Keresahan Karina

Kailandra semakin mendekatkan wajahnya pada box kaca di mana baby twins berada. Ia sekedar ingin memastikan apa yang dilihatnya tidaklah salah. Meski kulit paha putri kecilnya itu masih sangat keriput akibat minimnya lemak yang menutup tulang, sudah pasti tanda lahir berwarna coklat matang berbentuk menyerupai kupu-kupu yang sedang hinggap itu sama persis dengan milik Kailani.

Meski sudah lama mereka berpisah, Kailandra tidak pernah lupa akan dosa besar yang tidak pernah dia sesali hingga saat ini. Pikiran Kailandra seketika melayang pada peristiwa kurang lebih delapan tahun silam. Di mana Dia juga melihat tanda lahir di bagian paha Kailani untuk pertama kali. Saat itu, mereka hanya berdua saja di kediaman perempuan tersebut.

Masih jelas dalam ingatan Kailandra, hujan turun begitu lebat, listrik di perumahan Kailani juga mengalami pemadaman akibat ada pohon tumbang yang menimpa kabel utama saluran listrik. Kailandra tentu saja tidak tega meninggalkan Kailani sendirian di rumahnya.

Keduanya duduk berdua di ruang tengah keluarga. Kailani duduk di atas sofa, sementara Kailandra duduk lesehan di atas karpet dengan menyandarkan punggungnya pada kedua kaki Kailani.

"Lama-lama dingin juga ya, Bang." Kailani tiba-tiba memeluk Kailandra dari belakang dengan manja.

"Iya, Kai. Listrik lama banget padamnya. Ini sudah hampir dua jam." Kailandra menoleh pada Kailani sembari menggengam jemari kekasihnya itu dengan erat.

Penerangan yang temaram dan alunan musim lembut yang terdengar dari ponsel Kailani, perlahan tapi pasti membangkitkan suasana romantis di antara keduanya.

"Bang...." Kailani tidak melanjutkan ucapannya. Karena bibir Kailandra sudah menyentuh bibirnya dengan lembut.

Kailani meluruhkan badannya ke bawah untuk menyamakan posisinya dengan posisi Kailandra. Kecupan yang awalnya hanya sekilas, diulangi sekali lagi dengan sedikit gairah. Bukan hanya bibir yang menyatu, lidah keduanya mulai saling meliuk menari di dalam rongga mulut lawannya, semakin bersemangat seiring suara napas menderu yang mulai bercampur napsu.

"Bang," Kailani mengeluarkan suara manja sedikit mendesaah ketika keduanya menjeda sebentar tautan bibir mereka.

Sementara itu, tangan Kailandra mulai menyusup liar dibalik kaos yang dikenakan oleh Kailani. Bukannya menyingkirkan tangan tersebut, Kailani malah memberikan bahasa tubuh yang semakin membuat kelelakian Kailandra bergejolak ingin melakukan lebih. Cengkraman tangan pada kemeja bagian punggung sang kekasih hati sembari menggigit bibir bawahnya sendiri, menegaskan bahwa Kailani begitu menikmati sentuhan lembut jemari Kailandra di sekitaran bagian dadanya yang menonjol.

"Kai...." Giliran Kailandra yang mengeluarkan suara parau menahan hasrat yang meluap akibat tangan Kailani yang tergerak naik turun tepat di daerah resleting celananya.

"Pak... Pak... Pak Kailandra." Suara perawat diiringi tepukan ringan di lengannya, membuat Kailandra terhenyak dari kilasan masa lalunya.

"Maaf, Pak. Waktu kunjungan untuk dedek sudah habis. Mohon maaf kalau saya mengagetkan Bapak." Perawat mengatakannya dengan sopan dan hati-hati.

"Tidak mengapa." Kailandra menjawab singkat sambil mengusap bagian atas box kaca, seakan dia sedang berpamitan pada baby twins.

