Bab 16

Yusuf berhenti komat-kamit membaca doa setelah mobil mereka berhenti dan terparkir di sebuah rumah yang besar.

keduanya keluar dari mobil mendekati pagar rumah tersebut.

"tidak di kunci" ucap Yusuf saat mendorong pagar tersebut

"ayo masuk" ajak Fatahillah

"Fatah, kita seperti maling saja"

"kita diundang oleh tuan rumah, bagaimana bisa kamu menyebut diri kita maling"

mereka berdua telah sampai di pintu rumah besar itu. Fatahillah menghubungi nomor tadi dan memberitahu bahwa dirinya telah berada di depan rumah.

sekian menit menunggu akhirnya pintu di buka. nampaklah wanita bercadar yang ia temui saat di rumah sakit.

"cepat masuk" ajak wanita itu

setelah Fatahillah dan Yusuf masuk, ia segera menutup pintu dan menguncinya.

"terimakasih telah datang mas, ayah saya ada di kamar. mari saya antar" wanita itu berjalan lebih dulu sementara kedua laki-laki mengikuti di belakang

mereka masuk di sebuah kamar yang besar dan luas. seorang laki-laki paruh baya terbaring di atas ranjang sementara salah seorang laki-laki yang masih terlihat muda, duduk di sampingnya sambil membaca sholawat.

"mas Panji" wanita itu memanggil nama laki-laki yang membaca sholawat itu

laki-laki itu berdiri dan menyambut kedatangan Fatahillah dan Yusuf.

"adik saya Zelina telah memberitahu kedatangan seseorang kenalannya. perkenalkan saya Panji" laki-laki itu mengulurkan tangan

"Fatahillah"

"Yusuf"

"jadi siapa diantara kalian yang bertemu dengan adik saya di rumah sakit...?" tanya Panji

"saya mas, saya yang bertemu dengan Zelina di rumah sakit" Fatahillah menjawab

Panji mendekat Fatahillah dan berdiri tepat di depannya.

"kamu mengatakan kalau ayah saya diguna-guna, jadi tolong lihat keadaan ayah saya. sejak tadi dia meracau tidak jelas dan ketakutan bahkan teriak kesakitan" Panji bergeser agar Fatahillah dapat melihat laki-laki yang terbaring di atas ranjang

"maaf mas Panji, kenapa beliau di bawa pulang padahal keadaannya belum pulih" Yusuf bertanya

"percuma juga berada di rumah sakit kalau sakit yang diderita ayah bukan sakit biasa. apalagi nyawa ayah terancam. bukan hanya ayah, tapi kami bertiga" jawab Panji

"maksudnya bagaimana ya...?" tanya a Fatahillah

"paman saya ingin membunuh ayah untuk mendapatkan semua aset kekayaan milik ayah saya. jadi saya membawa ayah saya dan adik saya kabur dari rumah sakit dan membawa mereka ke tempat ini yang tidak di ketahui oleh mereka" Panji menjawab

"Fatah, badannya panas sekali" Yusuf memegang tangan serta kening laki-laki baya itu

"tolong selamatkan ayah kami mas" Zelina memohon. mata indah itu berharap penuh kepada Fatahillah

"Fatah, apa kamu sanggup. kita baru saja kehilangan tenaga karena perkelahian tadi" Yusuf mendekati Fatahillah dan berbisik di telinganya

"kamu tega melihat keadaannya yang seperti ini...?" Fatahillah memperhatikannya tubuh lemah laki-laki itu

"tentu saja tidak, tapi.... sepertinya yang mengirimkan guna-guna ini adalah orang yang punya ilmu tinggi. aku bisa merasakan itu" Yusuf memegang tangan laki-laki itu dan menutup matanya

"mas Panji, apakah benar tempat ini akan aman dari orang-orang suruhan pamanmu itu...?" Fatahillah melihat ke arah Panji

"paman tidak mengetahui tempat ini, jadi akan aman" jawab Panji

"baiklah, karena jika ada gangguan dari luar tentu saja kita tidak bisa melakukan pengobatan di tempat ini. tapi jika aman, maka kami akan melakukannya di sini" ucap Fatahillah

"Yus, kamu bantu aku ya"

