Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua

Mereka berdua berjalan menuju ruang keluarga Kediaman Santi.

Gaya pintu ruangan ini tampak tradisional. Kamu hanya perlu untuk menggeser kan pintu kayu ini dan segera masuk ke dalamnya.

Rio melihat Ayahnya Santi yang sedang duduk di lantai.

Meja di sana juga termasuk meja dengan ukuran kecil tapi panjang. Dan juga, seluruh bagian ruangan ini di desain seperti model tradisional Jepang.

Sambil menyeruput secangkir teh, Ayah Santi menginstruksikan dengan tangannya agar mereka berdua untuk duduk.

Santi dan Rio duduk berhadapan dengan Ayahnya.

Bagaimanapun juga, jika di lihat dari dekat, ayahnya Santi seperti orang Jepang.

Rio sudah mengetahui itu dari awal. Wajahnya Santi tampak seperti orang Jepang. Setelah melihat orang tuanya menjadikannya yakin kalau Santi benar-benar keturunan Jepang.

Mungkin dia mewarisi gen dari ayahnya.

Yah begitulah.... Setelah mereka berdua duduk, Ayah Santi menaruh tehnya di atas meja, lalu.....

"Kamu... Apakah kamu mengetahui masalah apa yang telah kamu perbuat?" Ayahnya Santi bertanya kepada Rio dengan memebenturkan tangannya di meja.

Suasana tampak hening. Dengan Santi yang berkeringat dingin mendengar perkataan cukup keras dari Ayahnya.

Bagaimanapun juga, ayahnya tampak marah kepada Rio.

Yah, itu adalah hal yang wajar. Bagaimanapun juga seorang ayah akan marah kepada anaknya yang duduk di bangku sekolah tetapi sudah hamil muda. Dan itu semua perbuatan dari teman sekelasnya.

Ayahnya tampak tenang untuk mendengar lawan berbicara.

Setelah itu Rio mulai untuk berbicara.

"Benar, saya tahu perbuatan yang saya lakukan adalah salah, tapi-"

Tiba-tiba ayahnya memotong pembicaraan Rio, dan....

"Tapi apa!? Jangan bilang kamu melakukan itu dengan tidak di sengaja? Dasar anak muda. Kamu melakukan perbuatan itu dengan putriku, setelah itu kamu tidak mau mengakuinya."

Setelah keadaan semakin tegang. Semua tampak hening untuk kedua kalinya.

Kali ini Santi berbicara untuk membela Rio.

"Tidak, Papah! Ini semua adalah salahku karena sudah memaksa Rio untuk melakukan perbuatan itu. Ini sama sekali bukan salahnya."

"Kamu lebih baik diam dulu! Papah sedang berbicara dengan anak ini." Balas Ayahnya dengan nada lumayan keras.

Santi terdiam setelah ayahnya memarahinya.

Dia terus mendungkuk menghadap kebawah dan tidak berani untuk melihat wajah ayahnya.

"Jadi... Apakah kamu akan bertanggung jawab kepada putriku?" Tanya ayahnya Santi kepada Rio sambil kembali meminum tehnya.

"Benar. Saya akan bertanggung jawab terhadap kondisinya Santi. Untuk itulah saya datang ke sini."

"Ohh...." Dia menaruh tehnya kembali ke meja, lalu... " Kamu cukup tenang yah sekalipun aku sudah memarahimu. Bagaimanapun juga aku memuji sifat tenangmu itu. Tapi.... Apakah kamu tidak menyadari dunia ini? Bagaimana caramu untuk menafkahi putriku? Apakah kamu hanya memodalkan tampangmu itu untuk mengurusi kebutuhan sehari-hari putriku?"

"Tidak. Bagaimana mungkin saya melakukan hal itu." Balas Rio.

"Kalau begitu kamu mempunyai apa? Siapa ayahmu? Apa pekerjaannya? Tinggal di mana sekarang kamu ini?"