Sejak melihat anaknya dengan mata kepalanya sendiri, Kailandra merasa dirinya menjadi tidak waras. Bayangan baby twins dan Kailani melintasi pikirannya silih berganti.

"Tidak! Aku sudah tidak waras. Ini pasti karena Aku penasaran dengan keadaannya," batin Kailandra beradu dengan pikirannya sendiri.

Demi memenuhi hasratt ingin tahunya pada kondisi terkini Kailani, Kailandra pun nekat menanyakan kabar Kailani di ruangan khusus informasi. Begitu mendengar jika mantan calon istrinya tersebut belum sadarkan diri dan bisa dikatakan koma, Kailandra tampak sangat terpukul. Lalu dia menanyakan tentang keberadaan anak yang dilahirkan Kailani. Namun, petugas tersebut tidak menjawab pertanyaannya itu dengan memuaskan.

Kailandra melangkahkan kaki menuju koridor ruangan perawatan dan pengawasan intensif untuk pasien dengan kondisi masalah kesehatan khusus. Di sana, dia melihat Kalvin duduk termenung di bangku besi dingin tepat di samping ruangan di mana Kailani berada. Tidak ingin sampai Kalvin mengetahui kehadirannya. Kailandra pun buru-buru berbalik badan.

Dua hari berlalu, namun Kailani tidak kunjung sadarkan diri. Kenzo dan Kalvin bergantian menunggui perempuan tersebut di luar. Terutama Kalvin, pria itu bahkan setiap malam rela tidur di bangku besi agar jika sewaktu-waktu Kailani tersadar, ada kerabat yang menemani.

Sedangkan Kailandra, tentu saja dia tetap diam-diam memantau keadaan Kailani. Hanya saja, pria tersebut kini dipusingkan dengan kondisi baby twins yang tidak kunjung memberikan kemajuan yang signifikan. Bahkan berat badan keduanya malah mengalami penurunan.

"Kai, coba kamu konsultasi juga ke dokter lain. Cari dokter anak terbaik kalau perlu," ucap Kasih sambil meneliti obat yang berada di atas nakas samping kanan brankar Kirana.

"Nanti, ma. Lagipula, kita tidak mungkin memindahkan baby twins sembarangan. Kita tunggu saja beberapa hari lagi," jawab Kailandra. Mencoba tenang, meski sebenarnya dia sangatlah khawatir.

"Kar, coba kamu melakukan pijat laktasi, minum obat pelancar asi, atau konsultasi sana pada dokter supaya asi-mu keluar. Percaya sama Mama, untuk menaikkan berat badan dan mempercepat fungsi organ tubuh bayi prematur, suplai asi sangat dibutuhkan. Jangan takut payyudaramu akan kendor atau apalah. Banyak cara untuk merawat itu kembali. Yang penting sekarang, kesehatan dan pertumbuhan anakmu yang utama," tutur Kasih panjang lebar.

Karina mengumpat dan mencaci mama mertuanya dalam hati. Sudah harus berpura-pura merasakan sakit akibat masih proses berpura-pura pasca operasi sesar, kini hari-harinya penuh dengan saran-saran yang menurutnya kadang cenderung terdengar meremehkannya.

"Akan karin coba, Ma." meskipun malas, Karina tetap menjawab.

"Jangan cuman akan terus. Sekarang juga Mama kasih tau perawat untuk mendaftarkanmu kelas laktasi. Mumpung anakmu belum bisa kamu rawat sendiri, kamu harus memaksimalkan persiapan Asi. Jangan mentang-mentang Kailandra punya banyak uang, kamu akan seenaknya memberikan anakmu susu formula. Tidak akan Mama ijinkan," tegas Kasih, panjang dan tegas.

Karina mengepalkan tangannya. Bibir tipisnya sedikit bergerak tanpa suara menirukan gaya mengomel sang mertua. Mengira mempunyai anak akan dijadikan ratu sekaligus menantu kesayangan. Ternyata angan hanya sebatas khayalan. Kasih malah semakin mengatur hidupnya.