"tentu saja"

"mas Panji dan Zelina, sebaiknya kalian berwudhu dan berdizkir di dalam kamar ini. saya dan temanku ini akan berusaha membantu menyembuhkan ayah kalian. tapi sebelum itu, tolong ambilkan air di wadah untuk saya" ucap Fatahillah

"biar saya ambilkan" Zelina keluar dari kamar menuju ke dapur untuk mengambil air dan kembali lagi ke kamar. air itu ia simpan di atas nakas

setelah itu Panji dan Zelina berwudhu, kemudian mereka duduk di atas sajadah dan mulai berdizkir. sementara Fatahillah dan Yusuf pun berwudhu dan kemudian mendekati laki-laki yang ada di atas ranjang.

"Langon" Fatahillah memanggil hewan peliharaannya

goaaaaarrrrr

"astaghfirullahaladzim" Panji terlonjak kaget dan melompat saat harimau putih itu datang secara tiba-tiba sementara Zelina mundur dengan ketakutan

"tenang mas Panji, dia adalah teman saya" ucap Fatahillah

"t-teman...?" Panji tentu saja kaget

"iya, dia tidak akan menyakiti yang bukan musuhnya. Langon, tolong berjaga di depan rumah ini ya" Fatahillah berjongkok dan mengelus kepala harimau putih itu

goaaaaarrrrr

Langon mengangguk kemudian melesat menembus pintu kamar. Panji dan Zelina saling pandang dan meneguk ludah.

"kita mulai. mas Panji dan Zelina bisa berdzikir kembali" ucap Fatahillah

keduanya mengangguk patuh dan mengambil posisi duduk kembali sementara Yusuf tersenyum-senyum melihat tingkah kedua saudara itu.

"kalau aku jadi mereka, aku pasti sudah jantungan" Yusuf berbicara pelan

"sssttt, diamlah. sekarang kita mulai" Fatahillah menjawab pelan juga

Fatahillah duduk di samping kanan ranjang sementara Yusuf duduk di samping kiri. Fatahillah mengeluarkan tasbihnya dan menyimpan ke dalam air yang diambilkan oleh Zelina tadi.

"audzubillahi minasyaitonirrajim bismillahirrahmanirrahim"

Fatahillah mulai membaca doa, setiap selesai dengan doanya maka ia akan meniup air yang berada di dalam wadah kecil itu yang berisikan dengan tasbih miliknya.

tujuh kali ia melakukan itu kemudian ia mengambil wadah itu dan memasukkan tangannya ke dalam air tersebut. ia memercikkan air itu ke tubuh laki-laki yang terbaring di ranjang.

"aaaa....panas...panas" laki-laki itu membuka mata seketika dan berteriak dengan sangat kencang

Panji dan Zelina sempat kaget, mereka berdua hendak berdiri namun di tahan oleh Yusuf.

"kalau mau ayah kalian sembuh, maka tetaplah di tempat" ucap Yusuf

keduanya akhirnya duduk dan kembali berdzikir. teriakan-teriakan laki-laki paruh baya yang ada di atas ranjang terdengar sampai di luar rumah.

laki-laki itu bangun dan hendak kabur namun Fatahillah menahannya. ia menempelkan badan laki-laki itu di kepala ranjang sementara Yusuf memegang kaki laki-laki itu agar tidak kabur lagi seperti tadi.

Fatahillah memegang ubun-ubun laki-laki itu dan terus membaca doa. laki-laki itu semakin teriak histeris dan matanya melotot ke atas.

"aaaaa...panas...panas, LEPASKAN"

tiba-tiba perut laki-laki itu membesar. seperti ada sebuah binatang yang terus berjalan di dalam perutnya. Fatahillah memegang perut laki-laki itu hingga binatang yang ada di dalam perut laki-laki itu mengarah ke bagian leher.

"laaillaahillallah Muhammadarrasulullah, ALLAHU AKBAR"

hueeek... hueeek

laki-laki itu memuntahkan binatang sebesar tinju manusia dari dalam perutnya. binatang yang berwarna hitam seperti kalajengking.

Fatahillah membunuh binatang itu hingga lenyap seperti debu.

