Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya

"Kakak, biarkan bibi Sinta masuk. Tolong biarkan dia masuk!" Ucap Rani sambil memegang lengan kakaknya.

Rio bahkan tidak memperdulikan seorang wanita yang berada di depannya, tetapi dia mulai mengizinkan orang itu masuk ketika dia melihat seorang gadis kecil yang menangis.

"Baiklah! Kau boleh masuk!"

Penghalang itu tertembus. Kini Sinta bisa memasuki penghalang dengan aman.

Sedangkan para zombie yang mengejar, mulai menggedor-gedor penghalang dengan cara menabrakan tubuhnya.

Bagaimanapun juga, dia tidak tega melihat gadis kecil menjadi zombie. Gadis kecil itu mengingatkan Rio dengan masa kecil Rani.

Sinta yang sudah sampai berpijak ke halaman rumah, terengah-engah dengan ketakutan.

Dirinya terkejut melihat ke arah belakangnya.

Para zombie tidak bisa memasuki penghalang ini.

Setelah Sinta merasa situasi telah aman, dia menurunkan putri kecilnya yang masih menangis dan mencoba menenangkannya.

Rio berjalan ke arahnya.

"Siapa namamu gadis kecil?" Tanya Rio pada gadis kecil sambil mengelus kepalanya.

"Namaku Marsya Kakak." Balas gadis kecil itu dengan ketakutan sambil mengucek-ucek matanya. "Tapi..., Tapi.... Ayah...."

"Ayahmu kenapa?" Tanya Rio kepada gadis kecil itu.

Sedangkan itu Marsya masih menangis dan tidak menjawab pertanyaannya.

Setelah itu Rio mencoba berbicara kepada ibunya.

"Bisakah kamu menjelaskan apa yang terjadi?..." Tanya Rio kepada Sinta.

Sinta mengangguk, dan....

Kediaman Rumah Rio. Dalam Rumah.

Sinta menceritakan apa yang terjadi pada dirinya selama berada di rumah.

Semua penghuni rumah sedang tertidur.

Tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak-dobrak pintu rumahnya.

Suami Sinta terbangun termasuk dirinya.

Sinta mencurigai kalau itu adalah perbuatan pencuri, jadi dia memberitahukan suaminya itu untuk mengambil sesuatu sebagai senjata untuk mengusir pencuri itu.

Suami Sinta berjalan perlahan menuju pintu rumah dengan membawa sebuah pemukul bisbol dipegang dengan erat di kedua tangannya.

Sedangkan itu istrinya mengikutinya dari belakang dan mengintip dari pintu kamarnya.

Untuk memastikan apakah itu pencuri atau bukan, suaminya menyentuh pintu dengan menggunakan kupingnya.

Dari situ dia bisa mendengar suara seseorang dari luar pintu rumahnya.

Setelah keadaan sudah siap bersiaga, suaminya memegang pegangan pintu di lengan kirinya, sedangkan lengan satunya memegang tongkat bisbol.

Setelah dia membuka pintu itu perlahan, niatnya adalah bersiap memukul pencuri itu dengan tongkat bisbolnya, tetapi dia tampak tidak menemukan orang yang mengendorkan pintunya.

Dia maju keluar pintu dan melihat ke arah kiri dan kanan di sekitar rumahnya dari dirinya berdiri. Tampak tidak ada siapapun di sana.

Karena dia sudah yakin tidak ada siapapun di sana, suaminya kembali ke rumahnya dan ingin menutup pintunya.

Tetapi, tiba-tiba seseorang yang tidak tahu datangnya darimana, menggigit lengannya.

Sontak Suaminya kaget dan mengibaskan tangannya untuk lepas dari gigitan itu.

Zombie itu terlepas dari gigitan dan terjatuh tersungkur ke lantai.

Darah-darah bekas gigitan di lengannya mengecer di lantai.

Sinta berteriak histeris setelah melihat kondisi itu.

Setelah itu, suaminya menggenggam tongkat yang di pegang tangan kanannya, dan mengganti mengeganggam tongkat itu dengan kedua tangannya.

Lalu suaminya memukul orang itu keluar dari pintu rumahnya dan segera menutup pintu itu dengan rapat.

Sayangnya, setelah mendengar teriakan istrinya yang cukup keras dan juga bau darah, tiba-tiba para zombie berdatangan menuju rumahnya dan masuk menggunakan jendela rumahnya.

Sinta berlari ketakutan sambil menuju kamar putrinya.

Disana ada putrinya yang sedang tertidur di kasurnya. Sinta mengangkat putrinya dan menggendong dia untuk segera pergi mencari pertolongan.

Setalah dia berlari menuju ruang tamu, tampak suaminya sedang menahan segerombolan zombie itu dengan tangannya dan segera menyuruh dia dan putrinya untuk lari.

