Rani terkejut setelah mendengar ucapan kakaknya. Setelah itu dia kembali tenang untuk mendengar penjelasan dari kakaknya.
"Pergi keluar? Bukankah keadaan diluar sangat berbahaya kak? Kenapa kakak ingin pergi keluar?" Tanya Rani pada Kakaknya.
Rani tidak mencegah Rio untuk pergi karena dia sudah mengetahui bahwa kakaknya pergi keluar dari rumah ini pasti memiliki alasannya tersendiri.
Apalagi dia sudah mengetahui bahwa kakaknya memiliki semacam kekuatan yang dapat melindungi dirinya sendiri, jadi dia tidak perlu untuk khawatir kepada kakaknya.
"Ada suatu urusan yang harus kakak lakukan di luar, jadi untuk sementara waktu kakak tidak akan kembali ke rumah sampai urusan itu selesai." Balas Kakaknya.
"Apakah Rani boleh ikut bersama kakak?" Tanya Rani.
"Tidak!" Rio menggelengkan kepalanya "Kamu tidak boleh ikut bersama kakak. Akan lebih aman jika kamu tetap di sini!"
"Baik." Rani dengan ekspresi kecewa "Kalau begitu, kapan kakak akan kembali pulang?" Tanya Rani.
"Kamu tidak perlu khawatir. Kakak akan pulang nanti siang, jadi kamu harus tidur untuk malam ini. Jangan terus begadang hingga pagi hari. Utamakan kesehatanmu! Oh iya, tolong bilangkan ini kepada yang lainnya juga."
"Baik kak! Tapi.. Apakah Kakak bisa berjanji akan pulang nanti siang?" Rani mengulurkan tangannya, dan menunjukan jari kelingkingnya.
"Baiklah... Aku janji." Rio mengikuti instruksi adiknya dan membuat sebuah Janji kelingking.
Mereka berdua kembali kebawah. Rani kembali ke tempat duduknya, sedangkan itu Rio menuju ke arah Adit yang sedang duduk selonjoran di kursi.
Adit tampak ketakutan ketika Rio berjalan menuju arah dirinya.
Rio memegang pundak Adit yang sedang duduk, dan....
"Sebaiknya kau jangan berani macam-macam kepada adikku! Jika tidak kau akan kujadikan makanan untuk para zombie!!" Rio dengan menatap kedepan, tetapi dia memegang pundak kanan Adit dengan cukup keras, sehingga Adit menahan rasa sakit itu.
Adit yang merasakan rasa sakit itu membalas ucapan Rio dengan nada yang begemetar ketakutan.
"Ba-baik!"
Setelah itu Rio kembali berjalan kedepan menuju pintu luar rumah ini, dan...
"Aku pergi..."
"Hati-hati dijalan kakak!"
Rio membuka pintu rumah lalu menutupnya kembali dan segera berjalan menuju arah gerbang.
Dengan melewati pembatas pelindung rumah, kini dia kembali berbalik menghadap ke arah penghalang.
"Hmmm, kalau seperti ini sepertinya akan terlihat mencurigakan. Sepertinya aku harus memberikan ilusi terhadap pemandangan rumah ini."
Itu benar. Bagaimanapun juga rumahnya terlihat terlalu mencolok.
Keadaan yang begitu mencolok itu akan mengundang seorang manusia untuk berbuat macam-macam melakukan suatu keburukan terhadap rumah ini.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Rio melakukan sesuatu terhadap penghalang rumah ini.
Note: Pelindung/penghalang
Dia menyentuh pelindung rumah ini yang seperti kaca dan seketika pemandangan di depan berubah dalam sekejab.
"Begini sepertinya cukup untuk mengalihkan orang yang ingin melakukan keburukan terhadap rumah ini."
Pemandangan di depannya benar-benar berubah.
Rumah yang mula-mulanya terlihat rapih dengan lampu yang menyala, semuanya berubah menjadi rumah dengan keadaan yang begitu kekacauan, lampunya pun mati.
Pemandangan itu adalah ilusi untuk tidak membuat mencolok kepada seseorang yang melewati rumah ini, apalagi mereka yang berniat buruk terhadap Rani.
Ketika dia sudah selesai, Rio berbalik ke arah jalan dan pergi menuju kediaman Santi.
