Firasat Risa

Risa duduk di tepian ranjang sambil memperhatikan Arga yang sedang mengeringkan rambutnya. Arga tampak lebih segar setelah bergumul di kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

"Mas," sapa Risa.

"Hmmm," sahut Arga yang masih asik menggosokkan handuk ke kepalanya.

"Mas, aku ingin bicara soal Mona," lirih Risa dengan raut wajah sendu.

Mendengar nama Mona disebutkan, Arga refleks menoleh dan menatap Risa dengan alis yang berkerut.

"Mona? Ada apa dengan Mona?" tanya Arga dengan heran.

"Duduklah dulu, Mas. Biar ngobrolnya enak." Risa menepuk ruang kosong yang ada di sampingnya.

Arga pun mendekat kemudian duduk di samping Risa. "Memangnya ada apa, Ris?"

"Begini, Mas. Kemarin malam aku mendengar suara aneh dari dalam kamar Mona."

Belum habis Risa berkata-kata, Arga sudah tampak syok. Dadanya berdebar-debar tak karuan dan matanya membulat menatap Risa.

"Suara aneh? Maksudmu?"

"Suara derit ranjang ketika digerakkan dengan hebat. Aku tidak tahu apa yang dilakukan oleh Mona di dalam kamarnya. Yang pasti saat ini aku sangat khawatir. Aku takut Mona membawa laki-laki masuk ke kamarnya tanpa sepengetahuan kita, Mas," lanjut Risa dengan wajah cemas menatap Arga.

"Ah, itu tidak mungkin, Ris! Mana mungkin Mona berani melakukan hal seperti itu? Di rumah kita lagi," sahut Arga, seolah-olah tidak tahu apa pun tentang Mona.

"Serius, Mas. Bahkan tadi sore aku melihat beberapa tanda merah di lehernya dan aku yakin itu pasti ulah kekasihnya. Apa sebaiknya Mona aku kembalikan saja ke rumah ibu, Mas?" tanya Risa sambil menatap wajah Arga dengan seksama.

Arga menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak-tidak! Aku tidak setuju. Biarlah Mona di sini. Bukankah kedatangan Mona ke rumah ini atas perintah dari ibu untuk membantumu merawat Lily. Lah, terus kenapa kamu malah ingin mengembalikan adikmu kepada mereka lagi?" tolak Arga dengan tegas.

"Tapi Mas, bagaimana jika firasatku soal Mona itu benar? Bagaimana jika Mona benar-benar menyembunyikan kekasihnya di dalam kamar kemudian mereka berzina di dalam sana? Bukan hanya ayah dan ibu yang akan malu, kita pun akan merasa malu karena sudah tidak becus menjaga Mona," jelas Risa.

"Ah, sudahlah. Aku tidak ingin membahas masalah ini, Risa. Aku rasa kekhawatiranmu terlalu berlebihan. Sama adikmu sendiri kamu tidak percaya, apa lagi sama orang lain," kesal Arga sembari bangkit dari posisi duduknya.

"Tapi, Mas—"

"Sudah, cukup! Aku tidak ingin kamu membahas masalah ini lagi. Ini benar-benar tidak penting," sela Arga dengan wajah kesal. Ia menghampiri pintu lemari pakaiannya kemudian memilih baju apa yang akan ia kenakan setelah ini.

"Mungkin bagimu ini tidak terlalu penting, Mas. Karena Mona hanyalah adik iparmu. Sementara bagiku, ini sangatlah penting sebab Mona adalah adikku," lirih Risa.

Arga menoleh ke arah Risa sebentar kemudian kembali fokus pada deretan kemeja miliknya yang menggantung di dalam lemari pakaian tersebut.

Arga meraih kemeja berlengan panjang berwarna hitam kesayangannya. Ia mengenakan kemeja tersebut dan memadukannya dengan celana jeans berwarna biru malam.

Risa tampak heran melihat pakaian yang dikenakan oleh Arga saat itu. "Mas. Mas mau ke mana dengan pakaian yang seperti itu?"

"Temanku mengadakan acara selamatan di kediaman barunya. Sebenarnya dia minta aku untuk mengajakmu serta, tapi sepertinya aku tidak bisa mengajakmu bersamaku. Lily tidak mungkin ditinggal sendirian dan tidak mungkin pula diajak jalan-jalan bersama kita. Jadi, mau tidak mau aku harus pergi sendirian," jelas Arga sambil membenarkan kerah kemejanya.

