuk Sella untuk menerima tawarannya, akhirnya pulang sekolah Sella di antar oleh Reno.
"Reno...." Sella begitu terkejut saat melihat Reno sudah berdiri di depan kelasnya.
"ciyeeeee udah di tungguin" ledek Tiwi yang melihat keberadaan Reno dengan senyum hangatnya menyambut Sella yang baru keluar dari kelas.
"ayo Sel.."
"motor gue Ren?"
"biar itu jadi urusan gue, loe nggak perlu khawatir"
" ok" lirih sella.
Sesampainya di parkiran Reno memakaikan helm di kepala Sella, banyak pasang mata yang memperhatikan kedekatan mereka, tetapi tidak jarang yang mencibir khususnya para fans dari Reno.
Kedekatan merekapun tidak luput dari penglihatan gadis dengan mata tajam memandang keduanya.
Dalam perjalanan Reno menarik tangan Sella untuk memeluknya, Sella yang sudah berusaha menolak tetapi karena tangan Reno yang menggenggamnya erat membuat Sella pasrah.
30 menit perjalanan menuju rumah Sella, setelah motor Reno berhenti di depan pagar Sella segera turun.
"makasih ya Ren" ucapnya sambil membuka helm yang ia kenakan tetapi karena Sella mengalami kesulitan akhirnya Reno membantunya.
Jarak di antara keduanya saat ini sangatlah dekat hingga nafas keduanya begitu terasa, Sella menahan degup jantungnya saat mata Reno menatap dalam, bahkan posisi mereka seperti sedang berciuman.
klik
"sudah Sel"
"i..iya ya udah gue masuk ya, loe hati-hati jangan lupa motor gue"
"sekalipun motor loe nggak gue antar hari ini, besok pagi bakal gue jemput loe Sel"
"terserah loe dech Ren"
"ya udah gue balik ya" ucap Reno dengan tangan mengacak pucuk rambut Sella dengan gemas.
" iseng dech, berantakan tau"
"hahahhahahha " Reno pergi dengan tawa di bibirnya.
Setelah Reno yang sudah tak terlihat lagi Sella segera memasuki rumah, gadis itu membuka pintu yang sudah tak terkunci.
"kok nggak di kunci"gumamnya heran kemudian masuk kedalam.
"eehheeemmm harus ya berciuman di depan pagar"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Lha...
2024-06-04
0
Samsia Chia Bahir
Widiihhhhhh, rupax ada yg nyontek eehhhh liat niiihhhh 😄😄😄😄😄
2024-02-27
1
Ani Ani
kakak nya tak tahu kesian
2024-01-27
0