Risa Terbangun

Sudah dua kali Mona mengerang karena mencapai titik puncak kenikmatannya. Sementara Arga masih bersemangat menggoyangkan pinggulnya hingga tubuh lelaki itu dibanjiri oleh keringat.

"Oh, Mas Arga! Aku tidak menyangka Mas bisa sehebat ini," gumam Mona sambil menggigit bibirnya.

"Ini belum apa-apanya, Sayang. Aku bahkan bisa membuatmu mengerang hingga berkali-kali!" jawab Arga dengan penuh semangat menggosokkan benda tumpulnya ke lorong sempit itu.

Arga mengangkat tubuh Mona tanpa melepaskan apa yang sudah bersatu di bawah sana. Dia duduk di tengah ranjang kemudian meminta Mona yang kini sudah berada di pangkuannya untuk mengambil alih permainan panas mereka.

Mona menghentak-hentakkan tubuhnya sintalnya dan membuat ranjang bergoyang semakin hebat.

"Mas, ranjang ini berisik sekali!" bisik Mona sembari mengalungkan tangannya ke tengkuk Arga.

"Tidak apa, Sayang. Suara deritnya malah membuat Mas semakin bersemangat," jawab Arga.

Mona pun tersenyum dan melanjutkan aktivitas mereka.

Sementara itu di dalam kamar utama. Di mana Risa masih tertidur dengan nyenyak bersama bayinya. Tepat di saat itu, bayi Lily merasa kehausan. Ia terbangun kemudian menangis. Tangisan Lily membuat mata Risa terbuka. Ia bergegas meraih bayi Lily kemudian memberinya asi.

Di suasana keheningan ruangan itu, tiba-tiba terdengar suara derit ranjang Mona yang bergerak secara teratur. Suara gesekan antara ranjang dan dinding di kamar Mona yang beradu seiring dengan pergumulan pasangan itu.

"Suara apa itu?" gumam Risa sambil menautkan kedua alisnya.

Ia menoleh ke samping, di mana biasanya Arga tidur. Namun, Risa tidak menemukan keberadaan suaminya itu.

"Di mana Mas Arga? Apa dia masih berada di teras?"

Risa ingin mengecek apa yang sebenarnya terjadi di kamar Mona, tetapi untuk saat ini ia tidak bisa bergerak. Lily masih menikmati asinya. Dengan terpaksa Risa pun harus mengurungkan niatnya hingga Lily kenyang dan kembali tidur.

Rit ... ritt ... ritt!

Suara derit ranjang Mona terus kedengaran di telinga Risa dan membuat hati wanita itu tidak tenang. Selain itu, suaminya pun tidak kelihatan batang hidungnya padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 pagi.

"Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Mona di kamarnya." Risa semakin bingung. "Ah, jangan pikirkan yang tidak-tidak soal adikmu, Risa! Gak boleh," lanjutnya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Mona adalah gadis yang baik, sama seperti yang sering dikatakan oleh ayah dan ibunya.

Kembali ke kamar Mona.

"Mas, sepertinya Lily bangun. Begitu pula Mbak Risa. Bagaimana ini, Mas?" bisik Mona dengan wajah cemas.

Sementara Arga tampak tidak peduli. Ia terus menuntun tubuh Mona yang masih berada di pangkuannya untuk bergerak lebih cepat lagi.

"Tidak usah cemas. Paling-paling Lily bangun untuk minta asi. Risa tidak akan bisa pergi ke mana-mana dan kita masih bisa melanjutkan permainan kita hingga aku selesai," balas Arga dengan berbisik pula.

"Tapi pelankan suaramu, Sayang. Jangan sampai kedengaran oleh Risa di sebelah sana," lanjut Arga seraya mematikan lampu tidur milik Mona yang masih menyala hingga ruangan itu menjadi gelap gulita.

"Ya, Mas." Mona mengangguk pelan kemudian sebisa mungkin ia menahan suara dessahannya agar tidak terdengar hingga ke kamar sebelah.

Setelah puas dan kenyang, Lily pun kembali tertidur. Risa meletakkan kembali Lily ke dalam keranjangnya. Setelah memastikan bahwa bayinya itu tidur nyenyak, Risa pun berjalan menghampiri dinding yang menjadi sekat antara kamarnya dan kamar yang ditempati oleh Mona.

Risa mencoba menguping. Namun yang ia dengar hanya suara derit ranjang milik Mona yang benar-benar mengganggu indera pendengarannya. Karena rasa penasaran yang begitu besar, Risa akhirnya memutuskan untuk menyusul ke kamar adiknya itu.