Ayahnya terus menanyai Rio dan terus memojokannya. Untuk itu Santi mencoba kembali untuk membela Rio dari ayahnya.

"Ayah! Jangan memperpojok Rio dengan pertanyaan seperti itu! Buktinya Rio ingin bertanggung jawab atas masalah ini. Bagiku semua itu sudah cukup asalkan dia bertanggung jawab!"

"Ah.., bagaimana caramu untuk hidup jika menikahi orang ini? Apakah kamu hanya ingin memakan cinta selama sisa hidupmu? Kamu akan menyesal setelah kamu menikahinya!" Balas Ayahnya sambil memarahi Santi.

Karena suasana di ruangan ini cukup menegangkan akibat pertentangan antara ayah dan anak, disini Rio mencoba membuat suasananya kondusif dan mengatakan pendapatnya.

"Untuk itu paman tenang saja, saya telah menabung uang cukup banyak untuk biaya pernikahan dan kehidupan sehari-hari. Lihatlah ini paman...." Rio dengan menunjukan Smartphonenya.

"Itu...." Setelah Ayahnya melihat cukup banyak uang dari Smartphone yang dimiliki oleh Rio, kini dia bersikap tenang di posisinya.

Sedangkan itu Santi yang terlihat terkejut melihat saldo uang yang di miliki Rio, dia mencoba berbisik kepadanya.

"Darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?" Tanya Santi kepada Rio.

"Ini adalah uang hasil tabunganku selama berbisnis. Kamu tenang saja." Balas Rio dengan suara bisikan kepada Santi.

Sedangkan itu ayahnya....

*Ehem* suara batuk.

"Bagaimanapun juga, jumlah uang itu cukup banyak, tapi uang itu akan cepat habis jika kamu tidak menggunakannya dengan benar."

"Untuk itu paman tenang saja. Saya akan menggunakan uang ini untuk mendepositokan sejumlah uang di perusahan. Saya mengenal manajer di sana, jadi semua itu akan baik-baik saja untuk kebutuhan masa depan nanti."

"Ahahaha! Bagus! bagus! Tampaknya kamu telah berpengalaman dalam dunia bisnis." Balas Ayahnya sambil canda tawa.

Keadaan telah semakin tenang setelah Ayahnya Santi melihat cukup banyak uang dari Smartphone Rio. Dia tampak berbahagia dan tidak perlu khawatir dengan keadaan putrinya di masa depan nanti

"Aku akan menitipkan putriku di masa depan nanti. Setelah mengurusi dokumen untuk mengundurkan diri dari sekolah, kalian berdua secepatnya akan menikah. Tapi... Jika sampai kamu berani membuat putriku menangis, kamu lihat apa itu?" Dia menunjukan jarinya menuju sebuah pedang katana yang di pajang di sampingnya, dan melakukan gaya berputar di lehernya.

Ayahnya Santi telah mengancam Rio jika membuat putrinya menangis, dia sendiri secara pribadi akan memutuskan lehernya menggunakan katana yang di tunjuknya.

Rio bahkan masih terlihat tenang setelah mendapat ancaman itu. Bagaimanapun juga, dia telah berjanji kepada Ayahnya Santi untuk menjaga putrinya di masa depan. Jadi selama bencana zombie terjadi, dia akan melindunginya dengan kekuatannya.

Setelah itu tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan ini.

