Rumah tangga yang tidak biasa

Kailandra ingin bertanya lebih jelas pada perawat, namun dia membatalkan niatan tersebut karena tidak ingin sampai mamanya tahu jika keberadaan Kailani di rumah sakit ini. Akhirnya, Kailandra membiarkan Kasih mengikuti perawat untuk melakukan donor darah. Dalam hati kecilnya, pria itu yakin---istri yang dimaksud perawat adalah Kailani.

Sembari menunggu kabar dari tim dokter yang menangani proses Secar Kailani dan juga Karina, Kailandra baru teringat jika dirinya---mau tidak mau---suka tidak suka, harus menghubungi keluarga Kailani. Meski dia tahu, Kailani tanpa seorang suami---hanya hidup sebatang kara tanpa sanak saudara.

Di tengah kebingungan Kailandra yang tidak tahu harus menghubungi siapa, bersamaan itu pula muncullah Kalvin dan juga Kenzo. Kedua pria tersebut kompak menampakkan kekhawatirannya. Membuat Kailandra menarik garis bibir menyiratkan ketidak senangan yang nyata.

Untung saja Keira langsung menghubungi Kenzo saat istrinya itu khawatir akan kondisi Kailani yang tidak kunjung pulang dari membeli bubur. Dia pun langsung memastikan ke tempat bubur langganan Kailani. Dengan menyebutkan ciri fisik Kailani, Kenzo bertanya pada si penjual tentang keberadaan Kailani. Memastikan perempuan yang dicari Kenzo adalah perempuan hamil korban amukan membabi buta perempuan lainnya, si penjual memutarkan kembali rekaman CCTV dan menunjukkannya pada Kenzo. Sementara Kalvin, tentu saja dia tahu keberadaan Kailani dari Karina.

"Kailani sedang menjalani operasi Sesar. Aku yang membawanya kemari. Jadi, siapa sebenarnya ayah dari anak yang dikandung Kailani?" sinis Kailandra yang sengaja menghentikan langkah Kalvin dan juga Kenzo.

"Maaf, Aku tidak ada waktu untuk melayani ucapanmu yang ngawur. Aku sudah menceritakan banyak hal padamu. Tapi hati nurani dan logikamu memang sudah mati." Kenzo langsung melanjutkan langkahnya menuju bagian informasi untuk menanyakan kondisi terkini Kailani.

Kalvin yang ingin mengikuti langkah Kenzo, dicekal tangannya oleh Kailandra. Lalu pria tersebut berkata, "Seharusnya kamu tidak di sini. Jika mantan istrimu tau, dia akan kembali menyakiti Kailani. Ingat, Vin! Jika terjadi hal yang buruk dengan Kailani, mantan istrimulah yang harus bertanggung jawab."

"Aku sudah membereskannya. Kamu tidak perlu khawatir. Kailani perempuan yang baik dan pantas untuk mendapatkan kebahagiaan. Jangan cemaskan Kailani, cemaskan saja istri dan keluargamu. Kebenaran, akan menemukan jalannya sendiri. Andai sekali saja kamu meniduri istrimu layaknya laki-laki normal, kejadian ini, tidak akan pernah terjadi."

Kalvin meninggalkan Kailandra dengan kesal. Bagi sebagian orang, kebohongan dan drama Karina bisa berhasil sejauh ini adalah sebuah ketidakmungkinan, tetapi tidak aneh bagi Kalvin yang tahu persis hubungan rumah tangga antara Karina dan Kailandra. Menurut penuturan Karina, sejak pulang ke Indonesia, Kailandra bahkan tidak pernah lagi menyentuhnya. Enam tahun usia pernikahan, keduanya tidak pernah memiliki kamar bersama dalam arti yang sebenarnya. Selama ini, jika tidak ada Kasih, keduanya tidur di kamar masing-masing.

Sementara itu, Kenzo terlihat sudah berbicara serius dengan seorang dokter yang menangani operasi sesar Kailani. Raut wajah Kenzo tampak tegang. Sesekali pria tersebut mengusap wajahnya dengan kasar.

