Rencana Berhasil

"Aku ikut, Bi."

Tanpa curiga, Bi Surti pun mengangguk dan membiarkan Mona mengikutinya hingga ke dapur.

"Bi, buatkan aku teh yang sama seperti Mbak Risa, ya!"

"Baik, Non Mona."

Sementara Bi Surti tengah sibuk membuatkan teh hangat untuknya dan juga Risa, Mona malah asik menghancurkan obat tidur yang baru saja ia beli dengan sebuah ulekan batu hingga hancur menjadi serbuk.

Bi Surti sempat memperhatikan apa yang dilakukan oleh Mona saat itu. Namun, ia tidak menaruh curiga sedikit pun. Ia pikir Mona memang tidak bisa menelan obat-obatan hingga harus menghancurkannya terlebih dahulu.

"Sini, biar aku saja yang mengantarkannya ke kamar Mbak Risa, Bi," titah Mona sembari menyambut nampan berisi dua gelas teh hangat yang sedang dipegang oleh Bi Surti.

"Baik, Non." Bi Surti menyerahkan nampan berisi dua buah teh itu kepada Mona dan membiarkan gadis itu membawanya ke kamar utama.

Bi Surti memperhatikan Mona hingga menghilang dari pandangannya dan tak ada yang mencurigakan menurut wanita paruh baya itu. Setelah Mona menghilang, ia pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Sebelum mencapai kamar utama, Mona menghentikan langkah di tepat di depan kamarnya. Ia memasukkan obat tidur yang tadi ia hancurkan ke salah satu cangkir teh yang ada di atas nampan. Mona menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang lain di tempat itu. Sementara jari telunjuknya sedang sibuk mengaduk teh agar serbuk obat tidur segera larut.

"Sippp! Berhasil," gumam Mona yang kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar utama. Ia mengetuk pintu tersebut dengan pelan sembari memanggil nama Risa.

"Mbak Risa, boleh aku masuk?"

"Mona? Masuklah, tapi pelan-pelan, ya. Soalnya Lily sudah tidur."

"Ok, Mbak."

Perlahan Mona mendorong pintu tersebut lalu melangkah masuk. Tatapan Mona langsung tertuju pada Risa yang sedang duduk di samping keranjang bayi Lily. Wanita yang usianya 5 tahun lebih tua darinya itu, melebarkan senyum ketika Mona datang menghampiri.

"Kamu masih belum tidur, Mona?"

"Aku akan tidur setelah ini, Mbak."

Mona duduk di samping Risa sambil menyerahkan cangkir teh yang sudah ia masukkan obat tidur kepada kakaknya itu. Tanpa curiga sedikit pun, Risa meraihnya kemudian menyeruput teh tersebut.

Bukan hanya Risa, Mona pun ikut menyeruput teh miliknya sambil memperhatikan ekspresi Risa. Pertama kali teh itu masuk ke dalam kerongkongannya, mimik wajah Risa terlihat sedikit berbeda. Mungkin ia merasa bahwa minuman itu terasa sedikit aneh.

"Kenapa, Mbak?" tanya Mona setelah menyeruput tehnya.

"Entah kenapa rasa teh ini terasa berbeda dari biasanya. Apa Bi Surti sudah mengganti teh yang sering ia gunakan?" Risa memperhatikan teh itu dengan alis yang saling bertaut.

"Masa sih, Mbak? Aku rasa teh yang aku minum rasanya masih sama seperti biasa. Apa Mbak ingin menggantinya dengan teh yang baru? Biar aku kasih tau sama Bi Surti," ucap Mona sambil menatap lekat wajah aneh Risa.

"Ehm, tidak usah lah. Merepotkan Bi Surti aja. Lagi pula ini sudah malam. Jadi, biar aku minum yang ini saja, tidak apa."

Mona pun tersenyum semringah. Ia senang karena rencananya berhasil. "Maafkan aku, Mbak Risa. Sebenarnya aku sayang sama Mbak dan juga Lily. Namun, rasa cintaku terhadap Mas Arga jauh lebih besar dari rasa sayangku kepada kalian," gumam Mona dalam hati.

Risa kembali menyeruput teh itu sambil menatap Mona.

"Mona, maafkan Mbak. Mbak tidak bermaksud memarahi atau pun mengatur-atur hidupmu. Akan tetapi sebagai seorang kakak, Mbak harus mengatakan ini padamu. Jika kamu masih ingin tinggal di sini lebih lama lagi, sebaiknya kamu jaga sikap, Mona. Jangan sampai Mas Arga berpikiran buruk tentangmu. Ubahlah sedikit cara berpakaianmu. Setidaknya jangan umbar auratmu kepada lelaki manapun, kecuali pada suamimu sendiri. Itu pun jika kamu sudah menikah, ya. Dan satu lagi! Jaga kehormatanmu sebagai seorang perempuan. Jangan sampai nantinya kamu malah bikin malu kedua orang tua kita," tutur Risa. Memperingatkan adiknya itu.

