Dimas Sakit

"Mas!" panggil Rika dengan menarik kopernya.

"Mas! aku pamit ya, aku harus berangkat sekarang," ucap Rika mengulurkan tangannya tetapi enggan Dimas gapai.

Dimas begitu kecewa akan Rika yang lebih memilih pekerjaan dari pada dirinya yang sedang sakit.

"Aku berangkat ya mas, aku sudah meminta Sella untuk merawat kamu, dia akan membawakan makan untuk kamu mas."

Setelah benar-benar sudah tidak ada jawaban dari Dimas Sella segera keluar dari kamar dengan koper di tangannya.

Sella yang hendak mengantar makanan untuk Dimas seketika berhenti saat melihat Rika menuruni tangga.

"Mau berangkat sekarang kak?" tanya Sella yang berdiri di ujung tangga.

"Iya, tolong kamu rawat Dimas selama aku pergi, dan jika tubuhnya masih panas kamu bisa panggil dokter untuk segera memeriksanya!"

"Tapi aku hari ini harus sekolah kak," ucap Sella keberatan.

"Kamu jangan menyulitkan aku ya Sell, ijin sehari aja apa susahnya! Kamu nggak kasian lihat mas Dimas sendirian di rumah? Kalau aku bisa meninggalkan pekerjaanku aku yang sudah mengurus Dimas, lagian kalau aku tidak bekerja terus gimana kamu akan terus sekolah? jadi untuk hari ini kamu di rumah! ngerti!"

"Iya kak," jawab Sella patuh.

"Ya sudah aku pergi, cepat kamu antar makan buat mas Dimas!"

Gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya itu menaiki tangga menuju kamar Kakak iparnya.

Tok tok tok

" Kak!"

Sella segera masuk ke dalam kamar Dimas dan meletakkan nampan yang berisi makanan serta teh hangat untuk pria itu di atas nakas samping ranjang.

"Kak!" panggil Sella saat melihat Dimas yang masih terdiam dengan pandangan ke arah balkon kamar.

"Kak!"panggil Sella lagi dengan tangan menyentuh jemari Dimas membuat si empunya segera menoleh.

" Iya," lirih Dimas dengan jejak air mata di sudut matanya.

" Makan dulu ya kak, nanti biar bisa minum obat badan kakak panas banget," ucap Sella ketika tangannya menyentuh pipi Dimas.

" Kamu nggak sekolah dek?" tanya Dimas saat melihat Sella yang sudah mengenakkan seragam sekolah tetapi masih tenang duduk di kamarnya.

"Hari ini aku temani kakak ya," jawab Sella dengan senyum di wajahnya.

" Kamu sekolah aja dek, aku bisa sendiri di rumah."

"Tapi aku nggak tega sama kakak, tubuh kakak panas banget, ayo makan kak! setelah ini minum obat penurun panasnya!" ucap Sifa yang sudah memangku mangkuk bubur dan siap untuk menyuapi Dimas.

"Kakak agak bersandar kak biar gampang makannya, ayo aku bantu!"

" Harusnya Rika yang ada di sini bukan kamu dek, kewajiban kamu sekolah bukan untuk mengurus aku," lirih Dimas yang sudah bersandar bantal yang Sella tumpuk tadi.

"Nggak apa-apa kak, ayo makan!"

Sella menyuapi Dimas, hatinya iba melihat rumah tangga Dimas dan Rika yang semakin hari semakin memanas.

"Udah Sell!"

"Sekali lagi dong kak!" bujuk Sella kepada Dimas yang baru saja makan beberapa suap.

"Nggak enak dek mulutnya buat makan."

"Ya udah dech, ayo sekarang minum obatnya kak!" Sella memberikan obat dan segelas air kepada Dimas.

Setelah meminum obat Dimas kembali merebahkan tubuhnya, kepalanya sakit suhu badannya panas dan tubuhnyapun menggigil.

"Kakak istirahat ya, aku kekamar dulu nanti kalau ada apa-apa panggil aku," pamit Sella.

Sella segera beranjak dari ranjang, tetapi tangannya di cekal oleh Dimas.

"Disini saja Sell temani Kakak," pinta Dimas.

Sella kembali terduduk di pinggi ranjang, Dimas merubah posisinya memeluk Sella berbantal paha gadis itu.

"Kak!"

"Biarkan begini dulu Sell!"

Sella mengusap rambut Dimas yang sudah memejamkan matanya, pria itu mencari kenyamanan di pelukan Sella yang membuatnya masuk ke alam mimpi.

Setelah melihat Dimas yang sudah tertidur Sella menggantikan pahanya dengan bantal agar Dimas tak terganggu kemudian beranjak membawa piring kotor kedapur dan mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan.

Sella meraih ponselnya untuk mengirim pesan pada Tiwi agar memintakan ijin untuknya. Gadis itu beralasan jika ia yang sakit, karena dia berfikir tidak mungkin jika dia beralasan kakak iparnya yang sakit pasti akan terdengar aneh, bukan dia yang harusnya merawat tetapi istrinya.