Ia berjalan dengan perlahan menuju pintu kamar kemudian membukanya. Hanya beberapa langkah dari kamar utama, kini Risa sudah berada di depan pintu kamar Mona. Ia mencoba mengintip dari balik lubang kunci, tetapi sayangnya ia tidak bisa melihat apa pun di dalam ruangan itu. Semuanya gelap gulita.

Tok ... tok ... tok!

Risa mengetuk pintu dengan perlahan sembari memanggil nama adiknya itu. "Mona? Apa kamu sudah tidur?"

Suara Risa barusan membuat Mona dan Arga kelabakan. Walaupun begitu Arga masih tidak ingin melepaskan tubuh sintal milik Mona yang kini masih berada di dalam pelukannya.

"Mas Arga, bagaimana ini?" pekik Mona dengan berbisik.

"Tahan sebentar, aku mau selesai ini!" balas Arga sambil terus menuntun pinggul Mona agar bergerak lebih cepat lagi.

"Ayo, Mas! Aku takut," sahut Mona.

Hingga akhirnya Arga sukses menyemprotkan cairan kental itu ke dalam rahim Mona. Ia mengerang pelan sambil menggigit bibirnya agar tidak terdengar oleh Risa yang berada di depan pintu kamar Mona.

"Mona? Kamu dengar Mbak?" panggil Risa lagi sambil mengetuk pintu kamar tersebut.

Cepat-cepat Mona mendorong tubuh Arga dan meminta lelaki itu untuk bersembunyi. Arga menghidupkan lampu tidur milik Mona kemudian meraih baju serta celana miliknya. Arga berlari kecil menuju pintu sementara Mona sibuk mengenakan jubah tidur yang menggantung di balik pintu kamarnya.

Ceklek! Pintu pun terbuka.

Tampak Mona yang sedang menguap dengan mata terpejam. Ia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal seolah-olah dia baru saja terbangun dari tidurnya.

"Ada apa sih, Mbak? Lily rewel?" tanya Mona, masih dengan mata terpejam dan bersandar di daun pintu. Sementara Arga mematung di balik pintu tersebut tanpa berani membuat pergerakan sedikit pun.

...***...

Terpopuler

Comments

Ujang Juanda

Ujang Juanda

mantap lnjutkan

2023-05-24

1

Anikandrieyani

Anikandrieyani

sangat panas,

2023-04-16

0

Muslimah Lirik

Muslimah Lirik

benar2 Gilak ya 2 orang ini. aku yg baca rasanya pengen tak getok kepalanya...jina kok keenakan

