Bab 5

"astaghfirullahaladzim, Hanum" pak Umar melompat seketika dan memeluk putrinya untuk ia turunkan ke ranjang namun saat menyentuh tubuh Hanum, pak Umar refleks melepaskan pegangannya dan ia meringis kesakitan

"kenapa pak...?" ibu Rosida melihat pak Umar mengibas-ngibaskan tangannya

"panas...tubuh Hanum panas sekali bu. tangan bapak bahkan seperti terbakar" pak Umar meniup kedua tangannya yang terasa terbakar saat menyentuh tubuh Hanum

"lalu apa yang harus kita lakukan dengan Hanum kalau tidak bisa disentuh pak" ibu Rosida mulai panik, air matanya mulai terus membasahi wajahnya

pak Anto pun berniat menyentuh Hanum untuk menurunkan gadis itu namun seperti yang dialami pak Umar, pak Anto menjauh seketika saat tangan kanannya baru saja menyentuh tubuh Hanum.

"astaghfirullahaladzim, panas sekali seperti bara api" pak Anto mengibaskan tangannya dan meniupnya karena kesakitan seperti terbakar

"ya Allah Gusti... bagaimana ini tuan" bi Asi tidak dapat berbuat apapun

"biar saya bantu untuk menurunkan Hanum pak, bu" Fatahillah mendekati dan menatap Hanum yang sudah seperti seseorang yang mengalami sakaratul maut

"kamu bisa menolong anak saya. kalau begitu tolonglah, tolong anak saya. selamatkan dia, saya mohon" ibu Rosida mengatupkan kedua tangannya di dadanya

"akan saya usahakan semampu saya, tapi saya butuh berdua saja dengan Hanum di kamar ini. bapak dan ibu harus keluar begitu juga yang lainnya" Fatahillah melihat pak Anto dan bi Asi secara bergantian

"kenapa kami harus keluar, apa tidak bisa kami di dalam saja. saya tidak bisa meninggalkan Hanum" ibu Rosida menggeleng kepala

"bu, Hanum harus diselamatkan secepatnya, kalau tidak dia bisa kehilangan nyawanya. saya hanya membantu tidak berniat mencelakai putri ibu. lagi pula pintu kamar ini sudah rusak, ibu bisa melihat apa yang akan saya lakukan di dalam" Fatahillah mencoba meyakinkan ibu Rosida

"kita keluar sekarang juga. ayo bu, pak Anto, bi Asi, ayo kita keluar" pak Umar membawa ketiga orang itu keluar dari kamar Hanum

namun setelah itu Fatahillah menyusul mereka keluar dan mendekati mereka semua.

"bantu saya dengan doa. tolong lantunkan ayat-ayat Allah di depan kamar ini dan juga asma Allah. minta pertolongan kepadanya, hanya DIA yang bisa membantu kita" ucap Fatahillah

Fatahillah masih menggunakan baju yang penuh darah, darah dari Hasan yang ia tolong saat kecelakaan.

"baik, kami akan bantu. saya berharap kepadamu Fatah" ucap pak Umar

"berharap kepada yang Maha Kuasa pak jangan kepada saya. Allah satu-satunya tempat menggantungkan harapan. saya akan berusaha sebisa saya. jangan pernah masuk ke dalam sebelum saya mengizinkan untuk kalian masuk" Fatahillah masuk lagi ke dalam kamar Hanum

pak Umar berserta istrinya dan juga ART serta satpam di rumahnya itu, mereka langsung menuju ke tempat berwudhu untuk mensucikan diri.

bi Asi mengambil mukenah miliknya dan memakainya serta mengambil kitab suci Al-Qur'an. beberapa orang yang sedang berjaga di rumahnya, selain pak Anto yang menjadi satpam, pak Umar memanggil mereka untuk ikut melantunkan ayat-ayat Allah di depan kamar Hanum.

mereka duduk melingkar di depan kamar Hanum. lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar memenuhi rumah itu, pak Umar sendiri dan beberapa penjaganya membaca asma Allah.

sementara di dalam kamar, Fatahillah duduk bersila di lantai dan menutup kedua matanya. dengan tasbih yang ada di tangannya, Fatahillah terus berdzikir.

