Setelah itu tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan ini.
"Masuk!" Jawab Ayahnya Santi.
Seseorang pengawal dengan memakai jas dan kacamata, memasuki ruangan ini dan...
"Tuan, barang-barang Anda sudah saya kemas. Anda bisa pergi kapan saja." Pengawal itu berbicara kepada Ayahnya Santi menggunakan bahasa jepang.
Walaupun begitu, Rio tetap faham dengan bahasanya. Dia mempunyai skill mempelajari semua bahasa. Skillnya itu dapat di berguna di keadaan seperti ini.
Sedangkan itu Santi yang mendengar perkataan pengawal itu....
"Papah. Apakah kamu akan pergi?" Tanya Santi.
"Itu benar. Papah akan kembali ke Jepang untuk mengurus beberapa masalah di kediaman keluarga besar." Balas Ayahnya.
"Apakah aku boleh ikut?" Tanya Santi kepada Ayahnya.
"Tidak. Kamu harus tetap di sini dan temani kekasihmu itu. Papah juga sedang buru-buru dan akan pergi sekarang. Anak muda, tolong jaga putriku selagi aku pergi!" Tanya Ayahnya Santi kepada Rio.
"Ya, saya akan menjaganya." Balas Rio.
Setelah mendengar perkataan itu, ayahnya tampak lega dan pergi keluar dari ruangan ini.
"Hati-hati di jalan papah!" Ucap Santi dari kejauhan.
Ayahnya pergi menuju bandara menggunakan mobil berwarna hitam dan di kawal oleh bodyguard.
Sementara setelah ayahnya meninggalkan rumah, Santi mulai memegang lengan Rio.
"Apakah kamu lapar sayang? Mari kita pergi ke ruang makan untuk mengisi perut kita."
"Iya." Balas Rio dengan tidak berekspresi.
Ruang Makan.
Ruang makan di kediamannya cukup besar. Dengan dihiasi oleh makanan yang begitu banyak, itu dapat dimakan dengan sepuasnya.
Berbagai makanan yang cukup mahal tersedia di atas meja makan. Dan dari semua makanan itu, kebanyakan adalah hidangan Jepang.
Rio mengambil sumpitnya dan mencoba hidangan yang berada di depannya.
Disana terdapat Santi yang berada di sampingnya. Dia tiba-tiba mengambil makanan dan mencoba menyuapi Rio dengan sumpitnya.
"Aaa.. Biarkan aku yang menyuapimu." Ucap Santi dengan senyuman.
Rio bahkan lagi-lagi tidak berekspresi dengan tanggapan Santi.
"Duh, kenapa kamu diam saja? Apakah ada yang salah dengan makanan ini?" Tanya Santi.
"Tidak, aku hanya kepikiran dengan adikku yang berada di rumah. Dan juga sepertinya hari ini sudah sore. Aku harus pulang."
"Ah, apakah kamu tidak bisa untuk menginap di sini? Tolong temani aku di rumah yang luas ini. Aku kesepian karena tidak ada siapapun di sini. Bisakah kamu menginap di sini malam ini?"
Itu ada benarnya juga.
Ayahnya telah pergi untuk mengurusi beberapa masalah di Jepang. Jadi di sini hanya ada Santi yang seorang diri yang menjadi pemilik kediaman ini.
Walaupun ada beberapa penjaga dan para pelayan, tapi mereka semua sibuk dengan pekerjaannya.
Jadi dia merasa kesepian.
Hanya ada seseorang yang dapat membuatnya mendapatkan kehangatan. Itu adalah Rio.
Rio juga memikirkan tentang itu.
Dia juga berpikir bahwa tidak baik untuk meninggalkan Santi yang sedang hamil sendirian.
Untuk itu dia akan mulai mengambil beberapa langkah....
"Baiklah. Aku akan tinggal di sini." Balas Rio.
"Benarkah? Terimakasih papah!" Ucap Santi dengan memeluk Rio dengan senang.
Malam Hari, Pukul: 19:20
Saat ini Rio sedang berada di taman kediaman keluarga Santi.
Dia sedang memegang ponselnya sambil berbicara dengan seseorang di telepon.
"Rani, kakak tidak bisa pulang untuk hari ini."
Terdengar suara Tv dari dalam telepon. Sepertinya Rani sedang bersenang-senang dengan teman-temannya.
"Ehhh, Kenapa?"
"Ada masalah yang harus kakak urus di sini. Jadi kamu jangan pergi ke luar rumah saat tengah malam. Dan beritahu kepada temanmu agar tidak sesekali untuk pergi dari pelindung rumah. Kamu mengerti?"
"Ah, ya. Aku paham kok. Jadi, bagaimana caranya kakak untuk kembali saat bencana zombie terjadi?" Tanya Rani
"Kamu tidak perlu mencemaskan hal itu. Kakak mempunyai suatu cara, jadi yang perlu di cemaskan di sini adalah kamu."
"Baik, baik! Aku mempercayaimu kok kak. sudah ya? Aku sedang bermain game dengan teman-temanku. Kututup teleponnya."
"Ya."
Telepon telah dimatikan. Rio menaruh kembali ponselnya di dalam kantungnya dan segera pergi menuju dalam rumah.
Itu benar, sebelumnya dia telah memasang pelindung yang sama seperti di kediamannya di tempatnya saat ini. Jadi para zombie tidak akan bisa melewati pelindung tempat ini.
Yah, dia juga telah memperingatkan penjaga keamanan untuk tidak keluar dari area rumah ini. Jadi permasalah ini telah selesai.
Tinggal satu lagi yang perlu di bahas.
Selagi di berjalan di lorong rumah, dia menggunakan Transmisi suara kepada Asura.
"Kamu tetap awasi Rani dari balik bayang-banyang. Kamu boleh menampakan diri jika diperlukan, tapi kamu tidak boleh memperlihatkan tandukmu itu kepada Rani. Dia pasti akan menganggapmu Monster. Jadi coba gunakan mantra ilusi untuk menyembunyikan tandukmu itu."
"Siap Tuan! Serahkan semuanya kepada saya." Balas Asura dengan nada lantang.
Kini transmisi suara telah selesai dan Rio telah sampai di pintu kamar.
Letak kamar ini bersebelahan dengan kamar Santi.
Dia sengaja melakukan itu agar tidak berkontak fisik dengan Santi.
Bagaimanapun juga, dia akan mengawasi Santi dari kamar sebelahnya.
Kini Rio berada di kasurnya, dan mencoba berbaring di kasur ini.
"Pekerjaan telah selesai. Mungkin aku akan lebih bersantai sampai tengah malam."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
GRAVITY 000
weh ini akan merepotkan, membawa bayi saat pasca zombie sama saja membawa bala
2023-04-11
1