Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie

Adit bahkan berani mengucapkan kata bohong untuk membela dirinya sendiri, dan untuk terlihat hebat di depan ke empat perempuan itu.

"Apakah itu benar kakakmu berani mencuri ****** ***** adiknya sendiri? Dasar Lolicon! Sampah yang tidak tahu malu!" Ucap salah satu gadis yang bernama Putri.

"Itu tidak mungkin. Kakakku bukanlah orang yang seperti itu!" Balas Rani dengan membela kakaknya.

"Itu benar. Melihat dari situasi ini, tampaknya ada semacam kesalahpahaman. 20 menit yang lalu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Adit belok ke arah kamarmu Rani. Mungkin dia hanya membuat alasan jika dia ingin ke toilet." Ucap salah satu gadis bernama Nuke dengan mendorongkan kacamatanya.

Itu memang benar. Adit membuat alasan bahwa toilet di bawah mampet dan memberitahukan itu kepada Rani.

Rani yang mempercayainya, menyuruhnya menggunakan toilet yang ada di samping kamar kakaknya. Tetapi dia malah sebaliknya, Adit malah menuju ke ruang kamar Rani yang terletak di arah kanan yang berlawanan dengan toilet yang ia tunjuk.

"Bagaimana kalian bisa menuduhku begitu? Apakah kalian punya bukti!?" Tanya Adit kepada keempat gadis itu.

"Itu tidak perlu, karena buktinya sudah terlihat jelas di tanganmu. Jadi, bisakah kamu menunjukan ****** ***** itu kepada kami?" Balas Nuke.

Adit bahkan terdiam setelah Nuke berbicara. Bagaimanapun juga dia telah terpojok di situasi seperti ini.

Dia bahkan berkeringat dingin.

Tampaknya itu semua akan ketahuan, dan para gadis akan membenci dirinya.

Yah tamatlah. Impiannya untuk bisa mengharem sepertinya tidak ada harapan.

"Ada apa? Apakah kamu tidak bisa menunjukan itu? Kenapa kamu malah tampak gelisah jika kamu bukan pelakunya?" Tanya Nuke dengan kembali mendorongkan kacamatanya.

"Bukan! Bukan aku pencurinya!! Kenapa kalian bahkan tidak mempercayai ucapanku?" Balas Adit dengan membela diri.

"Jika kamu bukanlah pelakunya, kenapa kamu tidak menunjukan saja tanganmu itu? Itu akan menjadi jelas jika tidak ada sesuatu di tanganmu." Balas Nuke dengan percaya diri.

Sedangkan itu Rio yang daritadi berdiam di tempatnya, mulai bertindak dan melangkah menuju Adit.

"Tidak! Tidak! Kamu!! Jangan mendekat!!!" Ucap Adit dengan berjalan mundur ketakutan.

Adit terus mundur ketakutan, dan pada akhirnya dia terbentur ke tembok dan jatuh. Dari situ semua orang yang ada di ruangan bisa melihat bahwa Adit sedang megang sebuah ****** ***** berwarna putih dengan motif bunga di tangannya.

Semua wanita yang berada di sana tampak terkejut kecuali Nuke.

Para perempuan merasa jijik dengan kelakuan Adit. Mereka tidak menyangka jika lelaki yang selama ini selalu bersikap tenang dan ramah, ternyata adalah lelaki b4jingan yang cabul.

"Apa?! Jadi kamu pelakunya? Dasar menjijikan!" Ucap Putri dengan ekspresi jijik melihat wajah Adit.

"Aku tidak menduga jika kamu melakukan hal tidak senonoh seperti ini." Ucap Sabrina dengan merasa jijik terhadap Adit.

Adit yang merasa ketakutan melihat mata yang begitu banyak mengarah pada dirinya, membuatnya sangat ketakutan dengan menggigil. Dia bahkan tidak pernah merasa terpojok seperti ini selama masa hidupnya.

Itu adalah kenangan terburuk yang telah terjadi pada dirinya. Bahkan rasa takut itupun berubah menjadi dendam kepada lelaki bernama Rio yang berada di depannya.

Sesekali dia ingin membalas dendam kepada lelaki yang telah membuatnya menjadi keadaan menyedihkan seperti ini.

Dia terus menatap ke arah Rio dengan tampang marah. Dia ingin sesekali memukul orang yang berada di depannya untuk menghilangkan dendamnya.

Tetapi ketika dia ingin melakukan semua itu, tiba-tiba suara ledakan terdengar dari arah kejauhan.

Mereka semua kaget dengan suara ledakan yang tiba-tiba itu.

"Suara apa itu?" Tanya Sabrina.

"Aku tidak tahu apa itu, tapi mari kita lihat." Balas Nuke.

Mereka semua segera pergi menuju halaman rumah.

