"Dia sudah meninggal" ucapnya yang tengah memegang tangan kakek tersebut untuk merasakan apakah denyut jantung nya masih bergerak atau tidak.
"Apa!?" teriak serentak Lukas dan Alfie
"Coba aku ingin melihat nya!" teriak Alfie, Delisha pun langsung menyingkir dan membiarkan Alfie melihat nya
Nada jantungnya tidak berdenyut lagi dan nafas nya juga sudah berhenti! artinya kakek tua ini sudah mati!
"Kenapa kakek bisa mati! padahal kakek orang baik, kenapa!?" teriak Delisha dan Alfie yang meneteskan air mata nya melihat kakek tua yang mereka kenal sebentar meninggal dunia.
Manusia akan meninggal untuk selama-lamanua, itu tidak akan bisa di ubah oleh siapa pun meskipun dia dewa...
Keesokan harinya Lukas dan teman-temannya tengah berada di sebuah makam yang tidak jauh dari toko kakek tersebut. Setelah mereka mengubur nya dengan baik, mereka pergi untuk menutupi seluruh toko tersebut.
Karena pemilik toko tersebut sudah tiada dan anak nya entah pergi kemana, yang pasti Lukas hanya bisa membuat toko itu untuk tutup selama nya.
"Sayang sekali seharusnya toko itu tidak tutup"
"Namanya juga manusia pasti akan menunggu ajal nya juga, karena bagaimana pun mau tidak mau kita harus tutup itu toko kalau tidak mungkin kita tidak akan bisa pergi ke kerajaan iblis nantinya" ucap Alfie, Delisha menganggukan kepala nya.
"Dan lagi pula aku Dengar-dengar dari Alfie kau pernah mengalahkan nona Alfie kan?" tanya Delisha yang menatap ke arah Lukas dengan wajah serius, Lukas hanya terdiam saja.
"Kalau itu benar, aku ingin sekali melihat bagaimana kekuatan mu tuan Lukas... bagaimana jika aku bertarung bersama mu Lukas!" ucap Delisha yang mulai berambisi bertarung dengannya.
"Ah... seharusnya tidak usah, aku juga sedang tidak ingin bertarung" ucap Lukas sembari tersenyum, Delisha yang merasa kesal pun menghalangi langkah Lukas.
"Kau! seharusnya kau menerima nya! aku akan bertarung dengan mu sekarang juga disini dan hari ini!" teriak Delisha, Alfie dan Lukas terdiam
"Seperti nya Delisha sangat berambisi jika soal pertarungan ya? bagaimana kau lawan saja dia, lagi pula aku ingin melihat dia sehebat mana dia" bisik Alfie di samping Lukas, Lukas pun menghembuskan nafasnya "Tidak, aku tidak ingin bertarung" ucap nya yang langsung melewati Delisha.
Tiba-tiba sebuah bola air pun menciptakan Lukas karena tanpa Lukas sadari bahwa Delisha membuat jebakan agar baju Lukas bisa basah.
"Hahahahahaha, rasakan bola air ku!" teriak Delisha sembari tertawa melihat sebagian baju Lukas terkena air.
"Waw... kerja yang bagus Delisha, apa jangan-jangan kamu murid akademi sihir!?" ucap Alfie yang berjalan mendekati Delisha, Delisha menganggukan kepala nya, kedua perempuan itu menatap Lukas dari kejauhan.
"Hah... kau ingin bertarung? eta lah tapi terserah lah, ika itu membuat mu senang" ucap Lukas yang berfikir positif, Delisha pun mulai membaca mantra dan mengeluarkan sebuah gelombang air yang semakin lama semakin besar.
"Wah... gelombang besar kau bisa sekali membuat nya!" puji Lukas yang terpanah dengan ombak itu, Delisha pun melemparkan ombak itu kepada Lukas.
"Ok ok! sesak!"
"Hahaha itulah kekuatan terkeren ku ombak air, semua musuh akan terpanah karenanya"
Aku harus menyingkirkan air ini!
Lukas mulai menggunakan sihir angin kencang nya untuk membuat sebuah terjadi air, Delisha dan Alfie tekejut melihat kekuatan nya.