"Tidak perlu, Ma. Karin bisa belajar di internet," kilah Karina setelah berpikir masak-masak.

"Nanti terus saja jawabanmu. Sudah kamu diam saja! Biar mama yang cari dan membawa dokter pematerinya ke sini."

Raut wajah Karina seketika berubah. Rencananya yang hanya selangkah lagi sudah mendekati finish, jangan sampai hancur hanya Karena masalah Asi. Perempuan itu benar-benar kebingungan. Karena segala sesuatu tentang laktasi, apalagi sampai harus ikut kelas laktasi---sungguh di luar rencana.

Setelah beberapa menit dari Kasih meninggalkan ruangan, tidak lama Kailandra ikut meninggalkan Karina di dalam kamar sendirian. Sepuluh menit lagi, kesempatannya bertemu baby twins akan diberikan. Mengisi jeda itu, Kailandra ingin mencari informasi terbaru tentang Kailani.

"Kaiwok!" panggil seseorang sembari tersenyum ramah kepada Kailandra.

Terpopuler

Comments

Elsi 🌻

Elsi 🌻

ya Allah.. cobaan apa lagi ini.. 😭

2023-01-15

0

Elsi 🌻

Elsi 🌻

gimanapun sempurnanya suatu rencana menurut kita, tetap gak bakal mengalahkan sempurnanya rencana Allah..

