Aku Tak Menginginkannya!

Pagi-pagi sekali Risa sudah disibukkan dengan kegiatan barunya. Sebagai ibu baru dengan bayi yang baru berusia satu minggu lebih. Dengan begitu sabar, Risa menemani bayi Lily yang bangun lebih awal dari yang lain. Walaupun matanya masih terasa berat, tetapi Risa tidak mengeluh dan tetap menikmati setiap momen indahnya bersama Lily.

Di saat Risa masih asik bercengkrama dengan si kecil, tiba-tiba Arga terbangun. Tubuh kekarnya menggeliat dan melirik ke arah Risa yang kini menatapnya dengan wajah lelah.

"Kenapa pagi-pagi begini Lily sudah dibangunkan?" celetuk Arga sembari duduk di tepian tempat tidur sambil mengusap wajahnya.

"Loh. Bukan sengaja dibangunin, Mas. Memang sudah kebiasaan Lily bangun pagi-pagi begini. Mas saja yang tidak pernah memperhatikannya," jawab Risa sambil mengerucutkan bibirnya.

Arga kembali menoleh ke arah Risa dan Lily, tetapi hanya beberapa detik saja dan ia pun kembali berpaling. "Ah, sebaiknya aku mandi saja," gumam Arga yang kemudian bangkit dari posisi duduknya.

"Ehm, Mas!" panggil Risa sebelum Arga melangkah pergi.

"Hmmm!"

"Bisakah Mas membantuku menjaga Lily sebentar? Sebentar saja, Mas. Aku ingin mandi dan membersihkan diriku," ucap Risa sambil tersenyum kecut menatap kedua netra Arga yang kini tampak tak bersahabat itu.

"Aku ini mau kerja, Ris. Sementara kamu tidak ada yang dikerjakan. Hanya menjaga Lily saja. Nanti setelah Lily tidur, baru kamu mandi. Lagi pula mau mandi, mau enggak, kamu itu tetap sama saja, kucel!" sahut Arga dengan kasar sambil melenggang pergi menuju kamar mandi.

"Ya ampun, Mas Arga!" Risa mengelus dada dan memperhatikan punggung Arga yang kini menghilang dari balik pintu kamar mandi. Wajahnya tampak sedih dan jawaban Arga barusan benar-benar membuat ia sakit hati.

Beberapa menit kemudian.

Arga keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang terlihat lebih segar. Wangi sabun mandi yang menempel di kulitnya, tercium hingga ke segenap sudut kamar utama.

Risa menatap Arga dengan wajah sendu. Ia yang masih merasa sakit hati dengan ucapan suaminya itu, memutuskan untuk membuka suaranya kembali.

"Mas Arga. Sebenarnya Mas itu sayang tidak sih, sama Lily? Sejak Lily berada di dalam kandunganku hingga sekarang, Mas tidak pernah memberikan perhatian lebih kepadanya. Padahal Mas tahu, Lily adalah darah dagingmu sendiri," ucap Risa dengan mata yang tampak berkaca-kaca.

Cairan bening itu mulai menggenang di pelupuk mata Risa. Namun, sebisa mungkin ia coba menahannya agar tidak jatuh sebab sudah terlalu sering air mata itu mengalir hanya karena persoalan yang sama.

Raut wajah Arga langsung berubah. Ia tampak kesal ketika Risa mempertanyakan masalah itu. Arga membuang napas kasar kemudian menatap wanita itu dengan seksama.

"Bukankah kamu sudah tahu apa alasanku bersikap seperti ini. Bahkan aku sudah sering mewanti-wanti kamu sebelum mengandung anak itu. Aku belum siap punya anak, Ris! Aku masih ingin menikmati waktu kita bersama tanpa adanya seorang anak!" geram Arga dengan mata membola.

Bibir Risa bergetar dan cairan bening itu akhirnya tumpah.

"Tapi, Mas. Biar bagaimanapun Lily adalah rejeki yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Setidaknya terimalah kehadirannya," lirih Risa.

Arga berbalik menghadap lemari pakaian. Ia meraih kemeja serta celana kerjanya sambil menggerutu. "Hhh, kamunya saja yang bodoh! Kenapa juga sampai kebobolan!"

"Ya ampun, Mas!" Risa memegang dadanya yang terasa begitu sakit setelah mendengar jawaban dari Arga.

