Kepergok Risa 2

"Sekarang Mas sembunyi dulu, sebelum Mbak Risa melihatmu. Kumohon, Mas!" bisik Mona dengan wajah cemas.

"Oke-oke!" Arga mendengus kesal kemudian turun dari ranjang Mona.

Mona menghidupkan lampu tidur remang-remang miliknya dan mengenakan jubah tidur. Sementara Arga meraih pakaian serta sepatu miliknya kemudian bersembunyi di dalam kamar mandi.

"Mona! Mbak tahu kamu belum tidur. Sekarang buka pintunya sebelum Mbak bikin keributan dengan berteriak di sini!" geram Risa yang sudah tidak sabar menghadapi kelakuan adiknya itu.

"Iya, Mbak sebentar!" balas Mona dari dalam kamar.

Setelah memastikan bahwa Arga sudah bersembunyi, Mona pun bergegas membuka pintu karena Risa terus menggedor-gedornya dengan kasar.

Ceklek!

"Ada apa sih, Mbak! Ini kan sudah larut malam. Kenapa Mbak malam teriak-teriak begitu?" kesal Mona.

Namun, Risa tidak mempedulikan omongan adiknya itu. Ia melengos masuk ke dalam kamar Mona kemudian menggeledahnya bak seorang polisi.

"Mana laki-laki itu?" geram Risa.

Risa berjongkok kemudian mengintip di bawah kolong ranjang Mona. Namun, tidak ada sesiapa di situ. Bukan hanya itu, ia juga membuka dan menggeledah isi lemari pakaian yang ada di dalam ruangan itu untuk mencari sosok lelaki yang sudah masuk ke dalam rumahnya tanpa izin.

"Mbak mencari siapa, sih? Laki-laki mana?!" balas Mona tidak mau kalah.

Risa yang sudah tidak bisa menahan emosinya, berdiri tepat di hadapan Mona. Ia menatap adiknya itu dengan begitu serius.

"Laki-laki mana, katamu?"

Risa menarik kasar jubah tidur yang dikenakan oleh Mona hingga jubah itu melorot dan memperlihatkan kemolekan tubuh polos adiknya itu.

"Aku mencari sosok lelaki yang sudah menemanimu. Yang sudah menyentuh tubuh polosmu ini, Mona!" geram Risa sambil menunjuk tubuh molek dan seksi yang terpampang jelas di matanya.

Mona terisak. Ia meriah jubah tidur yang sudah diambil oleh Risa kemudian mengenakannya kembali.

"Tidak ada siapa pun di sini, Mbak," lirih Mona tanpa berani menatap kedua bola mata Risa yang kini melotot kepadanya.

Risa menarik kasar tangan Mona dan mendorongnya hingga gadis itu terduduk di tepian ranjang besi yang sudah acak-acakan.

"Tidak ada siapa pun katamu? Heh, Mona! Ini sudah kedua kalinya Mbak dengar suara ranjangmu berderit dan bukan hanya itu, Mbak juga dengar suara dessahanmu! Apa kamu pikir Mbak ini tuli, ha? Sekarang katakan pada Mbak, di mana kamu menyembunyikan lelaki itu?"

Kedua netra Risa kini tertuju pada kamar mandi. Satu-satunya ruangan yang belum ia periksa. Risa bergerak dengan cepat menuju kamar mandi. Sementara Mona yang sudah ketakutan setengah mati, segera mengikuti langkah Risa dan menahan kakaknya itu agar tidak masuk ke dalam ruangan sempit tersebut.

"Mbak, percayalah padaku. Tidak ada siapa pun di sini, hanya aku dan aku saja!" Mona memelas, mencoba mengiba kepada Risa yang sudah naik darah.

"Jika benar tidak ada siapa pun di sini, lalu bisakah kamu tunjukkan apa yang sudah kamu lakukan hingga kamu sampai bug*l dan mendesah hebat seperti itu?"

Mona menarik pelan tangan Risa dan membawanya kembali ke samping tempat tidur. Ia membuka laci nakas yang terletak di samping ranjang dan meraih sesuatu di dalamnya.

"Aku menggunakan ini, Mbak."

Mona menyerahkan sebuah alat getar kesayangannya. Alat yang selama ini selalu setia menemani ketika ia merasa kesepian dan butuh belaian dari seorang lelaki.

Risa meraih benda itu kemudian memperhatikannya. Ia tidak tahu benda apa itu dan apa pula fungsinya. Risa bahkan baru pertama kali melihat serta menyentuh benda itu.

"Benda apa ini dan apa fungsinya?" tanya Risa sambil menatap serius wajah Mona yang tertunduk lesu dengan pundak bergetar.

"I-itu alat getar, Mbak. Alat bantu se**," jawab Mona.