Putrinya yang sedang tertidur itu terbangun dan melihat ayahnya, ia berteriak dan menangis ketakutan.

Sinta berlari meninggalkan suaminya dan pada akhirnya sampai ke tempat ini.

Begitulah cerita yang di jelaskan oleh Sinta kepada Rio dan juga kepada semua orang yang berada di ruangan ini.

Bagaimanapun juga, bencana zombie terjadi saat tengah malam. Yang dimana semua orang tengah tertidur pulas di rumahnya.

Sinta menangis setelah menceritakan cerita tentang dirinya. Sedangkan itu Rio bangkit dari sofa dan pergi menuju arah Marsya yang sedang menangis tanpa mengeluarkan suara.

Dia mengelapkan air mata itu menggunakan jari manisnya, dan....

"Kau sudah aman saat ini. Jadi kamu tidak perlu untuk menderita lagi." Ucap Rio kepada Sinta selagi dia mengelap air mata Marsya.

"Kau adalah gadis yang baik Marsya. Dimasa depan nanti, kau pasti akan tumbuh menjadi gadis yang kuat. Untuk dari itu, kamu tidak perlu menangis..." Ucap Rio kepada Marsya.

"Iya kak." Balas Marsya.

Dia kembali berdiri di posisinya dan menghadap ke semua orang yang berada di ruangan.

Semua orang berfokus ke arahnya.

"Kalian semua sudah mendengarnya sendiri cerita yang di alami oleh Sinta ini... Para zombie adalah musuh terbesar dari umat manusia. Dan mencoba untuk melawannya adalah keputusan paling bodoh yang pernah kalian lakukan. Untuk itu, selama bencana zombie melanda, kalian semua akan tetap aman jika berada di rumah ini. Tetapi.., rumah ini memiliki peraturannya tersendiri. Dan yang membuat peraturannya adalah diriku. Jadi, siapapun yang tidak mendengarkan perintahku, lebih baik keluar dari rumah ini. Apakah kalian mengerti?"

Semua orang mengangguk ketakutan mendengar nada lantang yang di ucapkan Rio.

Terpopuler

Comments

Muhammad Mk

Muhammad Mk

😭/Sob/

2024-03-26

0

Frozenheart

Frozenheart

ceritanya bernuansa Indonesia, tapi ada org yg pegang tongkat bisbol? itu nuansa barat

2023-07-10

0

GRAVITY 000

GRAVITY 000

merepotkan, jika aku jadi Rio, ku keluarkan para beban itu lalu ambil yg bagusnya aja