"Lakukan yang terbaik, Dok. Saya percaya tangan Tuhan pasti akan menuntun Dokter untuk membantu Kailani kembali pulih seperti semula," harap Kenzo dengan nada bicara yang tegas.

Dokter yang masih mengenakan pakaian medis lengkap untuk standart penanganan operasi itu menganggukkan kepalanya dengan mantap dan kembali memasuki ruangan di mana Kailani sedang berjuang antara hidup dan mati karena pendarahannya tidak kunjung berhenti total.

"Sebenarnya, ada hubungan apa kamu dan Kailani? Jika kamu masih beristri, kenapa kamu membawa Kailani masuk ke dalam kehidupanmu? Dan satu hal lagi, apa kamu tahu cerita di balik kehamilan Kailani?" Begitu Kalvin sudah berada di selangkah di dekatnya, Kenzo langsung mencecar pria tersebut dengan sederet pertanyaan.

Kalvin tidak langsung menjawab, terlebih dahulu pria tersebut mengajak Kenzo duduk di bangku besi yang berada di sisi kanan ruang tunggu yang lumayan jauh dari tempat Kailandra kini berada.

"Tidak ada hubungan apapun di antara kami. Kailani bahkan tidak pernah bersikap ramah padaku. Aku hanya membantu Karina. Karena dia tidak mau Kailandra sampai kembali pada Kailani. Jangan tanya kenapa Aku mau membantu Karina. Satu hal yang pasti. Aku bukan selingkuhan Karina. Di sini, aku punya kepentingan tersendiri."

"Aku tidak peduli dengan kepentinganmu. Maaf, demi keselamatan dan keadilan untuk Kailani, Aku akan mengajukan tuntutan untuk mantan istrimu. Kailani bukan sekedar mantan istri bagiku. Lebih dari itu, dia adalah Ibu yang luar biasa untuk anakku. Jauhi Kailani jika tujuanmu hanya akan membuat hidupnya lebih rumit." Kenzo kembali berdiri. Dia mengambil ponsel dari kantong celananya, menghubungi seseorang, lalu mulai melakukan pembicaraan yang tidak terdengar jelas di telinga Kalvin.

Masih di tempat yang sama, Kailandra dan Kasih yang baru menuntaskan proses donor darahnya, sebentar-sebentar kompak melirik jam di pergelangan tangan masing-masing. Sudah lebih satu jam berlalu, namun belum ada kabar baik yang disampaikan untuk mereka. Padahal dalam kondisi normal, operasi sesar biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 45 sampai 60 menit.

"Permisi, Pak, Bu... Alhamdulillah proses operasi sesar Bu Karina berjalan dengan baik. Anak Bapak juga berhasil kami selamatkan. Hanya saja kondisi keduanya masih sangat lemah. Tim dokter anak masih melakukan sejumlah pemeriksaan. Sampai saya menyampaikan kabar ini, belum satu pun dari mereka yang menangis." Suara perawat yang dinantikan kemunculannya oleh Kailandra dan Kasih, berhasil membuat kedua orang tersebut langsung beranjak berdiri.

"Apa kami boleh melihat mereka?" tanya Kasih dengan rasa cemas yang luar biasa.

"Maaf, belum bisa, Bu. Nanti kami akan menginformasikan kembali jika sudah bisa dilihat. Untuk Bu Karina sendiri, juga belum bisa ditemui. Beliau masih ada di ruang pemulihan pasca operasi. Setelah reaksi bius dipastikan sudah hilang dan tidak ada efek samping yang ditimbulkan, Bu Karina akan dipindahkan ke ruang rawat inap sesuai pilihan Bapak."

Kasih yang sebenarnya sudah sangat tidak sabar hanya bisa mengangguk pasrah. Sudah lama ia menunggu saat ini tiba. Namun siapa sangka, impiannya menerima cucu dalam keadaan suka cita---hanyalah angan belaka.

"Astaga, mama lupa menanyakan tadi. Anak kalian perempuan atau laki-laki? Kemarin waktu USG bagaimana, Kai? Apa jenis kelamin anak kalian?" Kasih mencoba meredam kecemasan dengan menghibur diri dengan pertanyaan akan jenis kelamin kedua cucu kembarnya.