Di dalam perjalanannya untuk keluar dari kompleknya, ia berjalan sambil melihat kondisi sekitar.
Melakukan teleportasi untuk sampai ke kediaman Santi memanglah sangat mudah, tetapi Rio tidak melakukan itu. Dia berjalan kaki bertujuan untuk melihat keadaan sekitar kota ini. Barangkali jika ada kejadian yang cukup menarik perhatian yang cukup untuk di lirik, itu akan menambah wawasannya tentang dunia ini.
Bagaimanapun juga, Rio belum mengetahui penyebab terjadinya bencana seperti ini, tetapi yang pasti ada seseorang di balik semua ini.
Dia harus tetap waspada tentang ancaman musuh di masa depan, oleh karena itu dia berhati-hati untuk tidak membuat kecurigaan seminimal mungkin.
Yah, setidaknya dia akan menganalisis zombie di sepanjang perjalanan.
Di sepanjang perjalanan, Rio telah melewati perjalanan yang berdarah. Setidaknya sudah ada lebih dari 50 Zombie yang sudah ia bunuh.
Rio kini sedang melewati gang yang menuju jalan raya. Di area sekitarnya hanya ada sekumpulan zombie dengan berlevel 1 yang sedang berlari menuju ke arahnya.
"Dasar sekumpulan kroco! MATI!!"
*Klack* Tepat setelah ia menjentikan jarinya, para zombie yang sedang berlari ke arahnya tiba-tiba mati dan tubuhnya menghilang.
Dengan mudahnya Rio menghilangkan semua zombie itu dengan menjentikan jarinya.
Semua zombie itu terhempas tak tersisa, dan meninggalkan sebuah batu kecil berwarna putih.
Rio berjalan menuju benda yang mirip dengan batu itu.
Dia tidak akan terinfeksi oleh bakteri maupun virus yang berterbangan di udara, karena dia termasuk ke dalam ras yang berbeda.
Tubuhnya sangat kuat, jadi Rio tidak mengkhawatirkan apapun tentang asap hitam dari zombie yang telah mati itu.
Dia kini memegang benda yang mirip seperti kelereng. Warnanya bola kelereng itu keputihan.
Rio kini penasaran dengan benda bulat itu.
Bagaimana tidak, di sepanjang perjalanan dia mendapatkan banyak benda putih yang sama seperti kelereng ini.
"Benda ini sama dengan yang tadi..." Gumam Rio pada dirinya sendiri. "Mungkin aku akan memeriksanya dengan skill analisis ku.."
Tepat setelah dia bergumam pada dirinya sendiri, kini Rio menggenggam benda itu dan mencoba melakukan analisis terhadap benda putih yang mirip seperti kelereng itu.
[appraisal skills] Diaktifkan.
"Hmmm.... Walaupun sedikit, tetapi aku merasakan energi sihir dari dalam kelereng itu."
"Apakah ini semacam Eliksir yang dapat menambah kekuatan? Tetapi ini sedikit berbeda dengan yang aku punya."
Dia mengambil sesuatu dari dalam ruang penyimpanannya. Itu adalah sebuah Elixir yang dapat meningkatkan MP. Berwarna ungu dengan wadah kaca yang di lapisi oleh kain sebagai penutupnya.
Dia mulai membandingkan kedua Eliksir tersebut, dan.....
"Sepertinya aku akan memeriksanya nanti..." Gumam Rio sambil menaruh Eliksir dan bola putih kelereng itu ke dalam penyimpanannya. "Aku akan melanjutkan perjalananku dulu, mungkin akan ada hal menarik lainnya yang akan terjadi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
×͜× ᕕ😎ᕗ ツ
Rumah katanya dipasang formasi agar zombie dan manusia tidak akan bisa masuk tanpa ijin.. lah ini masih takut jika ada manusia yang berpikiran buruk terhadap rumahnya?? 😑
2024-12-11
0
×͜× ᕕ😎ᕗ ツ
sebenarnya cara dia jadi kuat gimana cok?? seharusnya kan dimulai dari awal.. lah ini dg inti kristal aja kagak tau, lalu dia kuat dg cara apa? 😑
2024-12-11
0
""wong baru""
lanjut
2022-11-16
0