Terpopuler

Comments

GRAVITY 000

GRAVITY 000

hmm prasaan orang Jepang selalu tenang, gak langsung membentak

2023-04-11

0

Ifal Pratama

Ifal Pratama

Knpa setiap novel para author demen banget bikin muka datar/dingin buat mc nya😪supaya cool? atau apa? heran-_

2023-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2 Chapter 2 Permasalahan
3 Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4 Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5 Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6 Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7 Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8 Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9 Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10 Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11 Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12 Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13 Chapter 13 Fitnah
14 Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15 Chapter 15 Pelindung Rumah
16 Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17 Chapter 17 Pasokan Makanan
18 Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19 Chapter 19 Pergi Berpetualang
20 Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21 Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22 Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23 Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24 Chapter 24 Perjalanan
25 Chapter 25 Tingkatan Zombie
26 Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27 Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28 Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29 Chapter 29 Krisis Makanan
30 chapter 30 Kebangkitan
31 Chapter 31 Menggunakan Klon
32 Chapter 32 YGGDRASIL
33 Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34 Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35 Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36 Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37 Chapter 37 Kegelisahan
38 Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39 Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40 Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41 Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42 Chapter 42 Kelaparan
43 Chapter 43 Bertahan Hidup
44 Chapter 44 Penguatan Barrier
45 Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46 Chapter 46 Aliran Sihir
47 Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48 Chapter 48 Mempelajari sihir
49 Chapter 49 Makan Bersama
50 Chapter 50 Magic Item
51 Chapter 51 Memancing Para Zombie
52 Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53 Chapter 53 Memanggil Undeath
54 Chapter 54 Bertemu Iblis
55 Chapter 55 Mencoba
56 Chapter 56 Obrolan Wanita
57 Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58 Chapter 58 Berusaha
59 Chapter 59 Keras Kepala
60 Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61 Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62 Chapter 62 Penyergapan
63 Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64 Chapter 64 Lantai Dua
65 Chapter 65 Lilia Lavender
66 Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67 Chapter 67 Berserker
68 Chapter 68 Pertarungan
69 Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70 Chapter 70 Pengejaran
71 Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72 Chapter 72 Dunia Lain?
73 73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74 Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75 Chapter 75 Pemberontakan
76 Chapter 76 Sebuah Harapan
77 Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78 Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79 Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80 Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81 Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82 Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83 Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84 Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85 Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86 Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87 Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88 Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89 Chapter 89 Aliran Waktu
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2
Chapter 2 Permasalahan
3
Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4
Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5
Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6
Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7
Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8
Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9
Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10
Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11
Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12
Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13
Chapter 13 Fitnah
14
Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15
Chapter 15 Pelindung Rumah
16
Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17
Chapter 17 Pasokan Makanan
18
Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19
Chapter 19 Pergi Berpetualang
20
Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21
Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22
Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23
Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24
Chapter 24 Perjalanan
25
Chapter 25 Tingkatan Zombie
26
Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27
Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28
Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29
Chapter 29 Krisis Makanan
30
chapter 30 Kebangkitan
31
Chapter 31 Menggunakan Klon
32
Chapter 32 YGGDRASIL
33
Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34
Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35
Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36
Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37
Chapter 37 Kegelisahan
38
Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39
Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40
Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41
Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42
Chapter 42 Kelaparan
43
Chapter 43 Bertahan Hidup
44
Chapter 44 Penguatan Barrier
45
Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46
Chapter 46 Aliran Sihir
47
Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48
Chapter 48 Mempelajari sihir
49
Chapter 49 Makan Bersama
50
Chapter 50 Magic Item
51
Chapter 51 Memancing Para Zombie
52
Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53
Chapter 53 Memanggil Undeath
54
Chapter 54 Bertemu Iblis
55
Chapter 55 Mencoba
56
Chapter 56 Obrolan Wanita
57
Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58
Chapter 58 Berusaha
59
Chapter 59 Keras Kepala
60
Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61
Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62
Chapter 62 Penyergapan
63
Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64
Chapter 64 Lantai Dua
65
Chapter 65 Lilia Lavender
66
Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67
Chapter 67 Berserker
68
Chapter 68 Pertarungan
69
Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70
Chapter 70 Pengejaran
71
Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72
Chapter 72 Dunia Lain?
73
73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74
Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75
Chapter 75 Pemberontakan
76
Chapter 76 Sebuah Harapan
77
Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78
Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79
Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80
Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81
Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82
Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83
Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84
Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85
Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86
Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87
Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88
Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89
Chapter 89 Aliran Waktu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!