2023-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2 Chapter 2 Permasalahan
3 Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4 Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5 Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6 Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7 Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8 Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9 Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10 Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11 Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12 Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13 Chapter 13 Fitnah
14 Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15 Chapter 15 Pelindung Rumah
16 Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17 Chapter 17 Pasokan Makanan
18 Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19 Chapter 19 Pergi Berpetualang
20 Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21 Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22 Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23 Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24 Chapter 24 Perjalanan
25 Chapter 25 Tingkatan Zombie
26 Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27 Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28 Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29 Chapter 29 Krisis Makanan
30 chapter 30 Kebangkitan
31 Chapter 31 Menggunakan Klon
32 Chapter 32 YGGDRASIL
33 Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34 Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35 Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36 Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37 Chapter 37 Kegelisahan
38 Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39 Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40 Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41 Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42 Chapter 42 Kelaparan
43 Chapter 43 Bertahan Hidup
44 Chapter 44 Penguatan Barrier
45 Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46 Chapter 46 Aliran Sihir
47 Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48 Chapter 48 Mempelajari sihir
49 Chapter 49 Makan Bersama
50 Chapter 50 Magic Item
51 Chapter 51 Memancing Para Zombie
52 Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53 Chapter 53 Memanggil Undeath
54 Chapter 54 Bertemu Iblis
55 Chapter 55 Mencoba
56 Chapter 56 Obrolan Wanita
57 Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58 Chapter 58 Berusaha
59 Chapter 59 Keras Kepala
60 Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61 Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62 Chapter 62 Penyergapan
63 Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64 Chapter 64 Lantai Dua
65 Chapter 65 Lilia Lavender
66 Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67 Chapter 67 Berserker
68 Chapter 68 Pertarungan
69 Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70 Chapter 70 Pengejaran
71 Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72 Chapter 72 Dunia Lain?
73 73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74 Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75 Chapter 75 Pemberontakan
76 Chapter 76 Sebuah Harapan
77 Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78 Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79 Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80 Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81 Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82 Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83 Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84 Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85 Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86 Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87 Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88 Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89 Chapter 89 Aliran Waktu
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1 Kembali ke Masa Lalu
2
Chapter 2 Permasalahan
3
Chapter 3 Makan Bersama Adikku
4
Chapter 4 Persediaan Stok Makanan
5
Chapter 5 Satu hari lagi sebelum Bencana Zombie Terjadi
6
Chapter 6 Pelindung Rumah dan Pelayan Dewa
7
Chapter 7 Persiapan Menuju Sekolah
8
Chapter 8 Kejadian Yang Tidak Terduga
9
Chapter 9 Pengkhianatan Kekasih
10
Chapter 10 Bertemu dengan Mertua
11
Chapter 11 Berdebat dengan Ayah Mertua
12
Chapter 12 Persiapan Sebelum Wabah Zombie Melanda
13
Chapter 13 Fitnah
14
Chapter 14 Hari Pertama Bencana Zombie
15
Chapter 15 Pelindung Rumah
16
Chapter 16 Pengorbanan Suami Terhadap Istri dan Putrinya
17
Chapter 17 Pasokan Makanan
18
Chapter 18 Kecurigaan sang Wanita
19
Chapter 19 Pergi Berpetualang
20
Chapter 20 Bertemu dengan manusia
21
Chapter 21 Bertemu dengan seorang Pria
22
Chapter 22 Bertemu Lelaki Yang Aneh
23
Chapter 23 Melawan Zombie Mutan Tingkat Tiga
24
Chapter 24 Perjalanan
25
Chapter 25 Tingkatan Zombie
26
Chapter 26 Penyesalan dan Rencana Balas Dendam
27
Chapter 27 Prediksi dan Kemunculan Dewi dari Dunia Lain
28
Chapter 28 Pemandangan Pegunungan
29
Chapter 29 Krisis Makanan
30
chapter 30 Kebangkitan
31
Chapter 31 Menggunakan Klon
32
Chapter 32 YGGDRASIL
33
Chapter 33 Kemunculan Makhluk Dunia Lain
34
Chapter 34 Kemunculan Makhluk Immortal
35
Chapter 35 Kepala Keluarga Jiang
36
Chapter 36 Tanda-Tanda Kebangkitan
37
Chapter 37 Kegelisahan
38
Chapter 38 Rencana Untuk Berpetualang
39
Chapter 39 Persiapan Menuju Dunia Luar
40
Chapter 40 Rasa Khawatir & Pertanyaan
41
Chapter 41 Kemunculan Sesosok Naga
42
Chapter 42 Kelaparan
43
Chapter 43 Bertahan Hidup
44
Chapter 44 Penguatan Barrier
45
Chapter 45 Kebangkitan Seseorang
46
Chapter 46 Aliran Sihir
47
Chapter 47 Apakah Bisa Manusia Biasa Menggunakan Sihir?
48
Chapter 48 Mempelajari sihir
49
Chapter 49 Makan Bersama
50
Chapter 50 Magic Item
51
Chapter 51 Memancing Para Zombie
52
Chapter 52 Membuat Suatu Keputusan
53
Chapter 53 Memanggil Undeath
54
Chapter 54 Bertemu Iblis
55
Chapter 55 Mencoba
56
Chapter 56 Obrolan Wanita
57
Chapter 57 Keinginan yang Kuat
58
Chapter 58 Berusaha
59
Chapter 59 Keras Kepala
60
Chapter 60 Pertanyaan Yang Ambigu
61
Chapter 61 Bertemu Kedua Gadis Aneh
62
Chapter 62 Penyergapan
63
Chapter 63 Aura yang sangat Kuat
64
Chapter 64 Lantai Dua
65
Chapter 65 Lilia Lavender
66
Chapter 66 Berserker dan Lingkaran Teleportasi
67
Chapter 67 Berserker
68
Chapter 68 Pertarungan
69
Chapter 69 Akhir Dari Sebuah Pertarungan
70
Chapter 70 Pengejaran
71
Chapter 71 Meminta Belas Kasihan
72
Chapter 72 Dunia Lain?
73
73 Bertemu Seorang Gadis Mengenakan Seragam Pramuka
74
Chapter 74 SMA Tritangsi: Awal mula Kejadian Petaka
75
Chapter 75 Pemberontakan
76
Chapter 76 Sebuah Harapan
77
Chapter 77 Anggota Keluarga Jiang
78
Chapter 78 Pertarungan Melawan Immortal
79
Chapter 79 Tekanan dan Kekuatan Tersembunyi
80
Chapter 80 Teknik Terlarang Keluarga Jiang
81
Chapter 81 Teknik Hukum Surgawi
82
Chapter 82 Munculnya Tetua dari Sekte Immortal Palace
83
Chapter 83 Supreme Immortal Eyes
84
Chapter 84 Kesombongan Para Immortal
85
Chapter 85 Ketakutan dan Keputusasaan
86
Chapter 86 Tekanan Dari Seorang Mortal
87
Chapter 87 Domain Immortal Daxian
88
Chapter 88 Perkumpulan Keluarga Besar Immortal
89
Chapter 89 Aliran Waktu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!