pembelaan dari Dimas

Setelah membersihkan diri Sella segera turun untuk menyiapkan makan malam ,Sella mengambil nasi yang masih berada di dalam magic com dan menghidangkannya di atas meja makan.

Semua sudah siap perut gadis itupun sudah sangat lapar tapi Kakak iparnya belum juga turun untuk makan malam.

"kak" teriak Sifa di ujung tangga.

"kak Dimas ayo makan kak..." teriak Sella lagi.

Mendengar suara Sella membuat Dimas mempercepat memakai pakaiannya dan segera turun menuju meja makan.

"kak..." belum selesai teriakannya kuping Sella sudah di jewer oleh Dimas.

"berisik!"

"sakit ikh....." ucapnya dengan tangan mengusap telinga yang memerah.

"bibirnya biasa aja" ucap Dimas saat melihat Sella yang memajukan bibirnya karena kesal.

"ngeselin" ketus Sella kemudian mendudukkan dirinya.

"Uda nggak usah ngambek, ayo makan!"

" hhmmm"

Mereka menikmati makan malam dengan khidmat, Dimas yang begitu menyukai masakan Sella terlihat begitu lahap.

"nambah lagi kak?"

"boleh dech, dikit aja nasinya" ucap Dimas kemudian menyodorkan piringnya, Sella dengan telaten melayani Dimas.

Mereka terlihat seperti sepasang suami istri hanya satu yang tidak Sella lakukan adalah melayani Dimas dalam urusan ranjang.

"kak Rika pulang jam berapa kak?"

" katanya sich malam, tapi aku nggak tau jam berapa dia pulang" jawab Dimas dengan raut wajah yang sendu dan itu terlihat jelas dalam pengamatan Sella.

"jangan sedih donk kak, Kak Rika kan kerja bantu kakak"

" apa kamu lupa aku memiliki perusahaan sendiri bahkan aku CEO disana mana mungkin aku kesulitan untuk mencukupi Rika bahkan aku mampu menyejahterakan kalian berdua, tapi Rika terus saja mengedepankan karirnya"

"maaf ya kak" ucap Sella menyesali perkataannya.

"tidak apa, justru aku bersyukur ada kamu dek, walaupun istri jarang dirumah tapi aku tetap terurus dan itu karena ada kamu"

"itu juga karna kak Rika yang menugaskan ku melayani semua kebutuhan kakak, walaupun terkadang dia kasar tapi aku sayang sama kak Rika"

"kamu adik yang baik" ucap Dimas tersenyum dengan tangan mengelus puncak rambut Sella.

"memang aku baik" sombong Sella.

"hhhmmm" jawab Dimas jengah.

Setelah makan malam Sella segera beranjak ke kamar dan mengerjakan tugas sekolahnya. Selain cantik Sella juga anak yang berprestasi hingga setiap tahun gadis itu mendapat juara umum.

Karena tugas yang banyak dan persiapan untuk kuis mata pelajaran kimia esok hari membuat Sella tidak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Gadis itu segera mengemas buku dan beranjak ke ranjang.

"hhhoooaaam"

"ngantuk tapi haus" gumam Sella.

"males banget dech mau turun" ucapnya lagi tapi Sella tetap beranjak dan keluar kamar menuju dapur.

Sella berjalan menuruni tangga, tetapi di tengah-tengah undakan tangga langkahnya terhenti, telinganya mendengar suara yang membuatnya merinding.

"suara apa ya kok kayak berasal dari ruang keluarga" batin Sella.

Langkahnya perlahan menyusuri tangga dengan pelan, rasa hausnya terganti dengan rasa penasaran yang tinggi.

"ini rumah cuma ada tiga orang, tapi kenapa rame bener ya" gumam Sella.

Sella terus menajamkan alat pendengarannya, sampai suara seseorang membuat matanya membola dan tersadar.

" mmmnhhh maaass akh"

"dikit lagi sayang"

"aku udah nggak tahan mas"

"AAKKKKHHH"

Mendengar suara itu membuat sella menutup mulutnya, dia tidak menyangka harus mendengarkan suara kedua kakaknya yang merusak otak. Sella segera menaiki tangga kembali dan melupakan rasa hausnya, Sella merutuki kebodohannya yang keluar kamar tengah malam. Setelah menutup pintu gadis itu segera berlari ke ranjang dan masuk kedalam selimut.

