"Mas Arga, maafkan aku. Lagi-lagi aku tidak bisa menemani Mas makan malam. Lily masih betah membuka matanya. Mas tidak apa-apa 'kan kalau makan malam sendirian lagi?" tanya Risa yang duduk di tepian ranjang sambil menggendong si kecil Lily. Ia memperhatikan Arga yang tampak sibuk merapikan rambutnya.
"Ya. Tidak apa-apa," jawab Arga singkat dan jelas.
Setelah merapikan rambutnya, Arga segera berjalan menuju pintu kamar tanpa menoleh sedikit pun kepada Risa. Risa menatap Arga dengan alis yang berkerut. Tidak biasanya Arga memperhatikan penampilannya ketika berada di rumah. Padahal sebelumnya Arga tidak pernah seperti itu. Lelaki itu suka tampil apa adanya jika berada di rumah.
"Mas Arga terlihat aneh atau ini hanya perasaanku saja?" gumam Risa sembari menatap Arga hingga menghilang dari balik pintu kamar mereka.
Sementara Risa tengah bergumul dengan pikirannya sendiri, Arga tiba di ruang makan. Ia duduk di kursinya kemudian meraih sebuah piring kosong.
"Bi, mana Mona?" tanya Arga kepada Bi Surti yang masih merapikan beberapa hidangan di atas meja makan.
"Mungkin masih di kamarnya, Tuan. Apa Tuan ingin saya memanggilnya sekarang?" tanya Bi Surti balik.
"Ya. Panggil dia sekarang," jawab Arga sambil memasukkan nasi serta lauk ke dalam piring kosongnya.
"Baik, Tuan."
Bi Surti pun bergegas menuju kamar Mona. Di mana gadis itu tengah asik berdandan di depan cermin riasnya. Sesampainya di depan pintu kamar Mona, Bi surti segera mengetuk pintu kamar gadis itu sambil memanggil namanya.
"Non Mona? Tuan Arga meminta Anda agar segera menyusul ke ruang makan," ucap Bi Surti.
"Baik, Bi. Sebentar lagi," jawab Mona dengan setengah berteriak.
Setelah mendengar jawaban dari gadis itu, Bi Surti pun segera kembali ke dapur untuk melanjutkan tugasnya.
"Gimana, Bi?" tanya Arga.
"Sebentar lagi Non Mona akan segera ke sini, Tuan."
"Baguslah."
Bi Surti kembali melanjutkan pekerjaannya sambil bergumam ria. "Kenapa Tuan Arga begitu peduli kepada Non Mona? Sementara ia tidak peduli dengan Non Risa yang masih sibuk mengurus bayinya sendirian," gumam Bi Surti pelan tanpa terdengar oleh Arga yang sedang asik menikmati makan malamnya.
Tidak berselang lama Mona tiba di ruangan itu dengan pakaian yang beda dari biasanya. Pakaian seksi dan modis, yang lebih cocok digunakan untuk jalan-jalan. Bukan hanya itu, penampilan Mona pun tampak lebih mencolok dari segi make up maupun tatanan rambutnya. Di tambah lagi tas selempang kecil yang menggantung di pundak sebelah kirinya.
Arga memperhatikan penampilan Mona yang kini berdiri di sampingnya, dari ujung kaki hingga ke ujung rambut dengan alis yang saling berkerut.
"Kamu mau ke mana, Mona?" tanya Arga.
"Maaf, Mas. Aku tidak bisa menemani Mas Arga makan malam. Malam ini aku ada janji sama teman aku untuk makan malam bersama. Boleh, ya?" jawab Mona sambil merengek manja.
"Siapa, cowok atau cewek? Di mana rumahnya? Dan di mana kalian makan malam?" tanya Arga penuh selidik.
"Ish, Mas Arga kok, perhatian banget, sih!" Mona tersipu malu. "Rumahnya di komplek X itu loh, Mas. Dan kami akan kumpul bareng di Istana Resto sekaligus karaokean di sana. Lagi pula aku sudah izin sama Mbak Risa dan Mbak Risa pun sudah mengizinkan aku," sahut Mona.
Arga menghembuskan napas berat dan dari raut wajahnya, Arga benar-benar keberatan dengan keinginan Mona tersebut. "Kamu itu tanggung jawab kami, Mona. Mas takut kalau kamu kenapa-kenapa. Kan kami juga yang harus bertanggung jawab," tegas Arga dengan wajah menekuk.
"Enggak kok, Mas. Aku berjanji bisa jaga diri. Lagi pula aku tidak akan pulang larut, kok!" bujuk Mona. Mencoba meyakinkan Arga.
"Baiklah. Tapi biarkan aku yang mengantarkanmu," ucap Arga sembari melepaskan sendok dan garpu yang sedang ia pegang kemudian bangkit dari posisi duduknya.
"Eh, jangan-jangan, Mas! Tidak usah. Soalnya salah satu teman aku sudah janji akan menjemput aku malam ini," tolak Mona sembari menahan tubuh Arga yang ingin menghampirinya.
"Memangnya kenapa? Kamu ikut aku, biar aku yang anterin. Dan soal temanmu itu, biar dia balik sendirian," tegas Arga.
"Ish, mana boleh begitu, Mas." Mona tersenyum sembari mengelus lembut lengan Arga hingga membuat tubuh lelaki itu bereaksi. Seluruh bulu halus yang menghiasi tubuhnya mendadak tegang karena sentuhan lembut Mona.
Mona melirik jam dinding yang ada di salah satu sudut ruangan itu. "Ya, sudah. Aku berangkat dulu, Mas. Aku yakin teman aku sudah menunggu di depan," ucap Mona.
Arga masih diam. Ia menatap punggung Mona dengan ekspresi tidak suka. Ia tidak suka Mona pergi bersama teman-temannya. Apalagi setelah tahu bahwa restoran itu juga menyediakan tempat untuk orang yang ingin berkaraokean.
Tanpa sepengetahuan Mona, Arga mengikuti gadis itu hingga ke halaman depan. Di mana seorang laki-laki dengan motor sport sedang menunggunya.
Mona tampak semringah menyambut kedatangan lelaki itu. Bahkan tidak cukup sampai di situ, keduanya malah saling peluk dan cium pipi kanan serta kiri.
Rahang Arga tampak menegas dan tangannya pun mengepal.
"Kurang ajar!" gerutu Arga sembari memukul dinding dengan tatapan yang masih fokus pada Mona serta lelaki itu.
Hanya selang beberapa menit kemudian, Mona dan lelaki itu melaju dengan menggunakan motor sport tersebut. Mona memeluk tubuh lelaki itu dengan begitu erat dan membuat Arga semakin geram saja.
"Sialan!"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Clara
kalau menurut ku istri nya itu kurang perhatian sama suami nya,,walaupun ada anak tetap dong suami harus di urus juga
2023-09-30
1
Abd Rahman Rahman
manis
2023-09-16
0
Utinya AL Ghifari
Arga cemburu nih
2023-06-26
1