Mendengar penjelasan dari adiknya itu, tangan Risa refleks melayang dan mendarat ke pipi mulus Mona.

Plakkk!

"Ampun, Mbak!" Mona refleks memeluk tubuh Risa dan menangis di sana.

"Apa kamu sudah gila, Mona? Kamu itu masih gadis dan kenapa kamu malah menggunakan barang-barang seperti ini?" Risa benar-benar syok setelah mengetahui kelakuan Mona yang sebenarnya.

"Ya, Tuhan! Apa yang akan dikatakan oleh ayah dan ibu jika tahu bagaimana kelakuanmu ini? Mereka pasti malu karena sudah memiliki seorang anak yang kelakuannya persis seperti wanita ...." Tiba-tiba Risa terdiam. Ia tidak ingin meneruskan kata-kata kasarnya. Ia hanya bisa menitikkan air mata kekesalan setelah tahu bagaimana kelakuan adik perempuannya itu.

"Maafkan aku, Mbak. Aku berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi."

Risa mendorong Mona yang masih memeluk tubuhnya. "Kenakan kembali pakaianmu, Mona. Aku jijik melihatnya," titah Risa.

"Ba-baik," jawab Mona dengan terbata-bata.

Sementara Mona mengenakan kembali pakaiannya, Risa kembali menghampiri kamar mandi dan membuka pintunya. Ia melongokkan kepala ke dalam ruangan sempit itu dan tidak menemukan siapa pun di sana. Karena tidak ada yang mencurigakan di ruangan itu, Risa pun kembali menghampiri Mona.

Mona menghembuskan napas lega karena Risa tidak memeriksa ruangan itu secara seksama. "Biarlah aku kelihatan menjijikkan di mata Mbak Risa karena ketahuan memiliki alat getar itu daripada harus ketahuan berselingkuh dengan suaminya. Bisa mati aku," gumam Mona dalam hati.

"Besok kita harus membicarakan masalah ini bersama Mas Arga. Aku ingin kamu kembali ke rumah ibu. Dari pada tinggal di sini dan akhirnya hanya akan membuatmu semakin liar saja," tegas Risa.

"Tapi, Mbak!" Mona tampak protes. Namun, Risa tidak peduli. Ia berjalan keluar dari kamar itu dengan membawa serta alat getar milik Mona.

Mona mendengus kesal karena Risa berencana mengusirnya dari rumah itu. Jika ia pergi, itu artinya ia tidak bisa bertemu dengan Arga tiap waktu.

"Ah, Mbak Risa benar-benar tidak asik!" kesalnya.

...***...

