Belum sampai Kailandra mengatakan sesuatu pada Kasih. Perempuan tersebut sudah berlalu dari pandangannya. Dalam hati, Kailandra tidak ingin lagi membuka luka lama yang belum sembuh benar hingga saat ini. Kailani dan cerita masa lalu mereka adalah satu-satunya alasan pria tersebut enggan kembali ke Indonesia. Namun apa daya, sebagai anak satu-satunya, Kailandra tentu tidak tega membiarkan sang mama terus menjalankan perusahaan sendiri.
"Kar, kalau kamu mau pergi dengan temanmu itu. Kamu janjian saja ketemu di rumah sakit. Tidak perlu dia menjemputmu kemari. Kayak di rumah nggak ada driver saja," ucap Kailandra begitu melihat Karina keluar dari dalam kamar mandi.
"Kenapa dia tidak boleh kemari, Kai? Meski kamu yang bekerja dan membeli rumah ini, secara hukum aku istrimu loh. Aku juga berhak atas rumah ini. Mau mengundang siapa pun, tidak masalah, bukan?"
Kailandra memijat sendiri pangkal hidungnya. Sakit kepala yang dirasakan pria tersebut semakin terasa berat. Sesal yang terlintas di pikirannya kini sudah tiada guna. Secara hukum dan agama, Karina memang istri sahnya. Andai Karina bisa bersikap layaknya Kailani yang dulu, mungkin lambat laun Kailandra bisa belajar mencintai istrinya tersebut.
Pernikahan yang berawal dengan sebuah perhitungan yang tidak matang, tanpa cinta dan bisa dikatakan hanya berdasarkan sebuah persamaan akan kesenangan hidup bebas tanpa aturan. Ternyata berjalan tidak semulus angan. Seiring berjalannya waktu, Karina yang awalnya santai, begitu mengetahui Kailandra berasal dari keluarga yang sangat berada---seketika berubah sikap. Segala upaya dilakukan, sekedar untuk menjerat Kailandra agar tidak terlepas darinya.
Waktu yang dinanti Karina pun tiba. Senyum sumringah mengembang sempurna dari bibir perempuan tersebut ketika asisten rumah tangga memberi tahu jika tamu yang ditunggunya sudah datang. Sungguh Karina merasa jika idenya kali ini sangatlah luar biasa. Jika dugaannya tidak meleset, dia pasti akan segera tahu sejauh apa hubungan Kailani dan Kailandra sesungguhnya di masa lalu.
Kasih yang kebetulan juga ingin meninggalkan rumah Kailandra, langsung tercekat begitu melihat sosok yang bertahun-tahun tidak pernah dilihatnya lagi, sedang duduk di sofa ruang tamu bersama seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Meski sudah lama tidak bertatap muka, Kasih jelas tidak lupa dengan wajah mantan calon menantunya tersebut.
"Berani sekali kamu datang kemari? Dari mana kamu tahu alamat Kai? Apa suamimu sudah bangkrut? Ingat baik-baik, Kai! Kailandra sudah bahagia. Dia akan segera mempunyai anak dari istri yang sangat dicintainya. Jangan berani kamu mendekatinya. Cukup kamu membuat Kai hancur. Jika hidupmu susah, jangan pernah meminta bantuan pada kami." Kasih langsung menyapa Kailani yang datang bersama Kalvin dengan kemarahan dan kebencian yang nyata.
"Ma ...." Suara Kailani seketika bergetar. Perlahan dia bangkit dari duduknya dan memberanikan diri mendekati Kasih. "Ma ... Kai minta maaf. Kai---,"
"Jangan sentuh tanganku! Dan jangan panggil aku Mama! Sejak malam itu, kami tidak pernah menganggapmu ada. Perempuan pengkhianat, matrealistis, dan kejam seperti kamu, tidak pantas dekat-dekat dengan kami." Kasih menepis tangan kanan Kailani yang hendak menyentuhnya.
Suara perempuan tersebut bergetar saking emosinya. Bagaimana tidak? Kailani---sosok perempuan yang dibangga-banggakan Kasih sebagai calon menantu idaman, malah memutuskan meninggalkan Kailandra. Dua hari sebelum keduanya akan melangsungkan sebuah pernikahan. Tanpa alasan yang jelas dan hanya diwakilkan oleh pria yang mengaku sebagai calon suami Kailani. Yang tidak lain tidak bukan adalah Kenzo.
Kalvin bergeming pada duduknya. Dia belum berniat untuk memberikan reaksi apa pun. Sungguh bagian ini dia sama sekali tidak tahu. Karina tidak menjelaskan hal-hal lain di luar tugasnya untuk menjadi suami pura-pura Kailani di depan Kailandra.
Kasih terus memberikan kata-kata pedas pada Kailani dengan suara yang begitu lantang. Terus mengungkit tentang betapa tega Kailani menyakiti Kailandra yang mencintainya sepenuh hati hanya karena saat itu keluarga Kasih sedang ditimpa masalah yang cukup besar. Di mana nama baik dan eksistensi perusahaan keluarga yang turun temurun dipertahankan---terancam gulung tikar akibat kesalahan masa lalu Almarhum Papa Kailandra.