Kailandra menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Kai tidak pernah ikut masuk ke ruang periksa, Ma. Karina pun tidak pernah memberikan hasil USG nya pada Kai."

Kasih mengernyitkan keningnya sembari menggelengkan kepala kuat-kuat, "Kai, kamu itu tidak peduli atau memang bodoh. Ini anak pertamamu, seharusnya kamu menyambutnya dengan semangat," kesal Kasih.

"Mama tau sendiri, kan? Selama kehamilan Karina, kondisi fisik Kai lemah. Mual pusing tidak menentukan. Melihat dan berdekatan dengan Karina malah membuat Kai tidak nyaman," sanggah Kailandra, berusaha membela diri.

Kasih mendengus kesal. Kekhawatirannya kini bercampur dengan kekesalan. Semangat dan kegembiraannya menyambut cucu pertama, ternyata tidak sebanding dengan sikap Kailandra yang malah acuh tak acuh menyambut buah hatinya sendiri.

"Keluarga Ibu Kailani," perawat keluar dari salah satu ruangan tindakan operasi dan memanggil dengan suara yang sedikit lantang.

Reflek Kailandra beranjak berdiri dan mendekati sumber suara yang memanggil tadi. Kasih tampak sangat bingung dengan apa yang dilakukan putra satu-satunya itu.

"Saya, Sus...." Kalvin, Kenzo, dan Kailandra, mengucapkannya secara bersamaan. Membuat sang perawat melemparkan pandang pada ketiga pria yang ada di depannya satu per satu.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

wkwkwkwk

2023-05-04

0

Elsi 🌻

Elsi 🌻

kasihan.. ibu dan anak sama2 dibegoin ama iblis betina.. 🙄

2023-01-15

0

Elsi 🌻

Elsi 🌻

ntar ye, bangKai.. ane ambil cermin dulu..