"panaaaaas... panaaaaas" Hanum jatuh seketika di atas ranjang dan meraung-raung kepanasan

"Hanum" ibu Rosida hendak berdiri untuk masuk ke dalam namun bi Asi yang berada di dekatnya segera menahan majikannya itu

"jangan nyonya, ingat pesan anak muda tadi. kita harus berada di luar" bi Asi mengingatkan ibu Rosida

"tapi Hanum bi"

"bersabarlah bu, tetap di sini dan terus mengaji" pak Umar mengangkat suara membuat ibu Rosida duduk kembali dan melanjutkan mengajinya

sementara itu di dalam kamar, Hanum terus saja berteriak kepanasan. dirinya terus berguling di atas ranjang. lantunan ayat-ayat Allah yang ia dengar membuat telinganya terasa sakit dan panas seakan ingin meledak. luka-lukanya yang terus mengembangkan nanah dan darah terus ia garuk hingga bertambah parah.

"HENTIKAN... PANAS"

Fatahillah tidak terkecoh dengan suara teriakan Hanum. pemuda itu terus berzikir dengan mata terpejam. hingga kemudian ia berdiri dan mendekat Hanum yang lagi dan lagi terus memuntahkan darah.

Fatahillah memegang ubun-ubun Hanum dan mulai membaca doa.

"audzubillahi minasyaitonirrajim, bismillahirrahmanirrahim"

"Aaaaaaaaaaa"

braaaakkk

bughhh

uhuk...uhuk

Hanum teriak sekeras-kerasnya, Fatahillah terpental dan menghantam dinding. dirinya terbatuk memuntahkan darah. Hanum sudah tidak sadarkan diri, namun dari dalam tubuhnya keluar sosok yang mengerikan dan hendak kabur dari tempat itu.

mereka yang berada di luar sangat terkejut mendengarnya teriakan Hanum. namun seperti pesan dari Fatahillah tadi, tidak boleh ada yang masuk ke dalam kamar sebelum Fatahillah mengizinkan untuk masuk.

sosok mengerikan itu berdiri menatap tajam ke arah Fatahillah, kemudian ia hendak kabur dari tempat itu

"Langon" Fatahillah memanggil seseorang

goaaaaarrrrr

suara aungan seekor harimau putih menggelegar di tempat itu. mereka yang berada di luar bahkan ketakutan mendengar suara hewan yang tersebut. tidak melihat wujudnya namun mereka sangat yakin kalau itu adalah suara harimau.

"kejar dia" peringatan Fatahillah memerintah harimau putih yang bernama langon itu untuk mengejar sosok tadi

goaaaaarrrrr

harimau itu hilang seketika menyisakan asap putih di dalam kamar. Fatahillah bangkit dan mendekati Hanum. ia perbaiki selimut gadis itu kemudian melangkah keluar untuk menemui orang tuanya dan yang lainnya.

"Fatahillah" pak Umar bangkit dari duduknya dan menghampiri Fatahillah

"kamu terluka....?" pak Umar melihat darah segar yang ada di mulut Fatahillah

"saya baik-baik saja pak, tidak perlu cemas. Hanum sekarang sudah berhasil saya tolong. dia sekarang dalam keadaan pingsan" ucap Fatahillah

ibu Rosida segera masuk ke dalam bersama bi Asi, sementara itu pak Umar membawa Fatahillah ke ruang tengah. yang lainnya di suruh kembali untuk berjaga di depan rumah.

"dua kali kamu sudah menyelamatkan saya Fatah" ucap pak Umar

"tidak perlu bicara seperti itu pak. manusia memang sudah selayaknya untuk saling menolong" jawab Fatahillah

"tapi... bolehkah saya bertanya sesuatu...?" tanya Fatahillah

"tanyakanlah apa yang ingin kamu tanyakan"

"sebenarnya apa yang terjadi dengan putri bapak, saya melihat kalau dirinya terkena..."

"santet"

"jadi benar, anak bapak terkena santet...?"

pak Umar menghela nafas panjang dan bersandar di sofa.

"sudah berbulan-bulan dia terkena penyakit aneh seperti itu. kami sudah berobatnya kemanapun namun hasilnya nihil, Hanum tidak pernah sembuh"

"di rumah sakit pun kami sudah menginap berminggu-minggu tetap saja tidak ada perubahan. hingga Hasan kemarin datang dan melihat keadaan Hanum. dia mengatakan kalau menurut penglihatannya, Hanum terkena santet"

"bapak tau siapa yang melakukan itu...?"

"tidak" pak Umar menggeleng pelan " saya tidak pernah tau siapa sebenarnya yang telah membuat anak saya seperti sekarang ini. Hasan kecelakaan juga karena ulah orang tersebut"

"apa orangnya adalah yang mengirimkan orang-orang ninja tadi itu"

"bisa saja, tapi apa motifnya saya juga tidak tau"

"bapak benar-benar tidak merasa kalau mereka mengeja sesuatu dari bapak...?"

"mengejar sesuatu...?" pak Umar berpikir keras

belum mendapat jawaban dari pertanyaannya, Fatahillah merasakan sesuatu yang terkoneksi langsung dengan harimau putih miliknya.

"maaf pak, saya harus pergi sekarang"

"sekarang...? kalau begitu biar saya antar"

"tidak perlu pak. assalamualaikum" Fatahillah berlari keluar dari rumah pak Umar tanpa menunggu jawaban salam dari tuan rumah

"wa alaikumsalam" ucap pak Umar setelah Fatahillah tidak terlihat lagi

"mau pulang den...?" tanya pak Anto yang melihat Fatahillah berlari menuju pagar

"iya pak" Fatahillah menjawab sambil berlari. bukannya tidak menghargai hanya saja sekalian dia sedang melacak keberadaan harimau putih yang ia perintahkan untuk mengejar sosok tadi

Fatahillah terus berlari menjauh dari rumah pak Umar. kini pemuda itu sudah berada di tempat sepi, jauh dari keramaian.

goaaaaarrrrr

"langon" harimau putih itu datang menghampiri tuannya

"bagaimana, kamu bisa menangkapnya...?" Fatahillah mengelus harimau itu

goaaaaarrrrr

harimau putih itu menuntut Fatahillah untuk mengikutinya. Fatahillah mengikuti harimau putih itu dan beberapa meter di depan sana, sosok yang dikejar oleh harimau putih tadi sudah ditangkapnya. tubuhnya diikat menggunakan kekuatan gaib dari harimau putih.

Fatahillah melangkah mendekati sosok itu. baru beberapa langkah, sosok itu teriak kesakitan dan tubuhnya terbelah menjadi dua. padahal Fatahillah tidak menggunakan kekuatannya namun entah kenapa makhluk itu langsung mati mengenaskan dengan tubuh terbelah menjadi dua kemudian hilang menjadi debu.

"siapa yang melakukannya...?" gumam Fatahillah melihat sekelilingnya namun tidak ada siapapun

padahal Fatahillah ingin mengorek informasi dari sosok itu, sayangnya sosok itu dimusnahkan oleh pengirimnya sehingga Fatahillah tidak dapat mendapatkan apa-apa.

"langon, terimakasih sudah membantuku. sekarang kamu bisa kembali" Fatahillah mengusap lembut harimau itu

harimau putih itu mengelilingi Fatahillah dan bermanja di kaki pemuda itu. kemudian setelah itu, hewan putih itu menghilang seketika.

"aku harus pulang, ibu pasti cemas di rumah" Fatahillah meninggalkan tempat yang sepi tersebut

di rumah sakit, Fauzan yang tengah menunggu Hasan dioperasi oleh dokter di dalam IGD, langsung bangkit saat pintu ruangan itu di buka oleh seorang dokter laki-laki yang memang Hasan.