"Wah... keren sekali"
Delisha tersenyum licik, setelah Lukas menaruh air itu kembali ke sungai, Delisha membuat sebuah bola raksasa yang mirip seperti bola air tetapi ia memiliki mata untuk bisa melihat target musuh.
"Bola air ku serang target itu sekarang!" teriak Delisha yang tampak nya mulai serius dalam pertarungan ini, Lukas yang merasa bahwa Delisha bertarung seperti diri Alfie waktu itu, ia memutuskan untuk mengeluarkan kekuatan sesungguhnya.
Warghhh
Bila air itu semangkin mendekat, tetapi dengan tenang Lukas terdiam ia menghirup udara dalam dalam dan memfokuskan dirinya untuk mengeluarkan elemen terkuat di dalam dirinya.
"Elemen apa yang akan dikeluarkan Lukas kali apa ya" gimana Alfie yang mulai menonton dari kejauhan.
"Sedikit lagi air bola akan memakan mu Lukas! hahahaha" teriak Delisha dengan wajah licik nya "Baru pertama kali lihat pertarungan segesit ini" guma Alfie lagi.
"Lahap dia bola air!"
Arghhhhh
"Full mode!, serangan elemen api! ombak api neraka!" teriak Lukas yang mulai melemparkan ombak api itu ke arah bila air itu, dengan cepat bola air besar itu menjadi sebuah asap.
Patssss
"Kenapa bisa!"
"Oh iya, jika api melawan air akan menjadi sebuah asap! tapi ombak api itu masih ada sisanya juga, aku baru tahu jika Lukas bisa mengendalikan banyak elemen" guma Alfie, Delisha tekejut melihat bola air nya pecah begitu saja menjadi sebuah asap.
"Kenapa! kenapa bisa begini..."
Lukas berjalan mendekati Delisha yang mulai syok melihat pertarungan tersebut, Lukas mengukur kan tangan nya dan tersenyum lebar.
"Ayolah ini hanya sebuah pertarungan kecil jangan dibawa ke perasaan juga" ucap nya Delisha mengengam tangan Lukas dan ia hanya terdiam saja.
"Ku-ku kira kau mempunyai elemen angin saja... tetapi rupanya kau bisa mengendalikan semua elemen itu" ucap Delisha dengan gugup, Alfie mendekati Delisha dan berbisik di telinga nya "Kan sudah ku bilang apa"
"Eh!? sudah ku bilang apanya!?" ucap Lukas yang mendengar bisikan Alfie, Alfie dan Delisha hanya tertawa melihat wajah polos Lukas.
"Kau tahu, wajah mu polos sekaoi tetpai kau unik Lukas" ucap Alfie dan Delisha serentak, Lukas terdiam dan berdiri mematung.
"Oh iya, ayo kita tukar dulu poin pedang kita" ucap Lukas yang berjalan terlebih dahulu dan di ikut Delisha dengan Alfie.
"Eh!? kenapa di sini semua nya rame!?" ucap Lukas yang menghentikan langkah nya, Alfie dan Delisha pun mengangkat bahu mereka.
"Entah mungkin mereka anak akademi, mereka ke sana untuk menukar poin mereka, tapi tak kusangka mereka banyak sekali hingga harus menunggu di luar"
"Tapi ada juga anak sihir yang membeli peralatan untuk membantu mereka belajar sihir" ucap Delisha, tiba-tiba seseorang datang menghampiri Lukas beserta teman-temannya.
"Oh... seperti nya aku mengenal mu!?" ucap orang itu yang berbadan kurus dan memiliki tinggi lebih dari Lukas, dan dengan tetapan tidak suka kepada nya.
"Oh iya! dia kan tuan muda Lukas! dari kerajaan kan!?" ucap orang itu yang bertubuh gendut yang berdiri di samping teman nya itu.
"Hahaha dasar tuan Lukas payah! dan dia gak bakal guna bagi kerajaan ini! hahahahahaha" ucap mereka serentak, semua murid-murid melihat mereka dan mulai mentertawakan nya.
Hahahahhaha
"Brisik!"
Semua orang terdiam mendengar teriakan Lukas, orang itu mulai menarik kerah baju Lukas dan mengangkat tubuh nya sehingga kakinya tidak bisa menginjak tanah.
"Apa kau bilang bocah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments