Chapter 10 Bertemu dengan Mertua

Kembali ke Masa Sekarang.

Rio tampak gugup dengan situasi seperti ini. Sedangkan itu Santi malah bergembira dengan pernyataannya.

"Ya, kamu benar. Selamat, kamu akan menjadi seorang Ayah!"

Rio tampak kebingungan dengan perubahan alur cerita ini.

Seharusnya bukan seperti ini. Dia bahkan tidak merasa pernah untuk melakukan hubungan lebih jauh kepada Santi, tetapi kenapa dia bisa hamil?

Tidak. Mungkin ada yang salah dengan dunia ini, pikir Rio.

Dia mencoba bersikap tenang dan mencoba mencairkan keadaan.

"Kamu tenanglah. Rahasiakan ini kepada teman-teman lainnya." Rio dengan berbisik kepada Santi.

"Ah, ya. Aku akan merahasiakan ini dari teman sekelas. Tapi bagaimana dengan orang tuaku? Mereka sudah mengetahui ini dan aku disuruh mengajakmu bertemu dengan mereka di rumah." Tanya Santi.

"Untuk masalah itu kita akan bicarakan nanti setelah sepulang sekolah. Kamu tetaplah duduk di sini dan pakai kalung ini."

Rio merogoh kantongnya dan memberikan sebuah kalung merah delima kepada Santi.

Kalung itu sama dengan kalung yang dia berikan kepada adiknya.

"Ah, kalung ini terlihat cantik! Aku menyukainya." Jawab Santi sambil mengambil kalung itu dengan perasaan senang.

"Bisakah kamu memakaikan kalung ini kepadaku, Ayah?" Tanya Santi.

"Baiklah... Tolong pegang rambutmu ke atas." Santi mengikuti instruksi yang diberikan oleh Rio dan Rio mulai memasangkan kalung itu kepada Santi.

Setelah selesai memasangkan kalung, Santi memeluk lengan Rio dengan perasan senang.

Sedangkan itu Rio hanya diam ketika dirinya di peluk. Bahkan dia tidak berekspresi sedikitpun.

Bel sekolah berbunyi, yang artinya kelas pertama telah di mulai.

Semua siswa kembali duduk di tempatnya masing-masing, dan jam pertama segera di mulai.

Pukul 15:05 Setelah Sepulang Sekolah.

Semua murid telah pergi kembali ke rumahnya masing-masing.

Rio dan Santi sedang berada di perjalanan pulang.

Rumah Santi terletak tidak jauh dari sekolah. Jadi dia hanya berjalan untuk berangkat dan pulang sekolah.

Bagaimanapun juga Rio khawatir dengan keadaan kandungannya Santi.

Dia berjalan bolak balik ketika sedang hamil.

Kekhawatiran itu adalah hal yang lumrah bagi seorang calon ayah.

Mereka berdua mengobrol di sepanjang perjalanan dan tidak terasa telah sampai di kediaman rumah Santi.

Rumahnya yang cukup besar, ada halaman dan garasi di samping rumahnya.

Kolam ikan dan juga taman di depan rumahnya. Sekali lihat juga keluarga Santi pasti adalah keluarga terkemuka.

Mereka berdua memasuki area dalam rumah.

Benar saja, area dalamnya yang cukup luas.

Dari sini Rio bisa melihat ruang tamu yang cukup besar. 2 anak tangga yang terlihat dari samping kanan dan kiri dari tempat dirinya berada.

Seseorang tengah mengawasi mereka berdua dari atas lantai 2 .

Orang itu turun mengenakan tangga sebelah kiri lalu melangkah menuju Rio.

"Kamukah yang bernama Rio?" Tanya ayahnya Santi.

"Iya benar. Saya adalah Rio, paman."

"Aku memuji keberanianmu karena telah berani datang ke tempat ini."

"Papah! Berhenti untuk mengganggu Rio!" Ucap Santi untuk mengalihkan percakapan.

"Rio, Ayo ke sini!" Santi menarik tangan Rio dan membawanya ke lantai atas.

Melewati tangga, mereka berdua berjalan menuju ke arah sebelah kiri. Disana terdapat banyak ruangan berbeda.

Yah, begitulah orang kaya, hal ini sama sekali tidak cukup menakjubkan bagi Rio. Dia bahkan tidak memasang ekspresi sama sekali setelah memasuki rumah ini.

Bahkan baginya, rumah ini tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan rumah yang di milikinya di dunia lain.

Luasnya bisa mencapai 100 x lipat dari luas rumah ini.

Dan juga dengan para pelayan yang begitu banyaknya, tempat ini tidak layak untuk di panggil dengan kata indah.

Santi menarik lengan Rio dan berjalan menuntunnya menuju kamarnya.

Disana terdapat pintu berwarna pink dengan hiasan stiker bergambar hello Kity.

Dengan sekali lihat saja Rio sudah mengetahui kalau itu adalah kamarnya Santi.

Santi membawa Rio memasuki ke dalam kamarnya, lalu mengunci pintu kamar agar tidak di dengar oleh siapapun dari luar.

"Dengar ya sayang! Kamu jangan merasa begitu gugup ketika bertemu dengan papah. Bisakah kamu memasang ekspresi senyum ketika berhadapan dengannya?"

"Ah, itu tampaknya tidak bisa. Aku dari dulu sudah seperti ini. Aku sudah tidak tahu bagaimana caranya untuk tersenyum." Balas Rio.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan mengajarimu. Kamu hanya perlu untuk melebarkan mulutmu. Seperti ini..." Santi menginstruksikan dan mencontohkannya.

"Seperti ini?" Tanya Rio.

Senyuman Rio tampak tidak seperti tersenyum. Cukup aneh di lihat bagi Santi.

"Bukan seperti itu, tapi seperti ini. Kamu hanya perlu melebarkan mulutmu." Santi yang menginstruksikan memegang pipi Rio menuju atas mata.

"Ah, sepertinya itu mustahil jika tidak kamu melakukannya sendiri. Nanti kita akan belajar secara perlahan."

"Iya." Balas Rio.

"Kalau begitu mari kita bertemu dengan papah. Sepertinya dia telah menunggu kita di ruang keluarga."

Terpopuler

Comments

Yedu BengBeng😎

Yedu BengBeng😎

terlalu naif mc nya, kembali ke masa lalu kan? lvl max semua kan? masa kepribadian nya ampas gitu ga logis banget

2023-06-09

2

LO AUTHORNYA GW JURINYA

LO AUTHORNYA GW JURINYA

naif bngt mcnya udh di khianati malah baik ke si cewe mentang mentang ada bayi skip dah malas baca novel naif

2022-10-27

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2 Chapter 2 Permasalahan
3 Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4 Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5 Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6 Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7 Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8 Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9 Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10 Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11 Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12 Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13 Chapter 13 Fitnah
14 Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15 Chapter 15 Pelindung Rumah
16 Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17 Chapter 17 Pasokan Makanan
18 Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19 Chapter 19 Pergi Berpetualang
20 Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21 Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22 Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23 Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24 Chapter 24 Perjalanan
25 Chapter 25 Tingkatan Zombie
26 Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27 Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28 Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29 Chapter 29 Krisis Makanan
30 chapter 30 Kebangkitan
31 Chapter 31 Menggunakan Klon
32 Chapter 32 YGGDRASIL
33 Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34 Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35 Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36 Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37 Chapter 37 Kegelisahan
38 Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39 Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40 Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41 Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42 Chapter 42 Kelaparan
43 Chapter 43 Bertahan Hidup
44 Chapter 44 Penguatan Barrier
45 Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46 Chapter 46 Aliran Sihir
47 Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48 Chapter 48 Mempelajari sihir
49 Chapter 49 Makan Bersama
50 Chapter 50 Magic Item
51 Chapter 51 Memancing Para Zombie
52 Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53 Chapter 53 Memanggil Undeath
54 Chapter 54 Bertemu Iblis
55 Chapter 55 Mencoba
56 Chapter 56 Obrolan Wanita
57 Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58 Chapter 58 Berusaha
59 Chapter 59 Keras Kepala
60 Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61 Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62 Chapter 62 Penyergapan
63 Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64 Chapter 64 Lantai Dua
65 Chapter 65 Lilia Lavender
66 Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67 Chapter 67 Berserker
68 Chapter 68 Pertarungan
69 Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70 Chapter 70 Pengejaran
71 Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72 Chapter 72 Dunia Lain?
73 73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74 Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75 Chapter 75 Pemberontakan
76 Chapter 76 Sebuah Harapan
77 Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78 Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79 Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80 Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81 Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82 Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83 Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84 Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85 Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86 Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87 Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88 Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89 Chapter 89 Aliran Waktu
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2
Chapter 2 Permasalahan
3
Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4
Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5
Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6
Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7
Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8
Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9
Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10
Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11
Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12
Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13
Chapter 13 Fitnah
14
Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15
Chapter 15 Pelindung Rumah
16
Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17
Chapter 17 Pasokan Makanan
18
Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19
Chapter 19 Pergi Berpetualang
20
Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21
Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22
Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23
Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24
Chapter 24 Perjalanan
25
Chapter 25 Tingkatan Zombie
26
Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27
Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28
Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29
Chapter 29 Krisis Makanan
30
chapter 30 Kebangkitan
31
Chapter 31 Menggunakan Klon
32
Chapter 32 YGGDRASIL
33
Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34
Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35
Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36
Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37
Chapter 37 Kegelisahan
38
Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39
Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40
Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41
Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42
Chapter 42 Kelaparan
43
Chapter 43 Bertahan Hidup
44
Chapter 44 Penguatan Barrier
45
Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46
Chapter 46 Aliran Sihir
47
Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48
Chapter 48 Mempelajari sihir
49
Chapter 49 Makan Bersama
50
Chapter 50 Magic Item
51
Chapter 51 Memancing Para Zombie
52
Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53
Chapter 53 Memanggil Undeath
54
Chapter 54 Bertemu Iblis
55
Chapter 55 Mencoba
56
Chapter 56 Obrolan Wanita
57
Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58
Chapter 58 Berusaha
59
Chapter 59 Keras Kepala
60
Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61
Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62
Chapter 62 Penyergapan
63
Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64
Chapter 64 Lantai Dua
65
Chapter 65 Lilia Lavender
66
Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67
Chapter 67 Berserker
68
Chapter 68 Pertarungan
69
Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70
Chapter 70 Pengejaran
71
Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72
Chapter 72 Dunia Lain?
73
73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74
Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75
Chapter 75 Pemberontakan
76
Chapter 76 Sebuah Harapan
77
Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78
Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79
Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80
Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81
Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82
Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83
Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84
Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85
Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86
Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87
Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88
Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89
Chapter 89 Aliran Waktu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!