"bagaimana teman saya dokter...?" tanya Fauzan

"Alhamdulillah, operasinya berhasil. hanya saja pasien masih dalam keadaan kritis. berdoa saja semoga dia dapat melewati masa kritisnya dan segera dipindahkan ke ruang perawatan" dokter menjelaskan

"terimakasih dok"

"sama-sama, saya permisi"

Fauzan kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi pak Umar.

Fauzan

halo pak

pak Umar

bagaiman Zan, Hasan bagaimana...?

Fauzan

operasinya berjalan lancar pak, tapi keadaan Hasan sekarang dalam keadaan koma belum sadarkan diri

pak Umar

tolong kamu pantau keadaannya ya, saya akan ke sana setelah Hanum baik-baik saja

Fauzan

tidak usah pak, biar saya yang memantau Hasan. bapak fokus saja kepada kondisi Hanum

pak Umar

terimakasih banyak ya Zan, kalau ada apa-apa hubungi saya segera

Fauzan

baik pak

pak Umar

jangan lupa hubungi pak Odir, pamannya Hasan. dia harus tau keadaan keponakannya sekarang. hanya pak Odir satu-satunya keluarga Hasan

Fauzan

baik pak, saya akan menggunakan beliau nanti

pak Umar

baiklah

"bagaimana anak kita bu...?" pak Umar meletakkan ponselnya setelah berbicara dengan Fauzan

"panasnya sudah berangsur turun pak" jawab ibu Rosida membelai kepala Hanum yang sedang tertidur

"syukurlah" pak Umar duduk di samping kiri Hanum

"bagaimana dengan rencana kita untuk membawa Hanum ke kiayi Zulkarnain pak" tanya ibu Rosida

"Hasan tidak bisa membantu kita bu, kita harus mencari orang untuk mengawal kita sampai di sana. tapi sebelum itu, kita harus memastikan keadaan Hasan sudah benar-benar membaik" jawab pak Umar

"kasian sekali nasib Hasan pak. dia anak yang baik, selama ini dia sangat berteman baik dengan Hanum"

"ibu menyukai Hasan...? bapak lihat ibu begitu akrab dengan Hasan"

"siapa yang tidak menyukai pemuda baik seperti Hasan pak. ibu berharap Hanum dan Hasan berjodoh"

"akan kita pikirkan itu, sebaiknya kita memikirkan bagaimana caranya menyembuhkan Hanum"

"hanya dengan ke gunung Sangiran tempat kiayi Zulkarnain Hanum bisa disembuhkan pak"

"bapak akan komunikasikan dengan pak Odir terlebih dahulu"

"bagaimana kalau kita meminta bantuan kepada pemuda yang menolong Hanum tadi. ibu lihat dia memiliki ilmu yang tidak dimiliki orang lain" ibu Rosida mengusulkan pendapatnya

"kita tidak bisa begitu saja meminta bantuan kepadanya bu"

"memangnya kenapa...?"

"dia pasti punya kesibukan tersendiri"

"tapi tidak ada salahnya meminta bantuan kan pak, siapa tau dia bisa membantu kita" ibu Rosida sangat berharap Fatahillah dapat membantu mereka kembali

"nantikan bapak sampaikan maksud kita" pak Umar mengiyakan istrinya agar ibu dari anaknya itu tidak terus mendekat dirinya

(Fatahillah Malik, sepertinya kamu memang pemuda yang memiliki ilmu Kanuragan. haruskah aku meminta bantuan kepadamu) batin pak Umar menutup matanya

Terpopuler

Comments

Eishika Eis

Eishika Eis

mantap thour ada ilmu gaib yg ta bisa di lihat oleh kasad mata.emg bener adanya.

2023-11-11

2

Vee J. kiki

Vee J. kiki

wahhh baru baca novel ini karna penasaran, setelah baca novel yg lainnya...
keren bgt fatah punya khodam...

2023-09-07

0

Erna

Erna

cerita novelmu bagus bangat,,,tp yg komen dikit

2023-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 71
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
149 Bab 147
150 Bab 148
151 Bab 149
152 Bab 150
153 Bab 151
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 71
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146
149
Bab 147
150
Bab 148
151
Bab 149
152
Bab 150
153
Bab 151

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!