Tiwi yang menerima pesan dari Sella langsung heboh meminta Tio untuk menemaninya menjenguk Sella sepulang sekolah nanti.

"Tio pokoknya loe sepulang sekolah anterin gue Kerumah Sella!" ucap Tiwi yang sudah duduk disamping bangku Tio.

"Lah emang Sella kemana?"

"Sella sakit, gue khawatir sama dia Tio," ucap Tiwi dengan raut wajahnya yang begitu khawatir.

"Iya nanti kita kesana."

Hingga kabar Sella yang meminta ijin karena sakit sampai di telinga Reno. Reno pun tak kalah khawatirnya dengan sahabat Sella.

Dia juga berencana menjenguk Sella di rumahnya, hingga membuat gadis yang sedang mendekati Reno di buat panas hatinya.

Sepulang sekolah Tiwi, Tio dan Reno sudah berkumpul di parkiran, mereka berniat untuk menjenguk Sella bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kak!" panggil Sella membangunkan Dimas, tangannya menyentuh kening Dimas mengecek suhu badannya yang berangsur menurun.

"Eemmmhhh...Sell!"

" Iya kak!" jawab Sella kemudian membantu Dimas untuk bangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Makasih sudah merawat aku Sell, aku sudah sedikit membaik," ucap Dimas menggenggam tangan Sella, "maaf jika pertengkaran aku tadi dengan Rika membuat kamu terganggu dan mungkin perkataanku tadi mengusik hati kamu, anggap saja kamu tidak mendengarnya."

Mendengar itu ada rasa sedih di hati Sella, ntah apa yang membuat hatinya terganggu.

" Sell kenapa melamun hhmm?" tanya Dimas lembut, sikap Dimas yang lembut membuat Sella tidak habis pikir dengan Rika, kurang apa memiliki suami yang mendekati kata sempurna ini, sungguh Sella akan merasa sangat beruntung jika kelak mendapatkan jodoh yang seperti Dimas.

"Nggak kak, kakak makan ya udah siang ,aku udah masak buat kakak," ucap Sella mengalihkan pembicaraannya.

"Iya tapi aku mau bicara serius sama kamu," ucap Dimas yang sudah mengunci mata Sella.

"Bicara apa kak?" tanya Sella.

"Jika nanti, Kakak sudah tidak bersama dengan Rika apa kamu masih mau mengenal kakak?"

"Memang Kakak dan kak Rika...."

"Aku dan Rika sudah banyak ketidak cocokan Sell, kami sering bertengkar karena sikap Rika yang lalai sebagai istri, aku tidak tau sampai kapan aku kuat menghadapi Rika."

"Kakak tetap menjadi Kakak aku," ucap Sella dengan senyum manisnya.

"Jika lebih dari kakak?"

"Haaahh!"

Dimas mengacak rambut Sella dengan gemas.

"Kakak ikh berantakan tau," ucap nya dengan bibir yang sudah mengerucut membuat Dimas tambah gemas.

"Bibirnya biasa aja Sell, jangan salahkan aku jika nanti aku khilaf!" ledek Dimas.

"Aku adukan sama kak Rika!" seru Sella.

"Adukan kalau berani, tapi sini Kaka cium dulu kamu nya," ledek Dimas dan menggoda Sella dengan menyerangnya tapi bukan untuk mencium melainkan untuk menggelitik tubuh Sella yang membuat gadis itu bergerak tak menentu di atas ranjang dan keduanya saling bercanda yang membuat ranjang Dimas berantakan hingga berujung Sella yang sudah berada dalam pelukan Dimas.

Setelah menyadari akan posisi mereka, keduanya terdiam merasakan jantung yang sudah saling beradu. Dimas berusaha menoleh kearah Sella lalu membalikkan tubuh gadis itu agar melihatnya.

Dimas menatap wajah ayu Sella yang membuat getaran lain di hatinya, hingga ia memberanikan membelai lembut pipi Sella.

"Kakak sayang sama kamu."

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

kita tak boleh masuk campur

2024-01-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dari harus terluka dan kecewa kek gini mending cerai Dim,Masih untung yg dipepet Dimas itu Sella adeknya sendiri,Coba kalo cewek lain,pasti Rika akan nyalahin Dimas selingkuh,walaupun dia sendiri yg gak bemer..

2024-01-20

0

Sweet Girl

Sweet Girl

sepertinya Sella juga, Kak.

