Sheila memilih duduk bersama para sepupunya daripada duduk dekat tante-tantenya. Ia menghindari pertanyaan para orang tua karena dilangkahi oleh sang adik. Duduk bersama dengan gadis-gadis lebih aman dan lebih nyaman.
Para sepupu Sheila pun terlihat cantik dan menarik perhatian, sontak mereka menjadi pusat perhatian para pria pengusaha muda. Gadis-gadis keturunan Timur Tengah memang sangat memanjakan mata. Dengan wajah mulus, alis bagaikan semut beriringan berhiaskan mata bulat yang bening disertai hidung yang mancung tentu saja bisa memperbaiki keturunan. Kumpulan gadis-gadis itu tak mampu mengalihkan mata.
“Kak, cowok yang di depan kita kok terus-terusan menatap ke kak Sheila.” Bisik Mahira mengarahkan pandangannya pada Abimana yang duduk bersama kedua orang tuanya.
“Dia gak sedang menatap kakak tapi menatap Lian.” Balas Sheila asal.
Mahira baru saja akan membantah ucapan Sheila namun suasana seketika ramai dan semua berdiri menyambut rombongan mempelai pria. Sheila pun ikut berdiri menyambut calon adik iparnya. Ferdy menatap Sheila yang terlihat sangat cantik berbalut kebaya hijau pupus. Matanya terus menatap Sheila, rasa itu belum mampu ia hilangkan. Abimana mendengus kasar melihat tatapan mempelai pria pada pujaan hatinya. Ia seorang pria dan tahu makna tatapan calon suami Alisha.
“Kamu kenapa ?” Bisik Kalisha.
“Abi gak suka cara pria itu menatap pada Sheila, ma ,,, padahal sebentar lagi menikah dan akan jadi suami orang.”
Abimana berbicara tanpa membuka mulutnya sehingga yang terdengar oleh sang mama hanya sebuah gumaman membuat sang mama kesal. Abimana tak ingin orang lain mendengar ucapannya.
Kini mempelai pria sudah duduk di depan penghulu dan ayah mempelai wanita. Shehzad melimpahkan pada pak penghulu untuk menikahkan mereka. Dan pak penghulu pun melakukan tugasnya.
Kata SAH diiringi tepuk tangan menandakan berakhirnya masa lajang Ferdy dan Alisha. Kini keduanya telah terikat pada sebuah ikatan suci pernikahan. Dengan mata berkaca-kaca Shehzad memeluk menantu barunya.
Sheila kemudian berdiri dan berjalan kearah sang mama untuk bersama-sama menjemput Alisha dikamarnya. Abimana tak pernah mengalihkan tatapannya pada gadis yang selama ini bertahta dalam hatinya.
“Jaga putriku baik-baik dan sayangi dia karena aku membesarkannya dengan kasih sayang yang melimpah.”
“Tentu pa ,,,” Balas Ferdy dengan suara bergetar.
“Jika suatu saat kamu tak lagi bisa bersamanya maka pulangkan dia pada keluarganya dengan cara baik-baik dan kami tidak akan pernah mempermasalahkannya.”
Ferdy terdiam mendengar ucapan papa mertuanya. Walaupun rasa cinta pada Sheila belum mampu ia hilangkan namun Ferdy tak pernah berpikir untuk melakukan hal tercela seperti itu. Walaupun belum sepenuhnya mencintai Alisha namun rasa tanggung jawabnya sebagai suami tak akan pernah ia abaikan.
Dengan langkah perlahan, Alisha diapit oleh mama dan kakaknya berjalan menuju ke arah Ferdy yang kini berdiri menunggu wanita yang baru saja ia nikahi. Sekilas mata Ferdy menatap sendu ke arah Sheila. Sheila kemudian membisik Alisha kemudian melepaskan genggaman tangannya sehingga Alisha kini berjalan bersama sang mama.
Pemasangan cincin kawin kedua mempelai telah selesai begitupula dengan ritual sungkeman pada orang tua mempelai dan keluarga dekat yang dituakan. Kini tiba saatnya untuk menikmati santap siang bersama. Sebagai tuan rumah yang baik, Sheila mengambil alih tugas sang mama untuk mempersilahkan para tamu untuk menikmati hidangan yang telah tertata rapi di meja.
“Sheila ??!!” Tegur seorang pria sambil tersenyum manis.
“Ricky ??!! Astaga gak nyangka kita ketemu lagi setelah sekian lama. Apa kabar om dan tante ?” Balas Sheila terkekeh.
Ricky adalah salah satu temannya di fakultas kedokteran namun pria tampan itu akhirnya pindah ke Jepang karena kakeknya meminta orang tua Ricky untuk sementara menetap di negeri yang terkenal dengan bunga sakuranya. Ricky memang keturunan Jepang, akan tetapi ia adalah warga negara Indonesia.
