Di masa lalu. Saat bencana Zombie menyerang umat manusia.
Semua orang berlarian ke segala arah.
Kami yang beranggotakan Rio, Santi dan teman sekelas lainnya dapat bertahan hidup dengan bersembunyi di ruang perpustakaan.
Disana tampak tertutup, dikarenakan hanya ada sedikit ruang terbuka yang menjadikan tempat teraman di sekolah ini.
1 hari telah berlalu setelah bencana zombie melanda seluruh dunia. Para zombie yang tersisa dan para murid yang telah terinfeksi masih berkeliaran di area sekitar sekolah ini.
Semua siswa dan siswi yang selamat berkumpul untuk mengumpat di area perpustakaan. Mereka semua mulai merasa lapar dan tidak bisa untuk terus menunggu sampai bantuan datang untuk menyelamatkan mereka.
Mereka semua akan menjadi gila jika tidak mendapatkan sesuatu untuk bisa di makan.
Dikarenakan ruang perpustakaan berdekatan dengan kantin, jadi para siswa yang berani, mulai mengatur strategi untuk mengambil makanan dari kantin itu.
Tetapi, kebanyakan siswa tidak setuju dengan strategi itu. Mereka hanya ketakutan dan menangis sepanjang waktu.
Akibat dari tangisan itu, segerombolan zombie berkerumun di daerah sekitar perpustakaan.
Mereka semua terperangkap di dalam perpustakaan dan tidak bisa menemukan jalan keluar dimanapun.
Dua hari telah berlalu, semua orang tampak cukup gila karena tidak mendapatkan makanan.
Mulai dari kulit yang keriput dengan wajah yang begitu mengerikan.
Bola mata mereka tampak memerah bagaikan orang gila.
Itu semua dikarenakan mereka tidak bisa tertidur di malam hari karena dihantui oleh zombie.
Rasa takut mereka kini telah berganti menjadi rasa lapar. Tidak ada yang memperdulikan jika mereka itu adalah teman dekat ataupun saudara.
Mereka menganggap sesama teman mereka adalah daging yang sangat enak. (Kanibalisme)
Tetapi, ada satu orang yang melerai tindakan sikap egois mereka. Orang itu adalah Santi.
Santi mulai merencanakan sesuatu kepada teman lainnya.
Setelah mereka berkumpul dan membahas sesuatu secara rahasia, Santi mulai berjalan ke arah pojok perpustakaan.
Disana terdapat Rio yang sangat ketakutan.
Dengan tubuh yang menggigil, dengan air liur yang keluar dari mulutnya.
Dia tampak terlihat lebih gila dari teman-teman lainnya.
Rio adalah beban yang sangat tidak beguna menurut teman-temannya.
Jadi menghilangkan satu beban adalah hal yang bagus. Apalagi Rio akan dijadikan umpan untuk membawa kawanan zombie itu menjauh dari sekitar perpustakaan.
Santi meraih tangan Rio dan mulai berkata.
"Apakah kamu ingin pergi dari tempat ini bersamaku?" Tanya Santi.
Rio yang terus menggigil dengan mengahadap ke bawah mendengar suara dari arah depannya.
Dia mengangkatkan wajahnya dan melihat orang yang berbicara.
Karena dia mengenal santi dan mempercayainya, dia menyetujui ucapannya.
"Ya..., Aku ingin pergi! Aku lapar!" Rio menangis dengan memeluk Santi.
"Aku benar-benar lapar...."
Sedangkan itu Santi mencoba menenangkan Rio dengan menepuk bagian bahunya. "Yosh,Yosh... Kita akan pergi dari tempat busuk ini dan cari tempat yang banyak makanan. Setelah itu kamu akan makan sepuasnya. Makan makanan itu sampai perutmu kenyang."
Rio mempercayai ucapan yang dikeluarkan mulut Santi. Bahkan dia tidak memiliki rasa keraguan sedikitpun terhadap Santi.
"Ya...Ya... Aku akan memakan makanan yang banyak hingga kenyang."
Sekali lagi air liur yang mengalir keluar dari mulut Rio, dan Santi merasa jijik dengan air liurnya.
Santi melepaskan pelukannya dan mulai meraih tangan Rio dan membawanya menuju ruang pintu perpustakaan.
Semua orang tampak berkumpul di sana.
Dan diluar tampak hening tidak ada suara.
Setelah memastikan tidak ada suara di diluar, meja-meja dan lemari yang menghalangi pintu mulai di pindahkan.
Terdapat tiga orang lelaki yang mulai memegang pintu itu.
Ketiga orang itu bernama Zaka, Adit, dan Radit.
Mereka bertiga bersiap-siap untuk membukakan pintu perpustakaan.
Santi yang masih memegang tangan Rio berjalan menuju pintu.
Mereka bertiga yang berjaga di pintu mulai membukakan pintu sedikit dan Rio mulai menuju pintu keluar bersama Santi.
Tepat setelah pandangan di depan yang tampak sepi, tiba-tiba Santi mendorong Rio keluar dari ruang perpustakaan.
"Apa....?!" Terkejut Rio.
Santi mulai masuk kembali ke dalam perpustakaan dan menutup pintu itu dengan rapat.
Lalu mengintip keadaan Rio dari jendela bersama siswa siswi lainnya.
Mereka mengintip dengan membukakan tirai hordeng sedikit untuk bisa melihat dengan kedua matanya.
Rio terus berteriak dan menangis.
Menggedor-gedorkan pintu itu dengan sekuat tenaga.
"Buka!! Buka!! Tolong teman-teman bukakan pintunya! Apa yang kalian lakukan? Cepat buka!!"
Sedangkan ketiga siswa itu terus menahannya dari dalam dan mulai menutupinya lagi dengan bangku dan kursi.
"Kau pergilah dari sini! Sana menjauh dari tempat ini!" Ucap Adit dari dalam perpustakaan sambil menahan pintu.
Kejadian itu membuat gaduh dan banyak suara. Akibatnya, para zombie berkerumun dari berbagai arah dan mulai berlari menuju arah Rio.
Rio yang terus menangis dan putus asa, tidak ada pilihan lain untuk melarikan diri sambil berteriak "Tolong...!! Seseorang tolong aku!!"
10 menit telah berlalu. Keadaan sudah semakin tenang.
Semua zombie telah di bawa oleh Rio menuju ke tempat lain.
Jadi para siswa membukakan pintu dan melihat keadaan sekitar.
Setelah terlihat aman, mereka berlari menuju kantin dan mulai mengambil makanan yang ada di sana.
Dan begitulah pengkhianatan yang dilakukan oleh Santi kepada Rio.
Luka yang membekas itu tidak bisa dihilangkan dan tidak dapat sembuh sampai saat ini.
Balas dendam adalah jalan satu-satunya cara untuk menghilangkan bekas luka ini.
Tetapi Rio tidak menyangka jika Santi telah hamil anaknya.
Dia telah memeriksa dengan matanya sendiri. Dan benar saja, Santi benar-benar mengandung anaknya. Untuk balas dendam itu kini sepertinya tidak bisa dilakukan oleh dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
TheKings
mc gk bodoh kh Masa gk di Periksa Si santi klo bukan Hamilnya anak mc
masih ragu gw sma alur ni bingung
2023-03-22
2