"Ingat ya, Ris! Jangan pernah ungkit masalah ini lagi. Lagi pula aku sudah mencoba untuk menerima kehadiran Lily di tengah-tengah kita walaupun sebenarnya aku sama sekali tidak menginginkannya. Jika aku mau, aku bisa saja meminta seseorang untuk merawatnya, tapi aku tidak melakukannya. Karena apa? Karena aku masih punya hati untuk anak ini. Jadi, jangan pernah minta yang lebih dari itu dariku. Syukur-syukur aku masih bertanggungjawab dengan membiayai semua kebutuhannya," sahut Arga panjang lebar sambil mengenakan kemejanya.

Risa hanya bisa tertunduk lesu menghadap lantai. Kadang-kadang ia pun merasa bersalah atas kehadiran Lily di antara mereka. Seandainya saja dulu ia tidak lupa jadwalnya ber-KB, mungkin Lily tidak akan mungkin hadir di kehidupannya.

Beberapa menit kemudian.

Arga keluar dari kamar utama dengan tergesa-gesa tanpa berkata sepatah pun kepada Risa. Ia melengos begitu saja dan berjalan menuju dapur, di mana Bi Surti sudah mempersiapkan sarapan untuknya.

"Bi, panggil Mona," titah Arga sembari menarik sebuah kursi dan duduk di sana lalu menghirup secangkir teh hangat yang sudah di siapkan oleh Bi Surti sebelumnya.

"Baik, Tuan." Bi Surti bergegas menghentikan pekerjaannya kemudian melenggang menuju kamar Arga.

Setibanya di sana, Bi Surti segera mengetuk pintu kamar Mona.

"Non Mona, sarapan sudah siap," panggil Bi Surti.

"Ah, ya. Tunggu sebentar, Bi. Aku akan segera menyusul ke sana," jawab Mona dari dalam kamar.

"Baik, Non."

Sementara Bi Surti kembali ke dapur, Mona bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci wajah bantalnya. Ya, Mona baru saja terbangun dari tidurnya. Mata gadis itu masih mengantuk dan tubuhnya masih terasa lelah karena permainan panasnya bersama Arga tadi malam.

Mona berjalan menuju westafel kemudian mencuci wajahnya. Ia menatap bayangannya di cermin sambil tersenyum.

"Ah, aku benar-benar tidak menyangka akhirnya Mas Arga luluh juga sama aku. Mana Mas Arga kuat banget lagi. Ehm, dijamin aku akan terpuaskan terus olehnya," gumam Mona.

...***...