2023-01-15

0

Elsi 🌻

Elsi 🌻

mati lampu, berduaan aja, cuaca mendukung pulak yekan.. 😌

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kesepakatan
2 Pertemuan Kailandra dan Kailani
3 Kecurigaan Karina
4 Embrio Transfer
5 Menuju hasil bayi tabung
6 Hamil Simpatik
7 Bertemu Kasih
8 Undangan dari Kailandra
9 Mengingatkan pada masa lalu
10 Cerita lama belum kelar
11 Placenta Previa Major
12 Penjelasan Kenzo
13 Penyesalan Kenzo
14 Ada apa dengan Keiko?
15 Accident
16 Operasi Sesar
17 Rumah tangga yang tidak biasa
18 Belum sadarkan diri
19 Keresahan Karina
20 Meminta bantuan Kalvin
21 Akankah Kailandra menyadari?
22 Perdebatan
23 Tragedi di waktu subuh
24 Tidak ada bekas operasi
25 Masih berusaha berbohong
26 Talak untuk Karina
27 Karina masih belum terima
28 Tidak punya hati
29 Akhirnya
30 Ke rumah Kailani
31 Tidak ingin lagi membahas masa lalu
32 Masalah di pagi hari
33 Salah Kailandra
34 Luka terus menganga
35 Curahan hati Kalvin
36 Reaksi Kasih
37 Perjuangan seorang ibu
38 Ingin bertemu Kailani
39 Kanaya dan Kanaka
40 Rencana Kasih dan kedatangan Karina
41 Hasil DNA tidak pernah dibuka
42 Antara Kailani dan Kasih
43 Keiko Pingsan
44 Oppa Kim Tae Hyung
45 Akhirnya membuka hasil tes DNA
46 Kenzo semakin posesif
47 Keegoisan Kenzo
48 Tragedi High Heels
49 Kembali ke rumah sakit
50 Kasih bertemu Keiko
51 Keyakinan Kailandra
52 Kailandra meminta tes DNA
53 Rencana Kailandra dan Kasih
54 Di rumah Kailani
55 Bicara empat mata
56 Memutuskan untuk jujur pada Kailani
57 Kailani terdiam
58 Dengan permasalahan masing-masing
59 Meminta untuk bersama lagi
60 Ketulusan Keira
61 Akal licik Kailandra
62 Pamit
63 Hadiah dari Keiko
64 Keadaan mulai berubah
65 Resmi duda
66 Meminta bantuan Keiko
67 Tetap tidak mau
68 Menemani Kailandra
69 Duka Kailandra
70 Yang terkubur tidak akan kembali
71 Kailandra masih berduka
72 Bukan menyerah
73 Memilih melupakan isi percakapan
74 Pertanyaan Keiko
75 Jawaban untuk Keiko
76 Meminta dinikahi
77 Hari pernikahan
78 Bukan pernikahan biasa
79 Akhirnya
80 Bonus Chapter 1
81 Bonus Chapter 2
82 Bonus Chapter 3
83 Bonus Chapter 4
84 Bonus Chapter 5
85 Bonus Chapter 6 (Last)
86 Bonus Chapter after last
87 Bonus Chapter after last 2
88 Bonus Chapter last 3
89 Bonus Chapter Last 4 (End ya????!)
90 Last Beneran
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kesepakatan
2
Pertemuan Kailandra dan Kailani
3
Kecurigaan Karina
4
Embrio Transfer
5
Menuju hasil bayi tabung
6
Hamil Simpatik
7
Bertemu Kasih
8
Undangan dari Kailandra
9
Mengingatkan pada masa lalu
10
Cerita lama belum kelar
11
Placenta Previa Major
12
Penjelasan Kenzo
13
Penyesalan Kenzo
14
Ada apa dengan Keiko?
15
Accident
16
Operasi Sesar
17
Rumah tangga yang tidak biasa
18
Belum sadarkan diri
19
Keresahan Karina
20
Meminta bantuan Kalvin
21
Akankah Kailandra menyadari?
22
Perdebatan
23
Tragedi di waktu subuh
24
Tidak ada bekas operasi
25
Masih berusaha berbohong
26
Talak untuk Karina
27
Karina masih belum terima
28
Tidak punya hati
29
Akhirnya
30
Ke rumah Kailani
31
Tidak ingin lagi membahas masa lalu
32
Masalah di pagi hari
33
Salah Kailandra
34
Luka terus menganga
35
Curahan hati Kalvin
36
Reaksi Kasih
37
Perjuangan seorang ibu
38
Ingin bertemu Kailani
39
Kanaya dan Kanaka
40
Rencana Kasih dan kedatangan Karina
41
Hasil DNA tidak pernah dibuka
42
Antara Kailani dan Kasih
43
Keiko Pingsan
44
Oppa Kim Tae Hyung
45
Akhirnya membuka hasil tes DNA
46
Kenzo semakin posesif
47
Keegoisan Kenzo
48
Tragedi High Heels
49
Kembali ke rumah sakit
50
Kasih bertemu Keiko
51
Keyakinan Kailandra
52
Kailandra meminta tes DNA
53
Rencana Kailandra dan Kasih
54
Di rumah Kailani
55
Bicara empat mata
56
Memutuskan untuk jujur pada Kailani
57
Kailani terdiam
58
Dengan permasalahan masing-masing
59
Meminta untuk bersama lagi
60
Ketulusan Keira
61
Akal licik Kailandra
62
Pamit
63
Hadiah dari Keiko
64
Keadaan mulai berubah
65
Resmi duda
66
Meminta bantuan Keiko
67
Tetap tidak mau
68
Menemani Kailandra
69
Duka Kailandra
70
Yang terkubur tidak akan kembali
71
Kailandra masih berduka
72
Bukan menyerah
73
Memilih melupakan isi percakapan
74
Pertanyaan Keiko
75
Jawaban untuk Keiko
76
Meminta dinikahi
77
Hari pernikahan
78
Bukan pernikahan biasa
79
Akhirnya
80
Bonus Chapter 1
81
Bonus Chapter 2
82
Bonus Chapter 3
83
Bonus Chapter 4
84
Bonus Chapter 5
85
Bonus Chapter 6 (Last)
86
Bonus Chapter after last
87
Bonus Chapter after last 2
88
Bonus Chapter last 3
89
Bonus Chapter Last 4 (End ya????!)
90
Last Beneran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!