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kesepakatan
2 Pertemuan Kailandra dan Kailani
3 Kecurigaan Karina
4 Embrio Transfer
5 Menuju hasil bayi tabung
6 Hamil Simpatik
7 Bertemu Kasih
8 Undangan dari Kailandra
9 Mengingatkan pada masa lalu
10 Cerita lama belum kelar
11 Placenta Previa Major
12 Penjelasan Kenzo
13 Penyesalan Kenzo
14 Ada apa dengan Keiko?
15 Accident
16 Operasi Sesar
17 Rumah tangga yang tidak biasa
18 Belum sadarkan diri
19 Keresahan Karina
20 Meminta bantuan Kalvin
21 Akankah Kailandra menyadari?
22 Perdebatan
23 Tragedi di waktu subuh
24 Tidak ada bekas operasi
25 Masih berusaha berbohong
26 Talak untuk Karina
27 Karina masih belum terima
28 Tidak punya hati
29 Akhirnya
30 Ke rumah Kailani
31 Tidak ingin lagi membahas masa lalu
32 Masalah di pagi hari
33 Salah Kailandra
34 Luka terus menganga
35 Curahan hati Kalvin
36 Reaksi Kasih
37 Perjuangan seorang ibu
38 Ingin bertemu Kailani
39 Kanaya dan Kanaka
40 Rencana Kasih dan kedatangan Karina
41 Hasil DNA tidak pernah dibuka
42 Antara Kailani dan Kasih
43 Keiko Pingsan
44 Oppa Kim Tae Hyung
45 Akhirnya membuka hasil tes DNA
46 Kenzo semakin posesif
47 Keegoisan Kenzo
48 Tragedi High Heels
49 Kembali ke rumah sakit
50 Kasih bertemu Keiko
51 Keyakinan Kailandra
52 Kailandra meminta tes DNA
53 Rencana Kailandra dan Kasih
54 Di rumah Kailani
55 Bicara empat mata
56 Memutuskan untuk jujur pada Kailani
57 Kailani terdiam
58 Dengan permasalahan masing-masing
59 Meminta untuk bersama lagi
60 Ketulusan Keira
61 Akal licik Kailandra
62 Pamit
63 Hadiah dari Keiko
64 Keadaan mulai berubah
65 Resmi duda
66 Meminta bantuan Keiko
67 Tetap tidak mau
68 Menemani Kailandra
69 Duka Kailandra
70 Yang terkubur tidak akan kembali
71 Kailandra masih berduka
72 Bukan menyerah
73 Memilih melupakan isi percakapan
74 Pertanyaan Keiko
75 Jawaban untuk Keiko
76 Meminta dinikahi
77 Hari pernikahan
78 Bukan pernikahan biasa
79 Akhirnya
80 Bonus Chapter 1
81 Bonus Chapter 2
82 Bonus Chapter 3
83 Bonus Chapter 4
84 Bonus Chapter 5
85 Bonus Chapter 6 (Last)
86 Bonus Chapter after last
87 Bonus Chapter after last 2
88 Bonus Chapter last 3
89 Bonus Chapter Last 4 (End ya????!)
90 Last Beneran
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kesepakatan
2
Pertemuan Kailandra dan Kailani
3
Kecurigaan Karina
4
Embrio Transfer
5
Menuju hasil bayi tabung
6
Hamil Simpatik
7
Bertemu Kasih
8
Undangan dari Kailandra
9
Mengingatkan pada masa lalu
10
Cerita lama belum kelar
11
Placenta Previa Major
12
Penjelasan Kenzo
13
Penyesalan Kenzo
14
Ada apa dengan Keiko?
15
Accident
16
Operasi Sesar
17
Rumah tangga yang tidak biasa
18
Belum sadarkan diri
19
Keresahan Karina
20
Meminta bantuan Kalvin
21
Akankah Kailandra menyadari?
22
Perdebatan
23
Tragedi di waktu subuh
24
Tidak ada bekas operasi
25
Masih berusaha berbohong
26
Talak untuk Karina
27
Karina masih belum terima
28
Tidak punya hati
29
Akhirnya
30
Ke rumah Kailani
31
Tidak ingin lagi membahas masa lalu
32
Masalah di pagi hari
33
Salah Kailandra
34
Luka terus menganga
35
Curahan hati Kalvin
36
Reaksi Kasih
37
Perjuangan seorang ibu
38
Ingin bertemu Kailani
39
Kanaya dan Kanaka
40
Rencana Kasih dan kedatangan Karina
41
Hasil DNA tidak pernah dibuka
42
Antara Kailani dan Kasih
43
Keiko Pingsan
44
Oppa Kim Tae Hyung
45
Akhirnya membuka hasil tes DNA
46
Kenzo semakin posesif
47
Keegoisan Kenzo
48
Tragedi High Heels
49
Kembali ke rumah sakit
50
Kasih bertemu Keiko
51
Keyakinan Kailandra
52
Kailandra meminta tes DNA
53
Rencana Kailandra dan Kasih
54
Di rumah Kailani
55
Bicara empat mata
56
Memutuskan untuk jujur pada Kailani
57
Kailani terdiam
58
Dengan permasalahan masing-masing
59
Meminta untuk bersama lagi
60
Ketulusan Keira
61
Akal licik Kailandra
62
Pamit
63
Hadiah dari Keiko
64
Keadaan mulai berubah
65
Resmi duda
66
Meminta bantuan Keiko
67
Tetap tidak mau
68
Menemani Kailandra
69
Duka Kailandra
70
Yang terkubur tidak akan kembali
71
Kailandra masih berduka
72
Bukan menyerah
73
Memilih melupakan isi percakapan
74
Pertanyaan Keiko
75
Jawaban untuk Keiko
76
Meminta dinikahi
77
Hari pernikahan
78
Bukan pernikahan biasa
79
Akhirnya
80
Bonus Chapter 1
81
Bonus Chapter 2
82
Bonus Chapter 3
83
Bonus Chapter 4
84
Bonus Chapter 5
85
Bonus Chapter 6 (Last)
86
Bonus Chapter after last
87
Bonus Chapter after last 2
88
Bonus Chapter last 3
89
Bonus Chapter Last 4 (End ya????!)
90
Last Beneran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!