Risa terdiam dan tatapannya masih tertuju pada Arga yang terlihat jauh lebih keren dari biasanya. Sementara lelaki itu tampak tidak peduli. Ia tengah sibuk merapikan tatanan rambutnya sambil menatap lekat bayangannya di dalam cermin. Tak lupa, Arga juga menyemprotkan parfum mahal beraroma maskulin kesayangannya ke leher serta beberapa bagian tubuhnya.

"Sudah, aku harus berangkat sekarang." Arga meraih jam tangan mahal miliknya kemudian memasangkan ke pergelangan tangannya.

"Jam berapa kamu akan balik, Mas?" tanya Risa.

"Entahlah. Tapi kamu tidak perlu menungguku karena aku akan membawa kunci sendiri," jawab Arga.

Risa membuang napas panjang. "Baiklah."

Arga segera melangkah keluar dari kamar utama dan diikuti oleh Risa dari belakang hingga mereka tiba di teras depan.

"Hati-hati di jalan ya, Mas." Risa meraih tangan Arga kemudian menciumnya.

"Ya," jawab Arga singkat.

Tepat di saat itu, Mona tiba di sana dan sempat berpapasan dengan Arga. Ia tersenyum sambil mengangguk pelan kepada lelaki itu. Namun, Arga tampak acuh dan terus melangkah kemudian memasuki mobilnya.

Mona menghampiri Risa dan berdiri di samping Kakaknya itu. "Mas Arga mau ke mana, Mbak?" tanya Mona tampak berbasa-basi.

"Ada acara selamatan di rumah salah satu teman kerjanya," jawab Risa sambil terus memperhatikan Arga yang kini sedang memutar balik mobilnya agar bisa keluar dari pekarangan rumah mereka.

"Kenapa Mbak tidak ikut?" tanya Mona sambil menatap wajah Risa.

"Mas Arga tidak mungkin mengajakku. Lily tidak mungkin ditinggal sendirian di sini dan tidak mungkin pula kami ajak jalan-jalan."

"Lah, memangnya kenapa? Kalian 'kan pake mobil dan Lily pasti aman." Mona mencoba meyakinkan.

Risa tersenyum tipis. "Lily masih terlalu kecil buat diajak jalan, Mona."

Risa memperhatikan sebuah kantong kresek berwarna hitam yang tengah dipegang Mona. "Apa itu, Mona?"

"Cilok. Mbak mau?" Mona memperlihatkan isi kantong kresek itu.

Risa menggelengkan kepalanya. "Tidak. Terima kasih."

...***...