Terpopuler

Comments

Utinya AL Ghifari

Utinya AL Ghifari

kasihan Tisa dan Lily

2023-10-18

0

Al Vi a

Al Vi a

astagfirullah.. dasarnya dia bukan pria baik baik

2023-08-03

0

Afika Simaremare

Afika Simaremare

buset kok ada seorang suami tidak mengiginkan anak

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Mona
2 Makan Malam Bersama Mona
3 Aktivitas Mona
4 Tisu Di Sudut Bibir
5 Curhatan Arga
6 Pesona Sang Adik Ipar
7 Arga Cemburu
8 Aroma Minuman Memabukkan
9 Tawaran Menggiurkan
10 Bersama Mona
11 Risa Terbangun
12 Mona Berkilah
13 Aku Tak Menginginkannya!
14 Kepergok Bi Surti
15 Kekesalan Risa
16 Firasat Risa
17 Obat Tidur
18 Rencana Berhasil
19 Kepergok Risa
20 Kepergok Risa 2
21 Perdebatan Risa Dan Arga
22 Permohonan Maaf
23 Mona Kecewa
24 Penolakan Arga
25 Uang Bulanan
26 Hamil
27 Mona Risau
28 Pengakuan Mona
29 Pengakuan Mona 2
30 Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31 Risa Tahu
32 Membuntuti Mona
33 Penuturan Bu RT Dan Dokter
34 Perjalanan Arga Dan Mona
35 Sakit Perut
36 Perdebatan
37 Kemarahan Pak Abdi
38 Permintaan Arga
39 Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40 Keputusan Yang Sangat Berat
41 Lelaki Masa Lalu
42 Arga Kesal
43 Perdebatan Arga Dan Risa
44 Talak
45 Pulang
46 Pengakuan Mona
47 Pergi
48 Bertemu Teman Baru
49 Memulai Hari
50 Serempet
51 Berobat
52 Pernikahan Arga dan Mona
53 Arga Vs Mona
54 Kekesalan Mona
55 Pekerjaan Baru
56 Kepergok
57 Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58 Ponsel Arga
59 Kembali Barang-Barang Itu
60 Cucu Oma
61 Ayden Penasaran
62 Rachel dan Risa
63 Pemeriksaan Kandungan
64 Tidak Berkembang
65 Renatta
66 Bayi Lily
67 Curhatan Risa
68 Ayden dan Risa
69 Pernyataan Ayden
70 Kecewaan Renatta
71 Keputusan Ayden
72 Keputusan Ayden 2
73 Penolakan Mommy
74 Derita Mona
75 Menikahlah Denganku
76 Kabar Baik Dari Oma
77 Menemui Mommy Tiya
78 Menemui Mommy 2
79 Berbincang Bersama Mommy
80 Restu Mommy
81 kecemburuan Arga
82 Arga Marah
83 Arga Mabuk
84 Mona Kecewa
85 Perseteruan Mona Dan Nella
86 Derita Mona
87 Surat Panggilan Dari Pengadilan
88 Sidang Perceraian
89 Nella Sakit
90 Kecelakaan
91 Menemui Pak Abdi Lagi
92 Penjelasan Pak Abdi
93 Kondisi Arga
94 Panti Asuhan
95 Pertemuan Dengan Bu Ara
96 Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97 Penjelasan Bu Ara
98 Moment Penuh Haru
99 Arga Syok
100 Penyesalan Arga
101 Hari Pernikahan
102 Risa Dan Ayden
103 Kedatangan Mona
104 Mona Melahirkan
105 Simpanan Janda Kaya
106 Happy Ending
107 Gadis Kaki Palsu
108 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kedatangan Mona
2
Makan Malam Bersama Mona
3
Aktivitas Mona
4
Tisu Di Sudut Bibir
5
Curhatan Arga
6
Pesona Sang Adik Ipar
7
Arga Cemburu
8
Aroma Minuman Memabukkan
9
Tawaran Menggiurkan
10
Bersama Mona
11
Risa Terbangun
12
Mona Berkilah
13
Aku Tak Menginginkannya!
14
Kepergok Bi Surti
15
Kekesalan Risa
16
Firasat Risa
17
Obat Tidur
18
Rencana Berhasil
19
Kepergok Risa
20
Kepergok Risa 2
21
Perdebatan Risa Dan Arga
22
Permohonan Maaf
23
Mona Kecewa
24
Penolakan Arga
25
Uang Bulanan
26
Hamil
27
Mona Risau
28
Pengakuan Mona
29
Pengakuan Mona 2
30
Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31
Risa Tahu
32
Membuntuti Mona
33
Penuturan Bu RT Dan Dokter
34
Perjalanan Arga Dan Mona
35
Sakit Perut
36
Perdebatan
37
Kemarahan Pak Abdi
38
Permintaan Arga
39
Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40
Keputusan Yang Sangat Berat
41
Lelaki Masa Lalu
42
Arga Kesal
43
Perdebatan Arga Dan Risa
44
Talak
45
Pulang
46
Pengakuan Mona
47
Pergi
48
Bertemu Teman Baru
49
Memulai Hari
50
Serempet
51
Berobat
52
Pernikahan Arga dan Mona
53
Arga Vs Mona
54
Kekesalan Mona
55
Pekerjaan Baru
56
Kepergok
57
Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58
Ponsel Arga
59
Kembali Barang-Barang Itu
60
Cucu Oma
61
Ayden Penasaran
62
Rachel dan Risa
63
Pemeriksaan Kandungan
64
Tidak Berkembang
65
Renatta
66
Bayi Lily
67
Curhatan Risa
68
Ayden dan Risa
69
Pernyataan Ayden
70
Kecewaan Renatta
71
Keputusan Ayden
72
Keputusan Ayden 2
73
Penolakan Mommy
74
Derita Mona
75
Menikahlah Denganku
76
Kabar Baik Dari Oma
77
Menemui Mommy Tiya
78
Menemui Mommy 2
79
Berbincang Bersama Mommy
80
Restu Mommy
81
kecemburuan Arga
82
Arga Marah
83
Arga Mabuk
84
Mona Kecewa
85
Perseteruan Mona Dan Nella
86
Derita Mona
87
Surat Panggilan Dari Pengadilan
88
Sidang Perceraian
89
Nella Sakit
90
Kecelakaan
91
Menemui Pak Abdi Lagi
92
Penjelasan Pak Abdi
93
Kondisi Arga
94
Panti Asuhan
95
Pertemuan Dengan Bu Ara
96
Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97
Penjelasan Bu Ara
98
Moment Penuh Haru
99
Arga Syok
100
Penyesalan Arga
101
Hari Pernikahan
102
Risa Dan Ayden
103
Kedatangan Mona
104
Mona Melahirkan
105
Simpanan Janda Kaya
106
Happy Ending
107
Gadis Kaki Palsu
108
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!