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Mona
2 Makan Malam Bersama Mona
3 Aktivitas Mona
4 Tisu Di Sudut Bibir
5 Curhatan Arga
6 Pesona Sang Adik Ipar
7 Arga Cemburu
8 Aroma Minuman Memabukkan
9 Tawaran Menggiurkan
10 Bersama Mona
11 Risa Terbangun
12 Mona Berkilah
13 Aku Tak Menginginkannya!
14 Kepergok Bi Surti
15 Kekesalan Risa
16 Firasat Risa
17 Obat Tidur
18 Rencana Berhasil
19 Kepergok Risa
20 Kepergok Risa 2
21 Perdebatan Risa Dan Arga
22 Permohonan Maaf
23 Mona Kecewa
24 Penolakan Arga
25 Uang Bulanan
26 Hamil
27 Mona Risau
28 Pengakuan Mona
29 Pengakuan Mona 2
30 Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31 Risa Tahu
32 Membuntuti Mona
33 Penuturan Bu RT Dan Dokter
34 Perjalanan Arga Dan Mona
35 Sakit Perut
36 Perdebatan
37 Kemarahan Pak Abdi
38 Permintaan Arga
39 Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40 Keputusan Yang Sangat Berat
41 Lelaki Masa Lalu
42 Arga Kesal
43 Perdebatan Arga Dan Risa
44 Talak
45 Pulang
46 Pengakuan Mona
47 Pergi
48 Bertemu Teman Baru
49 Memulai Hari
50 Serempet
51 Berobat
52 Pernikahan Arga dan Mona
53 Arga Vs Mona
54 Kekesalan Mona
55 Pekerjaan Baru
56 Kepergok
57 Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58 Ponsel Arga
59 Kembali Barang-Barang Itu
60 Cucu Oma
61 Ayden Penasaran
62 Rachel dan Risa
63 Pemeriksaan Kandungan
64 Tidak Berkembang
65 Renatta
66 Bayi Lily
67 Curhatan Risa
68 Ayden dan Risa
69 Pernyataan Ayden
70 Kecewaan Renatta
71 Keputusan Ayden
72 Keputusan Ayden 2
73 Penolakan Mommy
74 Derita Mona
75 Menikahlah Denganku
76 Kabar Baik Dari Oma
77 Menemui Mommy Tiya
78 Menemui Mommy 2
79 Berbincang Bersama Mommy
80 Restu Mommy
81 kecemburuan Arga
82 Arga Marah
83 Arga Mabuk
84 Mona Kecewa
85 Perseteruan Mona Dan Nella
86 Derita Mona
87 Surat Panggilan Dari Pengadilan
88 Sidang Perceraian
89 Nella Sakit
90 Kecelakaan
91 Menemui Pak Abdi Lagi
92 Penjelasan Pak Abdi
93 Kondisi Arga
94 Panti Asuhan
95 Pertemuan Dengan Bu Ara
96 Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97 Penjelasan Bu Ara
98 Moment Penuh Haru
99 Arga Syok
100 Penyesalan Arga
101 Hari Pernikahan
102 Risa Dan Ayden
103 Kedatangan Mona
104 Mona Melahirkan
105 Simpanan Janda Kaya
106 Happy Ending
107 Gadis Kaki Palsu
108 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kedatangan Mona
2
Makan Malam Bersama Mona
3
Aktivitas Mona
4
Tisu Di Sudut Bibir
5
Curhatan Arga
6
Pesona Sang Adik Ipar
7
Arga Cemburu
8
Aroma Minuman Memabukkan
9
Tawaran Menggiurkan
10
Bersama Mona
11
Risa Terbangun
12
Mona Berkilah
13
Aku Tak Menginginkannya!
14
Kepergok Bi Surti
15
Kekesalan Risa
16
Firasat Risa
17
Obat Tidur
18
Rencana Berhasil
19
Kepergok Risa
20
Kepergok Risa 2
21
Perdebatan Risa Dan Arga
22
Permohonan Maaf
23
Mona Kecewa
24
Penolakan Arga
25
Uang Bulanan
26
Hamil
27
Mona Risau
28
Pengakuan Mona
29
Pengakuan Mona 2
30
Obat Yang Dipesan Oleh Arga
31
Risa Tahu
32
Membuntuti Mona
33
Penuturan Bu RT Dan Dokter
34
Perjalanan Arga Dan Mona
35
Sakit Perut
36
Perdebatan
37
Kemarahan Pak Abdi
38
Permintaan Arga
39
Berkunjung ke kediaman Pak Abdi
40
Keputusan Yang Sangat Berat
41
Lelaki Masa Lalu
42
Arga Kesal
43
Perdebatan Arga Dan Risa
44
Talak
45
Pulang
46
Pengakuan Mona
47
Pergi
48
Bertemu Teman Baru
49
Memulai Hari
50
Serempet
51
Berobat
52
Pernikahan Arga dan Mona
53
Arga Vs Mona
54
Kekesalan Mona
55
Pekerjaan Baru
56
Kepergok
57
Menyingkirkan Barang-Barang Risa
58
Ponsel Arga
59
Kembali Barang-Barang Itu
60
Cucu Oma
61
Ayden Penasaran
62
Rachel dan Risa
63
Pemeriksaan Kandungan
64
Tidak Berkembang
65
Renatta
66
Bayi Lily
67
Curhatan Risa
68
Ayden dan Risa
69
Pernyataan Ayden
70
Kecewaan Renatta
71
Keputusan Ayden
72
Keputusan Ayden 2
73
Penolakan Mommy
74
Derita Mona
75
Menikahlah Denganku
76
Kabar Baik Dari Oma
77
Menemui Mommy Tiya
78
Menemui Mommy 2
79
Berbincang Bersama Mommy
80
Restu Mommy
81
kecemburuan Arga
82
Arga Marah
83
Arga Mabuk
84
Mona Kecewa
85
Perseteruan Mona Dan Nella
86
Derita Mona
87
Surat Panggilan Dari Pengadilan
88
Sidang Perceraian
89
Nella Sakit
90
Kecelakaan
91
Menemui Pak Abdi Lagi
92
Penjelasan Pak Abdi
93
Kondisi Arga
94
Panti Asuhan
95
Pertemuan Dengan Bu Ara
96
Pertemuan Dengan Bu Ara 2
97
Penjelasan Bu Ara
98
Moment Penuh Haru
99
Arga Syok
100
Penyesalan Arga
101
Hari Pernikahan
102
Risa Dan Ayden
103
Kedatangan Mona
104
Mona Melahirkan
105
Simpanan Janda Kaya
106
Happy Ending
107
Gadis Kaki Palsu
108
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!