Nafas yang tak beraturan dengan jantung yang berdetak kencang membuat panas tubuh Sella.

" baru denger begitu aja jantung gue udah loncat-loncat gimana kalo liat gue rasa bakal lari"

"lagian ngapain sich mereka pake acara berkembang biak di sana, udah kayak nggak ada tempat aja deh"

"hhuuuuhhff......makin kering kerongkongan gue"

Setelah capek mengomel akhirnya Sella tertidur, kerongkongannya yang haus ia biarkan sampai pagi.

Setelah sholat subuh Sella bergegas ke dapur untuk memasak. Pagi ini gadis itu ingin memasak nasi goreng seafood. Sebelum menuruni tangga Sella sempat melirik pintu kamar kakaknya yang masih tertutup rapat. Suara semalam sempat terlintas di telinga tetapi Sella menepisnya dia segera menyibukkan diri dari pada harus terganggu dengan suara-suara yang membuatnya bergidik.

Sampai di dapur hal pertama yang Sella lakukan adalah mengambil minum, menahan dahaga sejak semalam membuat tubuhnya sedikit lemas.

"akh segar" ucapnya setelah menghabiskan satu gelas penuh air.

Setelah merasa tubuhnya segar kembali Sella segera memasak sarapan pagi, tapi sebelum itu Sella harus menggiling pakaian kedua kakaknya terlebih dahulu. Sarapan matang tinggal membuat minuman untuk kedua kakaknya dan susu untuknya.Semua hidangan dia letakkan di meja makan lengkap dengan alat makannya.

"selesai" gumam Sella.

Sella segera membersihkan dapur dan mencuci seluruh alat masak yang kotor, kemudian berlari ketempat cuci pakaian untuk menjemur semua pakaian yang di cuci tadi.

"SELLA...."

"SELLA...."

"iya kak" teriak Sella dari arah belakang, dengan kecepatan kilat gadis itu segera menyelesaikan jemurannya dan segera berlari menuju kak Rika yang sudah memanggil.

"ada apa kak?" tanya Sella setelah dirinya berdiri di depan kakaknya yang sudah berkacak pinggang dengan pakaian di tangannya.

"nih setrika baju aku dulu ya, mau aku pakai"

"tapi kak aku udah nggak keburu kak" tolak Sella setelah melirik ke arah jarum jam yang sudah pukul enam.

"sebentar aja, kamu tuh ....ini mau aku pakai"

"tapi kak....."

"nggak usah banyak bantah Sella!"

"tapi aku belum bersiap berangkat sekolah kak" ucap Sella dengan tatapan sendu.

"nggak usah sekolah kalau kamu banyak alasan!" ancam Rika.

"jangan gitu kak, ya udah sini pakaian kakak aku setrika dulu" ucap Sella mengambil pakaian Rika dan di bawanya ke belakang.

Sella segera menyetrika pakaian Rika dengan hati-hati, pakaian yang ia tau pasti mahal ini membuat Sella membutuhkan waktu yang cukup lama, Sella tidak ingin menambah masalah dengan kakaknya.

Di banding Rika memang Dimas lebih memperlakukan Sella dengan baik. Dimas tidak pernah kasar bahkan membentak Sella. Pria itu lebih perhatian dari pada Rika yang hanya mencukupi materi Sella tapi tidak pernah memberi kasih sayang yang selama ini Sella butuhkan.

Selesai menyetrika pakaian kakaknya, Sella segera berlari menuju kamar Rika dan memberikan pakaian yang sudah siap pakai.

"kak sudah ya...aku mau bersiap sekolah"

"hhmmm"

Sella segera memasuki kamar, Dimas yang melihat istrinya tampak jutek pada Sella segera menghampiri.

"sayang, jangan terlalu keras pada Sella, kasian dia"

"kamu kenapa sich mas, yang penting kan aku udah biayain semua kebutuhan dia, sekolah dia,bahkan dari segi materi dia tidak kekurangan, jadi mau minta apa lagi dari aku?" ucap Rika yang sedang bersolek di depan cermin.