Tepat setelah mereka berada di halaman, mereka semua melihat ke atas langit.

Warna langit yang kemerahan, membuat semuanya tampak bingung dan keheranan, kecuali Rio.

"Sepertinya bencananya sudah dimulai ya." Gumam Rio.

Sementara itu, para gadis tampak ketakutan dan kebingungan.

Sebuah benda yang seperti meteoroit menembus atmosfer dan mengarah ke bumi.

"Itu.., semuanya lihatlah!" Tunjuk Sabrina ke arah langit untuk menginformasikan kepada teman-teman lainnya. " Bagaimana ini mungkin tiba-tiba muncul dua bulan?"

"Itu... Itu tidak mungkin! Ada apa ini? Seseorang tolong jelaskan apa yang terjadi! Oh iya... Rani!!" Orang bernama Putri itu memegang pundak Rani dan menatap wajahnya dengan serius.

"Kamu pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi kan!? Bagaimana ini bisa kebetulan seperti apa yang tadi kamu ucapkan!"

"Tolong tenang lah!" Ucap Nuke dengan mencoba menenangkan keadaan. "Itu memang benar. Ini persis seperti apa yang telah Rani ceritakan. Rani... Bisakah kamu ceritakan sekali lagi apa yang kamu maksud dengan bencana zombie itu?" Tanya Nuke kepada Rani.

Sedangkan itu Rani juga terkejut dengan kejadian ini. Walaupun dia sudah diberitahu oleh kakaknya, tapi dia tetap terkejut.

Yah, bagaimanapun juga Rani adalah manusia. Semua orang di dunia juga terkejut dengan bencana ini. Inilah yang akan terjadi.

Rani menarik kerah baju kakaknya, dan....

"Kakak!" Dia tampak ketakutan.

Sementara semua orang panik, dan seluruh tetangga yang berada di kompleknya bahkan keluar rumah untuk melihat perubahan ini.

Sedangkan itu Rio yang masih tenang dengan situasi ini, mulai menjelaskan kepada teman-teman Rani akan bencana yang terjadi.

Fase pertama telah dimulai.

Menurut penjelas Rio, fase pertama adalah munculnya benda misterius yang jatuh ke bumi. Dan orang yang yang mendekati benda itu akan terkena gas yang di keluarkan oleh benda misterius itu. Setelah itu mereka akan menjadi zombie dan menggigit para manusia.

Rio menjelaskan kepada teman-temannya Rani, walaupun itu tidak cukup detail karena menurutnya tidak perlu untuk membocorkan rahasia kepada seorang manusia yang bahkan belum tentu bisa menjaga rahasia itu.

Kalian semua pasti sudah mengetahui sifat dari manusia.

Apalagi mereka semua akan menjadi ganas jika bencana zombie terjadi.

Mereka semua hanya memikirkan dirinya sendiri untuk bertahan hidup, sampai-sampai orang lain akan menjadi korban dari perbuatan mereka.

Kembali ke masa saat ini.

"Jangan bercanda!! Zombie? Manusia akan terinfeksi jika tergigit oleh makhluk zombie itu? Itu semua pasti bohong!! Aku pulang! Aku tidak ingin berurusan dengan omong kosong!" Ucap Putri dengan berjalan pergi keluar dari halaman.

Dia bahkan egois pada dirinya sendiri.

Dari pertama kali melihat orang bernama Putri ini, dia cukup bodoh dan membuat kesal Rio.

Yah, makhluk bodoh sepertinya lebih baik menghilang daripada menjadi beban nanti. Itu akan menyusahkan Rio jika dia bersama orang-orang yang tidak berguna.

"Putri, jangan pergi!" Balas Rani sambil berlari dan memegang lengannya.

"Lepaskan! Aku mau pulang! Aku sama sekali tidak ingin mendengar leluconmu yang tidak lucu sama sekali!" Balas Putri dengan bersikap egois.

"Benar, aku juga ingin pulang! Selamat tinggal kalian semua!" Ucap Sabrina.

Kedua orang egois itu ingin pergi, itu adalah hal yang bagus. Lebih baik untuk membuang kedua orang yang tidak berguna sekaligus daripada terus menjaganya yang sama sekali tidak bernilai.

Sedangkan untuk wanita yang bernama Nuke ini, dia cukup cerdas juga. Jadi dia bisa dimanfaatkan oleh Rio untuk kedepannya.

"Rani, Lepaskan. Biarkan saja mereka pergi." Ucap Rio sambil meyakinkan Rani.

"Tapi kakak!" Rani yang enggan melepaskan lengan temannya.

Setelah mereka berdebat dan keduanya tidak ingin untuk mengalah, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari sebelah kiri jalan, tepatnya di pertigaan gang.

Seseorang berteriak minta tolong....