2023-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Memasak Untuk Kakak Ipar
2 pembelaan dari Dimas
3 di antar reno
4 alasan selingkuh
5 Pagi yang hangat
6 Sikap Dimas
7 Pertengkaran
8 Dimas Sakit
9 Kedatangan Teman Sella
10 Istri Idaman
11 Pernyataan Cinta
12 Di antar Reno
13 Cemburu
14 Memelukmu
15 Bersikap Dingin
16 Dimas Berantakan
17 Aku cemburu!
18 Dasar Pemaksa!
19 Bekas Kak Rika
20 Sahabat Terbaik
21 Bangunin Macan Tidur
22 Dimas Emosi
23 Mogok Makan
24 Tidak Berhak Menyalahkanmu
25 Ajak Ke Kamar Aja
26 Ceri
27 Ipar Jadi Pacar
28 Cincin
29 Nggak Punya Malu!
30 Muak!
31 Kedatangan Mamah dan Papah
32 Jodoh Untuk Sella
33 Konflik Rumah Tangga
34 Ketauan
35 Di balik Kerah Seragam
36 Di jemput Dimas
37 Kakak Mau Kamu!
38 Semakin Panas
39 Melepas.....
40 Mundur Alon-alon
41 Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42 Pantau
43 Membuntuti
44 Jijik
45 Mabuk
46 Alon-alon penting Kelakon
47 Permainan Rika
48 Terjerat Cinta Gadis Malam
49 Merelakan.....
50 Tanggungjawab
51 Talak
52 Rasa Yang Sama
53 Membujuk Sella
54 Masuk Sekolah
55 Permintaan Maaf Reno.
56 Kehamilan Ceri
57 Dewasa
58 Panas
59 Butuh Lawan
60 Memastikan
61 Sadar Jika itu Kamu
62 Kenyataan
63 Sidang
64 Pergi
65 Hancur
66 Datang Ke Rumah Tio
67 Kelulusan
68 Kehilangan
69 Wanti-wanti
70 Ikhlas
71 Pamit
72 Sudah Memaafkan
73 Tolong
74 Naira dan Kaira
75 Gambar Ayah
76 Bunda
77 Ayah....
78 Rindu Ayah
79 Menikahi Kamu
80 Pinangan
81 Ke Jakarta
82 Geregetan
83 Ijab Kabul
84 Beribadah Bersama
85 Assalamualaikum Istriku
86 Obat Kuat
87 Cupu Jadi Suhu
88 Bertemu Rika
89 Menyiksaku
90 Kembali ke Jogja
91 Melamar
92 One Night With Duda
93 Istri Saya
94 Mode Galak
95 Sakit
96 Hamil...
97 Bertemu teman SMA
98 Haidar Aljabar Anggawijaya
99 Pulang Ke Rumah
100 Menikah Janda
101 ISTRI KEDUA DOSENKU
102 Jodohku Regantara
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Memasak Untuk Kakak Ipar
2
pembelaan dari Dimas
3
di antar reno
4
alasan selingkuh
5
Pagi yang hangat
6
Sikap Dimas
7
Pertengkaran
8
Dimas Sakit
9
Kedatangan Teman Sella
10
Istri Idaman
11
Pernyataan Cinta
12
Di antar Reno
13
Cemburu
14
Memelukmu
15
Bersikap Dingin
16
Dimas Berantakan
17
Aku cemburu!
18
Dasar Pemaksa!
19
Bekas Kak Rika
20
Sahabat Terbaik
21
Bangunin Macan Tidur
22
Dimas Emosi
23
Mogok Makan
24
Tidak Berhak Menyalahkanmu
25
Ajak Ke Kamar Aja
26
Ceri
27
Ipar Jadi Pacar
28
Cincin
29
Nggak Punya Malu!
30
Muak!
31
Kedatangan Mamah dan Papah
32
Jodoh Untuk Sella
33
Konflik Rumah Tangga
34
Ketauan
35
Di balik Kerah Seragam
36
Di jemput Dimas
37
Kakak Mau Kamu!
38
Semakin Panas
39
Melepas.....
40
Mundur Alon-alon
41
Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42
Pantau
43
Membuntuti
44
Jijik
45
Mabuk
46
Alon-alon penting Kelakon
47
Permainan Rika
48
Terjerat Cinta Gadis Malam
49
Merelakan.....
50
Tanggungjawab
51
Talak
52
Rasa Yang Sama
53
Membujuk Sella
54
Masuk Sekolah
55
Permintaan Maaf Reno.
56
Kehamilan Ceri
57
Dewasa
58
Panas
59
Butuh Lawan
60
Memastikan
61
Sadar Jika itu Kamu
62
Kenyataan
63
Sidang
64
Pergi
65
Hancur
66
Datang Ke Rumah Tio
67
Kelulusan
68
Kehilangan
69
Wanti-wanti
70
Ikhlas
71
Pamit
72
Sudah Memaafkan
73
Tolong
74
Naira dan Kaira
75
Gambar Ayah
76
Bunda
77
Ayah....
78
Rindu Ayah
79
Menikahi Kamu
80
Pinangan
81
Ke Jakarta
82
Geregetan
83
Ijab Kabul
84
Beribadah Bersama
85
Assalamualaikum Istriku
86
Obat Kuat
87
Cupu Jadi Suhu
88
Bertemu Rika
89
Menyiksaku
90
Kembali ke Jogja
91
Melamar
92
One Night With Duda
93
Istri Saya
94
Mode Galak
95
Sakit
96
Hamil...
97
Bertemu teman SMA
98
Haidar Aljabar Anggawijaya
99
Pulang Ke Rumah
100
Menikah Janda
101
ISTRI KEDUA DOSENKU
102
Jodohku Regantara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!