"Iya, Kak. Baiklah," lirih Mona.

Beberapa menit kemudian.

Akhirnya teh yang ada di kedua cangkir itu pun tandas. Baik Risa maupun Mona berhasil menghabiskan teh hangat tersebut sambil berbincang-bincang. Obat tidur yang tadi dimasukkan oleh Mona ke dalam cangkir milik Risa, pun akhirnya bereaksi.

Beberapa kali Risa terlihat menguap dan sepertinya ia benar-benar sudah tidak sanggup menahan rasa kantuknya yang amat sangat.

"Mona, sebaiknya kamu kembali ke kamarmu. Mbak sudah ngantuk dan ingin beristirahat," titah Risa kepada Mona.

"Iya, Mbak. Aku juga sudah lelah sebenarnya dan ingin segera tidur." Mona berpura-pura menguap dan memasang wajah lelah. Seolah-olah ia pun sedang mengantuk. "Selamat malam, Mbak Risa. Mimpi indah, ya."

"Ya, kamu juga. Eh, jangan lupa tutup pintunya," sahut Risa sembari menjatuhkan tubuhnya yang lelah ke atas tempat tidur.

"Baik, Mbak."

Mona bangkit dari posisi duduknya kemudian berjalan keluar dari kamar utama, di mana Risa yang sudah tidak bisa membendung rasa kantuk yang amat sangat itu. Setelah menutup pintu kamar Risa, ia pun bergegas menuju ruang depan.

"Akhirnya berhasil juga. Tinggal hubungi Mas Arga dan semuanya beres!" gumam Mona dengan wajah semringah.

Mona menjatuhkan diri di sofa lalu meraih benda pipih kesayangannya. Ia memencet-memencet layar ponsel tersebut kemudian meletakkannya di samping telinga.

"Hallo, Sayang. Bagaimana?" Terdengar suara Arga dari seberang telepon.

"Mas, semuanya sudah beres. Mbak Risa, Lily dan Bi Surti sudah tidur. Cepatlah pulang! Aku tunggu di ruang depan," sahut Mona.

"Ok, baiklah! Aku akan segera ke sana!"

Arga melangkah menuju kediamannya dengan semangat yang menggebu-gebu. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Sang pujaan hati kemudian melampiaskan hasrat mereka malam ini.

***

Readers-ku tersayang 😘 Author mohon untuk bersabar menunggu alur cerita ini. Semua kejahatan tidak akan pernah menang kok, meskipun hanya di dunia halu 🤭 Dan maaf jika Author gak bisa balas komentar kalian atau pun cuma sekedar like, soalnya nyali Author hanya sebesar jari kelingking ternyata 🤣🤣🤣

Tapi, jangan lupa untuk terus dukung cerita menyebalkan ini, ya 🥰🥰🥰 Author tetap butuh komentar, like, gift dan vote dari kalian 😘😘😘 I Love You All