"tapi dia butuh kasih sayang kamu"

"tapi aku nggak butuh mas, udah lah biarin aja kamu nggak usah minta macam-macam sama aku buat dia, karna aku nggak bisa" sewot Rika.

" ya sudah, aku yang akan mencoba untuk memperhatikan Sella sebagai pengganti kamu, Sella bukan hanya butuh materi tapi juga kasih sayang, dia juga udah banyak bantu kamu dalam mengurus aku sayang"

"terserah kamu lah mas, yang penting aku udah mencukupi kebutuhan dia, itu udah cukup menurut aku"

Dimas berusaha untuk tidak memperpanjang masalah karena sudah pasti istrinya tidak akan mau menerima masukan apapun jika itu manyangkut Sella.

Dimas memilih untuk turun dan sarapan, berjalan menuruni tangga dengan tas dan jas nya yang berada di tangan.

Dimas tersenyum saat berdiri di depan meja makan, pria itu melihat meja makan sudah rapi dengan menu makan pagi yang siap di santap. Tanpa menunggu lama Dimas segera melahapnya.

Sella yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya tampak terburu-buru menuruni tangga, waktunya sudah mepet untuk bersantai-santai ria. Berlari menuju meja makan kemudian menengguk susu buatannya tadi.

"pelan-pelan sell" ucap Dimas memperingati Sella.

"mmmm" Sella segera menghabiskan susu tersebut dan meletakkan kembali gelas kosongnya di atas meja.

"aku berangkat ya kak" ucap Sella mengulurkan tangannya kepada Dimas.

" loh kok nggak sarapan dulu?"

" aku buru-buru kak"

" masih ada waktu sedikit, nanti kamu kelaparan pas jam pelajaran" bujuk Dimas.

" enggak kak, aku udah minum susu itu satu gelas"

" mana kenyang sel?"

"biarin aja mas, uang jajannya cukup bahkan jika dia ingin memborong makanan satu kantin" ucap Rika yang sudah menyusul ke meja makan.

"nggak gitu juga donk sayang, kasian Sella dari pagi udah capek ngurusin rumah"

"kasian kasian terus kamu mas, sekalian aja kamu nikahin dia"

"RIKA"

Terpopuler

Comments

timbuljaya

timbuljaya

hhhmmm...hati" dgn ucapanmu.