“Kamu pasti sudah jadi dokter handal sekarang.”
“Handal sih belum, yang penting kan bisa menolong orang. Oh ya, kamu sekarang tentunya sudah jadi pengusaha sukses kan ?” Balas Sheila tersenyum lebar.
Sheila bisa menebak dengan jitu kegiatan Ricky saat ini karena yang papanya undang adalah rekan-rekan bisnisnya yang sudah bekerjasama dengan perusahaan dalam waktu yang lama. Dan mungkin orang tua Ricky salah satunya.
“Ya, begitulah. Aku harus menggantikan posisi papaku dan melanjutkan kerjasama dengan perusahaan PT. Garda Utama milik papamu.”
“Sepertinya kita akan sering-sering bertemu karena setelah pernikahan adikku maka papa akan pensiun dan aku yang menggantikan beliau.” Ucap Sheila apa adanya.
Gerak gerak Sheila tak pernah luput dari tatapan tajam Abimana. Ia tak suka melihat Sheila tersenyum demikian manisnya pada pria lain apalagi pria yang tengah berbicara dengan akrab pada wanitanya terlihat sangat akrab. Kalisha menyenggol lengan sang suami kemudian melirik pada Putra semata wayangnya.
“Sepertinya kamu kalah langkah, boy ,,,” Bisik pak Kuncoro memanas-manasi anaknya.
“Iya nih, sepertinya nak Sheila senang berbicara dengan anak muda itu.” Timpal Kalisha semakin memperkeruh perasaan putranya.
“Kalau begitu kita harus batalkan perjanjian perjodohan yang dulu disepakati. Kasihan juga kan jika nak Sheila pada akhirnya menderita karena terpaksa menerima perjodohannya.” Balas pak Kuncoro menahan tawa.
Wajah Abimana sungguh tak enak di pandang. Wajahnya memerah menahan amarah melihat keakraban keduanya ditambah ucapan sang papa yang sama sekali tak menunjukkan keprihatinan padanya. Masih dengan kekesalannya Abimana berjalan kearah Sheila dan langsung merangkul pundak wpgadis cantik itu.
“Yang, jangan ngobrol terus dong, biarkan tamunya menikmati makan siangnya dulu.”
Ricky menatap bingung pada Sheila sedangkan gadis itu mematung tak tahu apa yang harus ia lakukan. Wajahnya memerah menahan amarah yang sudah memenuhi rongga dadanya namun tak mungkin ia berteriak marah ditengah orang banyak. Dengan tatapan membunuhnya, Sheila menatap Abimana namun yang ditatap justru terlihat santai. Tak ingin memperkeruh suasana, Ricky memilih meninggalkan keduanya.
“Lain kali kita lanjutkan ,,, nomormu masih yang dulu kan ?” Tanya Sheila setelah berhasil meraih kembali kesadarannya.
“Tentu saja belum ada yang berubah." Balas Ricky tersenyum.
"Mari pak ,,,” Lanjut Ricky sopan. Banyak hal yang membuat Ricky bingung dan ia harus menanyakannya langsung pada Sheila.
Melihat aksi sang putra membuat pak Kuncoro dan Kalisha terkikik geli. Sedangkan mata bulat belo milik Sheila semakin membesar menatap nyalang Abimana. Kelakuan pria itu tak dapat ia maafkan, ditengah orang banyak sudah berani merangkulnya.
“Jangan kurang ajar !! Diluar sana kamu bebas melakukannya dengan siapapun tapi bukan denganku !!” Sarkas Sheila emosi lalu meninggalkan Abimana yang berdiri kaku dengan begitu saja.
Sheila yang ia kenal dulu kini telah berubah. Abimana seolah melihat orang asing pada diri Sheila. Gadis manis yang selalu memberinya aura positif kini berubah datar dan tajam dalam berkata-kata. Abimana merasa bertemu dengan orang lain. Banyak perubahan yang terjadi pada diri pujaan hatinya selama enam tahun tak bertamu.
‘Aku harus berjuang mulai dari awal agar bisa menggapai rasa yang masih tersisa dalam hati gadis itu.’ Batin Abimana menatap punggung wanitanya.
Abimana masih teguh dengan keyakinannya jika gadis yang ia cintai masih memiliki rasa untuknya dan akan menjadi ibu untuk anak-anaknya kelak.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sasa Al Khansa 💞💞
luka membuat seseorang berubah.. apalagi terhadap orang yang membuat lukanya..
2022-10-17
0
Zainab ddi
Abi sebenarnya cinta Sheila padamu masih ada jadi terus berjuang biar dia luluh lg dia cuma kecewa aja jadi harus lebih sabar dan semangat terus untuk mendekati nya
2022-10-16
0
Elisetiadi
sabar abi sabar lanjutkan aksimu
2022-10-16
0