Bau darah yang begitu menyengat terhirup sampai sini.

"Ah, suara apa itu?!" Putri dengan ketakutan tidak jadi untuk keluar dari penghalang.

Mereka semua kecuali Rio dan Rani, tidak mengetahui jika ada penghalang yang di pasang di sekitar halamannya.

Sedangkan itu Sabrina yang telah sampai di gerbang, melihat ke arah ruas jalan sebelah kiri, tepatnya pertigaan. Disana dia melihat seseorang sedang menggigit seseorang.

Terpopuler

Comments

Boy

Boy

Broo adit itu diselesain dulu lahh jan maen asal lompat jadi beda ceritanya

2023-02-19

3

""wong baru""

""wong baru""

waduh thoorrr nanggung cerita nya nih up lagi thoorrr 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2 Chapter 2 Permasalahan
3 Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4 Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5 Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6 Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7 Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8 Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9 Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10 Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11 Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12 Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13 Chapter 13 Fitnah
14 Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15 Chapter 15 Pelindung Rumah
16 Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17 Chapter 17 Pasokan Makanan
18 Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19 Chapter 19 Pergi Berpetualang
20 Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21 Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22 Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23 Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24 Chapter 24 Perjalanan
25 Chapter 25 Tingkatan Zombie
26 Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27 Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28 Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29 Chapter 29 Krisis Makanan
30 chapter 30 Kebangkitan
31 Chapter 31 Menggunakan Klon
32 Chapter 32 YGGDRASIL
33 Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34 Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35 Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36 Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37 Chapter 37 Kegelisahan
38 Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39 Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40 Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41 Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42 Chapter 42 Kelaparan
43 Chapter 43 Bertahan Hidup
44 Chapter 44 Penguatan Barrier
45 Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46 Chapter 46 Aliran Sihir
47 Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48 Chapter 48 Mempelajari sihir
49 Chapter 49 Makan Bersama
50 Chapter 50 Magic Item
51 Chapter 51 Memancing Para Zombie
52 Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53 Chapter 53 Memanggil Undeath
54 Chapter 54 Bertemu Iblis
55 Chapter 55 Mencoba
56 Chapter 56 Obrolan Wanita
57 Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58 Chapter 58 Berusaha
59 Chapter 59 Keras Kepala
60 Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61 Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62 Chapter 62 Penyergapan
63 Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64 Chapter 64 Lantai Dua
65 Chapter 65 Lilia Lavender
66 Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67 Chapter 67 Berserker
68 Chapter 68 Pertarungan
69 Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70 Chapter 70 Pengejaran
71 Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72 Chapter 72 Dunia Lain?
73 73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74 Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75 Chapter 75 Pemberontakan
76 Chapter 76 Sebuah Harapan
77 Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78 Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79 Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80 Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81 Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82 Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83 Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84 Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85 Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86 Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87 Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88 Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89 Chapter 89 Aliran Waktu
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2
Chapter 2 Permasalahan
3
Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4
Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5
Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6
Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7
Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8
Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9
Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10
Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11
Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12
Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13
Chapter 13 Fitnah
14
Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15
Chapter 15 Pelindung Rumah
16
Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17
Chapter 17 Pasokan Makanan
18
Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19
Chapter 19 Pergi Berpetualang
20
Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21
Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22
Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23
Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24
Chapter 24 Perjalanan
25
Chapter 25 Tingkatan Zombie
26
Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27
Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28
Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29
Chapter 29 Krisis Makanan
30
chapter 30 Kebangkitan
31
Chapter 31 Menggunakan Klon
32
Chapter 32 YGGDRASIL
33
Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34
Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35
Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36
Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37
Chapter 37 Kegelisahan
38
Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39
Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40
Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41
Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42
Chapter 42 Kelaparan
43
Chapter 43 Bertahan Hidup
44
Chapter 44 Penguatan Barrier
45
Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46
Chapter 46 Aliran Sihir
47
Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48
Chapter 48 Mempelajari sihir
49
Chapter 49 Makan Bersama
50
Chapter 50 Magic Item
51
Chapter 51 Memancing Para Zombie
52
Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53
Chapter 53 Memanggil Undeath
54
Chapter 54 Bertemu Iblis
55
Chapter 55 Mencoba
56
Chapter 56 Obrolan Wanita
57
Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58
Chapter 58 Berusaha
59
Chapter 59 Keras Kepala
60
Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61
Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62
Chapter 62 Penyergapan
63
Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64
Chapter 64 Lantai Dua
65
Chapter 65 Lilia Lavender
66
Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67
Chapter 67 Berserker
68
Chapter 68 Pertarungan
69
Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70
Chapter 70 Pengejaran
71
Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72
Chapter 72 Dunia Lain?
73
73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74
Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75
Chapter 75 Pemberontakan
76
Chapter 76 Sebuah Harapan
77
Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78
Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79
Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80
Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81
Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82
Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83
Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84
Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85
Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86
Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87
Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88
Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89
Chapter 89 Aliran Waktu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!