Terpopuler

Comments

Neneng cinta

Neneng cinta

Adik ipar sm k2 ipar sama az,,😡

2023-05-14

0

Cintari Ridodo

Cintari Ridodo

masih mode bego dan o,on skip skip

2023-03-03

1

Nicky Nick

Nicky Nick

risa risa peka sdkt kek....ulah suamimu tuh

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Mona
2 Makan Malam Bersama Mona
3 Aktivitas Mona
4 Tisu Di Sudut Bibir
5 Curhatan Arga
6 Pesona Sang Adik Ipar
7 Arga Cemburu
8 Aroma Minuman Memabukkan
9 Tawaran Menggiurkan
10 Bersama Mona
11 Risa Terbangun
12 Mona Berkilah
13 Aku Tak Menginginkannya!
14 Kepergok Bi Surti
15 Kekesalan Risa
16 Firasat Risa
17 Obat Tidur
18 Rencana Berhasil
19 Kepergok Risa
20 Kepergok Risa 2
21 Perdebatan Risa Dan Arga
22 Permohonan Maaf
23 Mona Kecewa
24 Penolakan Arga
25 Uang Bulanan
26 Hamil
27 Mona Risau
28 Pengakuan Mona
29 Pengakuan Mona 2
30 Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31 Risa Tahu
32 Membuntuti Mona
33 Penuturan Bu RT Dan Dokter
34 Perjalanan Arga Dan Mona
35 Sakit Perut
36 Perdebatan
37 Kemarahan Pak Abdi
38 Permintaan Arga
39 Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40 Keputusan Yang Sangat Berat
41 Lelaki Masa Lalu
42 Arga Kesal
43 Perdebatan Arga Dan Risa
44 Talak
45 Pulang
46 Pengakuan Mona
47 Pergi
48 Bertemu Teman Baru
49 Memulai Hari
50 Serempet
51 Berobat
52 Pernikahan Arga dan Mona
53 Arga Vs Mona
54 Kekesalan Mona
55 Pekerjaan Baru
56 Kepergok
57 Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58 Ponsel Arga
59 Kembali Barang-Barang Itu
60 Cucu Oma
61 Ayden Penasaran
62 Rachel dan Risa
63 Pemeriksaan Kandungan
64 Tidak Berkembang
65 Renatta
66 Bayi Lily
67 Curhatan Risa
68 Ayden dan Risa
69 Pernyataan Ayden
70 Kecewaan Renatta
71 Keputusan Ayden
72 Keputusan Ayden 2
73 Penolakan Mommy
74 Derita Mona
75 Menikahlah Denganku
76 Kabar Baik Dari Oma
77 Menemui Mommy Tiya
78 Menemui Mommy 2
79 Berbincang Bersama Mommy
80 Restu Mommy
81 kecemburuan Arga
82 Arga Marah
83 Arga Mabuk
84 Mona Kecewa
85 Perseteruan Mona Dan Nella
86 Derita Mona
87 Surat Panggilan Dari Pengadilan
88 Sidang Perceraian
89 Nella Sakit
90 Kecelakaan
91 Menemui Pak Abdi Lagi
92 Penjelasan Pak Abdi
93 Kondisi Arga
94 Panti Asuhan
95 Pertemuan Dengan Bu Ara
96 Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97 Penjelasan Bu Ara
98 Moment Penuh Haru
99 Arga Syok
100 Penyesalan Arga
101 Hari Pernikahan
102 Risa Dan Ayden
103 Kedatangan Mona
104 Mona Melahirkan
105 Simpanan Janda Kaya
106 Happy Ending
107 Gadis Kaki Palsu
108 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kedatangan Mona
2
Makan Malam Bersama Mona
3
Aktivitas Mona
4
Tisu Di Sudut Bibir
5
Curhatan Arga
6
Pesona Sang Adik Ipar
7
Arga Cemburu
8
Aroma Minuman Memabukkan
9
Tawaran Menggiurkan
10
Bersama Mona
11
Risa Terbangun
12
Mona Berkilah
13
Aku Tak Menginginkannya!
14
Kepergok Bi Surti
15
Kekesalan Risa
16
Firasat Risa
17
Obat Tidur
18
Rencana Berhasil
19
Kepergok Risa
20
Kepergok Risa 2
21
Perdebatan Risa Dan Arga
22
Permohonan Maaf
23
Mona Kecewa
24
Penolakan Arga
25
Uang Bulanan
26
Hamil
27
Mona Risau
28
Pengakuan Mona
29
Pengakuan Mona 2
30
Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31
Risa Tahu
32
Membuntuti Mona
33
Penuturan Bu RT Dan Dokter
34
Perjalanan Arga Dan Mona
35
Sakit Perut
36
Perdebatan
37
Kemarahan Pak Abdi
38
Permintaan Arga
39
Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40
Keputusan Yang Sangat Berat
41
Lelaki Masa Lalu
42
Arga Kesal
43
Perdebatan Arga Dan Risa
44
Talak
45
Pulang
46
Pengakuan Mona
47
Pergi
48
Bertemu Teman Baru
49
Memulai Hari
50
Serempet
51
Berobat
52
Pernikahan Arga dan Mona
53
Arga Vs Mona
54
Kekesalan Mona
55
Pekerjaan Baru
56
Kepergok
57
Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58
Ponsel Arga
59
Kembali Barang-Barang Itu
60
Cucu Oma
61
Ayden Penasaran
62
Rachel dan Risa
63
Pemeriksaan Kandungan
64
Tidak Berkembang
65
Renatta
66
Bayi Lily
67
Curhatan Risa
68
Ayden dan Risa
69
Pernyataan Ayden
70
Kecewaan Renatta
71
Keputusan Ayden
72
Keputusan Ayden 2
73
Penolakan Mommy
74
Derita Mona
75
Menikahlah Denganku
76
Kabar Baik Dari Oma
77
Menemui Mommy Tiya
78
Menemui Mommy 2
79
Berbincang Bersama Mommy
80
Restu Mommy
81
kecemburuan Arga
82
Arga Marah
83
Arga Mabuk
84
Mona Kecewa
85
Perseteruan Mona Dan Nella
86
Derita Mona
87
Surat Panggilan Dari Pengadilan
88
Sidang Perceraian
89
Nella Sakit
90
Kecelakaan
91
Menemui Pak Abdi Lagi
92
Penjelasan Pak Abdi
93
Kondisi Arga
94
Panti Asuhan
95
Pertemuan Dengan Bu Ara
96
Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97
Penjelasan Bu Ara
98
Moment Penuh Haru
99
Arga Syok
100
Penyesalan Arga
101
Hari Pernikahan
102
Risa Dan Ayden
103
Kedatangan Mona
104
Mona Melahirkan
105
Simpanan Janda Kaya
106
Happy Ending
107
Gadis Kaki Palsu
108
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!