"Keluar kamu dari sini, Kai. Sampai kapan pun, Aku tidak sudi kamu mendekati Kailandra lagi." Kasih menunjuk pintu keluar dengan jari telunjuknya.
"Ada apa ini, Ma? Kailani ini teman Karina. Dia datang atas undangan Karina." Dengan memasang wajah polos kebingungan, Karina bertanya pada sang mertua.
Sebelum menjawab. Kasih memberikan lirikkan dan senyuman sinis pada Kailani. "Jadi ini rencanamu? Mendekati Karina lalu menghancurkan keluarga mereka yang bahagia dengan akal licikmu?"
Kailani menggeleng kuat, "Sama sekali tidak, Ma. Kai tidak ada niatan seperti itu. Bahkan Kai ti---,"
"Cukup! Aku tidak mau mendegar apa pun dari kamu!" Kasih lagi-lagi memotong ucapan Kailani dengan keras.
"Ma, ada apa ini? Kai, ini kenapa? Tolong jelaskan apa yang terjadi sebenarnya." Raut kebingungan masih sengaja dilakonkan oleh Karina.
"Hati-hati dengan perempuan ular ini, Kar. Jauhi dia! Kelembutan wajah dan tuturnya hanyalah topeng. Kamu tau? Dialah yang membuat Mama harus hidup berjauhan dengan Kailandra bertahun-tahun. Dia yang membuat Kailandra merusak hidupnya dan bersikap seenaknya sendiri. Perempuan yang meninggalkan pasangannya di saat pasangan jatuh, tidak layak disebut setia. Dia adalah perempuan terkejam yang Mama temui. Di hari seharusnya dia menikah dengan Kai, dia malah menikah dengan pria lain."
Kailani berusaha tetap tegar, meski derai air mata sudah membasahi pipinya. Beberapa kali perempuan tersebut menyeka bulir bening tersebut. Apa yang dikatakan Kasih tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Andai ada kesempatan untuk menjelaskan alasan dibalik semua keputusannya saat itu---mungkin kebencian Kailandra dan Kasih tidak akan sememuncak ini.
Mendengar suara keributan yang sudah mulai mengganggu, Kailandra memaksa dirinya untuk beranjak bangun dan keluar kamar. Melangkah sedikit gontai menuju sumber suara yang dominan oleh bentakan Kasih.
"Maaf, Ma. Kai tidak berniat membuat Mama apalagi Bang Kai hancur." Kailani lagi-lagi masih berusaha meraih tangan Kasih.
"Jangan mengiba di depanku. Air mataku tidak akan cukup membayar sakit hati dan penderitaan Kai karena kamu. Kai sudah bahagia sekarang. Menghilanglah seperti sebelumnya, jangan tampakkan wajahmu di depan kami. Tidak cukupkah lelaki barumu itu membahagiakanmu?" Kasih mengatakannya dengan ketus sambil menunjuk ke arah Kalvin.
"Jadi Kailani ini adalah mantan Kailandra yang membuat Kai menjadi pemabuk? Dia yang membuat Kai lupa jika masa depannya masih begitu panjang?" Karina memberikan pertanyaan yang membuat Kasih semakin diingatkan akan masa-masa sulit sang anak.
"Dan dia yang membuat Mama sama sekali tidak tau keberadaan Kailandra selama dua tahun. Adakah perasaan yang lebih sakit selain dari perasaan seorang Ibu yang kehilangan anaknya dan melihat anaknya terluka?" Kasih menegaskan berapa besar lukanya saat itu.
Kailani menarik napas dalam. Tidak sengaja, tatapannya jatuh pada Kailandra yang berjalan perlahan mendekati mereka. Wajah pucat dan bibir kering tidak sesegar biasanya, cukup membuat Kailani tahu bahwa mantan calon suaminya itu sedang dalam kondisi tidak sehat.
Tatapan Kailani yang teduh, tidak sengaja juga tertangkap mata Kailandra. Keduanya sejenak beradu pandang. Sesuatu yang di luar nalar terjadi. Rasa mual dan tidak nyaman yang beberapa hari ini membuat Kailandra cukup tersiksa, seketika mereda.
"Tidak, aku tidak boleh lemah. Dia perempuan pengkhianat. Dia tidak pantas diterima dengan baik di sini." Kailandra mengingatkan dirinya sendiri.
Begitu melihat Kailandra semakin mendekat, Kalvin pun berdiri dan berdiri di samping Kailani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
✨️ɛ.
kalo begitu rasakanlah dan nikmatilah mual dan ngidammu itu, bangKai.. kalo perlu ampe anakmu brojol..
2023-01-14
0
✨️ɛ.
ke orang yg udah telanjur benci, mending kagak usah dikasi penjelasan, nengKai.. biar aja mereka tau sendiri ntar.. biar lebih resep penyesalannya..
2023-01-14
0
✨️ɛ.
mungkin untuk nyelamatin perusahaan, Kailani harus membatalkan pernikahannya dgn bangKai.. 🤔 au ah terang, eh, gelap..
2023-01-14
0