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

lg nyusuin dikasih obat tidur, kasihan banget

2024-05-18

0

Buana Buana

Buana Buana

cinta yang buta selalu nabrak nubruk 😁
lanjut thor 👍

2023-09-10

0

Ujang Juanda

Ujang Juanda

makin seru ajja ceritanya

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Mona
2 Makan Malam Bersama Mona
3 Aktivitas Mona
4 Tisu Di Sudut Bibir
5 Curhatan Arga
6 Pesona Sang Adik Ipar
7 Arga Cemburu
8 Aroma Minuman Memabukkan
9 Tawaran Menggiurkan
10 Bersama Mona
11 Risa Terbangun
12 Mona Berkilah
13 Aku Tak Menginginkannya!
14 Kepergok Bi Surti
15 Kekesalan Risa
16 Firasat Risa
17 Obat Tidur
18 Rencana Berhasil
19 Kepergok Risa
20 Kepergok Risa 2
21 Perdebatan Risa Dan Arga
22 Permohonan Maaf
23 Mona Kecewa
24 Penolakan Arga
25 Uang Bulanan
26 Hamil
27 Mona Risau
28 Pengakuan Mona
29 Pengakuan Mona 2
30 Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31 Risa Tahu
32 Membuntuti Mona
33 Penuturan Bu RT Dan Dokter
34 Perjalanan Arga Dan Mona
35 Sakit Perut
36 Perdebatan
37 Kemarahan Pak Abdi
38 Permintaan Arga
39 Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40 Keputusan Yang Sangat Berat
41 Lelaki Masa Lalu
42 Arga Kesal
43 Perdebatan Arga Dan Risa
44 Talak
45 Pulang
46 Pengakuan Mona
47 Pergi
48 Bertemu Teman Baru
49 Memulai Hari
50 Serempet
51 Berobat
52 Pernikahan Arga dan Mona
53 Arga Vs Mona
54 Kekesalan Mona
55 Pekerjaan Baru
56 Kepergok
57 Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58 Ponsel Arga
59 Kembali Barang-Barang Itu
60 Cucu Oma
61 Ayden Penasaran
62 Rachel dan Risa
63 Pemeriksaan Kandungan
64 Tidak Berkembang
65 Renatta
66 Bayi Lily
67 Curhatan Risa
68 Ayden dan Risa
69 Pernyataan Ayden
70 Kecewaan Renatta
71 Keputusan Ayden
72 Keputusan Ayden 2
73 Penolakan Mommy
74 Derita Mona
75 Menikahlah Denganku
76 Kabar Baik Dari Oma
77 Menemui Mommy Tiya
78 Menemui Mommy 2
79 Berbincang Bersama Mommy
80 Restu Mommy
81 kecemburuan Arga
82 Arga Marah
83 Arga Mabuk
84 Mona Kecewa
85 Perseteruan Mona Dan Nella
86 Derita Mona
87 Surat Panggilan Dari Pengadilan
88 Sidang Perceraian
89 Nella Sakit
90 Kecelakaan
91 Menemui Pak Abdi Lagi
92 Penjelasan Pak Abdi
93 Kondisi Arga
94 Panti Asuhan
95 Pertemuan Dengan Bu Ara
96 Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97 Penjelasan Bu Ara
98 Moment Penuh Haru
99 Arga Syok
100 Penyesalan Arga
101 Hari Pernikahan
102 Risa Dan Ayden
103 Kedatangan Mona
104 Mona Melahirkan
105 Simpanan Janda Kaya
106 Happy Ending
107 Gadis Kaki Palsu
108 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kedatangan Mona
2
Makan Malam Bersama Mona
3
Aktivitas Mona
4
Tisu Di Sudut Bibir
5
Curhatan Arga
6
Pesona Sang Adik Ipar
7
Arga Cemburu
8
Aroma Minuman Memabukkan
9
Tawaran Menggiurkan
10
Bersama Mona
11
Risa Terbangun
12
Mona Berkilah
13
Aku Tak Menginginkannya!
14
Kepergok Bi Surti
15
Kekesalan Risa
16
Firasat Risa
17
Obat Tidur
18
Rencana Berhasil
19
Kepergok Risa
20
Kepergok Risa 2
21
Perdebatan Risa Dan Arga
22
Permohonan Maaf
23
Mona Kecewa
24
Penolakan Arga
25
Uang Bulanan
26
Hamil
27
Mona Risau
28
Pengakuan Mona
29
Pengakuan Mona 2
30
Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31
Risa Tahu
32
Membuntuti Mona
33
Penuturan Bu RT Dan Dokter
34
Perjalanan Arga Dan Mona
35
Sakit Perut
36
Perdebatan
37
Kemarahan Pak Abdi
38
Permintaan Arga
39
Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40
Keputusan Yang Sangat Berat
41
Lelaki Masa Lalu
42
Arga Kesal
43
Perdebatan Arga Dan Risa
44
Talak
45
Pulang
46
Pengakuan Mona
47
Pergi
48
Bertemu Teman Baru
49
Memulai Hari
50
Serempet
51
Berobat
52
Pernikahan Arga dan Mona
53
Arga Vs Mona
54
Kekesalan Mona
55
Pekerjaan Baru
56
Kepergok
57
Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58
Ponsel Arga
59
Kembali Barang-Barang Itu
60
Cucu Oma
61
Ayden Penasaran
62
Rachel dan Risa
63
Pemeriksaan Kandungan
64
Tidak Berkembang
65
Renatta
66
Bayi Lily
67
Curhatan Risa
68
Ayden dan Risa
69
Pernyataan Ayden
70
Kecewaan Renatta
71
Keputusan Ayden
72
Keputusan Ayden 2
73
Penolakan Mommy
74
Derita Mona
75
Menikahlah Denganku
76
Kabar Baik Dari Oma
77
Menemui Mommy Tiya
78
Menemui Mommy 2
79
Berbincang Bersama Mommy
80
Restu Mommy
81
kecemburuan Arga
82
Arga Marah
83
Arga Mabuk
84
Mona Kecewa
85
Perseteruan Mona Dan Nella
86
Derita Mona
87
Surat Panggilan Dari Pengadilan
88
Sidang Perceraian
89
Nella Sakit
90
Kecelakaan
91
Menemui Pak Abdi Lagi
92
Penjelasan Pak Abdi
93
Kondisi Arga
94
Panti Asuhan
95
Pertemuan Dengan Bu Ara
96
Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97
Penjelasan Bu Ara
98
Moment Penuh Haru
99
Arga Syok
100
Penyesalan Arga
101
Hari Pernikahan
102
Risa Dan Ayden
103
Kedatangan Mona
104
Mona Melahirkan
105
Simpanan Janda Kaya
106
Happy Ending
107
Gadis Kaki Palsu
108
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!