Panji dan Zelina yang melihat itu lantas begitu sangat terkejut. bagaimana bisa binatang sebesar tinju manusia itu bisa berada di dalam perut ayah mereka.

"Fatah, ada lagi" Yusuf menunjuk perut laki-laki itu

bahkan bukan hanya satu melainkan lebih dari itu. Fatahillah mengeluarkan binatang-binatang itu yang bersarang di dalam perut laki-laki itu.

hueeek... hueeek

kembali laki-laki itu memuntahkan empat binatang seperti tadi. Yusuf sampai bergidik ngeri melihatnya.

Panji dan Zelina berdiri dan mendekat ke arah ranjang.

"binatang apa yang bersarang di perut ayah saya mas Fatah...?" tanya Panji dengan raut wajah yang begitu khawatir

"saya tidak tau, yang jelas itu adalah guna-guna yang dikirimkan oleh seseorang kepada beliau" jawab Fatahillah

"Yus, ambilkan air minum itu" perintah Fatahillah

Yusuf mengambil gelas yang berisi air minum kemudian memberikan kepada Fatahillah. Fatahillah menaruh tasbihnya di dalam air minum itu kemudian meminumkan kepada laki-laki itu dengan perlahan.

beberapa teguk laki-laki itu meminum hingga kemudian ia kembali muntah. darah hitam pekat, sangat hitam dan busuk keluar dari muntahannya.

"ya Allah" Zelina bergetar melihat kejadian itu

hueeek

kembali laki-laki itu muntah dan kali ini adalah darah merah seperti biasanya.

"syukurlah, di dalamnya tubuhnya telah dibersihkan" Fatahillah merasa lega

"bukan warna hitam lagi" ucap Panji

"darah hitam itu adalah racun yang disebarkan oleh binatang-binatang tadi yang ada di dalam perutnya. sekarang racun itu telah saya keluarkan dan tubuhnya telah bersih dari racun" Fatahillah menjelaskan

"Alhamdulillah" Panji dan Zelina mengucapkan syukur

namun ternyata perjuangan mereka tidak sampai di situ. laki-laki itu tiba-tiba teriak kesakitan dan memberontak. Yusuf kembali memegang kakinya sementara Fatahillah menahan kedua bahunya.

hawa yang begitu panas keluar dari tubuh laki-laki itu. Yusuf melepaskan pegangannya karena tidak kuat menahan panas begitupula dengan Fatahillah.

"astaghfirullah, panas sekali" Yusuf meniup tangannya yang seakan terbakar

laki-laki itu menyerang Fatahillah dengan lampu tidur yang ada di atas meja.

buuuk

punggung Fatahillah terkena pukulan dari lampu tidur. Fatahillah jatuh ke lantai namun tidak pingsan.

"astaghfirullah, ayah" Panji mendekat juga Zelina

laki-laki itu melemparkan gelas minuman ke arah keduanya. untungnya Panji menahan menggunakan punggungnya sehingga Zelina tidak terlena lemparan gelas itu.

mata laki-laki itu merah menyala keseluruhan. ia melompat hendak keluar dari kamar namun dengan sigap Fatahillah menutup pintu hanya dengan satu gerakan tangan.

braaaakkk

pintu tertutup rapat. laki-laki itu melompat ke dinding dan merayap seperti cicak. matanya yang merah menyala menatap tajam ke arah Fatahillah dan Yusuf.

"kalian berdua keluar dari kamar ini" Fatahillah menyuruh Panji dan Zelina

"tapi kami ingin membantu kalian" jawab Panji

"kami bisa berdua. kalau kalian di dalam sini, dia bisa menyakiti kalian berdua. meskipun raganya adalah ayah kalian tapi yang merasuki jiwanya adalah iblis" ucap Yusuf kepada keduanya

"kita keluar mas, percayakan semuanya pada mereka" Zelina bersuara

"baiklah" Panji setuju

Panji dan Zelina keluar dari kamar sementara kini Fatahillah dan Yusuf mencari cara agar laki-laki itu turun ke bawah.

Yusuf menyerang namun laki-laki itu melompat ke dinding satunya dan kini merayap di langit-langit kamar.