2024-03-27

1

Minn

Minn

ucapan itu doa lho rika

2024-02-16

0

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

iiich,, emang ya Rika,,,,gak ada akhlak sama adek sendiri bgt amat

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Memasak Untuk Kakak Ipar
2 pembelaan dari Dimas
3 di antar reno
4 alasan selingkuh
5 Pagi yang hangat
6 Sikap Dimas
7 Pertengkaran
8 Dimas Sakit
9 Kedatangan Teman Sella
10 Istri Idaman
11 Pernyataan Cinta
12 Di antar Reno
13 Cemburu
14 Memelukmu
15 Bersikap Dingin
16 Dimas Berantakan
17 Aku cemburu!
18 Dasar Pemaksa!
19 Bekas Kak Rika
20 Sahabat Terbaik
21 Bangunin Macan Tidur
22 Dimas Emosi
23 Mogok Makan
24 Tidak Berhak Menyalahkanmu
25 Ajak Ke Kamar Aja
26 Ceri
27 Ipar Jadi Pacar
28 Cincin
29 Nggak Punya Malu!
30 Muak!
31 Kedatangan Mamah dan Papah
32 Jodoh Untuk Sella
33 Konflik Rumah Tangga
34 Ketauan
35 Di balik Kerah Seragam
36 Di jemput Dimas
37 Kakak Mau Kamu!
38 Semakin Panas
39 Melepas.....
40 Mundur Alon-alon
41 Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42 Pantau
43 Membuntuti
44 Jijik
45 Mabuk
46 Alon-alon penting Kelakon
47 Permainan Rika
48 Terjerat Cinta Gadis Malam
49 Merelakan.....
50 Tanggungjawab
51 Talak
52 Rasa Yang Sama
53 Membujuk Sella
54 Masuk Sekolah
55 Permintaan Maaf Reno.
56 Kehamilan Ceri
57 Dewasa
58 Panas
59 Butuh Lawan
60 Memastikan
61 Sadar Jika itu Kamu
62 Kenyataan
63 Sidang
64 Pergi
65 Hancur
66 Datang Ke Rumah Tio
67 Kelulusan
68 Kehilangan
69 Wanti-wanti
70 Ikhlas
71 Pamit
72 Sudah Memaafkan
73 Tolong
74 Naira dan Kaira
75 Gambar Ayah
76 Bunda
77 Ayah....
78 Rindu Ayah
79 Menikahi Kamu
80 Pinangan
81 Ke Jakarta
82 Geregetan
83 Ijab Kabul
84 Beribadah Bersama
85 Assalamualaikum Istriku
86 Obat Kuat
87 Cupu Jadi Suhu
88 Bertemu Rika
89 Menyiksaku
90 Kembali ke Jogja
91 Melamar
92 One Night With Duda
93 Istri Saya
94 Mode Galak
95 Sakit
96 Hamil...
97 Bertemu teman SMA
98 Haidar Aljabar Anggawijaya
99 Pulang Ke Rumah
100 Menikah Janda
101 ISTRI KEDUA DOSENKU
102 Jodohku Regantara
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Memasak Untuk Kakak Ipar
2
pembelaan dari Dimas
3
di antar reno
4
alasan selingkuh
5
Pagi yang hangat
6
Sikap Dimas
7
Pertengkaran
8
Dimas Sakit
9
Kedatangan Teman Sella
10
Istri Idaman
11
Pernyataan Cinta
12
Di antar Reno
13
Cemburu
14
Memelukmu
15
Bersikap Dingin
16
Dimas Berantakan
17
Aku cemburu!
18
Dasar Pemaksa!
19
Bekas Kak Rika
20
Sahabat Terbaik
21
Bangunin Macan Tidur
22
Dimas Emosi
23
Mogok Makan
24
Tidak Berhak Menyalahkanmu
25
Ajak Ke Kamar Aja
26
Ceri
27
Ipar Jadi Pacar
28
Cincin
29
Nggak Punya Malu!
30
Muak!
31
Kedatangan Mamah dan Papah
32
Jodoh Untuk Sella
33
Konflik Rumah Tangga
34
Ketauan
35
Di balik Kerah Seragam
36
Di jemput Dimas
37
Kakak Mau Kamu!
38
Semakin Panas
39
Melepas.....
40
Mundur Alon-alon
41
Promosi novel "Cinta Berawal Luka"
42
Pantau
43
Membuntuti
44
Jijik
45
Mabuk
46
Alon-alon penting Kelakon
47
Permainan Rika
48
Terjerat Cinta Gadis Malam
49
Merelakan.....
50
Tanggungjawab
51
Talak
52
Rasa Yang Sama
53
Membujuk Sella
54
Masuk Sekolah
55
Permintaan Maaf Reno.
56
Kehamilan Ceri
57
Dewasa
58
Panas
59
Butuh Lawan
60
Memastikan
61
Sadar Jika itu Kamu
62
Kenyataan
63
Sidang
64
Pergi
65
Hancur
66
Datang Ke Rumah Tio
67
Kelulusan
68
Kehilangan
69
Wanti-wanti
70
Ikhlas
71
Pamit
72
Sudah Memaafkan
73
Tolong
74
Naira dan Kaira
75
Gambar Ayah
76
Bunda
77
Ayah....
78
Rindu Ayah
79
Menikahi Kamu
80
Pinangan
81
Ke Jakarta
82
Geregetan
83
Ijab Kabul
84
Beribadah Bersama
85
Assalamualaikum Istriku
86
Obat Kuat
87
Cupu Jadi Suhu
88
Bertemu Rika
89
Menyiksaku
90
Kembali ke Jogja
91
Melamar
92
One Night With Duda
93
Istri Saya
94
Mode Galak
95
Sakit
96
Hamil...
97
Bertemu teman SMA
98
Haidar Aljabar Anggawijaya
99
Pulang Ke Rumah
100
Menikah Janda
101
ISTRI KEDUA DOSENKU
102
Jodohku Regantara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!