Terpopuler

Comments

Yusni Ali

Yusni Ali

Semoga kebusukan mereka cepat ketahuan

2023-03-15

0

🌼 Pisces Boy's 🦋

🌼 Pisces Boy's 🦋

kasihan kamu Risa dibohongi suami dan adikmu

2023-02-14

1

Lots Sweet

Lots Sweet

tega banget Suami dan adiknya 🥺

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Mona
2 Makan Malam Bersama Mona
3 Aktivitas Mona
4 Tisu Di Sudut Bibir
5 Curhatan Arga
6 Pesona Sang Adik Ipar
7 Arga Cemburu
8 Aroma Minuman Memabukkan
9 Tawaran Menggiurkan
10 Bersama Mona
11 Risa Terbangun
12 Mona Berkilah
13 Aku Tak Menginginkannya!
14 Kepergok Bi Surti
15 Kekesalan Risa
16 Firasat Risa
17 Obat Tidur
18 Rencana Berhasil
19 Kepergok Risa
20 Kepergok Risa 2
21 Perdebatan Risa Dan Arga
22 Permohonan Maaf
23 Mona Kecewa
24 Penolakan Arga
25 Uang Bulanan
26 Hamil
27 Mona Risau
28 Pengakuan Mona
29 Pengakuan Mona 2
30 Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31 Risa Tahu
32 Membuntuti Mona
33 Penuturan Bu RT Dan Dokter
34 Perjalanan Arga Dan Mona
35 Sakit Perut
36 Perdebatan
37 Kemarahan Pak Abdi
38 Permintaan Arga
39 Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40 Keputusan Yang Sangat Berat
41 Lelaki Masa Lalu
42 Arga Kesal
43 Perdebatan Arga Dan Risa
44 Talak
45 Pulang
46 Pengakuan Mona
47 Pergi
48 Bertemu Teman Baru
49 Memulai Hari
50 Serempet
51 Berobat
52 Pernikahan Arga dan Mona
53 Arga Vs Mona
54 Kekesalan Mona
55 Pekerjaan Baru
56 Kepergok
57 Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58 Ponsel Arga
59 Kembali Barang-Barang Itu
60 Cucu Oma
61 Ayden Penasaran
62 Rachel dan Risa
63 Pemeriksaan Kandungan
64 Tidak Berkembang
65 Renatta
66 Bayi Lily
67 Curhatan Risa
68 Ayden dan Risa
69 Pernyataan Ayden
70 Kecewaan Renatta
71 Keputusan Ayden
72 Keputusan Ayden 2
73 Penolakan Mommy
74 Derita Mona
75 Menikahlah Denganku
76 Kabar Baik Dari Oma
77 Menemui Mommy Tiya
78 Menemui Mommy 2
79 Berbincang Bersama Mommy
80 Restu Mommy
81 kecemburuan Arga
82 Arga Marah
83 Arga Mabuk
84 Mona Kecewa
85 Perseteruan Mona Dan Nella
86 Derita Mona
87 Surat Panggilan Dari Pengadilan
88 Sidang Perceraian
89 Nella Sakit
90 Kecelakaan
91 Menemui Pak Abdi Lagi
92 Penjelasan Pak Abdi
93 Kondisi Arga
94 Panti Asuhan
95 Pertemuan Dengan Bu Ara
96 Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97 Penjelasan Bu Ara
98 Moment Penuh Haru
99 Arga Syok
100 Penyesalan Arga
101 Hari Pernikahan
102 Risa Dan Ayden
103 Kedatangan Mona
104 Mona Melahirkan
105 Simpanan Janda Kaya
106 Happy Ending
107 Gadis Kaki Palsu
108 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kedatangan Mona
2
Makan Malam Bersama Mona
3
Aktivitas Mona
4
Tisu Di Sudut Bibir
5
Curhatan Arga
6
Pesona Sang Adik Ipar
7
Arga Cemburu
8
Aroma Minuman Memabukkan
9
Tawaran Menggiurkan
10
Bersama Mona
11
Risa Terbangun
12
Mona Berkilah
13
Aku Tak Menginginkannya!
14
Kepergok Bi Surti
15
Kekesalan Risa
16
Firasat Risa
17
Obat Tidur
18
Rencana Berhasil
19
Kepergok Risa
20
Kepergok Risa 2
21
Perdebatan Risa Dan Arga
22
Permohonan Maaf
23
Mona Kecewa
24
Penolakan Arga
25
Uang Bulanan
26
Hamil
27
Mona Risau
28
Pengakuan Mona
29
Pengakuan Mona 2
30
Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31
Risa Tahu
32
Membuntuti Mona
33
Penuturan Bu RT Dan Dokter
34
Perjalanan Arga Dan Mona
35
Sakit Perut
36
Perdebatan
37
Kemarahan Pak Abdi
38
Permintaan Arga
39
Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40
Keputusan Yang Sangat Berat
41
Lelaki Masa Lalu
42
Arga Kesal
43
Perdebatan Arga Dan Risa
44
Talak
45
Pulang
46
Pengakuan Mona
47
Pergi
48
Bertemu Teman Baru
49
Memulai Hari
50
Serempet
51
Berobat
52
Pernikahan Arga dan Mona
53
Arga Vs Mona
54
Kekesalan Mona
55
Pekerjaan Baru
56
Kepergok
57
Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58
Ponsel Arga
59
Kembali Barang-Barang Itu
60
Cucu Oma
61
Ayden Penasaran
62
Rachel dan Risa
63
Pemeriksaan Kandungan
64
Tidak Berkembang
65
Renatta
66
Bayi Lily
67
Curhatan Risa
68
Ayden dan Risa
69
Pernyataan Ayden
70
Kecewaan Renatta
71
Keputusan Ayden
72
Keputusan Ayden 2
73
Penolakan Mommy
74
Derita Mona
75
Menikahlah Denganku
76
Kabar Baik Dari Oma
77
Menemui Mommy Tiya
78
Menemui Mommy 2
79
Berbincang Bersama Mommy
80
Restu Mommy
81
kecemburuan Arga
82
Arga Marah
83
Arga Mabuk
84
Mona Kecewa
85
Perseteruan Mona Dan Nella
86
Derita Mona
87
Surat Panggilan Dari Pengadilan
88
Sidang Perceraian
89
Nella Sakit
90
Kecelakaan
91
Menemui Pak Abdi Lagi
92
Penjelasan Pak Abdi
93
Kondisi Arga
94
Panti Asuhan
95
Pertemuan Dengan Bu Ara
96
Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97
Penjelasan Bu Ara
98
Moment Penuh Haru
99
Arga Syok
100
Penyesalan Arga
101
Hari Pernikahan
102
Risa Dan Ayden
103
Kedatangan Mona
104
Mona Melahirkan
105
Simpanan Janda Kaya
106
Happy Ending
107
Gadis Kaki Palsu
108
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!