"kalian bukan tandinganku anak muda" suaranya yang seperti kakek-kakek terdengar berat saat laki-laki itu bersuara

"apa yang kamu inginkan...?" Fatahillah bertanya

"hahaha" laki-laki itu tertawa dan terus merayap di atas mereka

"tuanku menyuruhku untuk menghabisi laki-laki tua ini" jawab laki-laki itu

"maka mohon maaf jika kami akan menggagalkan rencana mu itu" ucap Fatahillah

"hahaha.... hahaha" laki-laki itu melompat ke atas lemari

"coba saja kalau kalian mampu" ucapnya dengan seringai menyeramkan

asap hitam dan yang pekat yang entah darimana datangnya menyelimuti kamar itu. sedetik kemudian Fatahillah dan Yusuf tidak lagi berada di dalam kamar melainkan di sebuah tempat alam gaib, dunianya para lelembut.

malam yang tidak gelap namun tidak juga terang, hanya berwarna kelabu dan mata masih sangat jelas untuk melihat.

di depan keduanya, seorang kakek tua berdiri beberapa meter dari keduanya. ia menggunakan pakaian serba hitam dengan ikat kepala hitam. sementara seorang laki-laki lagi yang tadi mereka akan tolong, tidak sadarkan diri berada di sebuah meja panjang di depan mereka.

"rupanya kamu yang merasuki dirinya" ucap Fatahillah

"harusnya laki-laki tua ini sudah mati karena kiriman guna-guna dariku. berani sekali kalian mengacaukan semua rencanaku

"aku hanya menolong seseorang yang tidak berdosa yang kamu guna-guna" jawab Fatahillah

"maka berarti kalian berdua cari mati"

"Yus, kamu siap...?" Fatahillah melirik Yusuf

"dari tadi aku sudah siap" jawab Yusuf dengan lantang

laki-laki itu di bawa pergi oleh sosok yang mengerikan. sementara kakek tua itu menyerang mereka.

Yusuf melompat menjauh, dia akan mengejar jin yang membawa pergi ayah Panji dan Zelina.

kakek tua itu menahan Yusuf dengan mengikat kakinya dan melemparnya ke sembarang arah. untungnya Yusuf memotong tali itu dengan menggunakan kekuatannya. tubuhnya jatuh ke tanah namun kakinya terlepas dari ikatan tali kakek tua itu.

kakek itu berniat menyerang Yusuf kembali namun Fatahillah menangkis dan mengembalikan serangan itu kepada tuannya. kakek itu menghindar sehingga sihir tadi tidak mengenai dirinya.

"kejar dan bawa pulang ayah mas Panji Yus, biar aku yang menghadapi laki-laki tua ini" ucap Fatahillah yang sudah bersiap dengan keris miliknya

"hati-hati Fatah" setelah mengatakan itu, Yusuf berlari pergi

Langon

goaaaaarrrrr

harimau putih datang dan telah berada di sampingnya.

"pergilah dan bantu Yusuf" perintah Fatahillah

goaaaaarrrrr

harimau putih melesat pergi berlari cepat menyusul Yusuf yang telah lebih dulu pergi. sementara Fatahillah mengambil kuda-kuda bersiap melawan kakek yang ada di depannya.

"ternyata kamu bukan anak muda yang bisa diremehkan" ucapnya saat melihat Fatahillah memegang sebuah keris yang menurutnya mempunyai kesakitan yang luar biasa

kakek tua itu mengeluarkan tongkatnya. ia kemudian menyerang Fatahillah sedang Fatahillah juga berbalik menyerang.

pukulan keduanya tidak membuat mereka terluka namun mereka sama-sama terseret beberapa meter saat kekuatan keduanya bertemu.

(*kakek ini memang benar-benar mempunyai ilmu yang tinggi, hanya satu pukulan saja aku dapat merasakan getaran kekuatannya yang begitu besar) batin Fatahillah

(aku harus berhati-hati) batin Fatahillah lagi*

"kekuatan mu bisa juga anak muda, tapi tentu saja tidak sebanding dengan kekuatan yang aku miliki" ucap kakek itu

"bahkan kekuatanmu itu hanya seujung kuku bagi Tuhan pelindungku pak tua, apa yang perlu kamu sombongkan" jawab Fatahillah

"banyak bacot kamu anak muda. aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu kalau seperti itu"

hiyaaaaaa

bugh

bugh

swing....

swing....

ddduuuaaaar

ddduuuaaaar

pukulan demi pukulan sama-sama imbang untuk keduanya. kakek tua itu menyerang Fatahillah dengan sihirnya sementara Fatahillah menangkisnya dengan sihir juga. hingga saat kedua sihir itu bertemu di tengah-tengah, ledakan keras pun terjadi akibat kedua sihir yang saling bertolak belakang.

(siapa anak muda ini, ilmu karunagannya tidak bisa aku remehkan. dia ternyata mempunyai ilmu yang cukup tinggi bahkan hampir menandingiku) kakek itu menelisik Fatahillah yang

pertempuran kembali terjadi, kali ini Fatahillah terpental jauh dan memuntahkan darah akibat serangan dari lawannya.

bukan hanya sampai disitu, bola api yang begitu besar mengarah kepadanya. Fatahillah bangkit dan menancapkan kerisnya di tanah. ia kemudian duduk bersila. keris itu membuat pagar pelindung sehingga bola api itu hanya meledak di atas kepala Fatahillah.

"kurang ajar, rasakan ini"

kakek itu mengirimkan banyak bola api yang besar. sementara Fatahillah tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya. ia tetap berdizkir menggunakan tasbihnya.

ddduuuaaaar

ddduuuaaaar

ddduuuaaaar

bola-bola api itu tetap saja tidak bisa menembus pagar gaib keris Fatahillah. semuanya hanya sampai di atas kepala Fatahillah dan meledak begitu saja.

"biadab, beraninya kamu bermain-main denganku"

kakek tua itu melempar tongkatnya ke depan, tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang begitu besar.

"bunuh dia untukku" perintah kakek tua itu kepada ularnya

ular besar itu menyerang Fatahillah berniat menghancurkan pagar gaib yang melindunginya.

satu hentakan dari ekor ular itu membuat pagar gaib Fatahillah hancur. Fatahillah mencabut kerisnya dan melayang menjauh. ular besar itu mengejarnya, ia menggunakan ekornya untuk memukul Fatahillah.

Fatahillah melompat ke atas dan mengeluarkan cahaya di tangan kanannya kemudian mengarahkan cahaya itu ke arah ular tersebut.

ular itu merayap menghindar hingga sihir yang dikerahkan Fatahillah hanya mengenai tanah dan meledak. ekor ular itu dengan cepat menyerang Fatahillah membuat dirinya terpental jauh.

"hahaha, sudah aku bilang anak muda, kamu bukanlah tandinganku" kakek tua itu tertawa puas melihat Fatahillah tersungkur di tanah

"baiklah, sepertinya binatang harus dilawan dengan binatang" ucap Fatahillah

"Langon"

goaaaaarrrrr

harimau putih datang seketika saat tuannya memanggilnya.

"maaf aku memanggilmu, bagaimana dengan Yusuf. dia baik-baik saja kan...?"

goaaaaarrrrr

harimau putih mengangguk dan mengelilingi kaki Fatahillah.

"bantu aku melawan ular itu" ucap Fatahillah

harimau putih berhenti berputar kemudian maju ke depan.

"hhh, bisa apa harimau putih itu melawan ular raksasa milikku" kakek itu begitu sombong

"kita lihat saja nanti" Fatahillah tersenyum tipis

"SERANG LANGON"

goaaaaarrrrr

Terpopuler

Comments

Erna

Erna

harimau fatah ad brp si thor,,,satu apa dua,,,nama dua🤔🤔🤔

2023-04-28

2

V3

V3

pasti mati tuh ular sama langoon

2023-02-26

1

💎hart👑

💎hart👑

saranghae nya buat mas Fatah aja dulu lah Thor. nanti kalo dah up lagi baru buat otornya🤭

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 71
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
149 Bab 147
150 Bab 148
151 Bab 149
152 Bab 150
153 Bab 151
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 71
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146
149
Bab 147
150
Bab 148
151
Bab 149
152
Bab 150
153
Bab 151

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!